THE ULTIMATE FINANCIAL PLAN (Balancing Your Money And Your Life)
Jim Stovall & Tim Maurer
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Sudah 10 tahun lebih Desy bekerja. Tapi, gajinya bisa dibilang tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Lebih tepatnya, cukup, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya plus ada sedikit sisa untuk menabung.
Menyadari hal itu membuatnya gelisah. Ia khawatir akan masa tuanya nanti. Bisakah dia hidup hanya bergantung dari menabung gajinya? “Rasanya jelas tidak mungkin,” begitu jawabnya pada diri sendiri. “Lalu, apa yang harus kulakukan?”, “Adakah rahasia mengatur keuangan biar bisa memenuhi kebutuhan masa tua?”
Pertanyaan-pertanyaan itu mendorongnya untuk membaca buku “The Ultimate Financial Plan: Balancing Your Money and Your Life” karya Jim Stovall & Tim Maurer. Ia berharap buku itu memberinya insight bagaimana mengatur keuangan agar bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya, khususnya nanti saat ia sudah pensiun.
So, akankah ia menemukan jawaban? Yuk temani perjalanannya dalam Baring berikut ini.
Ring 1 - Apa Langkah Pertama yang Harus Dilakukan untuk Merancang Keuangan?
Sebagian besar manusia menghabiskan sejumlah besar waktu mereka untuk merencanakan bagaimana mereka akan melakukan sesuatu, tanpa mengetahui apa yang menjadi titik akhirnya, atau kenapa mereka ingin melakukan apa yang mereka sedang lakukan. Jika Anda tidak memahami ‘kenapa’nya, maka perencanaan Anda tidak akan menghasilkan apa-apa.
Anda perlu tujuan yang dapat menjadi motivasi yang mana dorongannya lebih kuat daripada pencapaiannya. Hal ini karena untuk mencapai tujuan pasti harus juga melibatkan perjalanan yang cukup panjang dan berliku. Coba ingat lagi, berapa banyak hal yang Anda mulai namun berhenti di tengah perjalanan?
Memiliki tujuan adalah unsur kunci dari segala jenis perencanaan. Hal ini berlaku terutama pada saat rencana tersebut melibatkan uang, yang mana hampir seluruh perencanaan akan melibatkannya cepat atau lambat. Karena itu untuk membuat perencanaan finansial dibutuhkan visi dan tujuan. Ketika membahas mengenai perencanaan finansial dan uang, perkara kehidupan pun akan ikut serta, karena sebagian besar dari kita ingin untuk memiliki kesuksesan finansial dan juga kesuksesan hidup.
Kini kita tengah menghadapi era ekonomi yang sangat unik dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Dan lebih parah lagi, perekonomian masa kini selalu berubah tiap waktu. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui kolaborasi dengan individu yang telah memiliki keahlian dan rekam jejak dalam membantu berbagai keluarga di dalam dunia nyata.
(Termotivasi untuk melakukan sesuatu tidaklah akan menghasilkan apa pun, kecuali Anda telah mengetahui apa yang harus Anda lakukan. Mengetahui apa yang harus Anda lakukan tidak akan menghasilkan apa pun, kecuali Anda termotivasi untuk bertindak.)
Ring 2 - Bagaimana Cara Menentukan Tujuan Finansial Saya?
Sebagian besar orang tidak pernah mencapai tujuannya, baik dalam ranah finansial maupun dalam perkara lainnya. Alasan utama kita menjadi seperti ini adalah karena tujuan kita kurang realistis, atau kemampuan kita untuk mencapai tujuan kita ini belumlah mencukupi. Ini semata-mata karena kita belum merampungkan latihan yang cukup penting untuk memperoleh kemampuan tersebut. Agar dapat mencapai tujuan, kita harus memahami apa yang kita inginkan dan apa yang kita cita-citakan.
Tujuan yang ditentukan tanpa dukungan Prinsip Pribadi kita, hanya memenuhi satu dari dua hasil yang kurang memuaskan. Baik itu adalah kita merasa tidak mampu untuk menggapai apa yang kita tuju, atau kita mengubah sistem nilai diri agar tujuan kita dapat tercapai dengan lebih mudah.
Sebagai contoh, jika kita membaca majalah finansial yang mengatakan bahwa kita butuh tabungan 3 juta dolar agar kita bisa pensiun dalam keadaan yang cukup nyaman pada usia 55 tahun, maka kita pasti akan melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Mungkin kita akan mencari pekerjaan tambahan yang tidak terlalu kita senangi dan harus melewati beberapa acara keluarga dan tidak bisa berfungsi maksimal dalam keluarga. Jika Prinsip Pribadi kita adalah “Hadir secara fisik, pikiran dan emosional untuk kebutuhan keluarga kita”, maka untuk mencapai tujuan kita, akan menjadi hal yang sangat sulit dan berat.
Tujuan yang ditentukan oleh orang di luar dari diri kita sendiri—baik itu penasihat finansial kita, orangtua kita, buku yang kita baca, atau guru-guru kita—tidak disertai dengan Prinsip Pribadi kita, menyebabkan sangat jarang orang yang bisa mencapai kesuksesan dari sana. Sebaliknya, jika kita menyesuaikan tujuan kita dalam hidup dengan Prinsip Personal kita, maka kita akan mendapatkan tingkat kesuksesan yang cukup tinggi.
(Karya terbaik dari seorang manusia adalah menentukan tujuan dalam hidupnya)
Ingatlah selalu, apabila Anda berbicara pada para penasihat finansial, pengacara, CPA, agen asuransi, bankir, atau siapapun yang Anda minta bantuannya untuk mengatur finansial pribadi Anda, hal yang paling bisa mereka lakukan adalah membuat uang Anda melakukan apa yang Anda inginkan di dalam konteks kehidupan pribadi Anda. Mereka tidak bisa dan tidak boleh menentukan masa depan Anda.
(Sumber daya tanpa arah, kekayaan tanpa perencanaan, dan uang tanpa tujuan, hanya akan menjadi beban kehidupan saja)
Begitu Anda telah menentukan Prinsip Pribadi Anda, maka berarti sudah saatnya Anda untuk melangkah ke tahap menentukan tujuan Anda. Tanpa tujuan, hidup kita akan bergantung pada keadaan yang terus berubah-ubah. Anda akan dipaksa untuk mengerjakan banyak hal oleh dorongan-dorongan dari luar diri Anda, sehingga Anda tidak memiliki waktu untuk memenuhi hasrat pribadi dan tujuan pribadi Anda.
Agar sebuah tujuan bisa menjadi valid, maka sebuah tujuan harus sesuai dengan empat kriteria, antara lain: spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, dan yang paling penting adalah bermanfaat. Makna dari tujuan Anda terdapat di dalam Prinsip Personal Anda.
Apa hubungan pembahasan Prinsip Personal dan Tujuan ini terhadap uang? Segalanya! Dalam dunia modern ini, uang merupakan sebuah fasilitator dari apapun yang kita lakukan secara nyata. Prasyarat agar sebuah pengelolaan dapat disebut dengan pengelolaan uang yang baik adalah pengelolaan uang yang baik mengandung Prinsip Pribadi kita.
Kita tidak hanya perlu untuk menjadi bisa, namun kita pun juga harus bisa menjadi ahli dalam suatu hal. Jaminan dalam perencanaan finansial hanyalah kejutan, perubahan, dan kegagalan. Sedangkan aplikasi kesuksesan dalam Prinsip Pribadi dan Tujuan mengandung tiga hal: keuntungan, fleksibilitas dan rasa syukur.
Tanpa adanya keuntungan dalam Catatan Finansial Pribadi Anda, kejutan akan dapat mengubur Anda, mengarahkan Anda pada hutang yang terus berkembang, penipuan, dan kebangkrutan. Karena satu-satunya hal yang paling konstan dalam perkara finansial pribadi hanyalah perubahan, maka kita perlu menjadi fleksibel dan beradaptasi pada perubahan yang tak terelakkan, baik itu yang terjadi di dalam karir kita, pemerintahan negara kita, maupun dalam kehidupan pribadi kita.
Begitu kita memantapkan hati untuk mencapai tujuan kita, maka kita tidak akan bersedia untuk membuka kemungkinan pada kegagalan, namun jika kita tidak membuka diri agar lebih bersyukur ketika kita sedang menghadapi kegagalan, maka kita akan kehilangan tujuan dan kehilangan peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ring 3 - Apa Langkah Selanjutnya?
Langkah selanjutnya adalah membuat catatan posisi finansial Anda. Catatan Finansial Pribadi terdiri dari tiga bagian, yaitu: Cash Flow Statement (Catatan Aliran Dana); Balance Sheet (Neraca Penyeimbang); Budget (Anggaran). Cara mudah untuk mengingat hal ini adalah dengan melihatnya dari sudut pandang waktu. Cash flow statement Anda mewakili keadaan masa lalu finansial Anda; balance sheet mewakili keadaan terkini dari finansial Anda; sedangkan budget mewakili kondisi finansial Anda di masa depan.
Banyak orang yang kebingungan dengan ketiga catatan finansial ini, dan banyak juga yang beranggapan satu catatan tunggal sudah mencukupi. Namun, tanpa kerja sama yang harmonis dari ketiga catatan finansial ini, nilai catatan finansial kita akan berkurang, malah akan bisa habis.
Cash flow statement adalah sebuah pencatatan dari pengeluaran yang telah Anda lakukan di masa lalu. Anda tidak dapat menyiapkan anggaran yang sesuai, jika Anda tidak terlebih dahulu mengetahui—dan memahami—aliran dana Anda. Kini, pencatatan ini dapat dilakukan dengan lebih mudah karena telah banyak terdapat online banking. Dengan begitu, Anda bisa dengan lebih efektif memeriksa dan mengelola aliran dana Anda.
Balance Sheet adalah catatan yang berisi aset dan beban milik Anda dalam periode tertentu. Apa saja yang Anda miliki dan apa saja yang merupakan hutang Anda. Tujuan dari balance sheet Anda sebetulnya cukup sederhana: Anda menginginkan aset Anda berada dalam angka yang positif, dan kemudian Anda ingin terus melihatnya berkembang tiap tahun.
(Kunci dari mengelola finansial Anda dengan bijak dan rendah tekanan adalah margin.)
Margin juga merupakan sebuah komponen kunci dari suksesnya proses perancangan budget. Hal ini berarti, jika ada tagihan atau barang yang memiliki jatah bulanan untuk dibayarkan, maka hal-hal tersebut perlu dianggap sebagai prioritas utama. Jika tiap kategori terbatas pada angka yang berasal dari harapan—yang mana seringnya tidak bisa dicapai—maka proses perancangan budget akan menjadi proses yang menakutkan dan pada akhirnya hanya akan menemui kegagalan saja.
Ring 4 - Apakah untuk Mencapai Kebebasan Finansial Saya Harus Berhemat Sepenuhnya?
Mohon dipahami bahwa tidak ada yang salah dengan menikmati keinginan dan hasrat material. Namun yang penting adalah: kita bisa membedakan mana hasrat yang kita miliki dengan mana hasrat yang memiliki kita.
Jika tujuan Anda adalah untuk memperoleh standar kehidupan tertentu bagi Anda dan keluarga Anda—atau bagi keamanan Anda di masa depan—maka itu merupakan hasrat yang cukup wajar dan dapat dipahami. Namun, jika kobaran hasrat Anda adalah untuk mengikuti citra yang ditunjukkan oleh iklan di televisi atau kemewahan yang Anda dapatkan di majalah, maka Anda berarti telah terjangkit penyakit yang disebut dengan berlebihan.
Berlebihan adalah penyakit yang menggerogoti diri sendiri. Semakin kita berusaha untuk mengumpulkan keberlebihan, apa yang sebenarnya kita butuhkan malah tidak terpenuhi. Oleh karena itu, daripada kita mencari tujuan yang tidak mungkin kita raih, kita perlu untuk mencari tujuan batiniah yang disebut dengan kecukupan.
Kebebasan dan fleksibilitas finansial dapat ditemukan dalam keadaan tidak ada atau sedikit hutang dan banyaknya simpanan yang cair. Kebalikan dari kebebasan adalah perbudakan, kebalikan simpanan adalah hutang. Kedua hal tersebut saling terikat dengan erat. Satu sisi adalah masalah, dan sisi lainnya adalah solusi.
Uang bukanlah akar dari seluruh kejahatan. Ini hanyalah sebuah alat yang netral dengan fungsi untuk memfasilitasi kelangsungan sebuah hubungan. Hutang dan bisnis peminjaman pun juga bukan sebuah bentuk keburukan. Hutang selalu disertai dengan unsur perbudakan karena orang yang berhutang secara kontraktual terikat pada sesuatu atau seseorang. Cara berhutang yang bijak dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang positif, namun tidak adanya hutang dapat memberikan rasa damai yang mendalam dan lama.
Sebagian besar orang yang memiliki hutang tidak memiliki masalah dalam hutangnya. Masalahnya berada pada aliran dana, masalah pada proses perancangan anggaran, dan paling sering adalah masalah pada simpanan.
Ring 5 - Bolehkah Berhutang?
Mungkin ada sebagian orang yang menganggap bahwa semua hutang tidaklah baik. Tapi sebetulnya hutang bisa saja mendukung rencana keuangan kita kalau kita bisa memanfaatkannya dengan tepat. Dan sebaliknya, kalau kita justru dikendalikan hutang, maka hutang tersebut bisa berakibat buruk bagi perencanaan keuangan kita.
Hutang yang buruk adalah segala jenis hutang dalam aset yang harganya menurun—atau aset yang nilainya terus jatuh tiap waktu. Contohnya adalah: furnitur, komputer, perlengkapan stereo, pakaian, perhiasan, kapal, kendaraan, dan sebagainya.
Hutang dapat digunakan dengan bijak dalam pembelian aset yang terus meningkat nilainya, namun tentunya yang memiliki risiko bervariasi. Investor yang bijak akan mencari cara untuk mengurangi risiko, yang mana salah satunya adalah dengan meminjam uang. Sebuah bisnis haruslah berada di dalam aset yang nilainya terus meningkat. Pendidikan merupakan aset yang terus meningkat—bagi para pelajar, bukan para orangtua—namun tidak berarti seluruh pengeluaran yang dilakukan dalam ranah edukasi serta merta dapat dianggap sebagai pengeluaran yang bijak.
Pada seluruh keputusan finansial, terdapat dua aliran pemikiran yang perlu dipertimbangkan, yaitu: ekonomi dan emosional. Pertimbangan ekonomi dapat dihitung dan dapat dianalisa. Sedangkan, emosional adalah hal yang sulit untuk dihitung, dan pada banyak lingkup finansial sering dianggap tidak berharga atau tidak penting.
Begitu aliran dana Anda telah disertai dengan proses disiplin dari rancangan anggaran yang sesuai, dan Anda memiliki simpanan masa darurat, maka hutang yang buruk hanyalah tinggal masa lalu. Kehidupan finansial Anda akan berjalan seperti sebuah bisnis, dan Anda akan mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kartu kredit Anda untuk memberikan Anda keuntungan.
Jim Stovall, merupakan penulis dan pembicara kelas dunia. Beliau diberikan penghargaan Business person of the Year dari U.S. Chamber of Commerce. Beliau juga menjabat sebagai presiden dari Emmy Awards—winning Narrative Television Network (NTN).
Tim Murer, merupakan seorang penasihat, perencana, pendidik, dan penulis dalam bidang finansial. Beliau menjabat sebagai wakil presiden di Financial Consulate.
Akhirnya tuntas sudah perjalanan Desy. Kini ia telah mendapatkan insight dari buku yang dibacanya. Beberapa di antaranya adalah:
- Langkah awal untuk memulai perencanaan keuangan adalah dengan menentukan tujuan, yakni kenapa Anda ingin merencanakan keuangan Anda.
- Tujuan harus sesuai dengan empat kriteria, yakni: spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, dan yang paling penting adalah bermanfaat.
- Setelah membuat tujuan, langkah selanjutnya adalah membuat catatan keuangan kita. Ini gunanya untuk mengetahui posisi keuangan kita saat ini dan dari situ kita bisa membuat perencanaan ke depannya.
- Untuk mencapai kebebasan finansial bukan berarti kita harus berhemat sepenuhnya dan tidak boleh bersenang-senang. Demikian juga, mencapai bebas finansial bukan berarti tidak boleh berhutang karena hutang pun bisa dimanfaatkan untuk mendukung goal keuangan kita.
Terima Kasih telah menyimak BaRing kali ini. Semoga Anda bisa mendapatkan manfaatnya. Sampai jumpa di BaRing berikutnya. Sukses selalu.
Jika ada masukan dan ide untuk Baring.digital, silakan email ke Ingat@baring.digital.
Rekomendasi Baring Lainnya