SIMPLICITY PARENTING (Using the Extraordinary Power of Less to Raise Calmer, Happier and More Secure Kids)
Kim John Payne
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Jolene adalah seorang single mother dengan satu anak perempuan remaja bernama Nikita. Sebagai single mother, Jolene merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak semata wayangnya. Ia mendidik anaknya dengan keras agar kelak bisa menjadi perempuan kuat seperti dirinya. Perjalanan motherhood Jolene tidaklah mudah. Ketika Nikita lahir, Jolene telah ditinggalkan suaminya merantau ke luar negeri dan tidak pernah ada kabar setelahnya. Bahu membahu bersama ibunya, akhirnya ia bisa membesarkan Nikita menjadi sosok gadis yang taat saat ini.
Berprofesi sebagai arsitek yang mengandalkan pendapatannya pada job yang ia terima. Ia selalu berusaha mendapatkan banyak job agar aman secara finansial dan bisa memberikan yang terbaik kepada Nikita dan ibunya. Tanpa sadar ia memiliki waktu yang sangat sedikit dengan putrinya yang menyebabkan komunikasi keduanya tidak begitu baik.
Jolene memiliki tuntutan yang tinggi terhadap putrinya dan menginginkan ia menjadi wanita kuat kelak maka ia pun tidak pernah memanjakan atau sekedar memeluknya sejak ia remaja.
Suatu malam ketika Jolene bisa pulang lebih awal, tidak sengaja ia melihat lampu kamar anaknya masih menyala, ia pun ingin menyapanya. Namun tanpa sengaja ia mendengarkan tangisan putrinya yang sedang curhat sedih kepada sahabatnya, Natalie.
“Gue ngerasa nyokap gak sayang gue lagi. Gue pengen banget disayangi seperti loe Nat. Selalu gue diberi pesan jadi wanita kuat, jangan manja. Jadi tiap gue menghadapi masalah, gue gak tahu harus bersandar ke siapa Nat, paling gue bisanya cerita ama loe untuk meredakan. Namun hati gue yang paling dalam takut Nat. Gue takut gue gak bisa memenuhi harapan nyokap. Gue takut dia bakal kecewa ama gue, gue bakal dicap lemah. Gue pengen banget menyampaikan ini semua, namun gue tau beban nyokap udah gede, gue bisa merasakan kekecewaannya setelah ditinggal bokap. Gue bisa merasakan kepanikannya ketika ia stres tidak memiliki uang yang cukup karena tidak ada job. Gue bisa merasakan itu semua. Semua itu membuat gue makin stress juga Nat.”
Perlahan Jolene menjauh dari kamar Nikita, merasa shocked sekaligus kecewa sama diri sendiri atas sikapnya kepada anaknya selama ini.
Ia pun kembali konsultasi dengan sahabatnya yang juga seorang psikolog. Begitu memahami kondisinya, sahabatnya menyarankannya untuk membaca buku Simplicity Parenting (Using the Extraordinary Power of Less to Raise Calmer, Happier and More Secure Kids) karya Kim John Payne. Jolene pun mendengarkan saran sahabatnya ini dan segera menuju toko buku untuk mendapatkan buku tersebut. Dia sudah tekad untuk meliburkan diri esoknya agar bisa menemani putrinya sekaligus membaca buku ini. Apakah buku ini bisa membantu Jolene? Yuk, kita simak di Baring berikut ini.
Ring 1 - Bagaimana Agar Saya Bisa Menjadi Orangtua yang Sukses?
Orangtua merupakan para arsitek dari kehidupan keluarga kita sehari-hari. Kita membangun struktur bagi orang-orang yang kita sayangi dengan apa yang kita pilih bersama-sama. Kita menentukan segala ritme hari-hari kita; menentukan langkah-langkahnya. Namun, pastinya akan selalu ada batasan terutama mengenai apa yang kita dapat kendalikan.
Contohnya bisa ditanyakan pada orangtua yang sedang memiliki anak usia remaja. Dan tidak jarang membuat kita merasa bahwa hidup kitalah yang mengendalikan kita. Dan juga tidak jarang kita merasa terpacu dan terdesak oleh berbagai tanggung jawab yang perlu kita emban. Karena itu, keunikan kita mengenai bagaimana kita mengatasi semua masalah tersebut adalah yang menentukan seperti apa keluarga kita sebenarnya.
Sebagai orangtua, motivasi dan hasrat kita tidaklah terlalu banyak, dan begitu pula mimpi kita tidak lagi universal. Sebagai orangtua kita membawa susunan dan gambaran mimpi mengenai akan seperti apa keluarga ideal yang kita inginkan. Namun rancangan rencana bisa selalu berubah, dan tidak jarang anggaran membuat kita harus menyesuaikan segala mimpi kita.
Kita menginginkan keluarga kita menjadi sebuah tempat yang penuh dengan keamanan dan kedamaian, di mana kita bisa menjadi diri kita sendiri. Kita menginginkan hal ini terutama bagi anak-anak kita yang sedang bergelut dengan masalah pencarian jati diri.
Anak merasakan waktu paling bahagia ketika mereka diberikan waktu dan ruang untuk menjelajah dan mencari tahu dunia mereka, di mana waktu dan ruang tersebut dapat ditemukan sebagian besar pada saat mereka bermain.
Kita, orang dewasa, mungkin akan lebih sering bolak-balik menatap masa depan dan masa lalu, sedangkan mereka, anak-anak kecil, akan begitu tenggelam dan ketagihan terhadap saat ini. Harapan terbesar yang bisa kita miliki untuk mereka sebenarnya hanyalah: mereka bisa mengembangkan pemikiran, suara hati, naluri, dan kegembiraan mereka dengan optimal sesuai dengan karakter masing-masing.
(Tanpa kita sadari, lingkungan kita yang penuh dengan kesibukan, ketergesaan, dan desakan ini perlahan-lahan menghancurkan masa kanak-kanak generasi masa depan.)
Dan, di luar dari kebiasaan kita dalam melupakan sesuatu, kita sangat memahami bahwa semua perkembangan mereka ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Di Ring 1 ini saja, Jolene telah merasakan sebuah tamparan yang hebat. Ia pikir dengan memenuhi kebutuhan finansial keluarganya berarti ia sudah membangun struktur bagi keluarganya, tanpa memikirkan ritme bersama. Merasa dirinya seperti membangun rumah tanpa mendesainnya.
Ring 2 - Bagaimana Saya Bisa Menikmati Saat Ini Layaknya Anak-Anak?
Kita menghadapi begitu banyak masalah di dalam kehidupan kita sehari-hari. Di antaranya ada masalah yang begitu besar yang bahkan bisa menutup pandangan kita. Kita semua hidup dalam kehidupan yang begitu besar, yang mana dari ujung rambut hingga ujung kaki dipenuhi oleh kegiatan, kepentingan, ketergesaan, dan kewajiban yang tampak begitu mutlak dan mendesak. Hal-hal seperti inilah yang membuat kita tampak kehabisan nafas, waktu dan tenaga dalam keseharian kita, bahkan membuat kita begitu kesulitan untuk mencari sumber dan akar permasalahannya.
Ketika Anda menyederhanakan ‘dunia’ seorang anak—baik itu anak Anda atau bukan—Anda berarti sedang menyiapkan cara untuk mengubah dan mengembangkan mereka pada perkembangan dan perubahan yang positif. Persiapan pun kini jauh lebih penting untuk dilakukan, karena dunia tempat kita hidup ini memiliki begitu banyak masalah yang bermacam-macam bentuknya.
Dengan tingkat kesibukan, distraksi, tekanan waktu, dan kebisingan yang begitu tinggi seperti ini—baik secara mental maupun fisik—membuat waktu dan ruang yang anak-anak kita butuhkan akan terkikis dan hasrat mereka untuk mengeksplorasi dunia mereka hingga mereka dapat menemukan jati diri mereka pun akan makin berkurang dan terus menguap.
Pada masa inilah, kita masih harus tetap yakin bahwa kita sebagai orangtua masih memiliki naluri untuk melindungi anak-anak kita, karena dari sanalah datangnya motivasi untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Karena, tidak jarang orangtua yang kata hatinya terbisukan oleh kesibukan dan kewajiban berbagai tanggung jawab yang mereka harus penuhi, sehingga naluri kita sebagai orangtua pun menjadi tersimpan jauh di belakang bayang-bayang tekanan hidup.
Cobalah untuk berhenti sesaat—baik sesekali maupun sering, tergantung dari seberapa memenatkan kehidupan yang kita jalani dalam keseharian kita—dan pikirkan bagaimana kesibukan kita dalam hidup ini berdampak pada anak-anak kita. Tanda bahaya dalam batin kita akan berbunyi begitu kita dapat menemukan masalah dalam hubungan antara ‘bagaimana idealnya masa kanak-kanak yang kita yakini’ dengan ‘bagaimana kenyataan yang terjadi’.
(Dengan menyederhanakan, kita melindungi lingkungan yang esensial dan dapat mengoptimalkan perkembangan anak kita.)
Ring 3 - Bagaimana Penyederhanaan Bisa Memiliki Dampak Dalam Hidup Saya, Terutama Keluarga?
Komunitas psikolog telah mengenali bahwa perilaku dan karakteristik seperti kegugupan, kegelisahan, kurangnya kendali diri, kurangnya kendali impulsif, kurangnya rasa empati, dan kurangnya pandangan perspektif semakin memburuk ketika seorang anak merasakan tekanan dan stres yang terus bertambah dan semakin sering. Terdapat alat penguji yang dapat menangkap tingkat tekanan dan stres yang dialami anak-anak, di antaranya adalah: PTSD atau CSR.
CSR dideskripsikan sebagai sebuah reaksi pada sebuah pola stres kecil yang konstan, susunan stres yang konsisten yang mana terbentuk dan biasanya terpendam dan jarang sekali hilang. Anak-anak mengalami rasa frustrasi, tekanan, rasa sakit, derita, kegalauan, dan kehilangan. Kehidupan mereka tidaklah terlepas dari stress dan tekanan, dan masa kanak-kanak sama sekali bukanlah rangkaian dari masa-masa indah, yang mana lebih menyenangkan dari apa yang akan datang di masa depan.
Tingkat stres yang dideskripsikan oleh CSR sangatlah berbeda dari stres yang biasanya muncul dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, suasana hati dan ketentraman anak-anak seperti jungkat-jungkit; stres bagaikan menjadi pemberat di sisi satunya, dan ketika stres tersebut hilang, maka keseimbangan akan kembali.
‘Anugerah’ berupa luka di lutut, perselisihan dengan teman, lima hari tidak berdaya karena flu—dapat memperkuat ketahanan dan kesadaran anak akan kemampuan yang mereka miliki. Stres normal seperti itu merupakan contoh dari ‘ketahanan yang diperlukan’. Tidak hanya anak-anak, kita semua pun perlu untuk menemui dan menghadapi masalah-masalah ketahanan dalam hidup agar kita dapat memahami, mengatasi, dan melanjutkan hidup kita. Stres dan tekanan macam ini mungkin memang mengkhawatirkan, namun tidak merusak, dan jika kita belajar darinya maka kita akan mendapatkan kemampuan dan dukungan untuk mengatasi dan melangkahi mereka.
CSR tidaklah dinilai dari keakutan peristiwa traumatis, namun lebih kepada konstannya jumlah stres-stres kecil yang muncul. Apakah yang dimaksud dengan stres yang kecil? Stres kecil adalah stres-stres yang tampak remeh, namun secara kolektif dan konsisten menumpuk dan terus menghambat kemampuan seorang anak, baik secara mental, fisik, maupun emosional. Stres semacam ini mengganggu konsentrasi kita, mengganggu emosi dasar yang dapat membentuk ketenangan, mengganggu rasa aman yang dapat menghadirkan keunikan dan perubahan. Stres ini pun juga menghalangi kita dalam berfokus, yang mana bukan hanya terhadap apa yang sedang kita lakukan, namun juga mengalihkan fokus masa kanak-kanak kita, yaitu: keterikatan dan rasa untuk mengembangkan diri.
Sebagian besar stres macam ini adalah apa yang sering kita sebut dengan ‘kehidupan sehari-hari’. Sebuah hidup keseharian yang menenggelamkan kita dalam kekayaan media yang serupa, desakan multitasking, segala kerumitan, informasi yang sudah berlebihan, tekanan waktu dan berbagai hal lain yang mencerminkan keseharian kita.
Ring 4 - Lalu Bagaimana Caranya Agar Anak-Anak Bisa Terhindar Dari Tekanan?
(Laju kehidupan sehari-hari kita berbanding terbalik dengan laju masa kanak-kanak.)
Klarifikasi mental dan emosional serta perkembangan kemampuan motorik kita (semacam latihan mental untuk pergerakan-pergerakan kita) bekerja dengan optimal pada saat kita tertidur, dan pada saat itu juga homeostasis dalam otak kita terjaga dengan baik. Tanpa tidur, sistem kekebalan tubuh kita tidak akan dapat bekerja dengan baik. Kekurangan waktu dan kualitas tidur dapat mengganggu atau bahkan merusak kemampuan memori, berbicara dan daya cipta (inovasi dan kreativitas), dan cara berpikir fleksibel kita.
(Masa kecil yang terlalu diproteksi dapat mengakibatkan lambatnya perkembangan identitas, kesejahteraan dan kegembiraan anak)
Kabar baiknya adalah masih begitu banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai orangtua untuk melindungi masa kanak-kanak. Masih begitu banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menyaring dan menghentikan dampak tekanan dan cepatnya kehidupan masa dewasa kita terhadap hidup, pikiran dan perasaan anak-anak kita.
Sebagai orangtua kita akan sangat jarang mendapatkan kehidupan yang ideal. Tidak seperti para supporter olahraga, mengasuh anak membutuhkan sebuah ketegasan. Sebagai orangtua mungkin kita memang merupakan arsitek dari kehidupan keseharian keluarga kita, namun adalah hal yang cukup sulit untuk menggambar denah dari hal yang terus menerus berubah dan berkembang. Ketika kita berhubungan dengan anak, kita sebagai orangtua tidak akan memiliki cukup waktu dan kemampuan untuk bermimpi. Bahkan, sebagian besar orangtua terkejut dengan begitu jauhnya kenyataan yang mereka alami dengan mimpi yang mereka angankan mengenai keluarga yang mereka idealkan.
Bahkan jika beberapa hal dari mimpi yang pernah Anda angankan tampak kurang realistis, namun mimpi Anda pasti memiliki sebuah kebenaran dan kenyataan di dalamnya. Setidaknya, mimpi Anda memiliki makna, yang mana sebenarnya hingga saat ini masih ada. Makna-makna tersebutlah yang merefleksikan apa nilai utama Anda dalam membentuk sebuah keluarga. Apa yang menginspirasi Anda dahulu, masih bisa menginspirasi Anda saat ini. Bahkan, ini harus bisa menginspirasi Anda; ini bukanlah sebuah pilihan. Sebuah keluarga membutuhkan suntikan segar dari harapan dan imajinasi. Adalah hal yang cukup aneh jika kita terus mencari makna di segala tempat, dan harus mengingat, memperbaharui dan menyatakan terus-menerus sebagai milik kita.
Ring 5 - Jika Tekanan Sudah Terjadi, Lalu Apa Solusinya?
Para orangtua terkadang dapat merasa kewalahan dengan masalah-masalah yang muncul, tidak mampu menemukan pola atau awal terjadinya. Jarang ledakan masalah itu berasal dari apa yang terjadi saat itu, melainkan sebagian besar adalah masalah yang laten dan telah lama dibiarkan menumpuk. Jika orangtua melibatkan penyederhanaan dalam pola asuhnya, yaitu dalam meningkatkan ritme dan kondisi di dalam rumahnya, maka berarti mereka telah membentuk sebuah peredam—bukan pemendam—tekanan, dan berarti mereka sedang menyiapkan sebuah pulau yang menenangkan untuk menghabiskan hari-harinya dan keluarganya.
Pada titik ini, agar dapat mengetahui apa yang sedang terjadi, maka tujuan kita adalah menemukan tekanan yang ada dalam keluarga kita. Bagaimana gambaran tersebut bisa berbeda dengan visi kita dalam berkeluarga? Apa yang dapat memperbaikinya? Ini adalah proses yang dapat dilakukan oleh semua orang. Ketika Anda mengamati secara objektif dan menelusuri pola-polanya, maka di manakah letak titik didihnya? Yaitu titik di mana temperamen bisa meninggi dengan drastis, hasrat bekerja sama dan bahu membahu lenyap, dan kekacauan tak dapat dielakkan?
Seorang terapis pijat yang baik tidaklah mengurut langsung urat-urat yang terasa sakit; melainkan mereka akan memijat-mijat urat atau otot yang mengelilingi titik sakitnya, meregangkannya, dan dengan begitu sakit pasiennya akan tersembuhkan. Begitu juga mengobati dan menerapi masalah keluarga, supaya perubahan yang dihasilkan dapat melahirkan motivasi, bukan malah melahirkan kebencian.
Dalam area perubahan, biasanya terdapat dua kategori, yaitu: apa yang penting, dan mana yang dapat dilakukan. Apa yang tampak penting, biasanya malah tidak penting; namun, apa yang biasanya dapat dilakukan, di sanalah tempat memulai perubahan pertama kali. Jika Anda hanya melakukan apa yang dapat dilakukan, biasanya Anda akan sampai pada hal yang penting, sehingga motivasi Anda akan lebih terbakar oleh kesuksesan yang Anda alami.
Karena itu, kita perlu menemukan cara kita dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengidentifikasi dan mengesampingkan mana yang masuk dalam visi kita dan mana yang tidak. Keluarga bukanlah seperti hubungan individu dengan mesin. Penyederhanaan memberikan perubahan dan memberikan ruang untuk perkembangan. Penyederhanaan mengundang kejelasan.
(Penyederhanaan mensyaratkan perubahan, sebuah kesinambungan dari harapan dengan kehidupan dalam keseharian kita.)
Anak-anak bisa merasa kewalahan dan kejenuhan terhadap banyaknya barang dan mainan di dalam lemari mereka. Pada tiap tahapan hidup, terutama hidup para anak-anak, terdapat sistem sederhana yang dinamakan dengan ‘membuang’ atau ‘mengurangi’. Terdapat empat tahap dari penyederhanaan masa kanak-kanak, yaitu: lingkungan, ritme, jadwal, dan menyaring dunia masa dewasa. Biasanya tujuan yang besar tercapai dari sebuah langkah naluriah yang sederhana. Biasanya, para orangtua mengetahui ke mana dan di mana harus membuat ruang-ruang yang penting—baik dalam harapan maupun dalam hidupnya—untuk sebuah perubahan.
Namun, penyederhanaan bukanlah semata-mata mengenai menyingkirkan hal yang tidak perlu. Penyederhanaan lebih mengenai membuat ruang dalam hidup Anda, dalam keinginan Anda dan dalam hati Anda. Dengan berkurangnya kekacauan mental dan fisik, perhatian Anda akan lebih terbuka, dan kesadaran Anda akan lebih mendalam.
Sampai di sini Jolene merasa masih bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk memperbaiki.
Ring 6 - Bagaimana Caranya Meningkatkan Kesadaran yang Lebih Mendalam?
Sebagai orangtua, kita mengembangkan naluri yang harus dilakukan ketika anak kita sakit. Naluri kita berangkat dari memori masa kanak-kanak kita, yaitu apa yang dapat membuat kita merasa nyaman, sedikit ilmu pengetahuan, sejumlah kasih sayang, dan beberapa dosis dorongan dan dukungan orangtua. Sungguh jarang ditemukan orangtua yang tidak luluh ketika menemukan bayinya mengalami demam pertama dalam hidupnya, atau semalaman terjaga dengan gerakan yang begitu terbatas, agar anaknya yang sedang sakit dapat tidur dengan tenang di bahu atau pangkuannya. Terkadang rutin, terkadang dapat memberikan tekanan pada emosi kita, namun bagaimanapun penderitaan anak kita tidak pernah datang dengan mudah.
Kita berusaha dan terus belajar untuk dapat mendukung mereka dalam ketenangan, kesulitan, kesenangan dan penderitaan. Bahkan naluri kita dapat melampaui gejala yang tidak biasa sekalipun. Kita mempelajari bahwa kenyamanan adalah bagian yang cukup besar dalam proses penyembuhan dan sebuah komposisi esensial dalam tiap resep untuk mendapatkan diri dan keadaan yang lebih baik. Hanya dengan sebuah sentuhan pada keningnya dan sebuah tatapan pada matanya yang sayu, dan kita pun mengetahui dengan pasti tanda hadirnya demam yang tidak dapat dipungkiri. Dan, dari sinilah telah dimulai proses perawatan.
Kita dapat mempelajari bagaimana jika sistem tidak berada dalam keadaan yang seimbang. Cukup hanya dengan mengingat kembali apa yang telah kita ketahui pada masa kecil kita (yang mana akan tertutupi dan terlupakan dengan kesibukan dan kewalahan kita terhadap kehidupan keseharian kita), kita akan dapat menghadirkan kembali naluri perawat kita dengan proses penyederhanaan.
Dengan kata lain, kita berada dalam kondisi mencintai dan merawat tanpa mengenal waktu. Dari sejak pertama kali mengalami demam pada saat bayi, saat belum bisa bergerak, Anda memeluk dan menggendongnya semalaman, sehingga anak Anda bisa tetap nyaman dan tenang. Dan terus berlanjut baik ketika mereka merasakan demam fisik maupun emosional saat masa kanak-kanak maupun masa remaja mereka. Langkah-langkahnya sangatlah sederhana.
Naluri Anda berjalan dengan sendirinya, baik Anda sadar maupun tidak, menghentikan rutinitas keseharian, dan mendekap anak Anda dengan penuh kehangatan. Anda tidak membuat mereka lebih baik ketika mereka sedang sakit, namun perhatian dan dukungan Anda membuat mereka lebih mudah untuk melawan segala macam virus yang menyerang.
Ketika mereka merasa kewalahan dengan tekanan dan laju yang begitu cepat dari kehidupan sehari-hari, atau ketika demam yang mereka alami adalah secara emosional, Anda dapat memberikan pola perhatian dan kepedulian yang sama untuk mendukung mereka. Dekap mereka dengan erat, penuh kehangatan, sembari tetap memberikan mereka waktu dan ruang untuk mengatasi masalah mereka sendiri.
Dalam dunia ini, ini adalah bantuan yang paling tinggi yang dapat kita berikan pada anak-anak kita: sebuah langkah mundur, menjauh sedikit darinya dan memberikan waktu dan kesempatan baginya untuk membuktikan diri. Proses penyederhanaan dalam dosis yang cukup. Kebijaksanaan sederhana seperti ini akan terus teringat oleh langkah-langkah mereka kemanapun mereka pergi di masa depan nanti.
Jika seorang anak telah dapat menenggelamkan dirinya pada dunia di sekitarnya, maka dia akan dengan percaya diri membaur dan bermanfaat bagi dunianya di masa yang akan datang.
Kim John Payne, seorang kebangsaan Australia yang telah menjadi konselor tingkat dunia selama lebih dari 24 tahun, dan juga menjadi konsultan, peneliti, dan pengajar baik bagi anak-anak maupun juga bagi orang dewasa. Beliau telah membantu anak-anak, remaja dan berbagai keluarga dalam mengeksplor masalah-masalah kesulitan sosial dengan saudara dan teman sekolah, atau masalah perhatian dan perilaku di dalam rumah, dan masalah emosional seperti penolakan, agresivitas, kecanduan dan penghargaan pada diri.
Menutup buku dengan kepercayaan diri yang tinggi, Jolene sudah tahu apa langkah selanjutnya yang akan dia lakukan untuk memperbaiki segala sesuatunya.
- Orangtua merupakan arsitek dari kehidupan keluarga. Membangun struktur bagi orang yang disayangi dengan ritme yang sama.
- Ketika Anda menyederhanakan ‘dunia’ seorang anak—baik itu anak Anda atau bukan—Anda berarti sedang menyiapkan cara untuk mengubah dan mengembangkan mereka pada perkembangan dan perubahan yang positif.
- Kabar baiknya adalah masih begitu banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai orangtua untuk melindungi masa kanak-kanak.
Menatap putrinya Jolene pun berjanji:
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Nikita, namun mama masih memiliki banyak kekurangan baik secara langsung maupun tidak memberikan dampak yang tidak baik bagi kamu. Mulai saat ini mama sudah tahu apa yang harus mama lakukan. Mama perlu dukungan dan keterbukaanmu juga ya nak, karena kamu satu-satunya yang mama miliki. Mari kita samakan ritme kita. I love you nak. Forgive my selfishness these years."
“I love you so much mom. You are the best mom to me.” Respon Nikita.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Jolene dalam membangun relasi kembali bersama putrinya. Semoga Baring ini bermanfaat bagi Anda. Happy Parenting 🙂
Jika ada ide dan masukan silakan email kami di ingat@baring.digital.
Rekomendasi Baring Lainnya