The 4 Disciplines of Execution: Achieving Your Wildly Important Goals
Chris McChesney, Sean Covey & Jim Huling
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Saat ini Nirmala sangat sibuk dalam mengejar beberapa target sekaligus dalam waktu dekat. Hasilnya juga belum kelihatan. Masalahnya semua upaya dalam mencapai tujuan masih dibiayai oleh bisnisnya. bahkan target penjualan bulan lalu hanya tercapai 50% saja.
Nirmala tahu ada yang salah dalam ia menjalankan bisnisnya. Tapi ia tidak tahu letaknya dimana. Saat meeting dengan timnya, ada satu anggota timnya menyarankan mereka untuk melepaskan beberapa target dan fokus kepada satu atau dua target yang memberi dampak paling besar ke bisnisnya.
Perbedaan pemikiran ini, terlebih hanya satu orang yang berbicara seperti itu membuat Nirmala sulit membuat keputusan. Karena target yang mereka mau capai sudah ada di depan mata mereka. Jika mereka melepas beberapa target maka usaha yang mereka sudah keluarkan sejak awal tahun akan sia-sia.
Ia pun bercerita ke temannya yang juga adalah pengusaha. Mengetahui apa yang Nirmala alami di bisnisnya hanya membuat ia tersenyum. “Coba deh kamu dengarkan tim mu. Ada benarnya juga yang dia sampaikan. Fokus pada 5 target dalam satu waktu itu sangat keren. Apalagi kalau bisa tercapai. Lo pasti cuan besar lah. Tapi resikonya juga besar lho,” katanya.
“Kalau lo masih belum ridho, ada baiknya lo baca buku The 4 Disciplines of Execution: Achieving Your Wildly Important Goals karya Chris McChesney dkk. Sebagai pengusaha lo akan tercerahkan bagaimana harusnya lo bekerja dan mencapai tujuan lo,” lanjutnya sambil memberi dukungan ke Nirmala.
Nirmala pun tersadar akan situasinya saat ini. Penasaran bagaimana Nirmala mengatasi masalah bisnisnya? Mari kita simak kisahnya di Ring berikut ini.
Ring 1 - Apa Itu 4 Disiplin dalam Mengeksekusi?
4 disiplin dalam mengeksekusi (4 disciplines of execution) atau yang disingkat dengan 4DX adalah sebuah proses untuk mencapai sasaran secara efektif. Disiplin ini terdiri dari 4 bagian (fokus pada wildly important goals, Bertindak pada Lead measures, mengelola scoreboard yang memotivasi, dan menciptakan ritme atau irama akuntabilitas).
4 DX bukanlah implementasi wewenang dari atasan melainkan membangun hasrat mendasar dari setiap anggota tim untuk merasa berarti, untuk melakukan pekerjaan yang penting, dan akhirnya, untuk mencapai kemenangan. Engagement seperti ini menghasilkan komitmen sejati, dan komitmen seperti inilah yang memberikan hasil luar biasa.
Agar Anda bisa menerapkannya ke dalam bisnis dan pekerjaan Anda, maka mari kita jelajahi lebih dalam tentang keempat disiplin ini.
Ring 2 - Mengapa Disiplin Pertama Harus Fokus Pada Goal yang Penting?
Disiplin pertama adalah memfokuskan upaya terbaik Anda pada satu atau dua sasaran yang akan membuat perbedaan, alih-alih memberi upaya tanggung pada selusin sasaran. Eksekusi dimulai dengan fokus, dan tanpa fokus, ketiga disiplin lain tidak akan mampu membantu Anda.
Prinsip dasar yang berlaku dalam Disiplin 1 adalah bahwa manusia secara genetis hanya mampu melakukan satu hal dengan baik pada suatu waktu. Fokus pada WIG (Wildly Important Goal) atau sasaran yang sangat penting berarti mempersempit jumlah sasaran di luar tuntutan whirlwind (rutinitas yang bisa menguras fokus dan energi) sehari-hari.
Akan tetapi, tantangan terbesar yang Anda hadapi saat mempertajam sasaran adalah Anda harus mengatakan tidak pada banyak gagasan. Bahkan dengan 4DX, Anda mungkin harus mengatakan tidak terhadap beberapa gagasan besar, setidaknya untuk saat ini. Tidak ada yang lebih merusak fokus daripada hasrat untuk selalu mengatakan iya.
Ingatlah bahwa jumlah gagasan baik akan selalu jauh lebih banyak daripada kapasitas untuk
mengeksekusinya. Karena itu, sebagaimana dikatakan oleh Stephen R. Covey, “Anda harus memutuskan prioritas tertinggi Anda dan berani untuk—dengan tenang, tersenyum, dan tanpa sesal—mengatakan tidak terhadap hal-hal lain.”
Ring 3 - Lalu Bagaimana Menentukan WIG Ini?
Sebuah WIG adalah sebuah sasaran yang bisa membuat perbedaan besar, karena ini adalah titik strategis yang paling penting. Terkadang sasaran yang harus dipilih menjadi WIG sudah jelas, tapi di lain waktu pilihannya bisa membingungkan.
Dalam menerapkan WIG, jangan tanya “Apa yang paling penting?” Sebaliknya, mulailah dengan bertanya: “Bila saat ini performa semua bidang operasi bisa bertahan tetap stabil, maka bidang apakah yang jika berubah, akan menimbulkan dampak yang paling besar?” Pertanyaan ini akan mengubah cara berpikir Anda, dan Anda akan bisa mengidentifikasi dengan jelas fokus yang dibutuhkan.
WIG terbentuk dari dua kategori: dari dalam atau luar whirlwind. Di dalam whirlwind, WIG Anda mungkin tertuju pada sesuatu yang sedang rusak berat dan harus segera diperbaiki; atau mungkin unsur kunci dari saran berharga yang belum sempat Anda eksekusi. Di luar whirlwind, pilihannya adalah memposisikan kembali bisnis Anda secara strategis; yaitu, apakah perlu meluncurkan produk atau jasa baru untuk merebut peluang yang ada dan membuat perbedaan.
WIG bisa mengubah organisasi. WIG menjadikan ribuan orang yang kurang berpotensi atau sangat ketergantungan, menjadi orang yang mandiri dan menemukan harga diri.
Ada beberapa aturan dalam WIG agar organisasi bisa fokus dengan efektif:
- Tidak ada tim yang bisa fokus pada lebih dari dua WIG di waktu bersamaan.
- Pertempuran yang Anda pilih harus memenangkan perang.
- Pemimpin senior boleh memveto, tapi tidak boleh mendikte.
- Semua WIG harus mempunyai garis akhir, bisa diukur, dan jelas kapan hasilnya harus tercapai.
Eksekusi paling tinggi tidak akan pernah tercapai jika strateginya dirancang hanya oleh para pemimpin tertinggi organisasi dan kemudian baru diberikan pada level yang lebih rendah. Karena tindakan ini hanya akan menghilangkan engagement pada seluruh tim, terutama yang berada di level yang lebih rendah.
Para pemimpin di level tinggi harus mengizinkan para pemimpin yang ada pada tingkat di bawahnya untuk mendefinisikan WIG bagi tim mereka masing-masing. Ini akan menghadirkan rasa kepemilikan dan engagement bagi semua individu yang terkait.
Ring 4 - Lalu Bagaimana Caranya Membuat Disiplin Pertama Ini Sukses Dieksekusi?
Tentu dengan melakukan monotasking bukan multitasking. Para pelaku multitasking bisa mengorbankan tugas utama. Mereka melakukan tugas-tugas yang belum tentu relevan. Upaya meningkatkan kemampuan multitasking sebenarnya hanya akan menghambat kemampuan kita untuk berpikir secara mendalam dan kreatif. Semakin sering Anda melakukan multitasking, maka akan semakin berkurang kecermatan Anda; semakin berkurang pula kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan memecahkan masalah.
Mereka yang mencoba meraih banyak sasaran sekaligus biasanya mengerjakan aktivitas secara tanggung—tidak fokus sehingga tidak optimal.
Kita tidak perlu membebani otak. Kita bisa memberi daya ungkit pada kapasitas otak kita untuk konsentrasi secara luar biasa pada Wildly Important Goal (WIG) dalam suatu waktu, sambil tetap memperhatikan prioritas lain.
WIG adalah sasaran yang harus Anda capai dengan sangat baik di atas prioritas sehari-hari. Supaya berhasil, Anda harus membuat pilihan yang sulit, yaitu memisahkan apa yang sangat penting (WIG) dari semua sasaran penting di radar Anda. Kemudian Anda harus mendekati WIG tersebut dengan fokus dan tekun hingga tercapai.
Ini tidak berarti Anda meninggalkan sasaran penting lainnya. Sasaran lain masih harus berada dalam pantauan Anda, namun sasaran lain saat ini belum membutuhkan ketekunan dan upaya terbaik Anda.
Ring 5 - Bagaimana Saya Bisa Mengukur Kemajuan Atas Tindakan Saya dalam Meraih WIG?
Sekarang kita masuk ke disiplin kedua, bertindak pada Lead Measures. Ini adalah aktivitas pengungkit (leverage) dalam mencapai lag measures. Lag measures adalah ukuran tercapainya sasaran atau WIG.
Lag measures berfungsi untuk memberitahu jika kita sudah mencapai sasaran. Sedangkan lead measures sendiri adalah ukuran tindakan yang direncanakan dan diyakini bisa mencapai WIG. Lag measure sulit dikendalikan, sedangkan lead measure hampir sepenuhnya berada dalam kendali Anda.
Di langkah ini, Anda perlu memahami dan menciptakan lead measure, atau sebuah kekuatan yang mempercepat pencapaian WIG. Prinsip kunci di balik lead measure adalah: pengungkit (leverage).
Ada dua karakteristik utama pada sebuah pengungkit. Pertama, berbeda dengan batu, pengungkit adalah sesuatu yang bisa kita gerakkan, ini berarti pengungkit bisa dipengaruhi. Kedua, ketika pengungkit bergerak, batu bergerak, ini berarti pengungkit bersifat prediktif.
Menemukan lead measure yang tepat sebenarnya berkaitan dengan sudut pandang semua pihak dalam melihat peran masing-masing sebagai mitra strategis. Ini juga berarti semua perlu terlibat dalam dialog tentang: mencapai WIG melalui kinerja terbaik dan dengan cara yang berbeda.
Katakan Anda sedang mengerjakan suatu proyek, pasti akan ada sumber daya yang akan Anda perlukan guna merampungkan proyek tersebut. Dengan menuliskan apa yang sedang ingin Anda capai, dan uraikan apa saja sumber daya yang Anda perlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut menjadi lebih mudah akan membantu Anda dalam proses mencapai WIG Anda.
Sebagai contoh sebuah toko sepatu yang ingin meningkatkan penjualan 3 kali lipat. Tentu sumber daya yang ia butuhkan adalah sepatu, toko, customer, pramuniaga, papan reklame, dsb. Dari sumber daya ini apa saja yang akan dijadikan sebagai leverage (daya ungkit) untuk mempercepat pencapaian WIG, yang di sini adalah meningkatkan penjualan 3 kali lipat.
Hal yang bisa dilakukan berupa: Saat ada pelanggan yang bertanya dan ingin membeli sepatu, pramuniaga akan menyuguhkan 5 sepatu sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Hal ini diharapkan bisa membuat pelanggan tertarik untuk membeli lebih dari 1 sepatu.
Ring 6 - Bagaimana Menjaga dan Meningkatkan Motivasi Tim dalam Mencapai WIG?
Kita masuk ke disiplin ketiga, yaitu mengelola Scoreboard yang memotivasi. Di tahap ini kita semua orang mengetahui skornya setiap saat, agar mereka tahu apakah mereka sedang menang atau kalah. Ingatlah satu prinsip, orang bermain dengan cara berbeda bila mereka bisa menghitung skor. Ini memastikan setiap orang yang terlibat bisa mencapai target yang harus mereka capai. Dengan memastikan skor tercapai maka WIG juga akan tercapai.
Orang akan tidak terlibat optimal bila tidak mengetahui skornya. Bila mereka bisa melihat apakah mereka menang atau kalah, mereka akan terdorong untuk semakin melibatkan diri. Dalam disiplin ini, lead dan lag measure diterjemahkan menjadi scoreboard yang memotivasi dan terlihat jelas.
Sebuah scoreboard yang memotivasi memberitahu tim di mana mereka berada dan di mana mereka seharusnya berada, informasi yang penting bagi tim untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Tanpa scoreboard energi akan habis, intensitas menurun dan tim akan bertanding tanpa hasrat. Scoreboard ini semata-mata dirancang untuk melibatkan para pemain pada tim Anda untuk menang.
Ada empat pertanyaan yang bisa diajukan saat menentukan apakah sebuah scoreboard akan memotivasi bagi pemain.
- Apakah sederhana?
- Apakah kita bisa melihatnya dengan mudah?
- Apakah scoreboard tersebut menunjukkan lead dan lag measure?
- Dengan melihat sekilas, bisakah saya mengetahui apakah saya sedang menang atau kalah saat ini?
Ring 7 - Bagaimana Membuat Semua Tim Bisa Mengeluarkan Usaha Terbaik Mereka untuk Mencapai Target Masing-Masing?
Di disiplin terakhir kita akan melakukan yang namanya menciptakan irama akuntabilitas. Disiplin ini menciptakan sebuah siklus yang berulang untuk menjelaskan kinerja masa lalu dan rencana untuk menggerakkan skor ke depan.
Dan ingat ini, sebelum menerapkan Disiplin 4 ini, tim belum berada di dalam permainan. Ini adalah disiplin yang menyatukan anggota tim dan karena itulah disiplin ini mencakup disiplin-disiplin yang lain.
Dalam sebuah organisasi 4DX, akuntabilitas berarti membuat komitmen pribadi pada seluruh tim untuk memajukan skor lalu menindaklanjuti secara disiplin. Dalam disiplin ini tim Anda harus melakukan WIG session, yaitu pertemuan atau rapat setidaknya seminggu sekali dengan durasi 20 hingga 30 menit dan bertujuan untuk menetapkan agenda, mengukuhkan irama akuntabilitas mingguan, supaya tim semakin terdorong untuk mencapai WIG.
Fokus WIG Session cukup sederhana: saling bertanggung jawab mengambil tindakan yang akan menggerakkan lead measure, dengan tujuan mencapai WIG meskipun menghadapi whirlwind atau rutinitas yang bisa menguras fokus dan energi. Di sini, konsistensilah yang paling penting, dan dalam WIG Session, whirlwind tidak boleh dilibatkan.
WIG Session harus bergerak secepat mungkin. Semakin banyak bicara, semakin sedikit yang bisa dilakukan. WIG Session juga memberi kesempatan kepada tim untuk mengolah apa yang telah mereka pelajari mengenai apa yang berfungsi dan apa yang tidak berfungsi. Jika lead measure tidak menggerakkan lag measure, tim akan berpikir secara kreatif, dengan mengusulkan hipotesa baru untuk dicoba.
Anda harus sering bertanya pada tiap anggota tim, “Apa yang bisa saya lakukan minggu ini untuk membuka jalan (clear the path) untuk Anda?” Lead measure bisa dipengaruhi dan digerakkan oleh komitmen mingguan.
Meski pemimpin WIG Session bertanggung jawab untuk memastikan kualitas komitmen, adalah penting bahwa komitmennya berasal dari peserta. Bila Anda memberitahu tim begitu saja akan apa yang harus mereka lakukan, mereka tidak akan belajar banyak. Tetapi, jika mereka secara konsisten memberitahu Anda apa yang diperlukan untuk mencapai WIG, mereka akan belajar banyak tentang eksekusi.
Chris McChesney adalah Global Practice Leader of Execution untuk Franklin Covey dan salah satu pengembang utama dari 4 Disciplines of Execution. Selama lebih dari satu dekade, dia telah memimpin desain dan pengembangan FranklinCovey atas prinsip-prinsip 4DX, serta organisasi konsultan yang telah menjadi area perusahaan dengan pertumbuhan tercepat.
Chris secara pribadi memimpin banyak implementasi 4 Disiplin yang paling terkenal, termasuk Negara Bagian Georgia, Marriott International, Shaw Industries, Ritz Carlton, Kroger, Coca Cola, Comcast, Frito Lay, Lockheed Martin, dan Gaylord Entertainment.
Sean Covey adalah seorang eksekutif bisnis, penulis, pembicara, dan inovator Amerika. Sean adalah Presiden FranklinCovey Education dan mengabdikan diri untuk mengubah pendidikan di seluruh dunia melalui pendekatan kepemimpinan yang berpusat pada prinsip.
Sean adalah penulis buku terlaris New York Times yang telah menulis beberapa buku; The 4 Disciplines of Execution, The 6 Most Important Decisions You’ll Ever Make, The 7 Habits of Happy Kids, and The 7 Habits of Highly Effective Teens, yang telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa dan terjual lebih dari 8 juta kopi di seluruh dunia.
Jim Huling adalah Konsultan Pelaksana untuk 4 Disciplines of Execution dan rekan penulis dari buku 4 Disciplines of Execution.
Jim secara teratur memimpin keterlibatan implementasi 4DX untuk Hotel Marriott dan Hotel Ritz-Carlton, Kroger, Payless ShoeSource, dan sejumlah rumah sakit besar. Jim adalah pembicara utama yang dicari untuk berbagai acara mulai dari sesi eksekutif senior kecil hingga ribuan audiens.
Begitulah Nirmala mengatasi masalah dalam mengatur eksekusi di dalam bisnisnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam bisnisnya.
- Untuk mencapai target dan menciptakan pertumbuhan besar di dalam bisnis Anda, Anda membutuhkan 4 disiplin dalam mengeksekusi; fokus pada goal yang sangat penting, bertindak pada Lead Measures, mengelola scoreboard untuk memotivasi dan menciptakan ritme atau irama akuntabilitas.
- WIG atau wildly important goal ditentukan dengan mengajukan pertanyaan, "“Bila saat ini performa semua bidang operasi bisa bertahan tetap stabil, maka bidang apakah yang jika berubah, akan menimbulkan dampak yang paling besar?” bukan “Apa yang paling penting?” Menjawab pertanyaan pertama akan mengubah sudut pandang Anda dalam menentukan target yang ingin dicapai.
- Untuk mewujudkan disiplin pertama tereksekusi dengan baik maka yang perlu dilakukan adalah monotasking buka multitasking.
- Idealnya WIG yang ingin dicapai hanya satu atau paling banyak dua sasaran.
- Untuk mengetahui sejauh apa progres yang sudah dilakukan dalam mencapai WIG, maka perlu dibuat Lead Measure dan semua tindakan difokuskan pada Lead Measure.
- Untuk meningkatkan motivasi dalam mencapai WIG, perlu adanya Scoreboard. Ini membantu tim mengetahui di mana dan ke mana mereka harus bergerak.
- Dibutuhkan semua tim yang terlibat bisa menciptakan irama akuntabilitas. Hal ini dilakukan untuk menyatukan dan meningkatkan komitmen setiap anggota tim dalam meraih WIG.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Nirmala, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya