Learning Leadership: The Five Fundamentals of Becoming an Exemplary Leader
James M. Kouzes and Barry Z. Posner
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Yanti baru satu bulan ini diangkat menjadi leader di divisinya. Sebagai orang yang selama ini bekerja di back office dengan SOP kerja yang jelas, tentu menjadi leader membuat Yanti kesulitan menjalankan peran barunya.
Selain harus mengikuti banyak meeting, atasannya juga memberikan target yang harus Yanti capai. Belum lagi Yanti harus belajar menyesuaikan diri memimpin orang-orang di bawahnya agar bisa bekerja secara efektif dan produktif.
Karena sudah tidak tahan dengan permasalahan yang ia hadapi selama sebulan ini, ia pun memberanikan diri bercerita ke atasannya. Mendengar keluhan Yanti, atasannya pun memahami apa yang Yanti rasakan dan memberikan beberapa nasehat.
Atasannya juga berjanji akan mengirimkan Yanti ke pelatihan pusat. Saat atasannya mengecek ke bagian training, ternyata pelatihan yang cocok untuk Yanti baru ada 2 bulan lagi. Tentu itu waktu yang cukup lama bagi atasannya agar Yanti bisa sesegera mungkin meningkatkan kemampuan leadershipnya.
Atasannya pun menyarankan Yanti untuk mempelajari pemikiran James Kouzes dan Barry Posner lewat buku mereka, Learning Leadership: The Five Fundamentals of Becoming an Exemplary Leader.
Agar bisa mengatasi masalahnya, Yanti pun menyambut kesempatan ini dengan penuh antusias. Apalagi atasannya juga baru membaca buku ini.
Penasaran apa yang akan Yanti pelajari? Mari kita simak perjalannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana sebuah bisnis bisa jatuh dan hilang dari pasaran?
Apakah pemimpin itu bakat? Atau bawaan dari lahir?
Banyak orang percaya bahwa pemimpin itu tergantung bakat dan bawaan lahir. Kepemimpinan tidak perlu dan tidak bisa dipelajari.
Apakah Anda adalah salah satu yang percaya hal itu?
Keyakinan ini menjadikan salah besar pola pikir yang akhirnya tidak memiliki keinginan dan ketekunan mempelajari kepemimpinan. Yang merupakan keterampilan inti, wajib dikuasai jika ingin mencapai kesuksesan.
Pernah mendengar “semua tergantung siapa yang memimpin”? Apa jadinya jika dipimpin oleh seorang yang salah atau lemah dalam kepemimpinan?
Seberapa kuatnya pun tim Anda jika dipimpin oleh pemimpin yang lemah, akan menjadi kalah bersaing. Tidak berkembang karena kurang motivasi dan visi.
Dipimpin oleh orang yang lemah dan tidak visioner sangat menjadikan anggota tim bingung. Bahkan frustasi. Pemimpin yang lemah sering salah dalam mengambil keputusan. Bahkan tidak berani memutuskan. Tidak ada keputusan, bagaimana organisasi bisa jalan? Apa yang akan dijalankan?
Jadinya runyam, tidak karuan. Membuat tidak percaya diri dan frustasi anggota tim.
Ring 2 - Bagaimana dampak dari pemimpin dengan skill kepemimpinan yang lemah?
James dan Barry pernah mengalami kepemimpinan yang lemah dan merasakan akibatnya. Setidaknya ada 5 hal negatif yang dialami oleh tim dan bisnis saat dipimpin oleh pemimpin yang lemah:
1. Hilangnya motivasi kerja.
Dipimpin oleh seorang pemimpin yang lemah membuat motivasi kerja musnah. Setiap hari berangkat kerja seperti zombie. Seperti hidup segan mati tak mau. Bekerja tidak dari hati, tapi hanya setor muka semata. Ini tidak saya alami sendiri namun hampir semua rekan kerja saya.
2. Kinerja merosot, rendah.
Seiring dengan hilangnya motivasi kerja, maka mengakibatkan kinerja yang merosot sangat rendah. Ini akan berdampak ulang pada semakin turunya motivasi. Seperti siklus, lingkaran setan yang menyesakkan perasaan.
3. Kurangnya rasa memiliki (ownership)
Rasa memiliki terhadap pekerjaan, kinerja dan perusahaan akan semakin berkurang. Akhirnya terjadi apa yang disebut “semau gue”. Sense of urgency dan responsif terhadap pekerjaan akan terus berkurang.
4. Lingkungan kerja tidak kondusif
Lingkungan kerja menjadi negative dan tidak menyenangkan. Terjadi saling menyalahkan dan bekerja tidak harmonis satu sama lain. Blaming disana-sini. Mulai muncul banyak konflik sesama anggota tim maupun dengan para atasan. Konflik horizontal sekaligus vertikal.
5. Ketidakpuasan dan etika kerja yang buruk.
Semua hal di atas akan bermuara pada ketidakpuasan akan pekerjaan dan perusahaan dari karyawannya. Sehingga terjadi situasi lose-lose hubungan vertikal maupun horizontal dalam semua lini hirarki organisasi. Hilangnya etika kerja yang berdampak serius ke semua aspek bisnis.
Ring 3 - Bagaimana menjadi pemimpin yang kuat dan efektif?
Banyak cara menjadi pemimpin yang kuat dan efektif. Dari pengalaman mempelajari beberapa buku tentang kepimpinan dan mendapatkan kiat-kiat menjadi pemimpin. Rasanya belum lengkap tanpa mempelajari 5 fundamental menjadi pemimpin yang kuat dan efektif dari buku ini.
Selama belasan tahun kami, James dan Barry menjadi pemimpin sebuah unit dalam suatu bisnis. Kami diajarkan dan dilatih untuk menerapkan 5 fundamental pemimpin yang sangat terbukti membuahkan hasil hebat ini. Setelah kami mengetahui, memahami dan menerapkan cara-cara ini dalam organisasi kami. Hasilnya jauh meningkat dan membantu kami mengurangi beban pekerjaan kami. Pekerjaan jadi lebih mudah namun menghasilkan lebih baik.
Silakan Anda simak 5 hal yang fundamental yang tentu akan menambah pengetahuan Anda bagaimana menjadi pemimpin yang kuat dan efektif.
1. Percayalah pada diri Anda dan jangan pernah berhenti belajar.
Untuk bisa menjadi pemimpin hebat dan efektif kita perlu melakukan latihan harian. Caranya?
Sebelum memulai hari Anda, tanyakan pada diri Anda empat pertanyaan: Siapakah saya? Apa yang harus saya lakukan? Bagaimana saya membuat perbedaan? Apa yang akan saya lakukan hari ini yang sangat penting?
Tuliskan jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan ini di smartphone Anda atau di selembar kertas, dan bawalah jawaban Anda. Dengan cara ini, Anda selalu bisa merujuknya jika keadaan menjadi sulit dan mengingatkan diri Anda pada tujuan hari itu.
Ini adalah cara yang sederhana dan efektif untuk tetap termotivasi, mencapai tujuan Anda dan mendapatkan kepercayaan diri sebagai pemimpin.
Penting juga untuk diingat bahwa salah satu keterampilan terbaik yang dapat Anda miliki adalah kemauan untuk belajar.
Semua pemimpin besar terus belajar, mencari pengetahuan baru. Mereka bekerja keras dan tetap fokus pada pertumbuhan dan mendapatkan lebih banyak keterampilan.
Sebagai contoh David Maister, konsultan manajemen yang sangat dicari. Dia sangat menyadari bahwa kliennya tidak akan mempekerjakannya untuk kedua kalinya jika dia tidak terus-menerus belajar dan mengikuti pengetahuan terbaru.
Anda harus memiliki pola pikir yang sama dan tahu bahwa jika Anda ingin dipandang sebagai pemimpin yang berharga, Anda harus selalu belajar.
Bacalah buku setiap hari. Minimal 60 buku setahun. Dan sering mengupdate skill dengan ikut training serta workshop.
Ring 4 - Bagaimana saya mengatur fokus perhatian saya?
2. Tetap fokus pada masa depan dan bagaimana Anda bisa membantu tim Anda sukses.
Dunia selalu berkembang dan Anda perlu mengikuti perubahan. Ini adalah tantangan yang dihadapi setiap pemimpin. Salah satu moto sederhana yang harus diketahui setiap pemimpin adalah seperti ini: "Tindakan saya saat ini untuk mempersiapkan masa depan."
Seorang pemimpin yang baik diharapkan untuk memprediksi masa depan sehingga mereka dapat membantu tim mereka mempersiapkan diri untuk hal-hal yang ada di depan.
Melihat ke masa depan tidak seperti hanya meramal melalui bola kristal magis. Melainkan memperhatikan saat ini dan menyadari bagaimana kejadian hari ini akan mempengaruhi masa depan. Untuk tetap siap menghadapi perubahan adalah dengan membayangkan seperti apa dunia ini dalam lima atau sepuluh tahun mendatang.
Jika Anda akan menjadi pemimpin yang efektif, seberapa besar tim Anda seharusnya dan alat apa yang akan mereka butuhkan? Apakah mereka membutuhkan lebih banyak keragaman dan alat yang lebih baik? Dan keterampilan apa yang perlu Anda pelajari untuk terus membimbing mereka?
Pertanyaan-pertanyaan itu harus bisa Anda jawab dan realisasikan.
Alan Daddow seorang pebisnis sukses. Berbisnis pertanian Elders Australia. Kesuksesannya karena mempelajari dan menjadikan dirinya pemimpin yang efektif dan kuat. Suatu hari, ia sadar: Tugas satu-satunya adalah melakukan apa pun untuk memaksimalkan keefektifan timnya. Saat ini, ketika dia melihat kembali pengalaman kepemimpinan terbaiknya, pertama dia fokus ke timnya dan baru kemudian dirinya.
Ring 5 - Kenapa saya harus mengatasi semua tantangan yang ada di depan mata saya?
3. Carilah tantangan dan jangan takut untuk belajar dari kesalahan Anda.
Pernahkah Anda melewatkan kesempatan berkarir karena Anda terlalu takut? Sebagian besar dari kita mungkin memiliki perasaan takut, itulah sebabnya mengapa tidak pernah terlambat untuk mendorong diri Anda lebih jauh dan mengatasi ketakutan itu. Jika Anda ingin mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin hebat, Anda harus menantang diri sendiri.
Bagaimanapun, para pemimpin menghadapi tantangan setiap hari, tantangan yang mengharuskan mereka melangkah keluar dari zona nyaman mereka. Jadi, yang terbaik adalah mencari tantangan ini sekarang dan menguji diri Anda sehingga Anda bisa bertumbuh lebih nyaman.
Tantanglah diri Anda dan tunjukkan bahwa Anda memiliki keberanian dan tekad untuk terus bertumbuh. Butuh keberanian extra untuk melakukan sesuatu yang membuat Anda takut atau menempatkan Anda dalam situasi yang tidak biasa atau tidak nyaman.
Ketakutan biasanya membuat orang tidak mengambil risiko. Tapi kemauan untuk menghadapi ketakutan yang membedakan para pemimpin hebat dari yang rata-rata, dan Anda bisa mengajari diri Anda bagaimana cara mengambil langkah pertama yang menakutkan.
Untuk mulai, pikirkan bagaimana Anda akan mengakhiri kalimat, "Butuh keberanian, untuk saya bisa ... "Anda mungkin telah melakukan sesuatu yang membutuhkan keberanian, dan mengingatkan diri Anda akan semua kejadian saat Anda mengatasi ketakutan Anda. Inilah yang akan memungkinkan Anda mengembangkan dan meningkatkan keberanian Anda.
Ring 6 - Sikap seperti apa yang harus saya kembangkan dari waktu ke waktu?
4. Terbuka, menerima bantuan dan umpan balik orang lain.
Sudah umum bagi orang untuk berpikir para pemimpin berada di luar sana sendirian tanpa ada yang bisa menutupi punggung mereka. Tapi ini adalah kesalahpahaman lain yang harus Anda hilangkan saat ini. Jika Anda berharap bisa menjadi pemimpin yang sukses dan mencapai tujuan Anda, maka Anda perlu belajar bagaimana meminta pertolongan dan mencari dukungan.
Untuk keterampilan ini, ada baiknya mengembangkan hubungan yang kuat. Dengan teman sebayamu dan mereka yang berada dalam posisi untuk mendukungmu dalam tujuanmu. Dan ingat, tidak ada kisah sukses yang terjadi pada seorang pemimpin yang tidak memiliki mentor dan pendukung, bahkan jika bantuan ini hanya berasal dari anggota keluarga dan mantan guru.
Setiap orang sukses, siapapun dia, memiliki mentor. Untuk sukses, Anda juga butuh mentor.
Jika Anda masih ragu, pikirkan orang-orang yang menerima penghargaan. Ketika mereka sampai di podium, masing-masing memiliki daftar puluhan orang yang telah membantu pencapaiannya - apakah orang itu mendapatkan Academy Award atau Hadiah Nobel Perdamaian.
Ingatlah: informasi umpan balik ini akan membantu Anda meningkatkan kemampuan Anda. Jadi, setelah pertemuan tim berikutnya, temukan seseorang yang Anda percaya dan mintalah mereka memberikan umpan balik yang jujur tentang bagaimana perilaku Anda mempengaruhi diskusi dan keputusan yang dibuat. Begitu Anda menerima umpan balik, pastikan Anda berterima kasih pada mereka; dan setelah Anda mengambil informasi, jangan mencoba untuk membela tindakan Anda. Gunakan saja sebagai cara untuk tumbuh dan berkembang.
Ring 7 - Bagaimana saya meningkatkan kemampuan kepemimpinan saya setiap harinya?
5. Praktikan sehari-hari untuk memastikan pembelajaran sepanjang hayat.
Jika Anda serius dengan tujuan Anda, sebaiknya luangkan waktu dan ingatlah bahwa ada tiga langkah untuk menguasai sesuatu yaitu berlatih, berlatih dan berlatih lebih banyak.
Tidak peduli seberapa baik Anda, selalu akan ada beberapa keterampilan yang dibutuhkan. Dan dikembangkan. Hal terpenting yang harus diperbaiki adalah kelemahan Anda. Jika Anda terbuka terhadap umpan balik, Anda mungkin mendapati bahwa skill presentasi Anda dapat ditingkatkan.
Misalnya, mungkin Anda akan diberi tahu bahwa Anda tidak melakukan kontak mata dengan audiens, yang menyebabkan orang tidak memperhatikan apa yang Anda katakan. Jadi bersyukurlah atas umpan balik yang ditujukan kepada Anda dan luangkan waktu untuk berlatih membuat kontak mata.
Selama presentasi berikutnya, Anda mungkin ingin mencoba melihat setidaknya tiga kali. Dalam presentasi berikut, buatlah enam kali, dan seterusnya sampai menjadi natural. Praktik dan perbaikan butuh waktu. Ini harus diulang beberapa kali sebelum Anda mendapatkan hasil yang Anda cari - tapi jangan menyerah dan jangan terburu-buru.
Program di University of Delaware, Nick Martin dan Georgia DiMatteo menemukan bahwa Nick sangat hebat dalam menetapkan tantangan untuk dirinya sendiri, meskipun ia memiliki masalah dengan motivasi. Sementara itu, Georgia sangat hebat dalam hal motivasi, tapi tidak begitu hebat dalam menetapkan tantangan. Dengan pengetahuan ini, mereka sepakat untuk saling membantu dan saling memberi umpan balik setelah setiap pelajaran.
Oke, jadi sekarang saatnya memberi diri Anda kebiasaan sehari-hari untuk memastikan bahwa Anda terus tumbuh tidak peduli berapa banyak kesuksesan yang telah Anda capai.
James M. Kouzes adalah seorang sarjana kepemimpinan yang sangat dihormati. The Wall Street Journal mengutip James sebagai salah satu dari dua belas pendidik eksekutif terbaik di AS. Dia adalah penerima Thought Leadership Award 2010 dari Instructional Systems Association, terdaftar sebagai salah satu HR Magazine's Most Influential International Thinkers di tahun 2010, 2011, and 2012.
Di tahun 2010 dan 2011 James dinobatkan sebagai salah satu dari Top 100 Thought Leaders in Trustworthy Business Behavior oleh Trust Across America dan diberi peringkat oleh majalah Leadership Excellence sebagai nomor enam belas dalam daftar the Top 100 Thought Leaders.
Barry Z. Posner adalah Profesor Kepemimpinan Accolti di Sekolah Bisnis Leavey, Universitas Santa Clara (terletak di jantung Silicon Valley), di mana dia menjabat selama 12 tahun sebagai kepala sekolah.
Barry, bersama dengan rekan penulisnya James Kouzes, menerima penghargaan tertinggi dari American Society atas Training and Development untuk Distinguished Contribution to Workplace Learning and Performance.
Dinobatkan sebagai salah satu pendidik manajemen dan kepemimpinan puncak oleh The International Management Council dan diakui sebagai salah satu dari 50 pelatih kepemimpinan top di Amerika, dan satu dari 10 pemikir SDM paling berpengaruh di dunia HR.
Begitulah Yanti menemukan cara bagaimana meningkatkan kemampuan memimpinnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan di tempat kerjanya.
1. Ada 5 dampak negatif lemahnya kepemimpinan;
- Hilangnya motivasi kerja
- Kinerja merosot, rendah
- Kurangnya rasa memiliki (ownership)
- Lingkungan kerja tidak kondusif
- Ketidakpuasan dan etika kerja yang buruk
2. Ada 5 langkah cara membuat kepemimpinan kuat dan efektif:
- Percayalah pada diri sendiri dan jangan pernah berhenti belajar.
- Tetap fokus pada masa depan dan bagaimana bisa membantu tim untuk sukses.
- Carilah tantangan dan jangan takut untuk belajar dari kesalahan.
- Terbuka, menerima bantuan dan umpan balik orang lain.
- Praktikan sehari-hari untuk memastikan pembelajaran sepanjang hayat.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Yanti, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya