
Stop Doing That Sh*t: End Self-Sabotage and Demand Your Life Back
Gary John Bishop
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
“Kenapa ya berubah jadi lebih baik itu sulit sekali?” kata Yuni memulai awal percakapan ke Sarah.
“Emangnya kenapa Yun? Lo ada masalah kah?”
“Gue mau memperbaiki diri. Tapi setiap kali mau berubah, gue selalu saja berhenti dan kembali ke pola lama. Gue selalu gagal karena tergoda untuk melakukan aktivitas lain yang terlihatnya lebih menarik. Rasanya gue belum menemukan cara tepat untuk berubah.” Kata Yuni membalas Sarah.
“Ohh, maksudnya diri lo menyabotase semua usaha lo ya? Jadinya lo gagal lagi gagal lagi, begitu?”
“Iya. Rasanya gue udah mau berhenti aja nih.” Kata Yuni mengakui masalahnya.
“Kalau gitu, mending lo baca buku Stop Doing That Sh*t: End Self-Sabotage and Demand Your Life Back karya Gary John Bishop. Dia menjelaskan apa saja yang menyabotase semua usaha lo dan bagaimana cara mengatasinya. Kalau lo mau, gue bisa minta nyokap buat antar pakai ojol sekarang. Itu buku bokap. Kata bokap buku itu bagus buat orang-orang yang punya masalah seperti lo.” Kata Sarah sambil menguatkan Yuni.
Penasaran bagaimana Yuni bisa mengatasi sabotase dirinya? Mari kita simak kisahnya di Ring berikut ini.
Ring 1 - Bagaimana Kebanyakan Orang Menjalani Kehidupan Mereka?
Kebanyakan orang menjalani kehidupan mereka di garis rata-rata. Semua impian mereka tinggal di imajinasi dan yang mereka lakukan hari ini tidak jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan kemarin. Salah satu penyebabnya adalah mereka terjebak pada siklus destruktif yang menghambat mereka menjalani kehidupan yang benar-benar mereka ingin jalani.
Siklus destruktif ini sangat dipengaruhi oleh sabotase yang muncul dari dalam diri mereka. Baik mereka sadari atau tidak. Sabotase inilah yang menghambat sekaligus menghentikan mereka pada impian mereka. Selama tidak mengetahui apa saja yang menyabotase, maka usaha mengubah kehidupan menjadi lebih baik akan sulit tercapai.
Di dalam ringkasan ini, saya akan berbagi pengalaman bagaimana Anda bisa mengenali dan keluar dari sabotase ini.
Ring 2 - Bagaimana Proses Terjadinya Sabotase?
Merriam Webster’s Collegiate Dictionary mendefinisikan “sabotase” sebagai “Tindakan destruktif atau obstruktif yang dilakukan oleh warga sipil atau agen musuh untuk menghalangi upaya perang suatu negara” atau “a: tindakan atau proses yang cenderung menghambat atau menyakiti b: subversi yang disengaja.”
Namun dalam kasus ini, sabotase tampaknya tidak dilakukan oleh “musuh”. Musuh itu sendiri bisa jadi adalah diri Anda sendiri. Ini adalah sabotase yang dilakukan oleh kita, terhadap diri kita sendiri, dan itu dapat menumbangkan hampir semua hal baik dalam hidup kita. Ini adalah subversi yang disengaja.
Sabotase berasal dari pengalaman masa lalu. Beragam kondisi down yang mengakibatkan terjadinya trauma dan pengalaman sakit yang membentuk perspektif negatif. Hampir banyak sabotase yang ada saat ini berasal dari pengalaman masa kecil kita. Referensi bagaimana kita berpikir, bertindak, standar diri, karakter sampai kebiasaan kita berasal dari proses pendidikan masa-masa awal.
Ini selaras dengan banyak penelitian yang mengatakan, selama kita tidak mengubah sabotase yang ada di pikiran bawah sadar, yang mana tercipta di awal pertumbuhan, maka proses perubahan akan sangat sulit terjadi.
Sangat mudah mengenali sabotase ini. Saat Anda ingin mencapai sesuatu, apakah Anda menyadari apa saja self talk Anda? Jika self talk Anda menjatuhkan dan mematahkan semangat Anda, maka itu adalah sabotase yang dilakukan oleh diri Anda.
Dari pengalaman dan pembelajaran saya, ada 3 jenis penyabotase yang setiap waktu bisa menghentikan dan menghambat kita untuk maju.
1. Diri kita sendiri
2. Orang lain
3. Kehidupan
Ring 3 - Bagaimana Diri Sendiri Bisa Menjadi Menyabotase Kemajuan Saya?
Penyabot pertama yang akan kita selidiki adalah apa yang telah Anda simpulkan tentang diri Anda sendiri. Saya menyebutnya "kesimpulan pribadi" Anda.
Kesimpulan pribadi ini terjadi pada usia dini. Semua hal yang kita rasakan, lakukan, lihat mengarahkan kita pada sekumpulan kesimpulan yang membentuk seperti apa diri kita hari ini. Keseluruhan kesimpulan yang kita berikan terhadap satu kejadian cenderung bersifat negatif. Meskipun begitu tidak berarti Anda tidak dapat mengalami kebahagiaan atau kegembiraan atau optimisme. Anda juga mengalaminya.
Kesimpulan pribadi seperti panduan internal yang tidak pernah berakhir dan tidak pernah berubah. Itu membuat Anda terpaku pada kehidupan yang Anda miliki, dan itu selalu kembali ke pikiran, tidak peduli seberapa baik kehidupan itu. Ini seperti mencoba memegang bola pantai di bawah air. Anda dapat melakukannya untuk sementara waktu, tetapi akhirnya, naik ke permukaan.
Kesimpulan ini selalu dimulai dengan kata ,”Saya”;
"Saya tidak cukup pintar."
"Saya pecundang."
"Saya berbeda."
"Saya tidak peduli."
"Saya tidak mampu."
"Saya tidak dicintai."
Bahkan bisa berakhir pada pernyataan, “Saya tidak cukup berharga.”
Kesimpulan pribadi yang Anda buat baik secara sadar dan tidak akan mengontrol hidup Anda. Anda akan merasa itu sebagai sebuah kebenaran. Pertanyaan yang perlu Anda ajukan untuk bisa menyadari kesimpulan pribadi ini adalah dengan menjawab pertanyaan, “Apa yang telah saya simpulkan tentang diri saya?”
Jawabannya adalah hal yang Anda katakan pada diri sendiri ketika tidak ada yang melihat, ketika tidak ada yang perlu dibuktikan, tidak ada orang yang perlu diberi kesan hebat dan istimewa. Hanya ada Anda dan pikiran Anda.
Sekarang, luruskan diri Anda. Lihatlah di balik semua kesimpulan yang Anda ciptakan, semua harapan, semua keinginan, kebutuhan, dan rencana untuk masa depan. Lupakan masa lalu, lupakan alasan, pembenaran, dan alasan Anda masih melihat diri Anda buruk.
Saat Anda memasuki proses perubahan, Anda akan menemukan penyabot dan bersiaplah untuk menghadapinya.
Ring 4 - Bagaimana Dengan Penyabot Dari Orang Lain?
Penyabot kedua adalah apa yang saya sebut sebagai “kesimpulan sosial” Anda, atau lensa fundamental yang melaluinya Anda melihat dan berinteraksi dengan orang lain. Seperti kesimpulan pribadi Anda, kesimpulan sosial juga terbentuk di usia dini.
Namun, kritik dasar tentang orang lain ini muncul melalui berbagai interaksi Anda dengan keluarga, teman, tetangga, serta dengan guru, pendeta, dan siapa pun yang penting dalam hidup Anda di tahun-tahun pembentukan kehidupan Anda.
Kabar baiknya adalah, jika Anda menerima bahwa Anda yang membuat kekacauan, Anda juga menerima bahwa Anda dapat membatalkannya dan mengganti dengan yang baru.
Kesimpulan sosial Anda adalah cara bertahan hidup yang sempurna. Ingat, kita semua berjuang untuk keselamatan dan keamanan dalam hidup, dan orang lain adalah salah satu bagian dari kehidupan yang paling tidak dapat diprediksi! Sayangnya, Anda sering fokus pada peristiwa yang bertahan dalam hidup yang tidak perlu dipertahankan.
Bentuk dari kesimpulan sosial ini selalu dimulai dengan kalimat, “Orang....” Inilah beberapa contoh dari kesimpulan sosial;
"Orang-orang selalu mengendalikan"
"Orang tidak bisa dipercaya"
"Orang akan pergi jika sudah mendapatkan keinginannya"
“Orang lain tidak peduli.”
Kesimpulan ini melekat kuat di dalam diri kita. Ini mempengaruhi bagaimana kita berhubungan dan berinteraksi dengan semua orang yang kita temui. Karena terjebak pada kesimpulan sendiri, kita cenderung hanya mengenal dan menerima orang hanya pada tingkat permukaan.
Kebencian adalah beban yang Anda tanggung sendiri. Ini bisa datang dari kesimpulan sosial. Pengampunan, cinta, dan hubungan baik dengan orang lain adalah kunci mengatasi kebencian. Ini tidaklah mudah, tapi itulah tugas Anda. Lakukanlah. Cari tahu bagaimana menjadi manusia yang mampu memaafkan dan menerima orang lain.
Oh iya, untuk bisa mengetahui lebih jelas seperti apa kesimpulan sosial Anda, Anda juga bisa melanjutkan kalimat, “Manusia adalah…...”
Jawabannya bisa berupa:
• Bodoh
• Tidak dapat dipercaya
•Ancaman
•Tidak bisa diandalkan
•Tidak peduli
•Egois
•Kejam
• Manipulatif
Ring 5 - Dan Kehidupan, Seperti Apa Bentuk Sabotasenya?
Ini adalah kesimpulan yang Anda buat tentang kehidupan itu sendiri. Bagaimana perasaan Anda tentang hidup?
Tanpa Anda sadari, kesimpulan Anda tentang kehidupan membentuk dan mempengaruhi jalan sehari-hari yang Anda ambil dan membebani Anda untuk hidup dengan konsekuensinya.
Jika Anda telah menyimpulkan bahwa "hidup adalah perjuangan", Anda akan bekerja keras untuk mengatasi perjuangan itu dengan semua kepositifan atau pemikiran logis yang dapat Anda kumpulkan, tetapi Anda secara tidak sengaja akan memastikan itu tetap terjadi.
Alih-alih menghindari perjuangan, Anda benar-benar menahan diri di dalamnya. Anda membuat kesalahan yang sama lagi dan lagi, terjerat pada perangkap yang sama berulang-ulang.
Jika Anda ingin akhirnya berada di luar kesimpulan Anda sendiri tentang kehidupan, Anda harus mencari tahu apa itu terlebih dahulu. Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya.
Ini bisa jadi sulit karena kesimpulan hidup ini seringkali paling tidak jelas. Mereka begitu halus dan sering kali tidak disadari sehingga sulit untuk menentukan dengan tepat.
Coba lakukan latihan berikut; apa yang Anda katakan kepada diri sendiri tentang hidup ketika itu tidak berjalan sesuai keinginan Anda? Berikan perhatian khusus pada saat-saat Anda mengalami stres atau putus asa. Apa saja pikiran-pikiran yang familiar dan berpola yang muncul di kepala Anda selama waktu itu?
Akhirnya, lihatlah hal-hal yang Anda inginkan dalam hidup tetapi tidak Anda kejar atau sepertinya selalu gagal. Jangan puas dengan penjelasan dan alasan yang langsung Anda dapatkan dari pikiran Anda. Galilah lebih dalam. Dengarkan. Anda telah membuat kesimpulan yang memberatkan kehidupan Anda.
Dengan melanjutkan kalimat berikut, “Hidup adalah......…” Anda akan menemukan kesimpulan hidup di pikiran bawah sadar Anda yang tanpa sadar telah menyabotase semua usaha Anda untuk maju.
Ring 6 - Bagaimana Saya Mengatasi Ketiga Sabotase Diri Ini?
Kita telah menemukan tiga jenis kesimpulan, tiga penyabot yang tak terhapuskan di pikiran bawah sadar Anda. Sumber sabotase diri Anda. Penyebab mengapa setiap usaha Anda menjadi sia-sia.
Kebanyakan orang menyangkal dan menghindari kesimpulan yang telah mereka buat dengan alasan-alasan yang masuk akal. Lalu mereka berusaha keras menciptakan kesimpulan baru dengan harapan, kesimpulan ini akan membantu mereka. Masalahnya kesimpulan yang sudah ada akan mempengaruhi seluruh kehidupan Anda.
Menyangkal atau mengabaikan kesimpulan tentang diri Anda sama saja dengan melawan diri sendiri. Ini hanya membuat proses perubahan menjadi lebih sulit dan berat.
Lalu bagaimana cara melepaskan diri dari kesimpulan yang bersifat destruktif ini?
Berhentilah berusaha melawan kesimpulan ini. Yang perlu Anda lakukan adalah menerima kesimpulan yang telah ada. Tidak peduli seberapa buruk dan jelek kesimpulan itu.
Perubahan selalu dimulai dengan penerimaan. Ketika Anda dapat membiarkan sesuatu menjadi dirinya sendiri tanpa ikut terpengaruh, maka tidak ada lagi hal yang buruk yang akan terjadi. Tidak ada lagi yang perlu dikatakan tentang mereka, tidak ada lagi hubungannya dengan mereka selain membiarkan mereka menjadi diri mereka apa adanya.
Sadari bahwa kesimpulan Anda adalah sebagian kecil dari diri Anda. Anda sejatinya bukanlah kesimpulan yang Anda ciptakan sendiri. Berdamailah dengan diri Anda sendiri. Terima kenyataan bahwa kesimpulan yang telah Anda ciptakan akan tinggal bersama Anda selamanya dan Anda pun juga bisa mengubah kesimpulan ini.
Ring 7 - Bagaimana Kalau Sabotase Ini Muncul Lagi?
Jadi, apa yang harus saya lakukan jika sabotase ini muncul lagi? Apakah saya harus membunuhnya? Melawannya? Menggantinya? Bernegosiasi? Atau mengontrolnya?
Tidak ada. Anda tidak perlu melakukan apapun yang bersentuhan langsung dengan penyabotase. Latihan pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyadari dan menerimanya. Sadari bahwa Anda sedang ingin dikuasai oleh penyabotase. Yang sudah menjadi tugas Anda untuk tidak dikontrol oleh penyabotase. Ini adalah latihan yang menantang dan dibutuhkan disiplin untuk ini.
Latihan kedua yang perlu Anda lakukan adalah mengalihkan perhatian Anda kepada hal yang benar-benar menarik, menginspirasi, menyegarkan pikiran Anda. Aktivitas ini baiknya adalah sesuatu yang menuju atau mengarah pada impian Anda.
Bagaimana jika saya tidak memiliki minat dan ketertarikan pada impian saya?
Kalau ini masalahnya, tugas Anda adalah menumbuhkan dan memperbesar minat dan ketertarikan Anda pada satu atau dua impian Anda. Pasti Anda memiliki impian yang ingin dicapai. Cari tahu impian yang mana itu.
Anda juga perlu jelas dengan “Why” dan “Hasil akhir” dari impian Anda. Inilah yang nantinya akan meningkatkan minat dan ketertarikan Anda.
Hidup Anda akan berjalan ke arah apa pun yang Anda berikan perhatian, waktu, energi, dan tindakan Anda, bahkan jika Anda secara keliru berpikir bahwa apa yang Anda lakukan salah. Jika Anda terus mencoba dan memperbaiki tindakan Anda, suatu saat nanti Anda akan menyelesaikan masalah tersebut.
Ingat, apa yang Anda tolak akan kembali menyerang Anda. Daripada fokus kepada masa lalu Anda, kenapa Anda tidak memfokuskan semua sumber daya Anda pada masa depan terbaik Anda.
Gunakan imajinasi Anda. Begitu Anda jelas akan masa depan Anda, misalnya 1-2 tahun ke depan, tarik ia masuk ke masa kini. Seolah-olah impian itu sudah terealisasi. Di awal-awal Anda akan merasa aneh dan canggung.
Latihan seperti ini sangat penting agar fokus perhatian Anda terkunci hanya pada impian Anda. Latihan seperti ini sama saja dengan Anda membuat kesimpulan baru akan diri Anda. Saat kesimpulan baru lebih kuat dari kesimpulan lama, maka pada saat itu kesimpulan lama tidak bisa mendikte hidup Anda lagi.
Gary John Bishop memulai perjalanan hidupnya di Glasgow, Skotlandia. Ketabahan dan kecerdasan dari kehidupan awal telah berkontribusi pada pendekatannya yang tidak sopan, cinta keras, dan tatap muka untuk pertumbuhan pribadi. Direktur Program Senior satu kali di salah satu perusahaan pengembangan pribadi dan profesional terbesar di dunia, Gary telah menciptakan jenis pesan tanpa embel-embel yang menembus kabut kehidupan orang-orang untuk mengubah masalah nyata yang menghabiskan dan mengaitkannya dengan diri mereka sendiri membatasi perilaku dan keyakinan.
Sebagai salah satu pakar Pengembangan Pribadi terkemuka di sekitar dengan reputasi yang telah berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia, pendekatan "Filosofi Perkotaan"-nya mewakili gelombang baru pemberdayaan pribadi dan penguasaan kehidupan yang telah memberikan hasil yang menakjubkan bagi orang-orang dalam kualitas dan kinerja mereka.
Begitulah Yuni mengetahui kenapa ia selalu disabotase oleh dirinya sendiri dan bagaimana cara mengatasi masalahnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
1. Kebanyakan orang menjalani hidup rata-rata karena mereka terjebak pada siklus destruktif yang menghambat mereka menjalani kehidupan terbaik mereka. Ada sabotase yang menghentikan mereka mencapai apa yang mereka inginkan.
2. Sabotase ini muncul dari kesimpulan yang salah akan diri mereka sendiri, sosial dan kehidupan. Kesimpulan ini terbentuk saat tumbuh kembang mereka.
3. Cara keluar dari kesimpulan yang salah adalah:
Menerima
Mengalihkan perhatian kepada aktivitas yang menarik minat dan menginspirasi Anda.
Menarik masa depan di saat ini. Seolah-olah masa depan sudah terealisasi di saat ini.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Yuni, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
