The Joy of Work
Bruce Daisley
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Yuna merasa ada persaingan yang tidak sehat di antar timnya. Ia mulai merasakan ini sejak penurunan penjualan 3 bulan ini. Ia sedang mengupayakan tindakan yang bisa menghangatkan kembali hubungan antar tim.
Ia sudah kepikiran dan menghubungi temannya untuk meminta saran untuk melakukan acara outbound. Setelah mengutarakan masalahnya, temannya menyarankan Yuna untuk menunda keinginannya dan melakukan cara yang lain.
Yuna sangat setuju dengan pemikiran temannya ini. Terlebih lagi, biaya yang dibutuhkan cukup besar dan ia merasa akan lebih bagus jika biaya ini digunakan dalam biaya marketing mereka.
Lalu apa yang disarankan temannya?
Sederhana. Yuna diminta untuk mempelajari pemikiran Bruce Daisley, orang penting twitter untuk kawasan Eropa dengan membaca bukunya “The Joy of Work: 30 Ways to Fix Your Work Culture and Fall in Love with Your Job Again.”
Temannya merasa kalau buku tersebut akan lebih membantu Yuna dibandingkan membuat acara outbound yang hasilnya hanya untuk jangka pendek.
Penasaran apa saja yang akan diterapkan oleh Yuna dari pemikiran Bruce? Mari kita simak perjalanannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Seperti Apa Gambaran Dunia Kerja Saat Ini?
Apa pekerjaan terburuk Anda? Apakah Anda pernah mengalaminya atau saat ini sedang mengalaminya? Banyak dari kita yang tidak mencintai apa yang kita lakukan, dan kita kelelahan dalam proses membuat kita mencintainya.
Sudah menjadi hal yang normal jika pekerjaan memberikan kita stres. Kekuatan ini berdampak tidak hanya pada pekerjaan tapi bahkan ke aspek hidup yang lain. Menjadi pemandangan umum bagaimana seorang yang stres di pekerjaan menumpahkan energi ini ke anggota keluarga yang lain bahkan teman-teman di sekitarnya.
Ketidakcintaan akan pekerjaan ini selaras dengan survey Gallup, tenaga kerja global yang menunjukkan bahwa hanya 13% karyawan yang menikmati pekerjaannya, dalam artian mereka terlibat aktif dan antusias pada pekerjaan dan tempat bekerjanya.
Ini kabar yang buruk terutama bagi pemilik bisnis. Untuk mengatasi hal tersebut, maka ada serangkaian tindakan yang bisa diupayakan jika Anda ingin mengurangi stres dan mencintai kembali pekerjaan Anda.
Ring 2 - Tindakan Seperti Apa yang Harus Saya Lakukan?
Ada 30 tindakan yang bisa dilakukan. Ketiga puluh tindakan ini dibagi menjadi 3 hal besar. Pertama adalah Recharge (mengisi ulang). Bekerja dalam kondisi ekstrim hampir selalu memberikan dampak fisik, perubahan berat badan yang dramatis, rambut rontok yang disebabkan oleh stress, serangan panik dan susah tidur.
Hal ini juga berdampak langsung pada kondisi mental seperti hilang empati kepada orang lain, depresi dan kecemasan. Sekarang pekerjaan memberikan ketidakbahagiaan. Padahal kalau kita melihat sejarahnya pekerjaan justru memberikan kebahagiaan.
Inilah tindakan yang bisa Anda lakukan untuk men-recharge diri Anda dan tim;
Recharge #1: Memiliki Monk Mode Morning
Saat ini kantor mulai beralih pada open plan, di mana setiap orang bekerja dalam sebuah ruangan. Tanpa sekatan dinding. Tujuannya adalah agar setiap orang bisa berinteraksi dan meningkatkan hubungan.
Masalahnya ini memberikan lebih banyak distraction, suara telpon, suara obrolan sampai panggilan dari rekan kerja. Masalahnya untuk kembali benar-benar fokus dibutuhkan waktu sekitar 8 menit.
Untuk mengurangi distraction ini, maka setiap karyawan perlu memiliki Monk Mode Morning, di mana Anda atau mereka tidak akan bisa dihubungi di pagi hari. Akses untuk berkomunikasi dilakukan di jam 11 pagi atau setelah makan siang. Mereka tidak pernah tersedia untuk rapat, menjawab telp dan email pada jam sebelum itu.
Recharge #2: Berjalan kaki untuk meeting.
Penelitian Marily Oppezzo dan Daniel Schwartz menunjukkan berjalan meningkatkan pemikiran kreatif, 81% responden menunjukkan peningkatan nilai dalam memberikan ide kreatif. Berjalan sangat bagus untuk proses berpikir divergen, di mana Anda ingin mencari ide kreatif. Untuk pemikiran konvergen, mungkin tidak terlalu cocok.
Ajak rekan berpikir Anda untuk jalan selama 15 menit, biarkan salah satunya bicara selama 7.5 menit, satunya mendengarkan lalu gantian. Lihat apa yang terjadi.
Ring 3 - Bagaimana Saya Harus Bersikap Terhadap Alat-Alat Kerja Saya?
Recharge #3: Rayakan Headphone
Setiap generasi memiliki sudut pandang yang berbeda dalam penggunaan headphone dalam bekerja. Bagi generasi milenial dan Z adalah biasa menggunakan Headphone dan bagi generasi yang lebih tua, tentu ini menjadi sumber masalah dalam bekerja.
Headphone perlu dihargai pada waktu dan penggunaan yang tepat. Penggunaan terbaik adalah memberikan periode waktu ketika ia boleh digunakan dan tim lain setuju. Terutama tidak menggunakannya di pagi hari di mana Anda bisa bekerja dengan fokus mendalami satu pekerjaan.
Jadi headphone bukanlah sesuatu yang salah digunakan dalam bekerja, selain kesepakatan bersama, Anda juga perlu jelas apakah pekerjaan Anda bisa dan cocok menggunakan headphone atau tidak.
Recharge #4: Persingkat minggu kerja Anda
Bukti historis menunjukkan apa yang disarankan oleh ilmuwan: jam kerja yang lebih pendek lebih cenderung produktif. Waktu ideal adalah 50 jam kerja seminggu. Lebih dari 50 jam, produktivitas akan menurun. 55 jam akan menunjukkan kelelahan.
Faktanya mereka yang bekerja 70 jam tidak lebih banyak menghasilkan dibandingkan yang bekerja 55 jam seminggu. Kita perlu melihat pekerjaan secara berbeda. Kita perlu melakukan pendekatan lebih tegas.
Jika kita memperlakukan 40 jam kerja, maka itu akan memaksa kita membuat keputusan. Ini akan membuat kita bertanya apakah perlu melakukan rapat 3 jam. Ini akan membuat kita bertanya bagaimana kita bertransportasi. Ini akan membuat kita berpikir lebih hati-hati tentang kapan kita penuh energi untuk melakukan pekerjaan terbaik kita.
Recharge #5: Produktivitas diukur dari hasil bukan kehadiran apalagi jam kerja.
The Result Only Work Environment (ROWE) menawarkan hal yang berbeda dalam bekerja. Dipionirkan oleh Cali Ressler dan Jody Thompson, dan diadopsi dengan cepat oleh berbagai perusahaan besar. ROWE melibatkan penetapan goal jangka pendek untuk tim, kemudian meninggalkan mereka mengerjakan goal itu dengan cara yang mereka inginkan. ROWE Tidak mengharuskan orang harus ada di jam kerja tertentu. Bahkan mereka tidak mesti datang ke kantor.
Pencipta dari ROWE menjelaskan sebelum bisa menjalankan hal ini, mereka perlu menjalankan workplace cleansing. Di sini mereka membersihkan ‘endapan’ yang mereka deskripsikan sebagai ‘komentar negatif yang terjadi secara alami di tempat kerja berdasarkan keyakinan masa lalu tentang waktu dan kerja.
Jelas ada hal yang harus diseimbangkan di sini. ROWE bisa jadi tepat, bisa jadi juga tidak untuk Anda. Atau mungkin separuh-separuh adalah hal yang tepat untuk Anda. Semua ini harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan Anda.
Recharge #6: Pergi makan siang
Recharge #7: Menghilangkan kebiasaan terburu-buru.
Recharge #8: Matikan notifikasi hp
Recharge #9: Definisikan aturan Anda.
Recharge #10: Miliki sabbat digital
Recharge #11: Dapatkan tidur malam yang cukup
Recharge #12: Fokus pada satu hal satu waktu
Ring 4 - Lalu Bagaimana Meningkatkan Kerja Sama dan Hubungan Antar Tim?
Sekarang kita masuk ke bagian kedua. Di bagian ini kita akan membahas bagaimana membangun, menjaga dan memperkuat hubungan setiap tim. Saya menyebut ini dengan Sync (sinkronisasi). Dengan emosi yang terhubung dan kuat antar tim akan berdampak langsung ke pekerjaan.
Berikut beberapa tindakan yang bisa diupayakan:
Sync # 1: Pindahkan Teko Minum
Sebuah penelitian menunjukkan email berkontribusi sangat kecil pada kreativitas dan produktivitas kerja. Faktor paling penting yang menentukan kesuksesan berbagai organisasi adalah aliran ide. Aliran ide adalah produk dari percakapan kasual orang-orang.
Menghabiskan waktu untuk membangun sinkron, dalam hal ini interaksi, memberikan kontribusi antara sepertiga bahkan sampai separuh dari produktivitas tim. Berpikir mendalam seorang diri memang bagus tapi jika dilakukan dua atau lebih orang maka hasilnya akan jauh lebih luar biasa.
Karena itu, Anda bisa membuat meja panjang untuk setiap orang bisa berinteraksi terutama saat makan siang. Paksa orang yang paling pendiam untuk berkenalan dan berinteraksi satu dengan yang lain. Hubungan yang terjalin baik hari ini akan berdampak di masa depan.
Sync #2: Kurangi separuh waktu meeting Anda
Meeting menjadi tidak efektif jika dihadiri oleh banyak partisipan. Masalah muncul saat orang yang hadir lebih fokus membangun relasi dan mulai mengabaikan poin penting yang harus diselesaikan. Bahkan pemimpin meeting yang melakukan multitasking elektronik bisa menularkan anggota yang lain melakukan hal yang sama.
Meeting yang ideal haruslah dihadiri oleh sedikit orang dan secepat mungkin mendapatkan keputusan dan menyebarkannya ke anggota tim yang lain. Dengan menghemat waktu meeting akan memberikan waktu lebih untuk mengeksekusi hasil meeting.
Sync #3: Membuat social meeting
Menambah pertemuan sosial ke dalam agenda dan melakukannya adalah hal yang penting untuk meningkatkan sinkron. Tujuan utama kita berada dalam sebuah organisasi adalah kita bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan sendiri.
Untuk melakukannya dengan efektif kita perlu koordinasi. Koordinasi dengan efektif berarti Anda tidak perlu ulang mengerjakan suatu hal. Interaksi tatap muka itu penting, tapi sering diremehkan dalam konteks meningkatkan produktivitas.
Pertemuan sosial itu krusial terutama untuk membangun bonding antara tim. Jika Anda ingin mereka bekerja dengan baik satu sama lain, Anda perlu memberikan mereka kesempatan untuk bertemu secara informal, untuk saling mengenal dengan baik dan untuk bertukar pikiran.
Ring 5 - Bagaimana dengan Sync yang Lainnya?
Sync #4: Tertawa
Tidak mampu tertawa menunjukkan bahwa ada yang salah: bahwa orang merasa waspada satu sama lain dan mereka tidak saling percaya, mereka tidak merasa bisa mengambil risiko dengan menurunkan pertahanan mereka.
Tanda seorang pemimpin hebat adalah kombinasi dari apa yang terlihat kontradiktif: cukup kepercayaan diri untuk rendah hati. Tertawa membangun rasa percaya, membantu kita membangun ikatan satu sama lain, dan menciptakan sinkron. Dan dengan menurunnya pertahanan diri, kita akan lebih kreatif.
Tim yang bisa tertawa bersama cenderung lebih terbuka dan berbagi tantangan bersama. Sangat penting terutama untuk mengatasi stress dan meningkatkan kreativitas pemecahan masalah.
Sync #5: Berikan energi pada perkenalan pertama
Kesan pertama penting. Bagaimana kita menyambut tim baru adalah hal yang penting. Mudah untuk terjebak dalam induksi yang menawarkan serangkaian aturan atau aspek umum dari pekerjaan. Tapi induksi seharusnya penuh warna dan interaksi.
Jika kita ingin mendorong orang baru untuk menjadi yang terbaik, mari lakukan dari hari pertama. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan meminta mereka menceritakan masa-masa terbaik di pekerjaan sebelumnya.
Sync #6: Sarankan istirahat untuk minum teh
Sync #7: Berhentilah menjadi bos yang jahat
Sync #8: Tahu kapan harus meninggalkan orang sendirian
Ring 6 - Selanjutnya, Apa yang Harus Saya Lakukan Setelah Melakukan Sinkron?
Tahap selanjutnya setelah sinkron adalah menciptakan Buzz. Rasa keterlibatan dan energi positif yang diciptakan dari kombinasi dua fenomena: Positive Affect dan Psychological Safety.
Positive Affect adalah sebuah kondisi mental yang membentuk bagaimana kita berpikir tentang segala hal yang terjadi dalam kehidupan. Lebih dari itu ia memberikan pengaruh besar pada bagaimana kita mengatasi sebuah masalah. Positive Affect memfasilitasi kreativitas, fleksibilitas kognitif, respons inovatif dan keterbukaan pada informasi. Saat kita bekerja Positive Affect membantu kita bekerja lebih baik.
Sedangkan Psychological Safety adalah rasa aman dalam bertindak pada hal yang dianggap benar. Anda perlu tahu Anda bertanggungjawab atas keputusan Anda, tapi Anda juga perlu tahu rekan Anda Tidak akan menggigit Anda ketika Anda menyampaikan pandangan.
Jadi kedua elemen inilah pilar penting dalam perusahaan yang sukses. Ketika dua pilar ini bersatu, kita sebut ini Buzz. Dan ketika kita mencapai buzz, kita bisa menciptakan hasil yang ajaib dan transformatif.
Buzz#1: Frame dalam bekerja, masalah perlu dipecahkan
Terkadang kita merasa lebih gampang untuk menjalani apa adanya, bahkan ketika kita merasa itu salah. Ini hanya masalah bagaimana memberikan frame pada tantangan yang kita hadapi.
Jika kita melakukan pendekatan dengan mindset bahwa kita harus menyenangi atasan, maka kita memberikan frame seputar mereka bukan seputar masalah. Di sisi lain, jika kita melakukan framing pada masalah dan bagaimana menemukan solusi, kita akan menemukan ujungnya lebih mudah.
Di sini membutuhkan peran psychological safety. Jika Anda ingin frame tantangan dan masalah dalam konteks tim, maka Anda perlu memastikan bahwa setiap orang dalam tim itu merasa boleh menyampaikan pemikirannya dengan bebas tanpa rasa takut akan dibantah, ditertawakan atau yang negatif lainnya.
Ring 7 - Bagaimana Membuat Pekerjaan Saya Lebih Mudah Diselesaikan?
Buzz #2: Introduce a Hack Week
Hack Week adalah waktu untuk berpikir dengan penuh konsentrasi. Kekuatan dari hack week tidak saja menyediakan peralihan dan kreativitas dari rutinitas pekerjaan. Gangguan dan keluar dari rutinitas ini memicu kesegaran berpikir dan menciptakan pola pemikiran baru, tapi di atas itu semua, seringkali itu berperan sebagai terciptanya pemikiran brilian.
Yang perlu Anda lakukan di sini adalah membuat rencana seperti apa satu minggu ke depan akan berjalan. Buat goal yang realistis. Review hack week setelahnya. Apa yang bisa ditingkatkan ke depannya. Dan ingat untuk menjadwalkan hack week selanjutnya.
Buzz #3: Juara keragaman
Keragaman jelas lebih dari sekedar mengumpulkan perspektif berbeda, dan bisa dalam berbagai bentuk: latar belakang sosial, gender, orientasi seksual, pandangan politik dan etnis adalah diantaranya. Perlu dicatat bahwa perusahaan dengan latar belakang yang beragam umumnya memproduksi hasil yang lebih baik.
Bisa jadi karena pekerja terbaik suka bekerja dalam lingkungan yang beragam, atau keragaman menciptakan hasil yang lebih baik. Tapi kebenaran dasarnya adalah gabungan dari ini semua membuat kita bisa menghasilkan keputusan lebih baik yang tidak dapat disangkal.
Buzz #4: Conduct a pre-mortem
Melakukan Pre-mortem dalam bisnis bisa sangat konstruktif. Kita diminta untuk membayangkan seandainya semuanya tidak berjalan seperti yang direncanakan, kesalahan apa yang bisa terjadi dan rencanakan untuk mengatasinya. Setiap tim diminta untuk menuliskan kemungkinan buruk yang terjadi. Dengan melakukan ini, kemampuan untuk menghadapi dan memprediksi yang terjadi di masa depan meningkat 30%.
Jika Anda ingin percakapan jujur yang bisa membuat orang mengungkapkan pemikiran tanpa takut akan konsekuensinya, pre-mortem bisa menjadi solusi. Dan jika Anda bisa memupuk budaya yang bisa menghargai rasa ingin tahu dan bertanya, maka pre-mortem akan semakin produktif.
Buzz #5: Keep Team lean
Buzz #6: Admit when you messed up
Buzz #7: Focus on the issue, not the people
Buzz #8: Ban phones from meetings
Buzz #9: Replace presenting with Reading
Buzz #10: Relax
Bruce Daisley terobsesi untuk membuat pekerjaan menjadi lebih baik. Dia mendedikasikan beberapa tahun terakhirnya untuk mengobrol dengan para ahli terkemuka dalam budaya tempat kerja dan menggunakan bukti untuk menemukan cara untuk meningkatkannya.
Sebagai mantan Wakil Presiden Eropa untuk Twitter dan pembawa acara podcast bisnis nomor satu Inggris Eat Sleep Work Repeat saat ini, dia menjadi pusat perdebatan tentang cara kerja dan komunikasi berkembang.
Daisley telah menjadi salah satu dari 1.000 Orang London Paling Berpengaruh di Evening Standard selama empat tahun dan merupakan salah satu dari 500 Orang Paling Berpengaruh di Inggris versi majalah Debrett. Majalah Campaign menegaskan bahwa Daisley adalah 'salah satu orang paling berbakat di media'.
Begitulah cara Yuna terinspirasi untuk memulai perjalanan bisnisnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
1. Ada 12 hal yang bisa dilakukan untuk recharge:
Recharge #1: Memiliki Monk Mode Morning
Recharge #2: Berjalan kaki untuk meeting
Recharge #3: Rayakan Headphone
Recharge #4: Persingkat minggu kerja Anda
Recharge #5: Produktivitas diukur dari hasil bukan kehadiran apalagi jam kerja.
Recharge #6: Pergi makan siang
Recharge #7: Menghilangkan kebiasaan terburu-buru.
Recharge #8: Matikan notifikasi hp
Recharge #9: Definisikan aturan Anda.
Recharge #10: Miliki sabbat digital
Recharge #11: Dapatkan tidur malam yang cukup
Recharge #12: Fokus pada satu hal satu waktu
2. Ada 8 hal yang bisa dilakukan untuk sinkronisasi:
Sync # 1: Pindahkan Teko Minum
Sync #2: Kurangi separuh waktu meeting Anda
Sync #3: Membuat social meeting
Sync #4: Tertawa
Sync #5: Berikan energi pada perkenalan pertama
Sync #6: Sarankan istirahat untuk minum teh
Sync #7: Berhentilah menjadi bos yang jahat
Sync #8: Tahu kapan harus meninggalkan orang sendirian
3. Ada 10 hal yang bisa dilakukan untuk Buzz:
Buzz#1: Frame dalam bekerja, masalah perlu dipecahkan
Buzz #2: Introduce a Hack Week
Buzz #3: Juara keragaman
Buzz #4: Conduct a pre-mortem
Buzz #5: Keep Team lean
Buzz #6: Admit when you messed up
Buzz #7: Focus on the issue, not the people
Buzz #8: Ban phones from meetings
Buzz #9: Replace presenting with Reading
Buzz #10: Relax
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Yuna, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya