
MAN’S SEARCH FOR MEANING
Victor E. Frankl
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Akhir-akhir ini Noval merasa tidak punya semangat hidup. Penyebabnya adalah, entah bagaimana mulanya tiba-tiba dia menyadari bahwa tujuan akhir hidup hanyalah mati.
Ya, ini membuatnya kehilangan semangat hidup karena dia merasa hidup yang ia jalani selama ini pada akhirnya hanyalah sia-sia dengan adanya kematian.
Nah, hilangnya semangat hidup ini tentu sangat mengganggu dirinya. Karena di satu sisi, dia masih ingin melanjutkan hidup dan mengejar mimpi-mimpinya. Tapi di sisi lain, di saat dia sedang dalam proses mengejar mimpi-mimpinya, selalu terdengar suara di lubuk hatinya yang berkata, “Ngapain capek-capek kejar mimpi? Toh akhirnya mati juga.”
Dia tidak ingin berlarut-larut terjebak dalam pemikiran seperti itu. Karena hal itu sangat merusak. Tapi, apa yang harus ia lakukan? Dia sangat bingung.
Tapi beruntung kebingungan itu tidak berlangsung lama karena dia menemukan sebuah buku yang memberinya jawaban. Buku itu berjudul “Man’s Search for Meaning” karya Victor Frankl.
Setelah membaca buku ini, Noval jadi paham bahwa meskipun tujuan akhir hidup adalah kematian, tapi bukan berarti menjalani hidup adalah kesia-siaan.
Penasaran?
BaRing berikut ini adalah flashback perjalanan Noval menemukan insight di buku “Man’s Search for Meaning.” Yuk baca BaRing berikut ini untuk mengikuti kisahnya.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana menjadi seorang tawanan perang atau budak yang hidupnya dikendalikan sepenuhnya oleh orang lain? Anda tidak bisa kemana-mana sesuai kemauan Anda, tidak bisa melakukan hal-hal yang Anda sukai, dan tidak bisa mengejar mimpi-mimpi Anda.
Baik Anda pernah membayangkannya atau tidak, yang pasti banyak tawanan yang pada akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup akibat mendapati hidupnya sudah bukan miliknya lagi.
Dan, ini sangat wajar, karena bagaimana pun juga hidup akan terasa hampa manakala bukan diri kita yang mengendalikannya melainkan orang lain. Rasanya tentu sangat melelahkan, apalagi jika si pengendali mengendalikan diri kita untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kemauan & nurani kita.
Nah inilah yang terjadi pada para tawanan kamp konsentrasi NAZI di Jerman pada tahun 1930-an. Mereka yang ditawan tanpa sebab, banyak di antara mereka yang lantas putus harapan dan bunuh diri, tak terkecuali si penulis buku ini yakni Victor Frankl.
Ya, penulis buku ini awalnya merupakan tawanan NAZI yang hampir putus asa. Beruntung, dirinya yang memiliki latar belakang psikiater berusaha untuk bisa lepas dari keputusasaan itu dengan berbagai cara.
Pada akhirnya, ia terbebas dari keputusasaan dan memutuskan untuk menjalani hidup membantu para tawanan lain menemukan harapan hidup mereka kembali.
Nah bagaimana cara dia mengembalikan semangat hidupnya sendiri dan semangat hidup para tawanan lain, inilah yang secara garis besar dibahas dalam buku ini. Jadi, inti buku ini menjelaskan cara membangkitkan semangat hidup yang telah hilang dari pengalaman seorang psikiater yang telah mengalami masa-masa keputusasaan seperti itu.
Ring 2 - Kenapa Judulnya “Man’s Search for Meaning”?
Karena dari penelitian, ditemukan bahwa motivasi terbesar manusia adalah mencari makna. Kenapa para tawanan perang putus harapan adalah karena mereka merasa hidupnya sudah tidak bermakna lagi. Dia menjadi tawanan yang tak dapat melakukan sesuatu sekehendaknya untuk memenuhi makna hidupnya. Sebaliknya, hidupnya dikendalikan oleh pihak lain seperti budak yang tak memiliki kehidupan sendiri.
Oleh karena itulah si penulis buku ini menitikberatkan pembahasannya pada pencarian makna hidup untuk membangkitkan kembali semangat hidup orang-orang yang putus asa.
Alasan kenapa judul buku ini adalah “Man’s Search for Meaning” alias “Pencarian Makna pada Manusia” adalah karena bagi manusia, makna memang memiliki kekuatan yang sangat powerful untuk membangkitkan semangat hidup.
Bahkan, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa makna menjadi motivasi terbesar hidup manusia. Manusia hidup butuh alasan yang jelas. Ada yang masih bertahan hidup demi menjaga anak-anaknya; Ada yang bertahan karena ingin membahagiakan orangtua; Ada juga yang ingin mewariskan sesuatu kepada generasi selanjutnya. Tanpa adanya alasan, maka manusia akan merasakan hidup terasa hampa dan tak berarti.
Nah, karena makna sangat penting bagi manusia dalam membangkitkan semangat hidup, maka menurut penulis buku ini, kita bisa membangkitkan kembali semangat hidup kita dengan menggali kembali makna hidup kita bagi diri kita sendiri.
Dan, inilah yang Victor Frankl lakukan saat dia putus asa. Inilah juga cara yang ia ajarkan kepada penghuni kamp konsentrasi lainnya untuk membangkitkan semangat hidup mereka.
Dengan cara ini, Victor mendorong para tawanan lain untuk menggali kembali apa makna hidup mereka.
Ring 3 - Bagaimana Cara Menemukan Makna Hidup Menurut Buku Ini?
Kalau bicara makna hidup, benak kita mungkin akan terbersit tentang membahagiakan orangtua, menjaga anak, memberikan kontribusi untuk banyak orang, atau mewariskan warisan berharga untuk generasi berikutnya.
Tapi, makna hidup tidak harus selalu berkaitan dengan hal-hal seperti itu. Karena kalau kita menggantungkan makna hidup kita kepada mimpi-mimpi kita, maka kita akan sangat mudah kehilangan makna manakala kita gagal mencapai mimpi itu atau hidup kita terrenggut sedemikian sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita.
Nah, Victor Frankl menyodorkan sebuah pendekatan yang menurutnya lebih efektif. Olehnya, pendekatan ini dikenal dengan “Logoterapi.”
Inti dari logoterapi adalah bahwa yang menentukan bahagia atau tidaknya hidup kita bukanlah kejadian-kejadian yang kita alami, melainkan bagaimana respons kita terhadap kejadian-kejadian itu.
Kalau kita merespons kejadian yang menimpa kita dengan respons yang negatif, maka hal itu akan membuat hidup kita tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita merespons kejadian yang menimpa kita dengan sikap yang positif, maka ini akan membahagiakan kita.
Sehingga, agar kita bisa terus bahagia dan memiliki motivasi hidup, maka kita perlu menggali makna dengan mengubah cara pandang kita pada kejadian-kejadian yang menimpa kita.
Sebagai contoh, ada seorang tawanan yang memilih untuk bertahan hidup meskipun hidupnya sangat tersiksa dengan alasan itulah caranya untuk memberi tahu kepada orang-orang yang menyiksa dirinya bahwa mereka mungkin bisa menguasai tubuh fisik dirinya tapi tidak jiwanya. Nah, bagi dia, itulah makna hidupnya di kamp konsentrasi.
Anda pun juga bisa menggali makna hidup Anda dengan mengubah cara pandang diri Anda terhadap kehidupan yang Anda jalani.
Viktor E. Frankl lahir pada tahun 1905, ia menerima gelar dokter kedokteran dan PhD dari universitas Wina. Selama perang dunia kedua ia menghabiskan tiga tahun di Auschwitz, dachau, dan kamp-kamp konsentrasi lainnya. Dia mengembangkan pendekatan revolusioner untuk psikoterapi dikenal sebagai Logotherapy. Dia adalah presiden dari masyarakat medis psikoterapi Austria dan anggota kehormatan dari akademi ilmu Austria. Dia meninggal pada tahun 1997
Setelah membaca buku “Man’s Search for Meaning” sampai selesai, Noval mendapatkan beberapa insight yang membangkitkan kembali semangat hidupnya, antara lain:
- Motivasi hidup terbesar manusia adalah makna. Selama kita punya makna dan alasan untuk hidup, maka kita akan terus termotivasi.
- Hal yang menentukan bahagia atau tidaknya hidup kita bukanlah kejadian-kejadian yang menimpa diri kita, melainkan bagaimana respons kita terhadap kejadian-kejadian itu.
- Makna hidup tidak harus berkaitan dengan mencapai goal. Makna bisa digali dengan mengubah cara pandang kita terhadap hidup yang kita jalani.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Noval, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Rekomendasi Baring Lainnya
