Train Your Mind Change Your Brain

Keep your eyes on MARSHMALLOW: The Fastest Way to Gain Focus and Resilience-And Come Out Ahead in Hard Times

Joachim de Posada

Teks tersedia

Audio tersedia

  • Plot

  • Ring 1

  • ring 2

  • ring 3

  • ring 4

  • ring 5

  • ring 6

  • Kesimpulan

  • Full Dering

Saat di toko buku, di rak bagian pengembangan diri, Hasan terkejut saat menemukan sebuah judul buku yang unik, Keep Your Eyes on Marshmallow: The Fastest Way to Gain Focus and Resilience-And Come Out Ahead in Hard Times, karya Joachim de Posada. 

“Apa hubungannya Marshmallow dengan pengembangan diri,” pikirnya. Ia pun coba untuk membaca sedikit bagian pengantarnya. 

Di sana tertulis: ”Beberapa tahun lalu, seorang psikolog Amerika bernama Walter Mischel melakukan penelitian sederhana namun sangat menarik. Bersama dengan rekan-rekannya, Mischel meneliti lebih dari 500 anak kecil. Mereka satu persatu diminta untuk duduk di dalam sebuah ruangan. 

Di hadapan tiap anak yang duduk di dalam ruangan tersebut, diletakkan sebuah marshmallow. Setelah meletakkan, para penguji mengatakan bahwa mereka perlu melakukan sesuatu di luar ruangan dan memberikan pesan pada tiap anak agar menjaga marshmallow tersebut tetap di meja. 

Jika si Anak dapat menjaga marshmallow tersebut tetap di tempatnya tanpa kurang suatu apapun, maka para peneliti berjanji akan memberikan satu marshmallow lagi untuk anak tersebut. Namun, jika si anak makan marshmallow tersebut, berarti eksperimen selesai dan tidak akan ada marshmallow lagi.            

Maka yang terjadi adalah 2 dari 3 orang anak memakan marshmallow tersebut sebelum habis waktu menunggunya. Satu dari tiga anak yang tidak memakan marshmallow tersebut secara tidak sadar telah memahami prinsip paling penting untuk menggapai kesuksesan, yaitu: disiplin diri—kemampuan untuk menunda kenikmatan.

Namun, penelitian tidak berhenti di sana. Empat belas tahun kemudian, dilakukan penelitian lanjutan terhadap anak yang sama. Hasilnya adalah, anak-anak yang tidak memakan marshmallow pada usia empat tahun memiliki kehidupan yang baik. 

Mereka masuk kuliah, mengikuti kursus-kursus tambahan, nilai-nilai bagus dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan guru, teman-teman, dan orangtuanya. Sebaliknya, mereka yang pada usia empat tahun memakan marshmallow-nya, tidak lulus atau bahkan tidak masuk perkuliahan dan bekerja di pekerjaan tingkat bawah. Hanya sedikit dari mereka yang sukses.

Disertai dengan tingkat kecerdasan, dan sedikit keberuntungan, prinsip marshmallow yang menunjukkan kedisiplinan diri dan kemampuan untuk menunda kenikmatan, terbukti dapat menghasilkan kesuksesan.”

Hasan tersenyum-senyum sendiri setelah membaca bagian itu. Ia merasa semakin penasaran bagaimana pengaplikasian prinsip Marshmallow ini pada kehidupan sehari-hari. Apakah prinsip ini bisa membantunya untuk menjadi pribadi yang lebih tahan banting dan membantunya dalam mencapai kesuksesan. Dan mungkin membuatnya bisa lebih mengendalikan diri lagi. 

Ia pun segera membeli buku tersebut dan mempelajarinya dengan penuh semangat sesampainya di rumah.

So, insight apa yang didapatkan Hasan dari buku ini? Mari kita simak di Baring kali ini.

>
error: Content is protected !!