THE LEAN ENTERPRISE (How Corporations Can Innovate Like Startups)
Trevor Owens & Obie Fernandez
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Ring 10
-
Ring 11
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Jack adalah seorang CEO, bertahun-tahun menjalankan peran ini dan memiliki networking yang luas, Jack melihat banyak sekali perusahaan startups yang bermunculan membuatnya merasa ingin sekali membawa perusahaannya agar bisa berinovasi seperti perusahaan startups. Niatnya ini belum berani ia wujudkan karena banyak pertimbangan. Tapi pemikiran ini selalu muncul dan membuat dirinya merasa harus do something.
Namun ia sadar bahwa ia perlu banyak belajar dari berbagai sumber selain dari teman-temannya yang menggeluti bidang tersebut. Tidak ingin perusahaannya suatu hari bakal stagnan atau lebih buruknya mengalami kemunduran, Jack hadir di suatu perkumpulan Startups bersama para sahabatnya. Ia mengajukan banyak sekali pertanyaan yang membuat sahabatnya seru sekaligus kewalahan menjelaskannya. Karena sahabatnya sadar bahwa untuk membuat inovasi maka banyak hal yang wajib dipelajari yang tidak bisa didapatkan dalam pemahaman sendiri. Sahabatnya pun memintanya untuk membaca sebuah buku yang berjudul The Lean Enterprise - How Corporation Innovate Like Startups) - Karya Trevor Owens & Obie Fernandez
Dengan penuh semangat Jack pun mulai berpetualang dengan buku barunya tersebut, lalu bagaimana kisah akhirnya? Mari kita ikuti BaRing perjalanan Jack ini
Ring 1 - Tantangan Seperti Apa yang Dihadapi Para Entrepreneur?
Sebuah generasi baru dari para entrepreneur tingkat tinggi hadir dengan cepat. Mereka memiliki makna, motivasi, dan kesempatan untuk mengacaukan bisnis Anda.
Tantangan utamanya adalah ketergantungan pada sumber daya, yaitu: kenyataan bahwa berbagai organisasi bergantung pada pihak luar agar bisa bertahan dan melangsungkan hidupnya. Mengamankan sumber daya ini secara implisit menjadi prioritas tertinggi perusahaan.
Dengan kata lain, perusahaan tidak memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan. Kecenderungan untuk tetap pada wilayah yang sudah akrab ini merupakan hambatan besar bagi inovasi.
Kita menyaksikan banyaknya pengaruh dari ketergantungan terhadap sumber daya di dalam tempat kerja kita. Para inovator perusahaan kini bisa menemukan sebuah peluang substansial yang muncul di hadapan mereka, namun peluang-peluang tersebut mendorong mereka untuk mengajukan berbagai pertanyaan pada diri mereka, seperti:
“Bagaimana ini bisa masuk ke dalam model bisnis kita? Apakah ini sesuai dengan merk Anda? Apakah kita mampu melakukannya?”
Pertanyaan-pertanyaan ini cukup mematikan bagi inovasi. Nilai, kompetensi, dan proses yang dimiliki perusahaan merupakan keuntungan besar dalam melanjutkan apa yang telah dikerjakan dengan baik, namun berbagai pertanyaan ini membuat mereka semakin menutup pemikiran mereka.
Ring 2 - Siapakah Itu Intrapreneur? Bagaimana dengan Tantangannya?
Intrapreneur merupakan sebuah oxymoron (sebuah kalimat atau frasa atau gabungan kata yang terdiri dari kata-kata yang berlawanan). Karena peran dari karyawan dengan entrepreneur tidaklah bisa dibandingkan dengan seimbang. Program-program mengenai intrapreneur cenderung gagal karena tiga hal.
Pertama, para intrapreneur dipaksa untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang menguntungkan, yang dinilai hanya dari pertumbuhan keuntungan. Mereka tidak diberi kebebasan untuk berfokus pada pertumbuhan peluang.
Kedua, mereka dibayar dengan gaji. Hal ini menghilangkan motivasi yang mendorong entrepreneur sejati: yaitu, resiko untuk kehilangan segalanya dan peluang untuk memenangkan bayaran yang besar.
Ketiga, para intrapreneur memiliki keuangan yang kurang terstruktur, di mana ini merupakan salah satu faktor utama yang bisa mengembangkan sebuah bisnis. Alih-alih, para intrapreneur bersaing untuk memperoleh pendanaan atau menjadi pihak yang disokong oleh sebuah departemen.
Sebagian besar perusahaan pemula yang mengalami kegagalan, menjadi mati bukan karena tidak bisa membangun apa yang mereka telah mulai namun karena para pelanggan tidak ingin membeli produk mereka.
Sedangkan perusahaan baru yang bisa berjuang dan berhasil, menggapai kesuksesan dari kemampuannya untuk beradaptasi dan kemauan untuk mempelajari apa yang diinginkan pelanggan. Daripada mengeksekusi rencana awal mereka dengan kaku, mereka mengubah arah mereka berdasarkan apa yang mereka telah pelajari dan temukan pada sebuah produk yang sangat diinginkan oleh pelanggan dalam skala besar.
Ring 3 - Bagaimana Mengetahui Keinginan Pelanggan?
Metode lean startup merupakan sebuah rangkaian teknis untuk mencapai validitas sebuah produk/pasar. Metode ini terbukti efektif dalam membangun perusahaan dengan biaya yang cukup rendah dan kecepatan yang tinggi.
Disiplin dari proses membangun-mengukur-mempelajari—yaitu membangun sebuah produk yang menguntungkan, bereksperimen dengan pelanggan dunia nyata, dan membuat keputusan untuk dijadikan pedoman sebuah tindakan—menawarkan sebuah proses efisien dalam membangun bisnis baru yang bisa bertahan lama.
Ring 4 - Apa yang Menjadi Sumber Permasalahan Inovasi Perusahaan?
PETA JALAN—MEMPERKENALKAAN PERUSAHAAN LEAN
Akar dari masalah inovasi perusahaan adalah kegagalan internal dalam menentukan masalah otonomi, insentif, dan struktur finansial. Namun kebutuhan inovasi yang begitu banyak didorong oleh perubahan yang begitu cepat dan begitu deras di dunia luar perusahaan. Semua teknologi dan berbagai kebutuhan baru membawa kita pada pasar yang baru, yang menuntut kita untuk menghadirkan produk baru, sembari membangun perusahaan dengan kecepatan yang tinggi.
Seluruh perusahaan perlu memahami lingkungan baru ini dan dampaknya terhadap upaya inovasi mereka. Selain itu, mereka pun perlu membentuk struktur dan strategi baru untuk memperoleh keuntungan dari lingkungan baru ini.
Kunci untuk bisa bertahan dan berhasil dalam lingkungan masa ini adalah dengan membangun sebuah struktur perusahaan yang baru yang disebut dengan koloni inovasi. Seperti dengan koloni ekonomi dan politik yang menjamur pada beberapa abad yang lalu, sebuah koloni inovasi juga merupakan sebuah koloni yang diisi oleh pekerja-pekerja dari induk perusahaan, namun cukup jauh untuk tidak terpengaruh dengan praktek manajemen tradisional.
Koloni ini didanai oleh perusahaan namun dengan perhatian utama untuk memberi kelangsungan hidup yang panjang pada perusahaan. Koloni ini memiliki fungsi tunggal yang kritis untuk bertindak berdasarkan penguasa perusahaan mereka, yaitu: untuk memelihara inovasi yang mengacaukan.
Ring 5 - Apa bedanya Departemen Perusahaan Konvensional dan Koloni Inovasi?
Tidak seperti departemen perusahaan konvensional, sebuah koloni inovasi memerlukan tingkat keunikan yang hanya bisa diperoleh dari kemerdekaan berkreasi dan otonomi. Ini seperti sebuah perusahaan di dalam perusahaan, dan ini membuat bisnis baru menjadi berkembang begitu cepat dan memelihara mereka yang menunjukkan kualitas menjanjikan.
Sebuah koloni inovasi tidak akan menghasilkan bisnis yang segar dan siap untuk pasar, kecuali orang-orang yang bekerja di dalamnya adalah yang dimotivasi secara tepat. Sebagian besar para entrepreneur dimotivasi dengan bentuk risiko dan penghargaan yang bisa membuat takut para pekerja biasa, dan struktur kompensasi yang bisa mendorong tindakan mereka.
Namun, untuk menggapai kesuksesan, koloni inovasi Anda akan membutuhkan orang yang berpikir seperti entrepreneur. Kunci untuk bisa mempekerjakan mereka adalah dengan membuat peluang yang besar.
Koloni inovasi mengejar sejumlah ide-ide berharga dan bermanfaat yang sesuai dengan tesis inovasi yang diambil berdasarkan tren dalam teknologi, investasi dan perilaku pelanggan. Berinvestasi pada ide dan gagasan yang belum terbuktikan tetap menghadirkan risiko yang besar. Namun, jika risiko tersebut yang membuat Anda memutuskan untuk memilih ide tersebut, maka itu adalah yang perlu Anda perjuangkan.
Seluruh tim dalam koloni inovasi harus menguji tiap ide untuk memastikan bahwa ide tersebut sudah siap dan patut untuk dipasarkan, sebelum membuat komitmen pada sumber daya substansial yang bertugas untuk mengembangkannya. Inilah yang dihasilkan oleh metode Lean Startup.
Ring 6 - Bagaimana Agar Bisa Membangun Perusahaan Lean?
Agar kita bisa membangun perusahaan Lean, Anda perlu membentuk struktur dan proses dalam perusahaan yang berfokus pada ketidakpastian yang tinggi, menemukan peluang-peluang bisnis yang menjanjikan, dan memanfaatkan dengan baik satu peluang yang paling bisa membawa perkembangan terbesar.
Melakukannya dengan benar cukup sulit karena orang-orang korporasi terlatih untuk melawan dan menghindari ketidakpastian. Prinsip Lean Startup berporos pada metode ilmiah—terutama penelitian.
(Dalam kondisi yang sangat tidak pasti, pendekatan yang paling logis adalah dengan meneliti.)
Metode Lean Startup merupakan rangka kerja, dilengkapi dengan terminologi, praktek terbaik, dan praktisi terbaik di seluruh dunia. Ini membuat Anda bisa menjalankan penelitian dengan biaya paling kecil dan menghasilkan pembelajaran maksimal.
Koloni inovasi mengandalkan penelitian dengan metode Lean Startup hingga ke skala yang sangat besar. Ini dirancang untuk mengulangi penemuan bisnis baru yang inovatif yang bisa menghasilkan keuntungan luar biasa.
Ring 7 - Apa yang perlu saya lakukan dalam membangun perusahan yang Lean?
Teknik Lean Startup dalam meneliti dan inovasi mengambil dasar dari tiga strategi yang dirancang untuk membuat perusahaan menciptakan sebuah produk baru yang bisa menembus pasar. Pertama adalah menginkubasi secara internal. Strategi kedua adalah memperoleh lebih awal. Dan, terakhir berinvestasi di luar dari perusahaan yang baru berdiri.
Sebuah perusahaan yang baru berdiri mungkin terlalu beresiko dalam menghasilkan keuntungan atau secara sederhana: belum siap terjun ke pasar. Dalam situasi seperti ini, sebuah perusahaan bisa membeli saham yang mungkin memiliki potensial yang cukup tinggi tanpa perlu membuat komitmen menginkubasi atau menghasilkan.
Beberapa perusahaan tidak ingin terjun ke jurang risiko tinggi dan penghargaan yang tinggi dengan kepala lebih dahulu. Mereka lebih memilih untuk mengukur kedalaman dengan langkah-langkah kecil. Namun, bahkan koloni inovasi yang kecil, bisa memiliki ide-ide yang cukup untuk menghasilkan sebuah terobosan yang berhasil.
Struktur, metode, dan teknik-teknik ini merupakan peralatan yang tersedia bagi tiap perusahaan dengan ambisi dan komitmen untuk menggenggam takdir di tangannya. Kini tidak lagi diperlukan berkecamuk dalam mempertahankan dan memelihara inovasi. Jalur bagi produk terobosan dan perkembangan yang eksponensial telah terbuka lebar. Perusahaan yang baru berdiri kini bisa ikut bersaing dengan produk-produk mereka—dan mereka bisa menang.
Berbagai strategi inovasi dalam perusahaan perlu untuk mengikuti prinsip-prinsip lingkungan baru di zaman ini:
- Perubahan pasar sangat tidak dapat diduga
- Tim-tim kecil memiliki nilai yang cukup kuat
- Pasar-pasar baru menerapkan metode ‘pemenang mengambil semua’.
- Kecepatan merupakan satu-satunya keuntungan kompetitif
- Di balik tiap kesuksesan tersimpan banyak kegagalan
Ini semua merupakan aturan yang kini menggerakkan permainan inovasi.
Ring 8 - Mengapa Kemampuan Inovasi Ini Penting?
Ketergantungan pada sumber daya, warisan kompetensi, dan identitas merk merupakan hambatan-hambatan yang bisa mematikan kreativitas dan menutup keberanian dalam mengambil risiko. Perusahaan yang inovatif harus bisa menemukan cara untuk keluar dari semua hambatan itu. Jika tidak, maka mereka tidak akan bisa bersaing dengan inovasi-inovasi dari perusahaan besar.
Kemampuan inovasi harus dibentuk dari kebiasaan organisasi. Tim yang bertanggung jawab dengan inovasi tidak boleh memikirkan cara bagaimana mengarahkan ide-ide agar bisa disetujui dan bagaimana mengalokasikan sumber daya. Jika mereka harus memikirkan semua hal itu, mereka akan kalah sebelum berperang.
Para entrepreneur berbeda dengan para ahli dan petinggi perusahaan tidak hanya dari kreativitas dan kemandiriannya, namun lebih kepada perkara yang lebih dasar, yaitu: para entrepreneur dimotivasi dengan tujuan yang sangat berbeda. Sebagian besar para pekerja termotivasi dengan hasrat kemapanan, penghargaan, dan peluang untuk bekerja pada proyek yang sesuai dengan minat mereka. Sedangkan para entrepreneur termotivasi oleh pencapaian dan otonomi.
Koloni inovasi dirancang untuk mengembangkan peluang inovasi menjadi produk yang siap untuk pasar dan patut untuk dijual. Sedangkan, tesis inovasi merupakan sebuah pernyataan akan serangkaian ide dan gagasan yang membuat Anda tertarik untuk mendukungnya.
Ring 9 - Bagaimana menghasilkan inovasi yang baik?
Tesis inovasi mendeskripsikan sebuah area pasar yang Anda identifikasi sebagai faktor pengembang dan penumbuh keuntungan dalam periode tertentu. Merupakan hal yang cukup penting untuk bisa membedakan antara tesis dengan tema.
Sebuah tema adalah sebuah ruang definisi yang luas, seperti industri, teknologi, atau alat. Tema tidak menyinggung apapun mengenai dinamika yang berdampak pada bidangnya. Sedangkan, tesis inovasi Anda merupakan penyaring bagi peluang-peluang yang hadir, dan tanpanya, portfolio Anda akan berisiko keluar dan terbuang dari pasar sasaran Anda.
Ini membatasi projek yang Anda kerjakan. Dengan mengarahkan investasi pada jenis-jenis projek tertentu, tesis Anda bisa menjadi sebuah alat untuk mengevaluasi apakah Anda memahami pasar dengan akurat atau tidak.
Tesis ini membantu Anda mengembangkan area spesialisasi dan pengenalan pola-pola, dan pada akhirnya membuat Anda bisa memaksimalkan kesuksesan dan belajar dari kegagalan. Tesis ini juga merupakan alat komunikasi yang penting dalam berhubungan dengan dunia luar.
Ketika orang memahami apa yang Anda minati, maka komunitas dengan minat yang sama bisa terbentuk di sekitar Anda beroperasi. Tesis yang solid juga bisa menginspirasi orang untuk menghadirkan ide yang bisa Anda manfaatkan.
Tesis yang baik adalah yang dibentuk berdasarkan pada kemana arah tujuan pasar, bukan dari apa yang perusahaan ingin tunjukkan. Jadi, aturan bisnis pertama sebelum Anda duduk dan merumuskan serta memetakan perjalanannya, adalah menjadi akrab dengan keadaan pasar terkini.
Bahaya besar tersimpan di dalam sebuah tesis yang fokusnya menyempit kepada bisnis warisan. Hal ini cenderung membuat para entrepreneur menganggap dirinya sebagai ksatria putih dan terjebak dalam misi memperluas bisnis perusahaannya.
Namun, di sisi lain, jika tesisnya terlalu meluas, maka Anda akan kesulitan dalam membangun sumber daya, kontak, dan subjek yang koheren yang dapat Anda aplikasikan pada projek selanjutnya. Satu-satunya cara membentuk sebuah pondasi yang solid untuk inovasi adalah dengan berkonsentrasi pada proses mencari tahu area yang mudah didefinisikan.
Ring 10 - Apa yang Perlu Saya Pegang dalam Membuat Sebuah Perusahaan Jadi Sukses?
(Inti dari metode Lean Startup adalah penelitian.)
Dengan mengikuti prosedur yang teliti untuk mengisolasi ketidakpastian dan melonggarkannya, kita bisa mempelajari apa yang kita perlu ketahui dalam mempromosikan dan memperkenalkan sebuah produk dan jasa yang sesuai dengan pelanggan.
Sedahsyat apapun metode-metode Lean Startup, mereka tetap memiliki batasan-batasan. Metode-metode ini dibentuk untuk mengembangkan ide-ide dari konsep menjadi sebuah produk/pasar yang sesuai dengan kondisi ketidakpastian yang ekstrim.
Metode-metode ini kurang efektif jika dilakukan dan kondisi yang mudah dipahami. Dengan begitu, prosesnya tidak begitu cocok dalam beberapa situasi berikut:
- Proyek warisan
- Produk yang telah sesuai dengan market
- Produk yang harus sesuai dengan spesifikasi tertentu
- Produk yang dibuat untuk industri-industri yang diatur
Penelitian merupakan jantung dari metode Lean Startup. Empat hal yang perlu dilakukan untuk menjadikannya berfungsi secara efektif adalah: sebuah hipotesis, asumsi yang paling berisiko terhadap hipotesisnya, metode uji coba, dan kriteria keberhasilan.
Sebelum melakukan penelitian, kita perlu memiliki gagasan jelas mengenai hasil minimal yang dapat menjadi sebuah validasi dari asumsi yang kita uji. Menentukan kriteria keberhasilan membantu kita untuk menghindari jebakan akan konfirmasi yang samar dan keengganan akan menerima risiko.
Ring 11 - Bagaimana Perusahaan Bisa Berinovasi?
Dari ketiga strategi inovasi perusahaan—inkubasi, investasi, dan pengakuisisian—menginkubasi secara internal merupakan strategi yang tersulit. Anda membuat sesuatu dari yang awalnya tidak ada: Anda berada di ujung ide-ide brilian. Selain itu, perusahaan yang baru Anda rintis dimulai dari momentum nol, dan Anda bertanggung jawab untuk membuat perusahaan tersebut bisa menghasilkan dengan menggunakan sumber daya internal.
Menginkubasi produk yang bisa mengacaukan pasar berarti bersiap untuk melawan perusahaan yang lebih besar dan lebih lama berada dalam permainan. Ini membutuhkan kreativitas, fleksibilitas, kolaborasi, dan kecepatan—yaitu kualitas yang dapat membuat para pesaing cukup waspada dan bisa membuat kita bertahan dalam industri.
Mengembangkan kapasitas untuk menyusun, mengembangkan, dan menjual produk di luar dari unit bisnis perusahaan yang telah ada merupakan sebuah tindakan yang cukup vital jika sebuah perusahaan ingin bisa berjuang dan bertahan dalam lingkungan yang begitu cepat bergerak, persaingan yang begitu ketat, dan hubungan bisnis yang sangat erat.
Bagi para perusahaan yang telah cukup dewasa, jalur yang menuju pada pertumbuhan mengarahkan mereka pada ketidakpastian yang tak dapat terelakkan. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian, maka akan semakin tinggi keuntungan dalam pembelajaran dan dalam investasi.
Menginkubasi secara internal menawarkan momentum yang paling rendah di antara ketiga strategi inovasi perusahaan lainnya. Namun, di saat yang bersamaan, strategi ini memberikan kendali dengan tingkat yang cukup tinggi.
Menginkubasi secara internal merupakan strategi yang penggunaan modalnya sangat efisien. Selain itu, strategi ini bisa membantu perkembangan bakat entrepreneurial yang tersembunyi di dalam diri para pekerja kita, bahkan, bisa memberikan peningkatan pendapatan personal mereka.
Strategi ini bisa membuat mereka yang memiliki kesempatan untuk pergi meninggalkan perusahaan dan membuat sebuah usaha baru, menjadi tetap tinggal dan mengembangkan ide-ide mereka. Ini memberikan para pekerja sebuah insentif untuk berpikir dan bekerja secara entrepreneurial untuk perusahaan.
Kunci untuk bisa melakukan inkubasi yang produktif adalah dengan memanfaatkan metode Lean Startup secara menyeluruh. Metode ini memberikan kedisiplinan dalam mengukur kemajuan dari ide-ide baru yang membawa konsep menuju produk/pasar yang sesuai. Anda akan memerlukan tim inovasi sebanyak yang Anda bisa peroleh, di mana tiap tim berfokus pada proyek yang bersandingan dengan hipotesis inovasi Anda.
Jangan takut untuk menutup projek-projek yang tidak menunjukkan kemajuan yang menjanjikan. Para tim inovasi harus bisa terus mencari hingga menemukan projek yang bisa mengembangkan momentum. Membuang dan keluar dari projek yang tidak berguna merupakan tindakan yang membawa hasil yang baik; yaitu, menghindari waktu dan sumber daya terbuang percuma.
Akuisisi merupakan salah satu alat dalam membuat perusahaan menjadi efektif. Membeli sebuah perusahaan baru bisa memberikan Anda kesempatan untuk memiliki produk dan jasa yang Anda tidak bisa kembangkan sendiri. Selain itu, sebuah pembelian bisa membawa bakat dengan pola pikir mandiri yang bersedia untuk bekerja dengan sepenuh hati pada Anda.
Untuk mengakuisisi secara efektif, maka Anda harus bertujuan untuk mencari bisnis yang belum bisa memberikan bukti, namun sesuai dengan tesis inovasi Anda dan biarkan mereka untuk berkembang sendiri. Atau, cara lainnya adalah dengan menemukan tim yang tepat yang bisa bekerja dalam perusahaan baru Anda.
Dengan mengakuisisi lebih awal dan memelihara kekuatan terpendam dari proses akuisisi, maka Anda berarti memaksimalkan momentum dan kendali. Anda meraih kepemilikan secara utuh dengan seluruh keuntungannya. Prospeknya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan strategi inovasi perusahaan lainnya.
Jika Anda berada dalam posisi yang menyulitkan Anda untuk melakukan akuisisi, maka investasi adalah cara terakhir agar bisa menghadirkan inovasi dalam perusahaan. Namun, investasi memberikan kita kendali yang paling rendah dari yang lainnya.
Mungkin memang Anda akan diberi kesempatan untuk berada di dalam dewan direksi, namun pengaruh Anda terhadap arah pergerakan perusahaan tetap sangat terbatas. Jika dibandingkan dengan strategi lainnya, ini merupakan strategi yang paling murah.
Dengan berinvestasi pada perusahaan yang Anda belum bisa atau belum siap untuk akuisisi, Anda menjadi bisa mempelajari perusahaan tersebut terlebih dahulu. Investasi merupakan cara paling cepat untuk menindaklanjuti tesis inovasi Anda. Para entrepreneur biasanya memburu modal, dan dengan begitu, Anda bisa masuk ke sebagian besar perusahaan baru tiap waktu.
Terdapat dua cara dalam berinvestasi: Anda bisa memberikan pinjaman yang pada akhirnya bisa membawa Anda pada keuntungan kolektif, atau Anda bisa membeli saham. Tiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dengan penuh harapan Jack menutup buku yang telah ia baca, ia sudah mengetahui apa langkah selanjutnya yang harus ia terapkan. Semua hal penting telah tercatat dengan rapih.
Trevor Owens, merupakan seorang entrepreneur dan pemimpin yang cerdas dalam metodologi Lean Startup. Beliau merupakan pendiri dan CEO dari Lean Startup Machine, sebuah perusahaan edukasi inovasi yang telah membantu ribuan individu dalam berbagai organisasi.
Obie Fernandez, merupakan seorang yang dikenal luas sebagai pemimpin teknologi dan pembicara terkemuka dalam acara-acara industri. Beliau dikenal sebagai seorang entrepreneur dan konsultan senior pada ThoughtWorks.
- Metode lean startup merupakan sebuah rangkaian teknis untuk mencapai validitas sebuah produk/pasar. Metode ini terbukti efektif dalam membangun perusahaan dengan biaya yang cukup rendah dan kecepatan yang tinggi. Disiplin dari proses membangun-mengukur-mempelajari—yaitu membangun sebuah produk yang menguntungkan, bereksperimen dengan pelanggan dunia nyata, dan membuat keputusan untuk dijadikan pedoman sebuah tindakan—menawarkan sebuah proses efisien dalam membangun bisnis baru yang bisa bertahan lama.
- Kunci untuk bisa bertahan dan berhasil dalam lingkungan masa ini adalah dengan membangun sebuah struktur perusahaan yang baru yang disebut dengan koloni inovasi. Seperti dengan koloni ekonomi dan politik yang menjamur pada beberapa abad yang lalu, sebuah koloni inovasi juga merupakan sebuah koloni yang diisi oleh pekerja-pekerja dari induk perusahaan, namun cukup jauh untuk tidak terpengaruh dengan praktek manajemen tradisional.
- Teknik Lean Startup dalam meneliti dan inovasi mengambil dasar dari tiga strategi yang dirancang untuk membuat perusahaan menciptakan sebuah produk baru yang bisa menembus pasar. Pertama adalah menginkubasi secara internal. Strategi kedua adalah memperoleh lebih awal. Dan, terakhir berinvestasi di luar dari perusahaan yang baru berdiri.
Beginilah kisah Jack yang pada akhirnya menemukan jawabannya. Semoga kisah Jack ini bisa memberi manfaat kepada Anda.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya