
THE MYTH OF HAPPINESS - What Should Make You Happy but Doesn’t and What Shouldn’t Make You Happy but Does
Sonja Lyubomirsky
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Dita membuka buku yang baru saja tiba di rumahnya setelah dibeli melalui toko online langganannya. The Myth Of Happiness, judul buku itu. Sonja Lyubomirsky, pengarangnya.
Ini adalah buku yang direkomendasikan oleh sahabatnya, Ruby, seorang konselor pernikahan, sesaat setelah ia mencurahkan seluruh masalah yang dirasakan dalam pernikahannya.
Dita merasa dulu ia meyakini bahwa pencapaian saat dewasa seperti penikahan, anak, pekerjaan dan karir akan membuatnya bahagia selamanya. Di sisi lain, gagal dalam semua aspek-aspek tersebut akan membuatnya tidak bahagia.
Namun, kenyataannya, semua itu telah dicapainya saat ini, namun Dita merasakan kebahagiaannya semakin waktu semakin sirna. Sehingga, saat ada kesempatan bertemu dengan sahabatnya Ruby, ia pun mempertanyakan beberapa masalah yang dialaminya: Apakah kebahagiaan memang akan sirna pada akhirnya? Kenapa hal yang membuat kita bahagia tidak bisa terus mempertahankan kebahagiaan kita? Dan, adakah cara untuk mempertahankan kebahagiaan?
Waktu itu Ruby tidak banyak memberikan masukan. Ia hanya menyarankan Dita untuk membaca buku yang sekarang telah berada di tangannya. Karena, menurut Ruby, jawaban pertanyaannya dijelaskan dengan lugas di dalam buku itu.
That’s why, Dita merasa semangat saat buku itu sampai di rumahnya.
So, bagaimana buku ini bisa membantu Dita dalam menyelesaikan permasalahannya? Simak di Baring kali ini.
Ring 1 - Apakah di Dunia Ini Ada Cinta yang Bertahan Selamanya?
Anda mungkin sudah bekerja keras mencari partner yang sesuai atau ideal, dan Anda mencurahkan hidup Anda untuk pernikahan Anda. Namun, sekeras apapun upaya dan keberuntungan Anda, Anda mulai menyadari bahwa pernikahan Anda tidak memberikan kepuasan seperti yang Anda harapkan atau yang dulu pernah ada.
Ini adalah saat yang menentukan. Sebuah panggilan supaya Anda memahami apakah harapan Anda itu realistis dan apakah Anda menuntut terlalu banyak dari pernikahan Anda. Bahkan pernikahan paling bahagia sekalipun tidak bisa mempertahankan tingkat kepuasan awal mereka. Dan hanya dengan upaya keras dan komitmen tinggi Anda bisa mendekati tingkat kepuasan tersebut.
Saat pertama jatuh cinta, Anda mungkin mampu untuk bahagia saat terjebak di kemacetan, atau saat diperiksa dokter gigi. Tapi fase ini tidak bertahan lama.
Jika Anda merasa sudah tidak terlalu gembira atau penuh cinta dibandingkan saat awal relasi Anda, maka Anda bukanlah satu-satunya. Jika ada teman Anda yang mengaku sebaliknya (jika benar maka sangat langka) kemungkinan mereka berbohong kepada Anda atau kepada diri mereka sendiri.
Ring 2 - Apa Saja Tahapan Cinta Itu?
Saat pertama jatuh cinta, jika beruntung kita akan mengalami apa yang disebut peneliti sebagai: cinta bergairah. Tapi semakin lama, cinta semacam ini biasanya berubah menjadi cinta pertemanan.
Cinta bergairah adalah kondisi kerinduan, hasrat, dan ketertarikan yang intens, di mana cinta pertemanan lebih kepada kasih sayang, relasi dan kesukaan yang mendalam.
Untuk cinta bergairah:
- Saya sulit bekerja karena selalu memikirkan pasangan saya.
- Saya sangat dekat dengan pasangan saya sehingga tidak mungkin tertarik dengan orang lain.
- Sangat takut pasangan saya akan menolak saya.
Untuk cinta pertemanan
- Pasangan saya adalah orang yang paling saya sukai
- Pasangan saya adalah seseorang yang saya ingin hidup bersama
- Saya sangat yakin dengan penilaian pasangan saya
Untungnya, seperti yang diungkapkan oleh psikologi evolusioner, kedua jenis cinta tersebut sangat penting supaya manusia bisa bertahan dan berkembang biak. Cinta bergairah diperlukan untuk mendorong kita berpasangan dan mengarahkan semua energi kita untuk membangun relasi yang baru. Sedangkan cinta pertemanan penting untuk memelihara relasi yang berkomitmen dan stabil, cukup lama sehingga kita bisa menghasilkan keturunan, bertahan hidup, dan berkembang.
(Harus dikatakan bahwa kedua jenis cinta membawa ciri kebahagiaannya sendiri – mungkin yang satu lebih mengasyikan, dan yang lainnya lebih bermakna)
Ada pendapat bahwa gagasan romansa dalam sebuah hubungan itu sendiri membuat kita salah memahami fungsi, kompleksitas, dan cerita pernikahan yang sudah ada. Hal itu membuat kita kecewa saat pernikahan tidak bisa memenuhi kerinduan kita akan gairah, kepuasan, keintiman, dan kemapanan.
Hampir semua akhirnya menjadi terbiasa dengan pernikahan kita dan pasangan kita, dan ilmu adaptasi sudah menjelaskannya. Meski beberapa implikasinya tidak bisa diterima, namun ilmu tersebut mengungkapkan cara yang bisa kita rangkul dalam problema yang nyaris universal tersebut.
Ring 3 - Bagaimana Cara Menyikapi Perubahan Cinta Ini, Agar Relasi Tetap Erat?
Jika kita terus merasa bersyukur, menghargai dan menyadari pasangan baru kita – jika dia terus muncul dalam pikiran dan menimbulkan reaksi emosional yang kuat – kita akan lebih mampu untuk menerima mereka.
Penghargaan sangatlah penting karena beberapa alasan:
Pertama, menghargai relasi mendorong kita untuk mengeluarkan segala kemungkinan kepuasan darinya dan membantu kita bersyukur atasnya, menikmatinya, merasakannya, dan tidak menganggapnya biasa.
Kedua, kita semakin merasa positif mengenai diri kita sendiri dan merasa lebih terhubung dengan lainnya. Ketiga, sikap kita yang menghargai memotivasi kita dan pasangan untuk mendukung upaya mempertahankan relasi. Terakhir, penghargaan membantu mencegah kita terlena dan terjebak dalam perbandingan sosial.
Cara lain untuk benar-benar menghargai dan menikmati relasi kita adalah membayangkan jika itu tidak ada. Bayangkan jika kita tidak pernah dipertemukan dengan suami/ istri kita.
(Saat menyadari bahwa tidak ada “ramuan ajaib” untuk kebahagiaan dalam pernikahan, maka akan lebih banyak pilihan yang terbuka di masa mendatang untuk kita.)
Ada tiga strategi tambahan untuk memelihara relasi Anda
- Lebih memperhatikan kelebihan pasangan Anda.
- Membantu pasangan Anda mencapai cita-citanya.
- Menggunakan kekuatan sentuhan
Pernikahan yang baik memberi Anda sayap dan menjadikan diri Anda yang terbaik. Pernikahan bermasalah mengekang diri Anda dan mengeluarkan sifat terburuk Anda. Namun, pernikahan bermasalah bukan berarti kehidupan Anda berakhir dan kesempatan Anda untuk bahagia hilang.
Penelitian memunculkan sejumlah jalan. Satu adalah untuk mempertahankan relasi dan menyesuaikan diri, dan yang lainnya adalah pergi. Tapi jalur yang paling optimis adalah untuk memperbaiki dan memperkuatnya, menyelamatkan pernikahan Anda. Hal ini bisa dimulai dengan:
Pertama, jalan terbaik untuk pernikahan, untuk kebahagiaan dan berkembang bukanlah berhadapan langsung dengan masalah, tapi mencari jalan belakang. Daripada berfokus pada bagaimana memperbaiki hal-hal negatif dan permasalahan dalam pernikahan, kita bisa menggunakan emosi, pikiran, dan perilaku positif untuk menetralisir kenegatifan tersebut.
Kedua, penelitian menemukan bahwa orang-orang yang menunjukkan cara bicara dan sikap tubuh yang serupa ternyata lebih cenderung untuk saling tertarik satu sama lain. Jika Anda dengan sadar mengubah gaya bicara Anda, maka Anda secara sadar mengembangkan sinkronisasi linguistik dengan pasangan Anda dan menguatkan relasi Anda, meski hanya sedikit.
Ring 4 - Bagaimana Kita Bisa Cinta pada Pekerjaan?
Saat orang ditanya apa yang paling mereka inginkan di dunia saat ini, kebanyakan laporannya adalah “lebih banyak uang”. Tidaklah mengejutkan, bahwa mitos mengenai apa yang paling membuat kita bahagia (mendapat pekerjaan ideal, menjadi sukses dan kaya) dan kesedihan terbesar (punya uang terlalu sedikit) akan meresap dalam kehidupan kita dan menjadi titik masalah untuk kita.
Kebanyakan orang mendapatkan bahwa pekerjaan mereka yang dulunya menarik tidak lagi demikian. Sama halnya dengan pernikahan, kita mungkin telah beradaptasi atau menjadi terbiasa dengan pekerjaan kita.
Bagaimana kita mencegah menganggap pekerjaan kita menjadi biasa? Salah satu strategi yang paling efektif dan paling sulit adalah meningkatkan semangat kita dan menahan tingginya harapan kita.
Bukan berarti kita mengurangi harapan atas pekerjaan kita. Hanya saja, jangan sampai membiarkan hasrat kita itu terus meningkat hingga membuat kita merasa berhak bahwa kita hanya akan bahagia jika kita bisa mendapatkan lebih dari segalanya.
Caranya:
Mengalami kembali secara nyata. Secara rutin dan nyata, ingatkan diri Anda pekerjaan Anda dulu yang kurang memuaskan. Misalnya, jika gaji Anda dulu kurang, atur periode waktu (misal, seminggu atau sebulan) untuk membatasi pengeluaran Anda untuk menyesuaikan kebiasaan konsumsi Anda dulunya.
Mengobservasi secara nyata. Sempatkan sesekali berkunjung ke tempat kerja teman, atau mantan rekan kerja Anda, dan diam-diam membandingkannya dengan tempat kerja Anda sekarang. Observasi seperti itu akan memberikan kesan mendalam terhadap diri Anda dan membantu Anda merasakan keistimewaan dari kehidupan pekerjaan Anda.
Bersyukurlah dengan tulus. Biasakan membuat jurnal dari hal-hal yang bisa Anda syukuri, di ingatan Anda, kertas, atau smartphone Anda, di mana hal itu bisa membantu Anda merenungkan aspek positif dari pekerjaan Anda.
Ubah titik referensi Anda. Bahkan penguji video games, yang menduduki ranking 20 besar “pekerjaan impian” membutuhkan konsentrasi yang cukup lama, yang bisa membuat stres dan kelelahan. Maksud saya pekerjaan impian adalah titik referensi yang kurang tepat.
Ubahlah dengan yang lebih tepat, atau sesuatu yang mendorong rasa bersyukur, misalnya, posisi serupa tapi kurang menghasilkan yang dulu pernah Anda lamar, atau pekerjaan sebelum Anda mendapatkan promosi.
Menganggap bahwa hari ini adalah hari terakhir. Berpura-pura bahwa bulan ini adalah bulan terakhir Anda di pekerjaan Anda saat ini bisa mendorong Anda untuk melihat, mendengar, melakukan atau mengalami segala sesuatu dalam pekerjaan Anda seakan-akan itu pertama kali. Ingatlah, yang pertama selalu yang paling menyenangkan.
Ring 5 - Bagaimana Kita Menyikapi Kebiasaan Membandingkan?
Kita memiliki ambisi besar, bekerja keras, melakukan hal-hal yang benar. Namun apapun upaya dan prestasi kita, teman-teman, mantan rekan, mengungguli kita. Saat karir kita cenderung datar, mereka merayakan bisnis yang makmur, bisa memiliki dua sampai tiga rumah.
Perbandingan sosial muncul secara alami, otomatis, dan begitu saja. Studi menunjukkan bahwa membandingkan diri kita dengan orang lain memiliki dampak yang cukup besar tidak hanya pada evaluasi diri kita, tapi pada mood dan emosi kita.
Namun, kita tidak bisa semata-mata menutup mata terhadap semua perbandingan tersebut atau tidak mempedulikan orang lain. Sederhananya, yang bisa kita lakukan adalah jangan sampai perbandingan sosial itu menguasai Anda.
Kebiasaan dari perbandingan sosial dimulai sejak kecil. Pada saat kecil kita belajar bahwa prestasi yang baik seringkali diukur dengan ukuran relatif. Kita sering diperbandingkan dengan perilaku baik dari saudara kita, bakat teman sekelas kita, atau bahkan dengan nilai-nilai A dan piala-piala orangtua kita saat mereka masih kecil.
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah bahwa Anda sebisa mungkin mengabaikan perbandingan sosial tersebut. Misalnya, dengan mengatakan “Stop” atau cepat mengalihkan perhatian Anda dengan pembicaraan yang menyenangkan saat Anda mengetahui bahwa Anda sedang melakukan perbandingan sosial.
Jika tidak ada sakit hati, tidak ada perasaan kemiskinan, atau tanda-tanda kegelisahan akibat mengetahui bahwa orang lain lebih baik dari Anda dalam hal tertentu. Ini berarti Anda telah mencapai kedewasaan – dan kebahagiaan – yang lebih besar dari kebanyakan orang.
Ring 6 - Apakah Benar Cinta Bisa Dibeli dengan Uang?
- Pendapatan dan kebahagiaan memang punya relasi signifikan, tetapi tidak super kuat.
Ada dua dalil. Pertama, relasi antara kebahagiaan dan uang hanya untuk jenis kebahagiaan tertentu. Dengan kata lain, kekayaan membuat kita lebih bahagia jika dipandang dari kehidupan kita secara umum, tapi uang tidak terlalu mempengaruhi kebahagiaan kita dalam menjalani hidup secara spesifik.
Dalil kedua adalah uang membeli kebahagiaan, tapi kebahagiaan juga menghasilkan uang. Benar, beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang lebih bahagia cenderung lebih hebat atau berbakat dalam menghasilkan uang.
- Relasi antara uang dan kebahagiaan adalah sangat kuat pada orang miskin daripada orang kaya
Penjelasannya adalah ketika kebutuhan dasar kita untuk makanan, jaminan, pelayanan kesehatan, dan perumahan yang layak tidak terpenuhi, peningkatan penghasilan akan sangat kita rasakan dibandingkan jika kita sudah hidup nyaman. Cara lain mengumpamakannya adalah uang membuat kita bahagia sebatas fungsinya membuat kita tidak miskin.
- Di banyak Negara, meski kekayaan ekonomi sudah meningkat, kebahagiaan mereka tidak berubah
Pertama, itu karena penghasilan yang lebih tinggi mendorong standar yang lebih tinggi, seperti liburan, mobil, kamar mandi dalam dan sebagainya yang dulu kita anggap barang mewah atau pilihan sekarang menjadi kebutuhan.
Kedua, penghasilan yang lebih tinggi mendorong perubahan dalam perbandingan sosial, semisal kita merasa lebih miskin dibandingkan tetangga kita yang memiliki sedikit lebih banyak dari kita.
Studi empiris menyatakan bahwa berbahagia dalam kekurangan bukanlah hal yang salah. Jika seseorang dengan anggaran yang kecil ingin menghasilkan kebahagiaan maksimal dari pengeluaran minimal, mereka harus mempraktekkan kebijaksanaan penghematan kuno.
Penelitian menunjukkan bagaimana strategi hemat itu bisa dilakukan.
- Jangan menjadi peminjam yang menjadi budak dari yang dipinjam. Kurangi atau hilangkan utang sebelum menghabiskan uang untuk barang atau layanan yang kurang diperlukan.
- Belanjalah untuk mengalami bukan untuk memiliki. Orang paling bahagia adalah mereka yang paling bisa membuahkan pengalaman dari apapun investasi uang mereka, misalnya gitar, tiket pesawat, buku gambar dan sebagainya.
- Habiskan uang Anda untuk banyak kesenangan kecil daripada sedikit kesenangan besar. Membagi-bagi konsumsi kita menjadi bagian-bagian kecil bisa menambah kenikmatan dari “tiap gigitannya”
- “Mendaur-ulang” kebahagiaan dan menyewa. Menggunakan apa yang kita punya dengan cara yang berbeda bisa menghasilkan kebahagiaan. Kreatiflah dalam memanfaatkan apa yang sudah kita punya. Dan jika Anda tidak mampu membeli hal-hal yang memuaskan, menghibur, atau memudahkan, sewa saja. Menyewa memungkinkan kita menikmati lebih banyak variasi dan lebih banyak kesenangan.
Ring 7 - Bagaimana Agar Menjadi Lebih Bahagia dalam Hidup?
Bagian dari bertahan terhadap penyakit terlihat dari tidak membiarkan ketakutan terhadap hari esok mengendalikan kualitas hari ini, menguatkan diri lewat ketakutan mungkin seperti penyangkalan. Tapi ketakutan tidak mengubah kenyataan. Hanya akan mengubah cara Anda merasakan antara sekarang dan apapun yang pasti akan muncul
Menghargai bahwa kita memiliki kekuatan untuk memutuskan apa yang menjadi pengalaman kita atau bukan, bahwa kita memiliki kekuatan untuk menerima masa lalu dan kemungkinan masa depan kita, dapat mengubah kehidupan Anda.
Ilmu psikologi sangat mendorong pemikiran bahwa kita memiliki kekuatan atas apa yang ingin kita lihat. Saat kita menghadapi penyakit, atau setiap kemungkinan yang tidak mengenakkan, apa yang kita pilih untuk kita kendalikan sebagian besar adalah kualitas hidup kita.
Sonja Lyubomirsky adalah seorang profesor psikologi di Universitas California. Risetnya tentang kemungkinan untuk meningkatkan kebahagiaan secara permanen telah dikaruniai dengan sebuah Science of Generosity grant, John Templeton Foundation grant, Templeton Positive Psychology Prize, dan grant from the National Institute of Mental Health. Bukunya yang terbit 2008, The How of Happiness, telah diterjemahkan ke dalam 19 bahasa. Ia tinggal di Santa Monica, California, bersama keluarganya.
Dita menghubungi Ruby dan mengutarakan rasa terimakasih yang mendalam padanya. Karena buku yang direkomendasikan Ruby benar-benar memberikan banyak insight pada Dita. Dita pun menceritakan beberapa hal yang didapatnya dari buku ini, seperti:
- Saat pertama jatuh cinta, jika beruntung kita akan mengalami apa yang disebut peneliti sebagai: cinta bergairah. Tapi semakin lama, cinta semacam ini biasanya berubah menjadi cinta pertemanan.
- Cinta bergairah adalah kondisi kerinduan, hasrat, dan ketertarikan yang intens, di mana cinta pertemanan lebih kepada kasih sayang, relasi dan kesukaan yang mendalam.
- Jika kita terus merasa bersyukur, menghargai dan menyadari pasangan baru kita, kita akan lebih mampu untuk menerima mereka.
- Saat menyadari bahwa tidak ada “ramuan ajaib” untuk kebahagiaan dalam pernikahan, maka akan lebih banyak pilihan yang terbuka di masa mendatang untuk kita
- Bagaimana kita mencegah menganggap pekerjaan kita menjadi biasa? Salah satu strategi yang paling efektif dan paling sulit adalah meningkatkan semangat kita dan menahan tingginya harapan kita.
Terima kasih telah menyimak BaRing kali ini, semoga manfaatnya bisa Anda rasakan juga. Sukses selalu. Sampai bertemu di BaRing selanjutnya.
Jika ada ide dan masukan untuk baring.digital silakan email kami di: ingat@baring.digital.
Rekomendasi Baring Lainnya
