
FLOW: The Psychology of Optimal Experience
Mihaly Csikszentmihalyi
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Akhir-akhir ini, Zara selalu murung. Saat ditanya temannya, dia bercerita kalau dia murung karena baru menyadari bahwa selama ini, di usianya yang sudah tidak terlalu muda, dia belum mencapai apa-apa. Pekerjaan masih begitu-begitu saja, belum pernah naik jabatan, penghasilan juga begitu-begitu saja, juga keinginan-keinginannya yang tidak semua terpenuhi.
Ia ingin seperti teman, saudara, atau orang-orang di luar sana, yang sudah mencapai kesuksesan di usia muda, kaya, dan punya kehidupan yang sempurna.
Ia takut kesempatannya untuk mencapai kesuksesan habis dan dia terpaksa mendapati dirinya menjadi manusia tanpa pencapaian apapun sepanjang hidup. Itulah kenapa dia sangat murung dan sedih.
Beruntung temannya yang baik itu memberinya sebuah buku berjudul “Flow: The Psychology of Optimal Experience” karya Mihaly Csikszentmihalyi. Menurut temannya, buku itu akan membuka mata Zara bahwa kebahagiaan tidak harus didapat dengan memiliki pencapaian, bahwa dia bisa mendapatkan kebahagiaan kapan pun dan di mana pun tanpa perlu menunggu kesuksesannya tercapai terlebih dulu.
Sebagai teman yang baik, Zara pun mengapresiasi niat baik temannya itu. Ia pun membaca buku itu sampai selesai sebagai bentuk apresiasi. Lagipula, ia juga berpikir, barangkali memang buku ini bisa memberinya insight dalam mencari kebahagiaan.
Lalu, akankah ia benar-benar menemukan insight dalam buku tersebut? Yuk cari tahu dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Buku Ini?
Secara garis besar, buku ini membahas tentang realitas bahwa tujuan akhir manusia tidak lain adalah untuk mencapai kebahagiaan. Namun, cara manusia untuk mencapai kebahagiaan seringkali justru membuat mereka tidak pernah merasa bahagia dan puas.
Cara yang bagaimana? Cara di mana manusia merasa mereka hanya akan bahagia manakala impian-impian mereka tercapai, goal-goal-nya tercapai. Oleh karenanya, ketika mereka belum mencapai impian-impian itu, maka mereka tidak pernah merasa bahagia.
Padahal, jika direnungkan secara mendalam, kebahagiaan kita saat mencapai keinginan kita bersifat sementara. Sebagai contoh, kita ingin memiliki rumah mewah di kawasan elit. Setelah mencapai keinginan itu, apakah lantas hal itu akan membuat kita terus bahagia?
Jawabannya, tidak. Betul? Akan ada masalah lain, keinginan lain setelah rumah itu kita miliki. Selama kita hidup, kita tidak akan pernah berhenti memiliki keinginan. Kalau kita menggantungkan kebahagiaan kita pada tercapainya keinginan-keinginan kita, maka yang terjadi adalah, sebentar-sebentar kita bahagia dan sebentar-sebentar juga kita menderita.
Di samping itu, menggantungkan kebahagiaan pada tercapainya keinginan juga membuat kita tidak bahagia saat kita sedang dalam proses mencapai keinginan tersebut, di mana ketidakbahagiaan ini justru akan membuat kita semakin sulit untuk mencapai keinginan itu karena kita tidak bisa menikmati proses dan perjuangan dalam mencapainya, yang akan membuat kita mudah menyerah.
Oleh karena itu, di dalam buku ini dibahas juga cara yang tepat untuk mencapai kebahagiaan. Penulis buku ini menyebutnya “Flow”, di mana memasuki kondisi ini (kondisi flow) akan membuat kita happy tak peduli apakah kita telah mencapai impian kita atau belum.
Ring 2 - Apa yang Dimaksud dengan “Flow” dalam Buku Ini?
Dalam buku ini, “flow” adalah sebuah kondisi yang membuat kita merasakan kebahagiaan yang penuh, menikmati sepenuhnya apa yang kita lakukan sehingga hilang kecemasan kita akan hari esok serta penyesalan akan hari kemarin.
Flow adalah kondisi di mana saking Anda menikmati aktivitas yang Anda lakukan sampai-sampai Anda tidak ngeh apa yang ada di sekitar Anda.
Kalau semisal tubuh Anda sedang sakit, kondisi flow akan membuat Anda tidak merasakan rasa sakit itu, atau rasa sakit itu berkurang drastis. Apa yang Anda rasakan hanyalah kebahagiaan dan kenikmatan.
Bayangkan kondisi flow seperti saat seseorang yang hobi balap mobil sedang balapan di arena. Atau, orang yang hobi bermain game sedang bermain game kesukaannya. Atau, orang yang hobi melukis sedang melukis sesuatu. Atau, orang yang hobi baca novel sedang membaca novel yang ceritanya sangat seru.
Anda bisa menciptakan kondisi flow kapan pun dan di mana pun Anda berada. Bahkan saat Anda bekerja atau sedang dalam proses berjuang mencapai impian Anda. Inilah kelebihan dari kondisi flow. Kondisi ini akan membuat Anda bahagia di saat Anda sedang dalam proses mencapai impian Anda, sehingga Anda lebih termotivasi untuk mencapai impian tersebut dan tak mudah menyerah.
Dan inilah (kondisi flow) cara yang ditawarkan oleh penulis buku ini agar pembaca mendapatkan kebahagiaan yang penuh kapan pun dan di mana pun mereka berada.
Ring 3 - Bagaimana Cara Mendapatkan Kebahagiaan Menurut Buku Ini?
Di Ring 2 sudah dibahas bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan yang penuh, yang perlu kita lakukan adalah dengan masuk ke kondisi flow, yakni kondisi di mana saking fokus dan nikmatnya kita melakukan sebuah aktivitas sampai-sampai kita nggak ngeh dengan sekitar, juga lupa akan kecemasan hari esok dan penyesalan akan hari kemarin.
Bagaimana caranya?
Penulis buku ini menjelaskan bahwa untuk menciptakan kondisi flow dibutuhkan 3 unsur. Pertama, aktivitas. Kedua, tantangan dalam melakukan aktivitas itu. Ketiga, kemampuan untuk menghadapi aktivitas tersebut.
Untuk menciptakan kondisi flow, kita perlu menyatukan ketiga unsur ini menjadi: melakukan aktivitas yang mengandung tantangan dengan level tertentu, di mana kita memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Mari kita garis-bawahi tantangan dan kemampuan untuk menghadapi tantangan itu. Kalau tantangannya terlalu mudah, yang artinya kemampuan kita lebih tinggi dibanding tantangannya, maka ini akan membuat kita bosan dan tidak flow.
Sebaliknya, kalau tantangannya terlalu sulit, yang artinya kemampuan kita jauh lebih rendah dibanding tantangannya, maka ini akan membuat kita frustrasi dan juga tidak flow.
Oleh karenanya, level tantangan tidak boleh jauh berbeda dari level kemampuan tapi juga tidak boleh sejajar dengan level kemampuan. Karena kalau level tantangan sejajar dengan level kemampuan, maka ini juga akan membuat kita bosan.
Jadi, bisa disebut juga kondisi flow adalah kondisi di mana kita berada di zona belajar alias learning zone.
Ada 3 zona dalam melakukan aktivitas, pertama zona nyaman, kedua zona belajar, ketiga zona panik. Zona nyaman terjadi ketika tantangan dalam menghadapi aktivitas itu jauh lebih rendah atau sejajar dengan kemampuan yang kita miliki untuk menghadapi tantangan itu.
Contoh, Anda mahir berenang tapi Anda berenang di kolam renang berkedalaman 1,5 m. Atau, Anda tidak begitu mahir berenang, tapi untuk sekadar berenang di kolam berkedalaman 1,5 sudah kebiasaan Anda, maka kolam berkedalaman 1,5 m juga termasuk zona nyaman Anda.
Untuk bisa masuk kondisi flow, Anda perlu menaikkan sedikit tantangannya. Nah, ketika tantangan sedikit lebih tinggi dibanding kemampuan Anda, Anda memasuki zona belajar. Dan, di sini jugalah kondisi flow bisa tercipta.
Dengan kemampuan yang sedikit rendah dibanding tantangannya, tantangan itu akan terasa pas untuk Anda. Tantangan ini tidak akan membebani diri Anda tapi sebaliknya justru akan membuat Anda bisa menikmati aktivitas yang Anda lakukan. Karena, bagaimana pun juga tantangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tanpa tantangan, maka hidup akan terasa hambar dan membosankan.
Tapi, kalau tantangannya jauh lebih tinggi dibanding kemampuan, maka Anda memasuki zona panik alias panic zone, yang membuat Anda frustrasi bahkan jera untuk melakukan aktivitas itu lagi.
Misal, Anda baru belajar renang, tapi Anda sudah mencoba untuk renang di laut dalam. Tentu ini akan membahayakan nyawa Anda.
Jadi intinya, kondisi flow bisa diciptakan dengan menjadikan aktivitas Anda sedikit menantang bagi kemampuan Anda. Kalau misal pekerjaan Anda terlalu sulit, maka untuk bisa masuk kondisi flow, tingkatkan kemampuan Anda agar bisa menghadapi pekerjaan itu. Di samping itu, Anda juga bisa membagi pekerjaan itu menjadi aksi-aksi kecil yang lebih mudah dilakukan.
Kalau misal pekerjaan Anda terlalu mudah, maka coba tingkatkan level tantangannya sedikit. Misal Anda bekerja sebagai penulis, coba bikin tulisan yang sedikit lebih menantang dari sebelumnya.
Bagaimana kalau pekerjaan Anda monoton dan tidak ada lagi tantangan yang bisa ditingkatkan? Maka Anda bisa meningkatkan tantangannya dengan mencoba untuk meningkatkan kecepatan Anda menyelesaikan pekerjaan itu, atau meningkatkan kualitas dari hasil kerja Anda.
Inti dari solusi ini adalah bahwa, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang didapatkan sekali lantas kita bisa menikmatinya seumur hidup tanpa melakukan apapun, melainkan sesuatu yang hanya bisa didapat melalui kerja alias melakukan aktivitas. Kebahagiaan seorang pembalap bukanlah saat dia menang, tapi saat dia melakukan balapan di arena. Kebahagiaan seorang pelukis bukanlah saat lukisannya selesai dan dia terus-menerus menikmati lukisannya melainkan saat dia melukis. Begitu juga kebahagiaan seorang penyanyi, bukan saat dia menang kompetisi melainkan saat dia bisa bernyanyi.
Dengan cara seperti ini, maka tak peduli apakah Anda menang kompetisi atau tidak, apakah jabatan Anda naik atau tidak, Anda akan tetap bahagia selama Anda menikmati pekerjaan Anda.
MIHALY CSIKSZENTMIHALYI, adalah Profesor Psikologi dan Manager dari C.S. and D.J. Davidson di Claremont Graduate University’s Drucker School of Management di Claremont, California. Dia adalah Direktur dari Quality Of Life Research Center di the Drucker School.
Setelah menyelesaikan buku “Flow: The Psychology of Optimal Experience” akhirnya Zara benar-benar mendapatkan insight, yang di antaranya adalah:
- Untuk bahagia, yang diperlukan bukanlah menunggu sampai impian kita tercapai melainkan dengan melakukan aktivitas alias kerja. Seorang penyanyi bahagia bukan saat dia memenangkan kompetisi menyanyi, melainkan saat dia bisa bernyanyi. Begitu juga dengan seorang pembalap atau apapun profesi kita, kita akan bahagia saat kita melakukan pekerjaan yang kita sukai, bukan saat kita mencapai goal dari pekerjaan itu.
- Bukan hanya aktivitas yang kita sukai yang akan membawa kebahagiaan untuk kita. Apapun aktivitasnya asalkan level tantangan sedikit lebih tinggi dibanding level kemampuan, maka aktivitas itu akan mendatangkan kebahagiaan untuk kita.
- Kunci untuk bahagia adalah dengan masuk ke kondisi flow, yakni kondisi di mana saking-sakingnya kita menikmati aktivitas kita sampai-sampai tidak ngeh kejadian di sekitar kita, bahkan rasa sakit kita pun hilang atau berkurang drastis.
- Untuk masuk ke kondisi flow, pastikan Anda melakukan aktivitas yang tantangannya sedikit lebih tinggi dibanding kemampuan Anda. Kalau tantangannya jauh lebih besar dari kemampuan Anda, Anda perlu meningkatkan kemampuan Anda. Dan, kalau tantangannya jauh lebih rendah dari kemampuan Anda, maka Anda perlu menambah tantangannya.
Terima kasih telah menemani perjalanan Zara, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
