
I Will Teach You To Be Rich
Ramit Sethi
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Andi sedang merenungi nasibnya yang memiliki penghasilan tak begitu besar. Melihat orang-orang di luar sana yang sering pergi ke restoran, menonton film di bioskop, hangout dengan teman-temannya, traveling, dan melakukan berbagai kesenangan lainnya membuat nya sangat iri.
Dia sadar dengan penghasilan yang ia dapatkan, sangat mustahil untuk mengikuti gaya hidup seperti itu. Jangankan untuk bersenang-senang setiap hari, hanya untuk sekadar membeli laptop yang memang dia butuhkan untuk bekerja pun dia merasa sangat bersalah.
Menyadari kondisinya yang seperti itu, Andi tentu ingin taraf hidupnya meningkat. Tapi, ia tidak tahu bagaimana caranya. Haruskah ia mencari pekerjaan extra? Akan tetapi, waktunya sudah tersita. Dia sering mendengar orang-orang berkata, kalau mau kaya, salah satu cara terbaik adalah berinvestasi. Tetapi, mendengar kata investasi rasanya mengerikan untuknya karena dia membayangkan risikonya yang besar.
Tapi, dia tak mau menyerah. Dia bertekad untuk mempelajari bagaimana langkah-langkah untuk membangun kekayaan dengan penghasilan seadanya, baik dari buku maupun artikel online.
Salah satu buku yang ia pelajari berjudul “I Will Teach You to Be Rich: No Guilt, No Excuse, No BS. Just a 6-Week Program That Works” karya Ramit Sethi.
Melihat judulnya, dia merasa buku itu cocok untuknya yang selalu merasa bersalah mengeluarkan uang untuk keperluannya.
So, akankah ia mendapatkan informasi yang dicarinya dari buku tersebut? Yuk ikuti selengkapnya dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Berbicara mengenai menjadi kaya dan meraih kebebasan finansial, banyak orang yang berpikir bahwa untuk bisa kaya dan bebas finansial, hal utama yang perlu dilakukan adalah berhemat sehemat-hematnya dan lebih banyak mengalokasikan penghasilan untuk berinvestasi.
Hal itu membuat banyak orang yang lantas merasa sangat bersalah setiap kali mereka menggunakan uang untuk sekadar membeli sesuatu untuk menyenangkan diri mereka.
Bukan itu saja, dalam berinvestasi pun, banyak orang yang merasa perlu menggali sebanyak mungkin informasi agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Mereka sibuk mencari tahu apa jenis investasi yang aman dan menghasilkan profit besar, membandingkan pendapat para pakar, dan seterusnya.
Tentu saja berhemat memang perlu. Demikian juga dengan menggali informasi sebelum mengambil keputusan. Akan tetapi, segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Ini juga berlaku dalam menggali informasi, juga dalam melakukan penghematan. Berlebihan dalam menggali informasi malah membuat kita tidak kunjung bertindak mewujudkan goal finansial kita. Karena, semakin banyak informasi yang kita gali, semakin banyak simpang siur mana informasi yang benar dan mana yang salah, maka malah membuat kita semakin ragu. Demikian juga dengan terlalu banyak berhemat. Ini akan membuat diri kita terus-menerus merasa bersalah manakala mengeluarkan uang untuk keperluan kita. Alhasil, standar hidup kita tertekan serendah mungkin, yang malah membuat kita tidak bisa menikmati hidup.
Kabar baiknya, dalam buku ini, si penulisnya membagikan cara yang lebih simple dan menyenangkan. Dalam buku ini, Anda tidak akan diminta untuk berhemat sehemat mungkin, juga tidak akan dipusingkan dengan berbagai jenis investasi. Cukup ikuti “Program 6 Minggu” yang disampaikan dalam buku ini, Anda akan bisa melipatgandakan uang Anda sedemikian sehingga Anda bisa menggunakannya untuk membiayai kehidupan Anda sesuai dengan standar hidup yang Anda inginkan, tanpa perlu bekerja ekstra.
Anda juga akan belajar memilih portofolio berbiaya rendah yang mengalahkan portofolio khas Wall Street, dan mengungkap cara memelihara investasi dengan menyiapkan sistem yang memungkinkan Anda mengatur investasi Anda secara autopilot sementara uang Anda terakumulasi secara otomatis.
Plus, penulis buku ini juga akan menjawab berbagai pertanyaan menyangkut keuangan seperti bagaimana cara terbaik untuk membeli mobil, membiayai pesta pernikahan, dan menegosiasikan gaji.
Setelah membaca buku ini, Anda juga akan tahu rekening apa yang perlu Anda buka, bagaimana agar terhindar dari membayar biaya ekstra kepada bank, bagaimana cara berinvestasi, dan sebagainya.
Ring 2 - Apa yang Harus Dilakukan di Minggu Pertama “Program 6 Minggu” dalam Buku Ini?
Di minggu pertama, penulisnya mengajak pembaca untuk memaksimalkan penggunaan kartu kredit.
Banyak orang yang takut dengan kartu kredit karena terlanjur banyak mendengar cerita tentang orang-orang yang terjerat hutang akibat terlalu terlena dengan kartu kredit mereka.
Akan tetapi, sebetulnya kartu kredit memberikan banyak keuntungan kepada kita kalau kita mampu menggunakannya dengan cerdas dan bertanggung jawab. Karena pertama, kalau kita membayar tepat waktu, maka kita tidak akan terjerat bunga yang berlebih atau bahkan tidak perlu membayar bunga. Di samping itu, banyak reward yang ditawarkan yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan atau kesenangan.
Oleh karena itu, menurut penulis buku ini, salah satu cara untuk bisa membangun kemapanan finansial adalah memanfaatkan kartu kredit, dengan “bermain ofensif” dengan kartu kredit dan bukan “bermain defensif”.
“Bermain ofensif” dengan kartu kredit itu maksudnya bagaimana? Maksudnya adalah, memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh kartu kredit tersebut dengan strategi yang tepat.
Lalu, bagaimana cara untuk “bermain ofensif”?
1. Telusuri history & skor kredit Anda
Sebelum menggunakan kartu kredit, hal pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mengetahui history & skor kredit kita.
History kredit
History kredit sangat penting karena history kita dalam menggunakan kredit (apakah sering nunggak atau selalu membayar tepat waktu, apakah sering tidak melunasi pembayaran atau selalu membayar hingga lunas) akan menjadi pertimbangan pihak pemberi kredit apakah dia akan memberikan pinjaman kepada kita atau tidak dan seberapa besar bunga yang harus kita tanggung.
Skor kredit
Setelah melacak history kredit Anda, pihak pemberi kredit akan menentukan berapa skor kredit Anda. Skor kredit adalah penilaian apakah Anda nasabah yang baik atau tidak.
Semakin kita sering menunggak atau tidak membayar kredit, maka semakin rendah skor kita, yang berarti kita tidak terlalu dipercaya oleh pihak pemberi kredit. Sebaliknya, semakin disiplin kita membayar tagihan kredit, maka semakin tinggi skor kita, yang berarti kita dipercaya oleh pihak pemberi kredit.
Lalu, apa keuntungan memiliki skor kredit yang tinggi? Keuntungannya pertama, pihak pemberi kredit mempercayai kita untuk diberi pinjaman. Kedua, pihak pemberi kredit juga akan memberikan bunga yang rendah karena mereka percaya bahwa kita akan melunasi pembayaran.
Sebaliknya, dengan skor yang rendah, pihak pemberi kredit mungkin akan menolak memberikan pinjaman kepada kita, atau bunga yang ditetapkan kepada kita tinggi untuk mengantisipasi kalau-kalau kita sering menunggak.
Sebagai contoh, menurut data yang diambil di tahun 2018, kalau kita ingin mendapatkan hipotek 30 tahun sebesar $ 200.000, sedangkan skor kredit kita sebesar 760–850, maka bunga yang harus kita bayarkan adalah 4.279%. Sedangkan kalau skor kredit kita 620–639, maka bunga yang harus dibayarkan adalah 5.868%.
Untuk mengecek skor kredit, penulis mengarahkan pembaca untuk mengeceknya di situs myfico.com. Tetapi, untuk kita yang di Indonesia, kita bisa mengeceknya di BI checking.
2. Hindari minimum payment
Semakin rendah jumlah cicilan, dalam kata lain kita membayar sesuai minimum payment, semakin lama cicilan kita, maka semakin besar jumlah total bunga yang harus kita bayarkan.
Sebagai contoh, dalam buku ini penulisnya memberikan gambaran, kalau kita mencicil Iphone seharga $1000 dengan cicilan minimum payment selama 9 tahun 2 bulan, maka total bunga yang kita bayarkan adalah $732.76. Dalam kata lain, total bunganya hampir senilai 1 buah Iphone!
Oleh karena itu, untuk bisa mengambil manfaat dari kredit, sebisa mungkin hindari minimum payment.
3. Pilih kartu kredit yang menawarkan reward menguntungkan
Tentukan apa reward yang ingin Anda dapatkan. Apakah cash back atau traveling? Penulis buku ini merekomendasikan kita untuk memilih reward berupa cashback, karena lebih simple dalam penggunaannya dan terkadang pemberi kredit menawarkan cashback yang besar.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, sebagian besar reward menetapkan biaya/fee. Oleh karena itu, kita juga perlu memperhitungkannya. Aturan praktisnya adalah, kalau Anda menghabiskan ribuan dollar/puluhan juta rupiah per bulan untuk kartu kredit Anda, maka kemungkinan besar rewardnya sepadan.
4. Hindari menggunakan kartu kredit retail
Mungkin banyak orang yang menggunakan kartu kredit untuk membayar barang-barang retail yang dibelinya, entah itu busana, kosmetik, atau sepatu. Why? Karena rewardnya kecil sedangkan bunganya relatif tinggi.
5. Bayar kredit sebelum jatuh tempo
Membayar kredit secara reguler dan tepat waktu bukan hanya menghindarkan kita dari bunga dan denda, tetapi juga meningkatkan skor kredit kita.
6. Mintalah pemberi kredit untuk menghapus fee untuk Anda
Mungkin Anda akan bertanya, memangnya bisa? Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, pemberi kredit senantiasa berkompetisi satu sama lain untuk mendapatkan nasabah. Oleh karena itu, ada kemungkinan mereka akan bersedia untuk memenuhi permintaan kita agar kita tetap tertarik untuk menggunakan jasa mereka.
Anda bisa menghubungi mereka di nomor yang tertera di kartu kredit Anda dan tanyakan: “Hai, saya mau mengonfirmasi, saya nggak dikenai fee pada kartu kredit saya, kan?”
Kalau pihak kreditur menjawab: “Bisa nggak kalau fee-nya dihilangkan buat tahun ini?”
Terkadang, cara ini berhasil, dan terkadang pula tidak. Akan tetapi, lebih baik mencoba dulu karena kalau berhasil Anda untung, dan kalau tidak, Anda tidak rugi apapun.
7. Negosiasikan bunga yang rendah
Meskipun secara teknis kita tidak akan terkena bunga kalau membayar sebelum jatuh tempo dengan pembayaran penuh, akan tetapi tidak ada ruginya untuk mendapatkan bunga yang rendah, untuk berjaga-jaga kalau-kalau kita tidak bisa membayar full dan tepat waktu.
Bagaimana menegosiasikannya? Katakan kepada pihak kreditur bahwa karena Anda telah membayar tepat waktu & dengan jumlah yang full dalam beberapa bulan, maka Anda berhak mendapatkan bunga yang lebih rendah. Katakan kepada mereka bahwa Anda tahu mereka menawarkan bunga yang lebih rendah (kepada orang lain) dibanding bunga yang ditawarkan kepada Anda, sehingga Anda pun berhak mendapatkan penawaran yang sama.
Ring 3 - Apa yang Harus Dilakukan di Minggu Kedua “Program 6 Minggu” dalam Buku Ini?
Kalau di minggu pertama kita memaksimalkan penggunaan kartu kredit, di minggu kedua, kita memaksimalkan penggunaan bank. Nah di sini penulisnya juga menyarankan kita untuk memilih bank yang memberikan biaya/fee rendah, bunga simpanan yang tinggi, dan memberikan pelayanan yang bagus, dalam arti menawarkan produk-produk mereka dengan jujur, tanpa menjebak nasabah.
Salah satu produk yang sering menjebak nasabah yang tidak teliti adalah overdraft fee alias dana cerukan, yakni biaya yang dibebankan kepada nasabah saat ia menarik uang melebihi saldo yang tersimpan di rekeningnya.
Sebagai contoh, jika Anda membeli sesuatu dengan kartu debit Anda, tapi ternyata saldo di akun Anda tidak mencukupi, maka jika kita mengikuti program dana cerukan, pihak bank akan menutupi kekurangannya. Akan tetapi, untuk kekurangan itu, mereka akan menetapkan fee, semisal sebesar $30.
Ditulis dalam buku ini bahwa di tahun 2017, bank (di Amerika Serikat) menghasilkan $34 milyar hanya dari dana cerukan (overdraft fee) saja.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam mengikuti program yang ditawarkan bank. Langkah terbaiknya adalah pelajari selengkap mungkin untung ruginya dan jangan mudah tergiur iming-iming.
Lalu, apa jenis akun/rekening yang perlu Anda miliki di bank?
Beberapa di antaranya adalah:
1. Checking account
Checking account adalah akun/rekening di mana Anda menempatkan uang Anda pertama kali sebelum Anda mengalokasikannya ke berbagai saluran seperti saving account (akun penyimpanan/tabungan), investing account (akun investasi), dan “pengeluaran bebas rasa bersalah/guilt-free spending) Anda.
Sederhananya, ini adalah rekening tabungan reguler di mana Anda bisa menggunakannya untuk transaksi harian Anda. Dengan rekening ini, Anda dilengkapi dengan kartu debit yang bisa Anda gunakan untuk melakukan transaksi harian.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, checking account adalah tempat di mana biaya-biaya yang tidak dibutuhkan banyak dipungut. Pilihlah bank yang tidak banyak membebankan fee pada nasabah.
2. Saving account
Ini adalah akun untuk menabung jangka menengah atau jangka panjang, seperti untuk traveling, membeli barang-barang elektronik, DP rumah, atau biaya pernikahan.
Apa yang membedakan antara checking account dengan saving account adalah, secara teknis, bunga saving account lebih besar dari bunga checking account, meskipun bunga saving account juga tidak signifikan. Di samping itu, dengan saving account, Anda tidak bisa mengambil uang Anda sesuka Anda. Uang yang ditabung memang diperuntukkan untuk kebutuhan tertentu semisal DP rumah, berlibur, dan sebagainya.
Idealnya, checking account dipisahkan dari saving account Anda. Tujuannya agar Anda bisa fokus dengan goal menengah dan jangka panjang Anda. Di samping itu, Anda juga perlu mengatur sedemikian rupa sehingga saving account Anda mengambil uang secara autodebet dari rekening checking account Anda untuk menghindari Anda lupa atau malas menyetor.
Pertanyaannya, kalau bunga saving account tidak signifikan, kenapa kita perlu membuatnya? Kenapa tidak menggunakan checking account saja untuk menabung buat keperluan jangka panjang? Gunanya adalah untuk membangun kebiasaan menabung. Tabungan yang terkumpul tidak hanya bisa Anda gunakan untuk keperluan Anda tapi juga bisa digunakan untuk berinvestasi.
Ring 4 - Apa yang Harus Dilakukan di Minggu Ketiga sampai Keenam “Program 6 Minggu” dalam Buku Ini?
Karena bunga tabungan yang didapat dari saving account tidak signifikan, maka kita perlu melakukan investasi agar uang kita tumbuh dengan persentase yang besar. Yach, banyak orang yang mungkin masih berpikir yang penting nabung. Dalam bayangan mereka, dengan menabung maka mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup di masa depan. Akan tetapi, dengan jumlah bunga yang kecil, bunga tersebut akan kalah tergerus inflasi. Kalau sekarang kita menabung 1 juta per bulan, misalnya, maka 10 tahun kemudian kita akan memperoleh 120 juta. Akan tetapi, nilai uang 120 juta 10 tahun nanti tidak akan sebanyak 120 juta saat ini. Maka dari itu, kita perlu melakukan investasi. Karena umumnya, bunga investasi jauh lebih besar dibanding angka inflasi.
Minggu ketiga
Di minggu ke-3, penulisnya mengajak kita untuk membuka akun investasi agar kita bisa berinvestasi dengan investasi yang tepat.
Dalam buku ini, penulisnya menyarankan kita untuk membuka akun program pensiun 401(k) dan ROTH IRA. Sederhananya, program pensiun 401(k) adalah program pensiun yang didanai oleh pekerja (employee) dan pemberi kerja (employer). Dengan program ini, pajak investasi ditangguhkan sampai dana investasi diambil. Adapun penarikan iuran diambil langsung dari gaji.
Sedangkan ROTH IRA adalah program pensiun mandiri, di mana kita membuka akun kita sendiri. Dengan program ini, nasabah tidak dikenakan pajak.
Masalahnya, dua program tersebut hanya tersedia di Amerika Serikat. Nah, tujuan dari pembukaan akun dana pensiun ini adalah agar pembaca bisa memulai berinvestasi dengan memilih jenis investasi yang ditawarkan oleh dua program tersebut. Ya, dalam program pensiun 401(k) dan ROTH IRA, setelah kita menyetor uang, kita dibebaskan untuk memilih jenis investasi yang ingin kita lakukan dengan uang yang kita setor tersebut. Kekurangannya adalah, kalau investasi kita merugi, maka uang kita pun terdampak.
Mungkin ini sangat berbeda, misalnya, dengan program BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia, di mana kita tidak bisa memilih jenis investasi yang ingin kita jalankan setelah menyetor ke akun BPJS kita. Tapi keuntungannya, uang kita tetap aman.
Mungkin di Indonesia, kita bisa langsung buka akun investasi sesuai dengan jenis investasi yang kita pilih, tanpa harus mengikuti program dana pensiun seperti 401(k) atau ROTH IRA.
Minggu keempat
Di minggu ke-4, penulis buku ini mengajak kita untuk mengatur keuangan secara sadar dengan mengalokasikan penghasilan kita pada 4 hal, yakni: fixed cost, investasi, tabungan, dan pengeluaran bebas rasa bersalah alias guilt-free spending.
Fixed cost adalah pengeluaran tetap kita seperti makan, listrik, transportasi, pulsa, dst. Aturan praktisnya adalah, alokasikan fixed cost sebesar 50%-60% dari total penghasilan bersih Anda. Sedangkan untuk investasi, alokasikan dana sekitar 10% dari total penghasilan Anda.
Selanjutnya, alokasikan dana untuk tabungan Anda. Dengan tabungan ini, nantinya Anda bisa menggunakannya untuk traveling, membeli barang-barang elektronik seperti smartphone, laptop, dst, atau apapun yang Anda inginkan dalam jangka menengah/panjang. Anda juga bisa menggunakannya untuk menambah investasi Anda.
Terakhir, sisanya bisa Anda gunakan untuk pengeluaran bebas rasa bersalah, seperti makan di restoran favorit Anda, menonton, bersenang-senang, atau apapun yang Anda inginkan tanpa perlu merasa bersalah telah menghambur-hamburkan uang.
Minggu kelima
Di minggu selanjutnya kita diajak untuk men-setting agar penyetoran pada masing-masing saluran (tabungan dan investasi) dilakukan dengan otomatis. Sehingga terhindar dari lupa atau malas menyetor. Di sini, penulisnya juga menyarankan kita untuk tidak menggantungkan rencana investasi kita pada penasihat finansial karena sebetulnya kita bisa membuat keputusan investasi secara mandiri.
Minggu keenam
Di minggu keenam, penulisnya mengajak kita untuk memilih jenis investasi untuk melipatgandakan uang kita.
Di buku ini, dia menyarankan kita untuk berinvestasi saham dan obligasi, di mana proporsi untuk masing-masing jenis investasi ini diatur dengan aturan “lifecycle funds”. Lifecycle fund adalah aturan pembagian proporsi investasi sesuai umur kita. Semisal, semakin muda umur kita, maka proporsi dana untuk investasi saham lebih besar daripada obligasi. Sebaliknya, semakin tua usia kita, maka berikan porsi yang lebih besar pada dana obligasi daripada saham.
Keuntungan lifecycle fund adalah kita dapat dengan mudah menyalurkan dana kita untuk investasi saham dan obligasi secara otomatis hanya dengan satu akun investasi.
Ramit Sethi seorang penasihat keuangan personal dan entrepeneur terkenal di Amerika Serikat. Dia merupakan founder dari GrowthLab.com, IWillTeachYouToBeRich.com, dan co-founder dari PBworks.
Setelah membaca buku “I Will Teach You to Be Rich”, Andi mendapatkan banyak insight yang bisa ia jadikan referensi dalam membangun kekayaan finansial. Beberapa di antaranya:
Salah satu cara untuk bisa membangun kemapanan finansial adalah memanfaatkan kartu kredit, dengan “bermain ofensif” dengan kartu kredit dan bukan “bermain defensif”. Bermain ofensif berarti memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh kartu kredit tersebut dengan strategi yang tepat.
Untuk membangun kekayaan finansial, kita perlu mengalokasikan penghasilan kita secara sadar ke dalam 4 saluran, yakni fixed cost (alias untuk kebutuhan tetap seperti membayar listrik, air, makan, pulsa, dst), tabungan, investasi, dan pengeluaran bebas rasa bersalah.
Untuk membagi penghasilan kita pada 4 saluran, kita perlu membuka rekening utama, rekening tabungan, dan rekening investasi.
Untuk berinvestasi tidak memerlukan banyak arahan dari penasihat finansial. Cukup berinvestasi saham dan obligasi dengan aturan lifecycle fund, di mana proporsi dana untuk investasi saham dan dana untuk obligasi disesuaikan dengan umur kita. Semakin muda umur, maka semakin besar proporsi dana investasi saham dibanding proporsi obligasi. Sebaliknya, semakin bertambah umur kita, maka semakin besar proporsi dana obligasi dibanding untuk investasi saham.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Andi, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari BaRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Dan, jika Anda ingin mempelajari buku “I Will Teach You to Be Rich” lebih dalam lagi, Anda bisa memesannya di sini.
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
