THE IDEA HUNTER – How to Find The Best Idea And Make It Happen
Andy Boynton & Bill Fischer
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
ring 8
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Memang sudah diperkirakan oleh Rori, bahwa pendapatan perusahaannya kali ini masih saja stagnan. Padahal, beberapa bulan lalu peningkatan yang didapatkan cukup signifikan. Tapi sejak saat itu sampai sekarang sama sekali tidak ada progress. Ia merasa harus ada gebrakan yang berbeda dalam prosesnya. Tapi, sampai sekarang pikirannya masih begitu buntu.
“Bagaimana cara untuk membuat penjualan menjadi lebih efektif? Bagaimana cara mengembangkan pendapatan? Kemana saya harus mencari ide-ide berkualitas yang bisa melejitkan perkembangan perusahaan?”
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus berlalu-lalang di benak Rori hingga semalam. Karena, semalam ia baru saja membeli buku berjudul The Idea Hunter karya Andy Boynton, saat berjalan ke toko buku.
Pertama kali lihat, Rori langsung yakin bahwa buku tersebut memiliki jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaannya. “Judulnya saja sudah sesuai dengan yang sedang kulakukan, yaitu memburu ide” pikir Rori.
So, apakah intuisi Rori mengenai buku ini tepat? Apakah jawaban yang dicari benar-benar tersedia di sana? Yuk, kita simak bersama di BaRing kali ini.
Ring 1 - Siapakah Pemburu Ide Itu?
Kini ide merupakan hal yang sangat penting bagi para profesional dan manajer, lebih dari sebelum-sebelumnya. Anda perlu mengetahui banyak hal untuk bisa menghasilkan segala yang Anda ingin produksi, baik itu produk yang kasat mata maupun berbentuk jasa.
Anda pun perlu menggabungkan dan mengembangkan serta mengaplikasikan segala yang telah Anda ketahui, yang mana semua itu memerlukan banyak ide.
Bukanlah suatu hal yang berlebihan jika kita mengatakan bahwa, ‘mengetahui suatu hal jauh lebih penting daripada membuat hal tersebut’. Contoh yang sering kita lihat sekarang, banyak produk elektronik yang dirancang dari Amerika namun dibuat di Cina. Kini, kenyataannya, biaya untuk pembuatan ide lebih mahal dari pembuatan sebuah produk. Baik itu bagi individu, organisasi, maupun masyarakat luas.
Tiap orang yang dalam profesinya tidak hanya dituntut untuk bekerja dengan giat, namun juga berpikir keras, merekalah yang patut disebut sebagai pekerja ide profesional. Mereka bersaing dan berkolaborasi dengan lebih efektif ketika mereka telah mengetahui bagaimana cara untuk menemukan dan mengendalikan ide. Mereka inilah para Pemburu Ide.
Kerja ide merupakan aset yang cukup vital bagi para profesional ini. Namun, Ini tidaklah berarti seorang Pemburu Ide harus menjadi jenius, karena ide yang bermutu tinggi tidak selalu harus berasal dari diri kita sendiri.
Telah dibuktikan oleh berbagai penelitian, sebagian besar Pemburu Ide yang paling sukses bukanlah seorang yang jenius. Namun, mereka lebih kepada pengaktif ide. Mereka adalah orang-orang yang rakus dan selalu lapar akan ide, dan mereka memiliki kemampuan dalam menyusun dan mengolah ide tersebut agar bisa berjalan—menjual dan mewujudkannya.
Ring 2 - Bagaimana agar bisa menjadi seorang pemburu ide?
Caranya bisa dimulai dengan mengumpulkan berbagai perspektif baru mengenai kerja inovatif yang paling banyak disenangi oleh organisasi dan klien di zaman ini.
Karena itu kini ada prinsip yang dianggap cukup penting dimiliki para manajer dan profesional, yang dapat menghubungkan sikap, kebiasaan, kemampuan dan strategi yang krusial. Prinsip tersebut dikumpulkan dalam akronim IDEA, yang mana jika diurai menjadi Interested (Tertarik), Diverse (Keragaman), Exercised (Terlatih), Agile (Tangkas).
Berikut ini beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh para Pemburu Ide:
- Mengenali pekerjaan mereka, siapa dan apa sejatinya diri mereka sebagai seorang profesional, dan ke mana arah yang mereka tuju.
- Tidak membiarkan organisasi, pekerjaan, industri, atau profesi mereka membatasi Pemburuan Ide yang mereka lakukan.
- Mengenali bagaimana dunia di sekitar mereka terhubung dan terkait dengan segala rencana dan projek mereka.
(Kita membutuhkan sikap dan strategi yang baru agar ide bisa berhasil di dalam hidup kita.)
Ring 3 - Apa yang Menjadi Bahan Bakar yang Memotivasi Pemburu Ide?
Perburuan Ide dimulai dengan hasrat untuk mempelajari dunia di sekitar Anda. Namun, langkah terbaik untuk mulai berjalan di jalur tersebut adalah memahami diri Anda sendiri. Darimanakah energi yang mengobarkan ketertarikan dan rasa penasaran Anda?
Ketahuilah bahwa, potensi seorang pengembang produk, bukanlah pengembangan produk; namun, lebih kepada menciptakan dan memotivasi aliran ide dalam sebuah unit atau organisasi, agar terbentuk sebuah kultur yang terstruktur dalam komunikasi dan percakapan yang terjalin. Potensi seorang penjual bukanlah untuk menjual; namun, lebih kepada meningkatkan dan mempertahankan kapasitas empati, sebuah bakat yang bisa menggapai lebih jauh dan memahami lebih dalam kebutuhan dan keinginan para pelanggan.
Mengetahui potensi Anda adalah sebuah langkah besar dalam perjalanan memburu ide. Ini adalah sebuah kemudi yang besar, yang mengendalikan ketertarikan dan rasa penasaran Anda. Namun, di luar itu, penting kiranya untuk terus menyegarkannya kembali tiap beberapa waktu sekali. Karena keadaan akan selalu berubah dan peluang-peluang akan selalu bermunculan tiap waktu.
Ring 4 - Lalu, Bagaimanakah Memahami atau Mencari Tahu Apa Potensi Kita Sebenarnya?
Untuk memenuhinya, diperlukan refleksi diri, yaitu bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai bakat dan hasrat Anda. Dan kemudian, perlu juga kiranya untuk menghubungkan jawaban-jawaban Anda dengan pasar profesional. Setidaknya, cobalah untuk bertanya mengenai “apakah ada pelanggan yang tertarik pada apa yang Anda tawarkan?”
Memahami bakat Anda tidaklah sama dengan memahami potensi Anda. Namun, tetap saja, pertanyaan-pertanyaan mengenai bakat dapat menjadi alat untuk memahami potensi Anda. Yaitu pertanyaan seperti:
- Apa yang terus-menerus menarik perhatian dan menimbulkan rasa penasaran saya?
- Apa keahlian saya?
- Saya ingin menjadi ahli di bidang apa?
- Di manakah pasar untuk menjual keahlian saya ini?
Coba pertimbangkan masak-masak untuk menjawab pertanyaan ini dan camkan dalam pikiran Anda bahwa ini bukan sekedar mengenai menemukan kembali diri Anda. Ini lebih kepada mengenai cerminan dari apa yang telah Anda lakukan, pikirkan, rencanakan dan inginkan.
Salah satu bagian dari proses pemahaman ini adalah berpikir mengenai nilai apa yang Anda tanamkan dalam pekerjaan Anda, kemampuan istimewa dan perspektif apa yang Anda bawa ke dalam pekerjaan Anda. Selain itu, menyusun misi pribadi yang dapat memenuhi nilai-nilai Anda.
Seperti bakat, potensi juga bersifat dinamis. Ini membutuhkan refleksi diri dan perbaikan yang berkelanjutan, karena hasrat terus berubah, pengetahuan terus bertambah, dan pikiran serta diri kita memerlukan perkembangan.
Ring 5 - Cara Berpikir Seperti Apa yang Bisa Mendatangkan Banyak Ide?
(Jadilah tertarik, jangan hanya menjadi orang yang menarik)
Kebijaksanaan kuno menganggap bahwa semakin pintar Anda, maka semakin baik ide-ide yang Anda berikan.
Namun kenyataannya, dari pengalaman para peneliti, semakin pintar seseorang malah jadi menganggap kemampuan otak mereka jauh lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Jika tidak ada hal yang dapat menambahkan rasa penasaran, maka mereka akan bertahan dengan rumusan yang membuat mereka sukses. Ini akan berakibat hilangnya rasa untuk menambah ide yang lebih baik. Dengan kata lain, mereka kehilangan rasa tertarik mereka.
Dalam konteks profesional, rasa kritis yang cerdas biasanya timbul dari ketertarikan dan minat yang terpendam pada segala yang bisa meningkatkan kinerja. Di sisi lain, rasa penasaran bisa lebih dari sekedar cara untuk menambahkan kecerdasan.
Hal ini biasanya merupakan ciri-ciri yang paling utama dari orang yang sangat sukses. Pikiran seperti ini mengagumi kejutan-kejutan yang datang kepada mereka dan menemukan cara untuk belajar darinya.
Cara berpikir seperti ini dapat mempengaruhi cara pandang kita terhadap segala hal. Karena, ketika kita memiliki rasa penasaran dan jiwa yang kritis, kita tidak akan meremehkan apa pun. Dari yang biasanya melihat satu hal biasa, dengan rasa penasaran, pikiran kita jadi bisa menangkap hal luar biasa yang terkandung di dalam hal biasa tersebut. Ini yang dapat mengarahkan kita pada inovasi.
Ketertarikan dan rasa penasaran mengarahkan kita untuk mau belajar. Belajar dapat meningkatkan dan memperbanyak ide yang lebih baik. Kita harus memiliki hasrat yang cukup tinggi untuk terus belajar. Tanpa hasrat seperti itu, tidak akan ada ide yang mengalir.
Belajar yang dimaksud di sini bukanlah semata-mata pendidikan formal. Para manajer yang paling banyak diminati di masa kini adalah mereka yang memiliki kemauan belajar yang tinggi, baik di dalam perkara intelektual maupun religi. Jenis belajar yang seperti ini tidaklah terbatas oleh waktu, melainkan konstan dan berlanjut sepanjang waktu.
Orang yang bersinar di dalam hidup, bukanlah mereka yang paling pintar. Bahkan terkadang, juga bukan yang paling rajin. Namun mereka adalah orang-orang yang kemauan belajarnya seperti sebuah mesin. Tidak pernah bosan dan lelah untuk belajar. Kemauan belajar seperti itu sangatlah membantu. Terutama bila Anda hendak berjalan di jalur yang panjang menuju tujuan Anda.
Ring 6 - Bagaimana Mempertahankan Aliran Ide?
Aliran ide yang baik sangatlah penting karena biasanya ide tidak serta-merta hadir dalam keadaan sempurna dan bisa dimanfaatkan. Biasanya ide awal atau ide yang asli hadir dalam keadaan yang lemah dan masih mentah.
Namun, pertanyaannya adalah: bagaimana cara Anda mempertahankan aliran ide yang baik? Salah satu caranya adalah dengan menjaga dan mempertahankan diri Anda tetap di dalam alirannya Ini berarti: memposisikan diri Anda pada tempat di mana ide berharga yang potensial bermunculan.
Kita harus terus bergerak dan mencari sumber-sumber ide yang berbeda dan dengan kesadaran penuh terus mengolah ide tersebut. Hal ini memerlukan ketangkasan. Kunci utamanya adalah untuk membuat segala ide bisa terlihat oleh kita, dan untuk segera mengeksekusi ide tersebut. Ide baik dan sukses biasanya membutuhkan perhatian yang lebih.
Seorang Pemburu Ide perlu memiliki kebijaksanaan untuk merelakan ide-ide bagus dan berharganya terbuang dalam sebuah proses inovasi. Karena jika tidak segera diputuskan untuk dibuang, maka ide tersebut akan bisa menghantui dan menghambat proses inovasi. Bahkan, tidak jarang bisa juga menggagalkannya. Dengan membuangnya, tersisalah yang ide kita fokuskan. Dengan begitu, kita bisa mengembangkannya lagi menjadi ide yang sempurna agar bisa diimplementasikan dengan sebaik-baiknya.
Tujuan dari Perburuan Ide bukanlah untuk mendapatkan ide bagus sesegera mungkin, melainkan menyusun ide yang diperoleh untuk bisa diaplikasikan dengan maksimal.
Ring 7 - Bagaimana Cara Mengembangkan Ide yang Sudah Ada Agar Menjadi Lebih Sempurna?
Para Pemburu Ide tidak hanya tertarik pada hal-hal tertentu saja, namun juga banyak hal lain. Sulit untuk mengembangkan ide jika kita tidak memiliki ketertarikan mendalam terhadap orang lain, terutama terhadap apa yang mereka ketahui dan berkolaborasi dengan potensi yang mereka miliki.
Seluruh manajer dan profesional akan melakukan apapun yang bisa membuka pikiran mereka. Ini bisa dimulai dengan menunjukkan ketertarikan lebih terhadap pekerjaan orang lain, daripada hanya memperhatikan apa yang sedang dikerjakan saja.
Ini berarti berbagi pemikiran dan pendapat yang Anda pikirkan kepada rekan-rekan. Bukan malah menyimpan ide dalam diri sendiri. Hal ini pun berarti menjalankan ide, bukannya membatalkan apa yang sudah direncanakan atau dipikirkan.
Memberikan perlakuan yang tepat, membuat percakapan yang bermanfaat, dan dorongan semangat yang kuat—inilah yang menjadi hal-hal utama dalam mendapatkan ide dari orang lain. Dan hal seperti ini haruslah dilakukan, karena tidak ada seorangpun yang dapat menolak perlakuan-perlakuan seperti itu.
(Satu cara yang ampuh untuk menghasilkan banyak ide adalah berada di sekeliling orang yang mengeluarkan banyak ide.)
Intinya para profesional perlu melibatkan orang lain ke dalam proses pencarian ide yang mereka lakukan. Dan, pada akhirnya, mereka harus membuat gambaran ide mereka sendiri, membuat peta versi mereka untuk memburu ide unik.
Kita hidup di zaman dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi, dan terus meningkat di tiap waktunya. Para pekerja yang berada di dalam tingkat manajemen tertinggi perlu untuk:
- memahami,
- menerima,
- menindak keragaman sudut pandang,
- mempertanyakan terus menerus mengenai cara yang tepat untuk melakukan suatu hal, dan
- memberikan penawar bagi pemikiran yang dapat menghalangi inovasi.
Tim manajemen biasanya bisa melakukan semua itu jika anggota timnya terdiri dari pria dan wanita dengan keahlian dan pengetahuan yang berbeda-beda dan berasal dari kelompok etnis dan ras yang juga berbeda. Dan, untuk memperkuat keragaman ide di dalam timnya, para manajer dianjurkan untuk melibatkan manajer yang lebih muda ke dalam timnya.
Bagi para Pemburu Ide, menghargai nilai dari keragaman merupakan langkah awal yang cukup baik. Selanjutnya adalah memperhatikan lagi mengenai orang yang biasanya menjadi tempat Anda bercakap-cakap, dan mereka yang merupakan sumber pencetus gagasan yang bisa diolah menjadi ide baru yang unik.
Dalam dunia profesional, beberapa ide terbaik sering muncul dari orang yang memiliki hubungan jauh atau hubungan yang tidak begitu kuat dengan kita, di mana jaringan mereka berbeda dari koneksi kita.
Mereka mungkin akan memiliki sudut pandang yang berbeda dengan diri kita terhadap sebuah atau beberapa permasalahan. Karena itulah, kita bisa lebih banyak mendapatkan ide dan pengetahuan yang lebih baru lagi.
Ring 8 - Bagaimana Pemburu Ide Menemukan Inspirasi untuk Membuat Inovasi?
(Bahan bakar inovasi adalah keragaman)
Berusaha untuk menciptakan sebuah ide baru dapat memberikan kegagalan dan kehancuran pada karir seorang Pemburu Ide.
Karena itu, sangat penting bagi Pemburu Ide, untuk dapat mengidentifikasi ide berharga yang potensial, walaupun ide tersebut telah digunakan sebelumnya, baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Kemudian, mereka harus bisa mengolah dan menggabungkan ide tersebut dengan karakter diri dan keadaan saat ini.
Para profesional dan manajer perlu menghabiskan waktu untuk bekerja secara mental—melatih otot-otot atau kekuatan dari ide-ide mereka. Latihan yang dimaksud di sini adalah mengenali bentuk, menemukan kata-kata yang tersembunyi, dan segala macam bentuk kinerja otak.
Orang-orang yang sukses tidak memenuhi otak mereka dengan perkara intelektual. Mereka membenamkan diri mereka di dalam bidang yang mereka geluti, yang mereka senangi. Misalnya, para penulis novel membaca banyak dan beragam buku novel, para ilmuwan membaca banyak buku ilmu pengetahuan.
Mereka yang menjadi Pemburu Ide, menghabiskan waktu dan tenaga mereka untuk menguak segala tentang apa yang mereka geluti. Mereka tidak menunggu hadirnya masalah untuk beranjak mencari ide. Perburuan mereka tidak terbatas waktu dan tempat. Mereka terus mencari dan menjadikan prosesnya sebagai kebiasaan dalam hidup mereka.
(Latihan membuka banyak peluang.)
Unsur utama dalam perburuan ide adalah observasi. Melatih diri Anda untuk memperhatikan, merupakan bagian dari bentuk observasi. Tantangannya adalah untuk mengetahui apa yang harus diamati dan diteliti dan untuk menemukan apa yang bisa menggerakkan segala ide kita.
Seluruh Pemburu Ide perlu mengobservasi diri mereka sendiri. Pengalaman pribadi merupakan sumber potensial bagi ide profesional. Menjadi peka terhadap apa yang dialami, mengenali apa yang menarik, dan apa yang membuat frustasi, dapat mengantarkan Pemburu Ide pada inovasi.
Andy Boynton, seorang kepala di Carrol School of Management di Boston College. Beliau juga merupakan seorang profesor Strategic Leadership di IMD (International institute for Management Development) yang berlokasi di Lausanne, Swiss.
Setelah membaca buku ini, Rori merasa senang sekali. Bagaimana tidak? Sebagian besar pertanyannya telah terjawab dan ia sudah paham apa yang perlu dilakukan untuk memecah kebuntuan perusahannya. Beberapa insight yang didapatkannya adalah:
- Pemburu ide adalah orang-orang yang rakus dan selalu lapar akan ide, dan mereka memiliki kemampuan dalam menyusun dan mengolah ide tersebut agar bisa berjalan
- Prinsip yang biasanya dimiliki pemburu ide adalah akrinim IDEA: Interested (Tertarik), Diverse (Keragaman), Exercised (Terlatih), Agile (Tangkas).
- Perburuan Ide dimulai dengan hasrat untuk mempelajari dunia di sekitar Anda.
- Untuk menemukan potensi diperlukan refleksi diri, yaitu bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai bakat dan hasrat Anda
- Unsur utama dalam perburuan ide adalah observasi.
Terima kasih telah menyimak BaRing kali ini. Semoga Anda juga mendapatkan manfaatnya. Sampai jumpa di BaRing berikutnya,
Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya