Mind Power Into the 21st Century
John Kehoe
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Tata seringkali mengalami kegagalan. Bahkan, saking seringnya mengalami kegagalan sampai-sampai dia akhirnya frustrasi dan merasa dia memang tidak pantas untuk sukses.
Ia selalu bertanya-tanya kenapa orang lain seolah sangat mudah mencapai mimpi mereka. Dia yakin setiap orang yang mencapai sukses pasti pernah merasakan hambatan dan kesulitan. Tapi, kenapa mereka bisa menghadapi & mengatasinya sedangkan dirinya tidak?
Pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di pikirannya yang pada akhirnya justru membuatnya berkesimpulan bahwa mereka memang pantang menyerah dan pandai, sedangkan dia tidak, tidak pandai sehingga tidak bisa memecahkan masalah, dan tidak pantang menyerah yang membuatnya mudah sekali berhenti mencoba.
Dan, pada akhirnya, hal itu membuatnya semakin terpuruk karena terus menyalahkan diri sendiri.
Tapi beruntung tanpa sengaja saat ia membuka media sosialnya, feednya menampilkan seorang influencer yang sedang berbicara mengenai kesuksesan dan kegagalan. Kata influencer tersebut, akar kesuksesan dan kegagalan seseorang terletak pada pikirannya. Tapi sayang sekali influencer tersebut tidak menjelaskan secara detail pikiran yang bagaimana. Dan, ini membuatnya penasaran.
“Gimana pikiran bisa menentukan sukses atau gagalnya seseorang?” Begitu tanya Tata dalam hati.
Beruntung, di akhir video, influencer tersebut menunjukkan sebuah buku menarik yang menjelaskan tentang apa yang dimaksudnya. Buku itu berjudul “Mind Power into the 21st Century” karya John Kehoe.
Tata pun langsung mencoba mencari buku itu di toko buku online. Dan, setelah menemukannya, dia langsung membeli buku itu dan membacanya.
Akankah ia menemukan penjelasan yang dicarinya? Akankah buku itu memberinya insight bagaimana menggunakan pikiran untuk mencapai kesuksesan?
Yuk ikuti kisahnya dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Setiap orang tentu ingin bisa mencapai kesuksesan dan memiliki kehidupan yang bahagia. Tapi masalahnya, banyak yang meskipun memiliki keinginan tersebut dan sudah berusaha keras untuk mencapainya, namun tak kunjung bisa mencapainya. Banyak juga yang justru terus-menerus gagal dan bahkan kemudian terpuruk.
Nah, buku ini mengungkap kenapa hal seperti itu bisa terjadi, kenapa banyak orang yang meskipun sudah berusaha keras tapi belum juga mencapai kesuksesannya dan kenapa banyak orang yang terus mengulang kegagalan sampai-sampai seolah-olah ia sudah ditakdirkan untuk gagal.
Menurut buku ini, kata kunci dari masalah tersebut adalah mind alias pikiran. Ya, semua bermula dari pikiran, demikian menurut penulis buku ini. Oleh karenanya, untuk mengatasinya pun harus dimulai dari pikiran.
Tapi, pikiran yang bagaimana yang bisa menyebabkan seseorang sulit mencapai kesuksesan? Dan pikiran yang bagaimana pula yang bisa mengatasi masalah itu?
Buku ini juga mengungkapnya untuk Anda. Lebih jauh, buku ini juga mengupas berbagai bentuk kekuatan pikiran yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai kesuksesan dan beberapa cara konkrit untuk memberdayakan kekuatan pikiran untuk mencapai sukses.
Ring 2 - Bagaimana Penjelasan Ilmiah Pikiran bisa Menjadi Sumber Kegagalan dan juga bisa Menjadi Sumber Kesuksesan?
Pada tahun 1947, seorang fisikawan bernama Dennis Gabor menggagas sebuah teori tentang hakikat alam semesta yang dikenal dengan Hologram Theory.
Pada dasarnya, cara kerja sebuah hologram mirip dengan film 3 dimensi. Kalau kita menontonnya tanpa menggunakan kacamata khusus (kacamata 3 dimensi), maka film tersebut akan tampak berada di dalam layar dan gambarnya datar/flat. Sedangkan kalau kita menggunakan kacamata 3 dimensi, maka gambarnya akan tampak lebih nyata di depan kita dan terlihat memiliki 3 dimensi.
Cara kerja hologram pun sama. Gambar 3 dimensi yang kita lihat dalam sebuah pertunjukan hologram hanyalah merupakan pantulan dari sebuah plat gambar 2 dimensi. Dan uniknya, menurut penulis buku ini, kalau kita membagi plat tersebut menjadi beberapa bagian, maka yang terlihat tetaplah gambar yang utuh seperti semula, bukan potongan-potongan dari gambar semula.
Nah, teori Hologram beranggapan bahwa alam semesta merupakan hologram raksasa. Tata surya, bintang, manusia, dan sebagainya yang tampak dalam bentuk 3 dimensi sejatinya hanyalah pantulan dari informasi yang tersimpan dalam sebuah plat datar (2 dimensi).
Semua informasi tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta tersimpan dalam plat tersebut, termasuk pikiran kita. Dan, masing-masing informasi menyimpan seluruh informasi yang ada. Termasuk juga pikiran kita menyimpan seluruh informasi tentang segala sesuatu di alam semesta dan sebaliknya.
Hal-hal buruk yang terjadi pada diri kita, kegagalan, hambatan, masalah, dst kita alami karena kita memikirkan hal-hal tersebut. Begitu juga dengan hal-hal baik. Intinya, alam semesta akan menghadirkan hal yang sama dengan yang kita pikirkan. Kalau kita memikirkan hal yang baik-baik, maka alam semesta akan menghadirkan hal-hal baik itu dalam hidup kita. Dan sebaliknya, kalau kita memikirkan hal yang buruk-buruk, maka alam semesta akan menghadirkan hal-hal buruk itu dalam kehidupan kita. Dan, inilah penjelasan ilmiah bagaimana pikiran bisa menjadi sumber kesuksesan maupun kegagalan kita.
Kesimpulan ini juga didukung dengan penemuan dari Robert G. Jahn, seorang ilmuwan dari Princeton University. Dalam sebuat riset, dia menemukan bukti-bukti bahwa pikiran bisa dan selalu menciptakan kenyataan.
“Pikiran selalu berusaha menemukan bentuk. Ia selalu berusaha untuk mematerialkan dirinya menjadi bentuk fisik.” Kalau Anda ingin sukses tapi pikiran Anda terus-menerus berfokus pada hambatannya, maka yang termaterialkan ke dalam dunia nyata adalah hambatan tersebut. Dan sebaliknya, kalau Anda berfokus pada peluang, maka peluang itu akan benar-benar termaterialkan ke dalam dunia nyata.
Ring 3 - Bagaimana Teknik Menggunakan Kekuatan Pikiran untuk Mendapatkan Apa yang Kita Inginkan?
1. Visualisasi
Visualisasi adalah menggunakan imajinasi kita untuk melihat diri kita mengalami & menjalani kesuksesan yang kita impikan.
Sebagai contoh, kalau Anda ingin jadi orang yang lebih percaya diri, maka dengan teknik visualisasi, Anda membayangkan diri Anda percaya diri tampil di atas panggung, percaya diri berkenalan dengan orang baru, percaya diri beradu argumen dengan orang yang Anda anggap lebih hebat dari Anda, dst.
Adapun untuk melakukan visualisasi yakni:
- Tentukan apa kesuksesan yang Anda inginkan. Misal, lulus ujian, mendapatkan promosi jabatan, mendapatkan banyak uang, menjadi lebih percaya diri, memenangkan undian, atau apapun itu.
- Bersikaplah rileks. Tenangkan tubuh dan pikiran.
- Lakukan visualisasi, bayangkan Anda sedang mengalami atau menjalani kesuksesan Anda. Lakukan 5 sampai 10 menit.
Hal yang perlu digarisbawahi adalah, jangan membayangkan kalau kesuksesan Anda ada di masa depan Anda. Sebaliknya, bayangkan seolah-olah Anda mengalami kesuksesan itu saat ini.
Nah, untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda dalam melakukan teknik visualisasi, lakukan 2 syarat berikut:
- Visualisasikan kesuksesan Anda seolah-olah kesuksesan itu sedang terjadi atau sedang Anda alami sekarang. Jadikan kesuksesan itu tampak nyata di pikiran Anda. Dan, bayangkan bagaimana Anda mengalami kesuksesan itu secara detail.
Sebagai contoh, kalau Anda ingin mendapatkan nilai yang sempurna, maka bayangkan Anda memegang kertas hasil ujian Anda. Bayangkan di atas kertas tersebut tertulis nilai 100. Bayangkan Anda tersenyum puas menatap nilai Anda, kemudian guru dan teman-teman Anda menghampiri Anda untuk memberikan ucapan selamat, dst. - Lakukan teknik ini paling tidak sekali per hari. Semakin sering Anda melakukannya, semakin besar potensi keberhasilannya.
2. Seeding
Teknik ini mirip dengan Visualisasi. Bedanya adalah, dengan seeding, Anda melibatkan emosi Anda dalam membayangkan diri Anda sedang menjalani kesuksesan Anda.
Misal, kalau Anda ingin menjadi orang kaya, bayangkan diri Anda sedang mengendarai mobil mewah, bayangkan bagaimana rasanya mengendarai mobil itu, bayangkan betapa senangnya Anda ketika melihat di luar orang-orang menatap kagum pada mobil Anda dan penasaran siapa yang mengemudikan mobil tersebut, bayangkan bagaimana empuknya kursi mobil Anda, bayangkan Anda sedang menggunakan kecanggihan mobil tersebut, dst.
Tapi terkadang, mengalami kesuksesan tidak hanya menghadirkan kebahagiaan, tapi juga rasa nervous, cemas, takut, dan malu yang bercampur aduk. Anda juga perlu melibatkan emosi campur aduk ini ke dalam visualisasi Anda. Anda bisa membayangkan & merasakan diri Anda gugup saat menyambut ucapan selamat dari teman-teman Anda, telapak tangan Anda berkeringat, jantung Anda berdegup kencang, dan sebagainya.
Untuk hasil yang optimal, berikut 2 syarat melakukan teknik seeding yang perlu Anda perhatikan:
- Bayangkan Anda sedang menjalani kesuksesan Anda dan libatkan emosi dan pancaindra Anda.
- Lakukan teknik ini setiap hari, minimal 5 menit.
3. Afirmasi
Afirmasi adalah pernyataan sederhana yang diulang-ulang kepada diri sendiri, yang menyatakan bahwa diri kita adalah seperti yang kita inginkan.
Misal, kalau Anda ingin jadi orang yang lebih percaya diri, ikrarkan kepada diri Anda sendiri “Aku orang yang percaya diri,” “Aku PD maju di atas panggung,” “Aku berani menatap mata lawan bicara,” “Aku lancar berbicara dengan orang yang statusnya lebih tinggi dariku,” dan sebagainya.
Agar hasilnya optimal, lakukan syarat-syarat berikut:
- Anda tidak harus mempercayai pernyataan Anda sendiri. Tak perlu memaksa diri Anda untuk mempercayainya. Karena, semakin Anda memaksa, maka pikiran bawah sadar justru akan melakukan penolakan. Dia (pikiran bawah sadar) akan menjawab, “Ah, kamu nggak kaya gitu kok. Kamu nggak kaya yang kamu bilang, kok.”
Tapi sebaliknya, ketika Anda mengucapkannya dengan tenang dan tidak memaksa, pikiran bawah sadar Anda akan mempercayai ucapan Anda dan akan menyimpan ucapan tersebut di dalamnya. - Gunakan bentuk positif dalam membuat pernyataan afirmasi. Hindari menggunakan kalimat negatif.
Kalimat positif itu seperti apa? Yakni kalimat yang tidak menggunakan kata “tidak,” “bukan,” dan sejenisnya.
Contoh, “Aku orang kaya,” “Aku percaya diri tampil di depan umum,” “Aku punya banyak uang.”
Seringkali, saat seseorang menginginkan sesuatu, yang ia fokuskan bukanlah hal yang diinginkan melainkan hal yang tidak diinginkan. Misal, kalau dia ingin kaya, yang terucap dalam hatinya justru adalah, “Aku tak mau jadi miskin,” “Aku bukan orang miskin.”
Pikiran bawah sadar tidak mengenal kata “tidak”, “tak,” dan “bukan.” Oleh karenanya, saat kita mengucap, “saya tak mau jadi miskin, saya bukan orang miskin”, yang ditangkap pikiran bawah sadar malah “saya mau jadi miskin, saya orang miskin.”
Inilah kenapa, membuat pernyataan yang positif adalah wajib. - Idealnya pernyataan positif yang Anda ikrarkan pendek. Alasannya, pikiran sadar kita hanya mampu mencerna 7-9 hal per detik. Jika kalimat afirmasi Anda panjang, maka akan sulit dicerna oleh pikiran sadar Anda, apalagi masuk ke pikiran bawah sadar Anda.
- Gunakan kalimat “present tense” alias waktu sekarang. Jangan gunakan kata “akan,” “mau”, “ingin,” “pasti,” “bisa,” dst. Contoh, hindari menggunakan kalimat “Aku akan kaya,” “Aku mau kaya,” “Aku bisa kaya.”
Gunakan selalu kalimat present tense, yakni kalimat yang menggambarkan kenyataan seperti “aku kaya,” “aku punya banyak uang,” dst.
4. mengakui & menyadari kesuksesan Anda
Sebagian besar orang merasa bahagia saat mereka mencapai sukses. Tapi, rasa bahagia itu berlangsung sebentar. Setelah beberapa saat, mereka akan mencari goal baru untuk dicapai dan mereka mulai lupa dan tidak puas dengan pencapaian sebelumnya.
Sebetulnya, kalau kita mau menghargai pencapaian kita, kita akan lebih sadar bahwa kita bisa, akan timbul keyakinan dalam diri kita bahwa kita bisa.
Nah, keyakinan positif ini akan membantu kita menarik hal-hal positif dalam hidup kita seperti kesuksesan, peluang, tawaran, bantuan, dst.
So, hargai selalu kesuksesan Anda, tak peduli sekecil apapun itu.
Ring 4 - Apa Kekuatan Lain dari Pikiran yang bisa Digunakan untuk Mencapai Kesuksesan?
Salah satu kekuatan lain dari pikiran yang bisa digunakan untuk mencapai kesuksesan adalah intuisi.
Intuisi bukanlah hal mistis, melainkan kemampuan pikiran yang bisa dijelaskan dengan logika. Intuisi tak lain adalah informasi dari pikiran bawah sadar yang dikirim ke pikiran sadar sebagai referensi bagi kita dalam membuat keputusan. Informasi dari pikiran bawah sadar ini sebelumnya kita peroleh baik lewat pengalaman maupun pembelajaran.
Uniknya, dengan intuisi, kita berpikir tanpa perlu berpikir. Artinya, kita mendapatkan petunjuk tanpa perlu berpikir keras. Kita tiba-tiba mendapatkan petunjuk begitu saja tanpa kita berusaha mencari-carinya.
Contoh, seorang pemadam kebakaran tiba-tiba merasakan ada yang tidak beres saat dia memasuki sebuah gedung yang terbakar. Ia merasa seperti ada hal yang tidak biasa.
Perasaan itu membuatnya memutuskan untuk cepat-cepat keluar dari gedung itu. Dan ternyata, setelah ia dan timnya keluar dari gedung tersebut, tak lama kemudian gedung itu roboh.
Di sini, meskipun dia tidak tahu bahwa gedung itu akan roboh, tapi intuisinya, yang didapatkannya dari pengalaman masa lalunya memberitahunya bahwa gedung itu akan roboh. Pikiran bawah sadarnya mengenali tanda-tanda gedung itu mau roboh, meskipun pikiran sadarnya tidak. Oleh karena itu, pikiran bawah sadarnya memberitahunya lewat perasaan bahwa dia harus cepat-cepat keluar.
Nah, Anda pun bisa memanggil intuisi Anda untuk memberikan petunjuk dalam memecahkan masalah Anda.
Caranya, pertama, nyatakan apa masalah yang ingin Anda selesaikan.
Kemudian, coba untuk memikirkan solusinya. Brainstorm ide sebanyak mungkin. Langkah ini berfungsi untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah Anda sebanyak-banyaknya untuk kemudian dimasukkan ke pikiran bawah sadar untuk diolah.
Langkah selanjutnya, lakukan inkubasi, dengan melakukan hal-hal yang tidak membutuhkan proses berpikir seperti mandi, atau makan sambil santai. Langkah ini berguna untuk membiarkan pikiran bawah sadar mengolah informasi yang tadi sudah Anda kumpulkan menjadi solusi atau petunjuk untuk menyelesaikan masalah Anda.
Langkah selanjutnya, akan muncul “Aha moment” di mana ide atau petunjuk muncul di benak Anda. Kalau itu terjadi, segera catat ide tersebut untuk diolah lagi menjadi solusi bagi Anda.
John Kehoe merupakan nama yang sangat disegani dalam dunia pikiran. Dia telah mendedikasikan 30 tahun hidupnya dalam bidang tersebut. Anda bisa bertemu dengannya dalam seminar yang diadakan secara online dan Anda akan melihat bagaimana dia begitu energetik, sehingga Anda bisa dengan mudah memahami apa yang disampaikannya.
Akhirnya, setelah Tata membaca buku “Mind Power into the 21st Century”, dia pun menjadi paham bagaimana pikiran bisa menentukan kesuksesan maupun kegagalan seseorang. Dia pun juga jadi paham cara-cara untuk mengarahkan pikiran agar bisa memastikannya mencapai kesuksesan.
Berikut beberapa insight yang didapatkannya:
- Penjelasan ilmiah kenapa pikiran bisa menentukan kesuksesan atau kegagalan seseorang adalah karena pikiran membentuk realitas yang terjadi di alam semesta. Penjelasan ini bersumber dari teori Hologram yang digagas oleh fisikawan Dennis Gabor.
Teori Hologram beranggapan bahwa alam semesta merupakan pantulan dari informasi yang tersimpan dalam sebuah plat. Plat ini menyimpan semua informasi yang ada di alam semesta termasuk pikiran kita.
Kalau kita berpikir yang baik-baik, berpikir positif, maka pikiran positif ini akan mewujud menjadi kenyataan. Dan sebaliknya, kalau kita berpikir yang buruk-buruk, maka pikiran yang buruk itu pun juga akan menjadi kenyataan.
Oleh karenanya, untuk mencapai kesuksesan, hal yang utama adalah, berpikir yang baik dan positif. - Beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuat pikiran kita menarik keberuntungan antara lain: teknik visualisasi, seeding, afirmasi, dan mengakui & menghargai kesuksesan kita.
- Di samping visualisasi, seeding, dan afirmasi, salah satu kekuatan pikiran yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai sukses adalah intuisi. Yakni informasi dari pikiran bawah sadar yang tiba-tiba muncul ke permukaan (pikiran sadar) untuk memberi petunjuk bagi kita dalam membuat keputusan.
Demikianlah, terima kasih telah mengikuti perjalanan Tata, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya