THE WINNING ATTITUDE: Your Key To Personal Success
John C. Maxwell
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
ring 8
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Roni adalah seorang staf di salah satu perusahaan swasta. Ia sudah bekerja selama 3 tahun di posisi yang sama. Tahun depan Roni ingin sekali dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
Ia selalu bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan agar ia bisa mencapai tujuannya. Sikap seperti apa yang harus ia kembangkan agar atasannya bisa menganggap ia layak untuk dipromosikan? Pola pikir apa saja yang perlu ia adopsi agar mempermudah ia mencapai targetnya.
Beruntung ia bertemu dengan buku THE WINNING ATTITUDE: Your Key To Personal Success karya John C. Maxwell.
Bagaimana Roni bisa mengatasi masalahnya dan bisa dipromosikan tahun depan? Mari kita simak apa saja yang dipelajari Roni di buku John Maxwell di Ring berikut ini.
Ring 1 - Sikap Pemenang itu seperti apa?
Kemampuan adalah apa yang Anda mampu lakukan. Motivasi menentukan apa yang Anda lakukan. Sikap menentukan seberapa baik Anda melakukannya. Hasil dari pola pikir yang telah diperbaharui atau sikap yang telah berubah akan berupa sebuah bukti dan pemenuhan perintah Tuhan. Dan sikap adalah hal yang menentukan tindakan dan performa.
Sikap adalah sebuah perasaan dalam diri yang diekspresikan melalui perilaku. Itulah kenapa sebuah sikap dapat terlihat walau tidak ada satu kata pun yang menjelaskannya. Karena sikap biasanya diekspresikan melalui bahasa tubuh kita dan dari penampakan di wajah kita, maka sikap bisa menular.
Apakah Anda pernah memperhatikan yang terjadi pada satu kelompok di mana satu orang, melalui ekspresinya, menunjukkan sikap negatif? Atau apakah Anda pernah menyadari dan memperhatikan bangkitnya semangat yang terasa ketika seorang teman menunjukkan ekspresi cinta dan penerimaan?
Terkadang sikap dapat disembunyikan dan membuat orang yang memperhatikan kita terkecoh. Namun sikap yang tersembunyi biasanya tidak bisa bertahan lama. Seorang ahli psikolog, James Allen mengatakan, “Seseorang tidak bisa menyembunyikan sikap dan terus bertahan dengan keadaan itu.”
Ring 2 - Apakah sikap itu penting? Dan seberapa besar pengaruhnya dalam mencapai kesuksesan saya?
Sikap adalah inti dari diri kita. Sikap berakar dari dalam diri namun akan berbuah di luar diri. Sikap bisa menjadi teman terbaik kita atau malah menjadi musuh terburuk kita. Ini jauh lebih jujur dan lebih konsisten daripada kata-kata kita. Ini berdasarkan dari proses melihat dan mempelajari pengalaman di masa lalu.
Sikap bisa menarik orang lain, atau malah bisa menjauhkan orang lain. Sikap tidak akan pernah terlihat kecuali diekspresikan. Bagi masa lalu kita, sikap adalah bagai seorang pustakawan; bagi masa kini, sikap bagaikan seorang pembicara; dan bagi masa depan kita, sikap seolah menjadi seorang nabi.
Apakah Anda merasa dunia ini memperlakukan Anda dengan baik? Jika sikap Anda terhadap dunia cukup baik, maka Anda akan mendapatkan hasil yang juga baik. Jika Anda merasa biasa-biasa saja pada dunia ini, maka Anda hanya akan mendapatkan kehidupan rata-rata. Dan jika Anda merasa buruk terhadap dunia, maka negativitas akan memenuhi hidup dan pikiran Anda.
Kita hidup di dalam dunia yang dipenuhi dan dibentuk dari kata-kata. Dalam kata-kata ini terlekat makna yang bisa menghasilkan beragam respon dari kita. Kata semacam ‘kebahagiaan’, ‘penerimaan’, dan ‘sukses’ mendeskripsikan hasrat yang dimiliki tiap manusia.
Namun hanya ada satu kata yang bisa memperbesar kemungkinan tercapainya hasrat-hasrat kita tersebut, atau malah bisa menjauhkan kita dari terwujudnya hasrat kita tersebut. Kata tersebut adalah: sikap.
Sikap kita menentukan keputusan dan tindakan kita terhadap hidup. Sikap kita memberitahukan pada kita apa yang bisa kita harapkan dari kehidupan ini. Dunia tidak mempedulikan apakah kita merasa bebas dan senang atau tidak. Dunia akan tetap berputar seperti apapun diri kita. Perubahan tidak datang dari orang lain. Perubahan hanya dan harus datang dari dalam diri kita. Secara individual, kita bertanggung jawab atas sudut pandang kita terhadap kehidupan.
Ring 3 - Mengapa sulit sekali mengubah sikap? Apakah sikap itu sifatnya permanen dan tidak bisa diubah?
Merupakan hal yang tidak mungkin untuk membuat seluruh keadaan di luar diri kita agar bisa sesuai dengan hidup kita. Namun yang mungkin untuk dilakukan adalah kita menyesuaikan sikap kita dengan keadaan yang ada. Kemampuan untuk membuat sikap kita sesuai dengan kondisi di luar diri kita merupakan perilaku yang bisa dilatih. Ini bukan perilaku yang datang dengan sendirinya. Perilaku harus dilatih, dan sikap positif akan menjadi lebih alamiah.
Sikap kita menentukan hubungan kita dengan orang lain. Tidak ada metode dan rumusan yang dapat membuat kita memenuhi seluruh kebutuhan hidup dalam satu waktu. Ini membutuhkan kombinasi yang bijak dari berbagai jenis metode. Dan jembatan yang menghubungkan upaya pemenuhan dengan kebutuhan manusia adalah sikap kepemimpinan yang berdasarkan hubungan antar manusia.
Ketika sikap yang kita miliki membuat kita mementingkan orang lain terlebih dahulu daripada diri kita sendiri, maka kemudian sudut pandang kita akan sesuai dengan sudut pandang mereka, sehingga ego kita terlapisi oleh empati. Dengan begitu, kita akan lebih memahami dan mengerti orang lain.
Ring 4 - Seperti apa contoh sikap yang baik dan buruk dalam meraih kesuksesan?
Biasanya orang yang berkembang di dalam sebuah organisasi adalah mereka yang memiliki sikap yang baik. Promosi tidak memberikan sikap yang luar biasa kepada seseorang, namun sikap yang luar biasa dalam diri seseorang bisa membuat dirinya dipromosikan.
Berikut ini adalah perbedaan antara para pekerja yang memiliki sikap yang sehat (yang berprestasi tinggi) dengan para pekerja yang memiliki sikap yang tidak sehat (yang berprestasi rendah):
- Para pekerja yang berprestasi tinggi cenderung untuk peduli mengenai orang lain seperti mereka mempedulikan diri mereka sendiri; sedangkan para pekerja yang berprestasi rendah terfokus pada keamanan diri mereka sendiri.
- Pekerja yang berprestasi tinggi melihat rekan kerja dan bawahannya secara optimis; sedangkan pekerja dengan prestasi rendah menunjukkan ketidakpercayaan terhadap kemampuan rekan dan bawahannya.
- Para pekerja dengan prestasi tinggi menerima nasihat dan saran dari anak buahnya; sedangkan yang berprestasi rendah tidak
- Pekerja berprestasi tinggi merupakan para pendengar yang baik; sedangkan yang berprestasi rendah menghindari segala bentuk komunikasi dan bergantung pada kebijakan manual.
Berikut ini sumber daya yang biasanya membawa seseorang pada kesuksesan:
- Kesehatan
- Teman
- Harta
- Pengalaman
- Keluarga
- Sikap
- Koneksi
- Jabatan
- Tujuan
Ring 5 - Kalau sikap memang begitu penting, sikap seperti apa yang perlu saya kembangkan terlebih dahulu agar mempermudah saya mencapai kesuksesan saya?
(Sukses atau gagalnya seseorang lebih disebabkan dari sikap mentalnya daripada kemampuan mentalnya.)
Sikap kita dapat mengubah masalah kita menjadi sebuah berkah. Ketika kita dihadapkan pada situasi yang sulit, jika kita memiliki sikap mental yang kuat maka masalah seburuk apapun akan kita anggap sebagai hal yang terbaik yang diberikan pada kita. Hidup memang banyak gejolaknya. Apakah akan menjatuhkan atau malah meningkatkan diri Anda, semua itu tergantung pada diri Anda.
Pemimpin yang hebat hadir pada saat krisis menghadang. Dalam kisah hidup seseorang yang telah memperoleh sebuah pencapaian besar, kita pasti akan mendengar berbagai masalah yang sangat berat dan buruk, yang membuatnya berkembang dan berkembang lagi.
Mereka tidak hanya bisa menemukan solusinya, namun mereka juga menemukan kekuatan luar biasa yang tersembunyi dalam dirinya. Kekuatan luar biasa ini terkuak ketika keadaan mendesak mereka. Pada akhirnya yang terlihat dengan jelas adalah sikap mentalnya dalam merespon masalah yang ada.
Ring 6 - Apa yang membentuk sikap seseorang? Kenapa seseorang terihat bersikap baik sedangkan yang lain bersikap buruk?
(Lingkungan kita membantu kita dalam membentuk sikap kita)
Kata ‘pilihan’ muncul pada lingkungan dan tampak berseberangan dengan pembentukan sikap kita. Padahal tidak. Secara logis kata pilihan ini memberikan kita kebebasan untuk menentukan sikap kita. Karena, kebebasan terakhir seorang manusia adalah untuk memilih satu sikap dalam satu kondisi yang tengah dihadapinya.
Pada tahun-tahun pertama hidup kita, sikap kita biasanya ditentukan oleh kondisi. Seorang bayi tidak bisa memilih keluarga atau lingkungannya. Namun begitu usianya bertambah, maka pilihan pun juga semakin bertambah.
Tahun-tahun awal seorang anak merupakan saat-saat paling penting untuk mengajarkan sikap yang tepat. Sikap yang kita terima pada masa kecil, biasanya akan menjadi sikap kita saat dewasa. Cukup sulit untuk membebaskan diri dari apa yang kita dapat di masa awal kita hidup.
Perkembangan sebuah sikap tidak akan pernah berhenti. Sikap kita terbentuk dari pengalaman hidup dan bagaimana kita memilih untuk meresponnya. Karena itu, selama kita hidup, kita akan terus membentuk, mengubah dan memperkuat sikap-sikap kita. Tidak ada satu pun sikap yang tidak bisa diubah.
Ring 7 - Dulu, saat saya benar-benar terpuruk dan tak berdaya dalam mengatasi satu masalah, ada dorongan kuat untuk mengubah sikap baik yang sudah saya miliki. Jika hal seperti ini terjadi lagi di masa depan, apa yang harus saya lakukan?
Berikut ini adalah beberapa aturan untuk mengingat saat Anda memiliki hari-hari buruk dan sikap Anda mulai menurun:
1. Pertahankan sikap yang tepat saat badai menerpa.
Reaksi alamiah kita saat terjadi masalah yang menerpa kita adalah mengeluarkan sikap terbaik kita. Dalam perjalanan hidup, sikap kita mencapai tahap yang paling krusial adalah pada saat-saat genting—yaitu pada saat kita cenderung untuk panik dan bisa mengeluarkan sikap dan keputusan yang buruk.
Ingatlah, bahwa kesulitan benar-benar menjadi sebuah masalah hanya ketika kita menganggapnya masalah. Dan hal lain yang perlu diingat adalah: yang terpenting adalah apa yang terjadi pada diri kita bukan apa yang menimpa kita. Ini adalah sudut pandang yang lebih terfokus untuk mengubah apa yang ada di dalam diri daripada yang di luar diri.
2. Sadari bahwa badai yang menerpa hanya keadaan sementara.
Ketika Anda sedang terjebak dalam situasi yang tengah kacau, akan sulit untuk melihat mana yang harus kita lakukan dan mana yang tidak. Segala penglihatan kita tersamarkan dan tertutupi oleh kepanikan.
Dalam kondisi seperti itu, ada sebuah ekspresi yang bisa kita lakukan. Ketika kita sudah merasa kewalahan dan merasa cukup, maka katakanlah ‘Baiklah, saya sudah cukup hari ini’. Pernyataan singkat ini benar-benar bisa membantu kita. Ini bisa membantu kita mengembalikan perspektif kita pada situasinya secara utuh.
3. Cobalah untuk membuat keputusan besar sebelum badai melanda.
Banyak badai yang akan dapat dihindari dengan pertimbangan dan perencanaan sebelumnya. Memang tidak semua badai bisa dihindari, namun sebagian besar dari kita terlalu banyak diterpa masalah yang sebenarnya akibat dari buruknya perencanaan.
Untuk menghindari dan membuat perencanaan yang baik, kita perlu mengetahui dan bergantung pada indikator-indikatornya. Berikut ini beberapa indikator dan pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri untuk memperoleh solusi yang bisa dijadikan sebuah rencana penghalang badai kehidupan:
- Kurangnya pengalaman
Apakah saya mengenal seseorang dengan pengalaman sukses di sekitar lingkungan saya? - Kurangnya pengetahuan
Apakah pengetahuan saya sudah cukup untuk mengarahkan tujuan saya secara efektif? - Kurangnya waktu
Apakah saya menggunakan waktu dengan baik? - Kurangnya fakta
Apakah seluruh fakta untuk membuat sebuah keputusan yang tepat telah terkumpul? - Kurangnya berdoa
Apakah ini gagasan Tuhan atau ego saya? Jika memang ego saya, apakah Tuhan memberkatinya dan memperbolehkannya melalui firman-firmanNya?
(Kunci untuk mencapai kesuksesan dalam membuat keputusan adalah memiliki dan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mengumpulkan informasi dan menentukan pilihan.)
4. Tetap berhubungan dengan Tuhan.
Seorang pilot jika sedang mengalami masalah, mereka akan segera menghubungi menara kendali pusat. Dalam kehidupan kita, kita tidak selalu melakukan pelaporan semacam ini. Kecenderungan kita biasanya adalah untuk mencari jalan keluar sendiri. Kita semua mengagumi orang yang mandiri dan kuat. Sepatutnya kita sebagai manusia, makhluk Tuhan, melapor dan mengadu kembali pada Tuhan.
(Di dalam bumi ini tidak ada keamanan. Yang ada hanyalah kesempatan.)
Ring 8 - Masalah seperti apa saja yang akan menghambat saya untuk tidak bisa sukses?
Terdapat badai tertentu dalam kehidupan tiap orang yang dapat mengakibatkan kepercayaan dirinya juga ikut roboh. Badai semacam itu adalah bagian dari hidup kita dan kita harus bisa menghadapinya dengan baik agar kedamaian menyertai hidup kita dan sikap kita pun menjadi semakin baik.
Badai batin pertama berbentuk: Takut akan kegagalan. Kita melakukan segala hal untuk mengatasi rasa takut, kecuali menerimanya. Dengan memahami bahwa kegagalan adalah sebuah langkah yang penting untuk mencapai kesuksesan. Orang yang tidak pernah membuat kesalahan berarti tidak pernah melakukan apapun.
Badai batin kedua berbentuk: Kecil hati dan Rendah diri. Rendah diri dan kecil hati memiliki empat akibat, yaitu: merusak citra diri; menyebabkan kita menghindar dari tanggung jawab; membuat kita menyalahkan orang lain; dan mengaburkan fakta. Rendah diri dan kecil hati datang saat kita: merasa peluang sukses telah sirna; menjadi egois; tidak segera memperoleh keberhasilan dalam pada upaya-upaya kita; dan kurangnya tujuan dan perencanaan.
Badai batin ketiga berbentuk: Pergumulan Dosa. Kita harus bisa memaafkan diri kita sendiri. Sikap kita bisa mulai runtuh saat dosa merasuki kehidupan kita. Penarikan diri, keras hati, dan sikap negatif lainnya mulai menyertai kita, semua adalah akibat dari perbuatan dosa.
Kita dapat memperbaiki perspektif kita dengan memahami masalah yang ada. Jika sikap Anda terasa negatif, segeralah untuk memeriksa indikasi batin Anda. Cari bagian mana yang salah, perbaiki dan berkembanglah.
John Maxwell, telah berpengalman lebih dari 25 tahun dalam kepemimpinan agama Kristen. Sebagian besar dari masa-masa itu telah dihabiskan dengan menjabat sebagai pastor senior, yang biasanya pada Gereja Skyline Wesleyan di San Diego, California. Beliau juga mengabdi sebagai Executive Director of Evangelism pada Wesleyan World Headquarters. Beliau menjadi pembicara dan membuat seminar di Amerika Serikat dan Kanada.
Seperti itulah Roni menemukan solusi atasi masalahnya agar tahun depan ia bisa dipromosikan. Dengan mencatat poin-poin penting di selembar kertas, inilah beberapa hal yang diterapkan oleh Roni.
- Roni belajar untuk melihat dan mempertimbangkan sikapnya selama ini. Ia diminta untuk mengevaluasi sikap-sikap yang justru menghambatnya untuk sukses.
- Roni belajar bahwa lingkungan sangat berperan penting dalam pembentukan sikap. Karena itu ia perlu dengan sangat hati-hati memilih lingkungan bergaul.
- Roni belajar bahwa sikap yang buruk bisa diubah. Bahkan jika ia bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda, sikap buruk memberikan kesempatan untuk seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa depan.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Roni, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya