How Will You Measure Your Life?
Clayton M. Christensen, James Allworth & Karen Dillon
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Fitri merasa melakukan pekerjaanya hanyalah sebuah keharusan. Ia tidak memiliki ketertarikan dan gairah lagi untuk menyelesaikan pekerjaanya. Ia merasa kehilangan arah dan sudah terlintas di pikirannya untuk resign dan cari kerja yang lain.
Karena penghasilan yang cukup besar dan sudah adanya anak-anak yang membuat ia mengurungkan niatnya. Setiap harinya bagi Fitri adalah aktivitas yang biasa dan ia jalani dengan keterpaksaan.
Beberapa hari yang lalu Ani sahabatnya Fitri datang berkunjung sekalian mampir karena Ani baru menyelesaikan urusan bisnis di sekitar tempat tinggal Fitri. Dengan alasan sudah lama tidak berjumpa Ani pun bela-belain mengunjungi Fitri.
Mereka pun asik ngobrol dan tidak terlewatkan Fitri pun menceritakan masalah pekerjaannya. Dengan sabar Ani mendengarkan Fitri. Di akhir ceritanya Ani pun memberikan respon atas cerita Fitri. Di akhir komentarnya ia memberikan Fitri buku “How Will You Measure Your Life?” Karya Clayton M. Christensen, James Allworth & Karen Dillon yang ia bawa di mobilnya.
Ani mendorong Fitri untuk membaca buku tersebut dan secepat kilat. Penasaran bagaimana perubahan diri Fitri? Mari kita simak perjalannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana Saya Memastikan Kehidupan Terbaik Saya?
Bagaimana kita dapat memastikan bahwa : Kita akan menjadi sukses dan bahagia dalam karir kita? Hubungan kita dengan pasangan, anak, dan seluruh keluarga serta teman dekat menjadi sumber dari kebahagiaan kita? Saya menjalani hidup yang penuh dengan integritas—dan tidak akan berakhir di penjara?
Pertanyaan-pertanyaan ini terdengar sangat sederhana, namun jarang sekali orang yang mempertanyakannya, atau mereka sempat menanyakannya namun tidak mampu menemukan jawabannya. Karena untuk menemukan jawabannya, dibutuhkan kerja yang sangat berat.
Tidak ada cara mudah dan sederhana untuk menjawab tantangan yang hadir dalam kehidupan ini. Petualangan untuk menemukan kebahagiaan dan makna kehidupan, bukanlah hal yang baru. Manusia terus mencari tahu alasan mereka hidup di dunia ini selama ribuan tahun.
Tidak ada jalan pintas untuk memperbaiki masalah yang fundamental dalam kehidupan. Namun, terdapat alat yang dinamakan dengan ‘teori-teori’, yang dapat membantu kita dalam membuat keputusan, yang sesuai dengan keadaan dalam kehidupan pribadi kita.
Sebuah teori yang baik merupakan teori yang konsisten dan inti dari pesannya tidak akan berubah. Teori yang baik tidak akan hanya berlaku bagi beberapa orang atau perusahaan, atau hal lainnya. Namun, teori yang baik adalah teori yang merupakan pernyataan umum, yang mana dapat digunakan oleh siapapun, tentang apa dan kenapa sesuatu bisa terjadi.
Ring 2 - Mengapa Teori?
Seringnya, orang-orang berpikir bahwa jalan terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data sebelum membuat sebuah keputusan. Namun, hal ini sebenarnya hanyalah bagaikan menyetir mobil dengan hanya melihat ke spion—karena data hanya mengidentifikasi masa lalu saja.
Walaupun pengalaman dan informasi bisa menjadi guru yang terbaik, namun ada kalanya di mana kita tidak mampu mendapat pengalaman atau informasi untuk bisa menjadi yang terbaik pada apa yang kita kerjakan. Apakah kita harus menikah beberapa kali untuk bisa menjadi seorang pasangan yang baik? Atau apakah kita harus menunggu anak bungsu kita tumbuh dewasa terlebih dahulu, untuk memahami bagaimana menjadi orang tua yang baik?
Tidak. Dalam konteks semacam itu, tidak perlu kita menunggu pengalaman mengajarkan kita. Di sinilah teori bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga: teori dapat menjelaskan apa yang akan terjadi, bahkan sebelum Anda mengalaminya.
Teori merupakan sebuah alat yang memiliki kekuatan cukup luar biasa. Tanpa teori, kita bagaikan sedang berada di laut tanpa membawa peta atau alat penunjuk arah. Jika kita tidak mampu melihat keadaan di luar dari lingkungan sekitar kita, kita bergantung pada peluang untuk membimbing kita. Teori yang baik membantu orang untuk membuat sebuah keputusan yang baik—tidak hanya dalam bisnis, namun juga dalam kehidupan pribadi.
Anda harus mempelajari segala hal yang mampu dilakukan di masa lalu. Namun, hal ini tidak mampu mengatasi masalah fundamental mengenai informasi apa yang Anda harus terima dan yang Anda harus abaikan, agar Anda bisa mendapatkan masa depan yang baik. Karena itu, lengkapilah segala pengalaman Anda dengan teori yang kuat untuk bisa memprediksi apa yang akan terjadi dan bagaimana menggapai kesuksesan.
Ring 3 - Bagaimana Satu Teori Bisa Bertentangan Bahkan Sejalan dan Menguatkan?
Teori agensi atau insentif adalah salah satu contoh dari teori yang memiliki kekeliruan dalam memahami apa yang sebenarnya memotivasi kita. Teori tersebut menyebutkan: kenapa para manajer tidak selalu berperilaku sesuai dengan apa yang disenangi oleh para pemegang saham? Di mana akar masalahnya adalah: hanya bekerja sesuai dengan bagaimana atau seberapa besar mereka dibayar. Dalam teori ini diharapkan perilaku para pekerja harus sejalan dan berkiblat pada minat atasannya.
Namun, bagaimana kita dapat menjelaskan apa yang memotivasi mereka jika itu bukanlah uang? Terdapat pandangan, atau dapat dikatakan sebagai teori lain, yang dinamakan, teori dua faktor, atau teori motivasi. Teori ini mengatakan bahwa: Anda dapat membayar orang untuk memiliki minat sesuai dengan apa yang Anda minati.
Namun teori motivasi tidaklah sama dengan teori insentif. Motivasi yang sesungguhnya di sini adalah membuat orang lain untuk melakukan sesuatu, karena mereka berminat untuk melakukannya. Sedangkan insentif hanya membayar orang untuk melakukan apa yang kita inginkan, tanpa memperhatikan minat pribadi orang tersebut. Motivasi akan terus berlanjut, baik itu dalam saat sulit maupun saat penuh kemudahan; sedangkan insentif akan menemui kesulitan menggerakkan orang lain pada saat-saat sulit.
Ring 4 - Lalu Bagaimana Bisa Terjadinya Ketidakpuasan Dalam Bekerja?
Menurut Frederick Herzberg, kepuasan dan ketidakpuasan adalah dua hal yang terpisah dan ketergantungan satu sama lain. Yang mana, menurutnya, adalah mungkin untuk mencintai pekerjaan Anda, dan di saat yang sama, membencinya.
Teori ini terbagi menjadi dua faktor: faktor hygiene dan faktor motivasi. Faktor hygiene adalah sebuah unsur dalam pekerjaan Anda, yang mana jika Anda tidak kerjakan dengan baik, maka akan menyebabkan ketidakpuasan. Contohnya adalah seperti: status kompensasi, keamanan kerja, kondisi pekerjaan, kebijakan perusahaan, dan pelatihan supervisi.
Jika Anda meningkatkan faktor hygiene dalam pekerjaan Anda, Anda tidak akan serta-merta mencintai pekerjaan Anda. Namun, setidaknya, Anda tidak akan membencinya lagi. Kebalikan dari ketidakpuasan kerja bukanlah kepuasan kerja, namun lebih kepada tidak adanya ketidakpuasan kerja
Jadi, apakah hal yang membuat kita bisa sungguh-sungguh merasakan kepuasan sejati dalam bekerja, yang menyebabkan kita mencintai pekerjaan kita? Ini adalah yang disebut sebagai motivator. Faktor-faktor motivasi yang terdiri dari kerja yang memberikan tantangan, pengakuan, penghargaan, tanggung jawab, dan perkembangan diri. Hadirnya perasaan bahwa Anda memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam segala kondisi pekerjaan yang ada.
Motivasi hanya sedikit dipengaruhi dari keadaan di luar kita, dan lebih banyak dipengaruhi oleh apa yang ada di dalam diri kita dan apa yang ada di dalam pekerjaan kita.
Ring 5 - Lantas Bagaimana Cara Mendapatkan Kebahagiaan dalam Bekerja?
Teori motivasi memberikan kita pemahaman bagaimana orang bisa menjadi sukses dan mencintai pekerjaannya. Karena itulah, di samping kita harus memahami teori tersebut, kita juga harus memastikan bahwa orang-orang yang bekerja di sekitar kita, terutama mereka yang memiliki hubungan kerja secara langsung dengan kita, memiliki motivasi masing-masing. Sehingga, kinerja kita bisa semakin lancar dan cepat berkembang.
Selain itu, perlu juga disadari bahwa jika orientasi kita hanya uang, maka kita akan mudah frustasi dalam karir kita—karena tujuan hanya untuk menjadi kaya dapat membuat kita bingung dan mengacaukan kinerja kita.
Orang yang benar-benar mencintai pekerjaannya dan yang merasa pekerjaannya adalah sesuatu yang cukup berharga, akan memberikan dan mengerahkan usaha dan kinerja terbaik mereka kepada pekerjaan tersebut, dan hal ini membuat mereka menjadi yang terbaik pada apapun yang mereka kerjakan.
Pekerjaan yang dilakoni oleh orang-orang yang dapat memotivasi biasanya berkenaan dengan timbal balik berupa uang. Namun terkadang, yang sebaliknya pun bisa terjadi—pekerjaan yang berhadiah uang bisa terwujud tanpa adanya motivator.
Teori motivasi mendorong Anda untuk menanyakan pada diri Anda, serangkaian pertanyaan yang kebanyakan dari kita tidak terbiasa, atau bahkan tidak pernah menanyakannya. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan menjadi pendorong Anda agar mengerahkan segala kemampuan untuk menjadi yang terbaik: Apakah pekerjaan ini berarti bagi saya? Apakah pekerjaan ini akan memberikan saya perkembangan? Apakah saya akan mempelajari hal-hal baru? Apakah saya akan mendapatkan kesempatan untuk diakui dan berprestasi? Apakah saya akan diberikan tanggung jawab?
Begitu Anda mendapatkan jawabannya, maka Anda akan semakin mencintai pekerjaan Anda.
Ring 6 - Bagaimana Saya Mencapai Tujuan Saya?
Pada dasarnya, strategi adalah apa yang ingin Anda dapatkan dan bagaimana cara untuk menggapainya. Pada dunia bisnis, hal ini merupakan sebuah hasil dari berbagai pengaruh: apa yang merupakan prioritas dari perusahaan, bagaimana perusahaan merespon peluang dan ancaman dalam perjalanannya menuju kesuksesan, dan bagaimana perusahaan memperlakukan sumber daya berharga yang dimilikinya. Hal-hal tersebutlah yang terus berkombinasi untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah strategi.
Biasanya, strategi sesungguhnya mampu mengidentifikasikan tujuan kita dengan hampir sempurna. Namun seringnya, kita melakukan jauh di luar dari apa yang sudah kita rencanakan. Cara mengelola strategi agar dapat bekerja dengan baik ialah: segala hal yang bukan bagian dari strategi kita, jangan langsung dibuang atau dihilangkan. Karena, bagian-bagian tersebut dapat menjadi alternatif pilihan untuk mengatasi ancaman dan peluang yang datang tiba-tiba.
Penentuan skala prioritas merupakan langkah awal yang harus kita lakukan. Hal ini bisa mempengaruhi kriteria utama dari pembuatan keputusan yang dilakukan: apakah yang paling penting bagi Anda di dalam karir Anda?
Ring 7 - Lalu Apa yang Bisa Menghambat Strategi dalam Mencapai Tujuan Saya?
Masalahnya terletak pada: apa yang kita pikir paling penting di pekerjaan kita, biasanya tidak sejalan dengan apa yang sesungguhnya bisa membuat kita bahagia. Bahkan lebih parahnya, kita baru mampu menyadari adanya perbedaan antara dua hal tersebut saat semuanya sudah terlambat.
Unsur terakhir adalah: eksekusi. Satu-satunya cara di mana strategi dapat bekerja dengan baik adalah jika kita mendedikasikan sumber daya kita kepadanya. Tujuan yang baik tidaklah cukup. Anda tidak akan dapat membuat strategi Anda bekerja dengan baik, jika Anda tidak mengerahkan seluruh waktu Anda, uang Anda, dan seluruh bakat yang Anda miliki, yang mana yang sesuai dengan tujuan yang Anda ingin capai.
Jebakan yang banyak membuat orang-orang terjatuh adalah mengalokasikan waktu mereka kepada siapapun yang berbicara paling keras, dan mengalokasikan bakat mereka pada siapapun yang menawarkan hadiah atau bayaran tercepat. Ini adalah alasan yang terburuk dan paling berbahaya untuk menyusun strategi.
Ring 8 - Bagaimana Cara Menentukan Strategi Ini?
Terdapat dua buah sumber yang dapat menjadi pilihan Anda dalam menentukan strategi. Sumber pertama adalah peluang yang telah diperhitungkan—yaitu, peluang atau kesempatan yang dapat Anda lihat dan Anda pilih untuk digapai. Sumber kedua adalah yang tidak dapat diantisipasi—biasanya adalah berbagai masalah atau peluang yang hadir di saat Anda tengah berusaha mengimplementasikan strategi atau rencana yang telah Anda susun dan putuskan untuk dilakukan.
Ketika masalah dan kesempatan yang tidak dapat diantisipasi datang, perusahaan biasanya harus memutuskan apakah tetap menjalankan rencana dan strategi awal, atau memodifikasinya, atau bahkan mengubah seluruhnya berdasarkan segala alternatif yang muncul.
Keputusannya biasanya merupakan keputusan yang tegas. Namun, biasanya strategi yang dimodifikasi merupakan gabungan dari berbagai keputusan harian yang dibuat untuk mengatasi masalah dan mengambil kesempatan yang tidak terantisipasi. Strategi yang berbentuk seperti inilah yang dinamakan dengan strategi tiba-tiba. Saat para pemimpin perusahaan membuat keputusan tegas untuk merespon yang tidak terantisipasi, strategi tiba-tiba akan menjadi strategi baru yang dipertimbangkan.
Ring 9 - Bagaimana Memaksimalkan Kekuatan dari Teori?
Penyebab utama frustasi dan kegagalan dalam bisnis adalah jarangnya tujuan dan misi bisnis dipikirkan secara mendalam. Walaupun teori mampu memprediksi kemungkinan hasil dan dampak dari keputusan-keputusan penting, namun jika tidak disertai tujuan, nilai sebuah teori tidak akan dapat dieksekusi dan diwujudkan.
Terdapat tiga bagian yang membentuk tujuan:
- Minat atau ketertarikan. Ketertarikan sebuah perusahaan adalah kunci dari bergeraknya para petinggi dan pekerja dalam jalur yang sama
- Komitmen. Terutama komitmen terhadap minat perusahaan
- Metriks. Metriks merupakan sebuah indikator yang dapat mengukur progres dari kinerja para eksekutor
Perusahaan yang ingin memberikan dampak positif, tidak boleh meninggalkan tujuan mereka demi sebuah peluang dan kesempatan besar. Tujuan harus dengan diyakini dan ditentukan dengan tegas, dan kemudian diraih hingga terwujud.
Walau memang pada kenyataannya cukup sulit untuk dilakukan, Anda harus jujur terhadap diri Anda sendiri mengenai seluruh proses ini. Perubahan terkadang bisa menjadi hal yang cukup sulit, dan mungkin akan terasa jauh lebih mudah untuk tetap mengerjakan apa yang sedang Anda kerjakan.
Pemikiran ini bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Pikirkanlah lagi. Anda tidak akan mau bangun di suatu pagi, melihat ke cermin dan bertanya: “Apa yang saya telah lakukan terhadap hidup saya?”
Clayton M. Christensen, adalah profesor Kim B Clark di Harvard Business School, penulis tujuh buah buku, lima kali menerima penghargaan McKinsey Award untuk artikel terbaik pada Harvard Business Review, dan salah satu pendiri dari empat buah perusahaan, termasuk Innosight—firma konsultan inovasi. Pada 2011 beliau dimasukkan ke dalam salah satu dari 50 orang pengamat bisnis yang berpengaruh di media Thinkers50.
James Allworth, adalah seorang penduduk asli Australia yang merupakan lulusan Harvard Business School, di mana dia diberikan penghargaan Baker Scholar, dan Australian National University.
Karen Dillon, adalah seorang editor pada Harvard Business Review sampai 2011. Ia merupakan lulusan dari Universitas Cornell dan Universitas Northwestern, dengan Fakultas Jurnalis.
Begitulah Fitri menemukan solusi untuk menemukan makna di pekerjaanya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Teori adalah salah satu cara yang kita bisa gunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik yang sesuai dengan keadaan dan kehidupan pribadi kita saat ini. Teori yang baik adalah sebuah pernyataan umum yang bisa digunakan oleh siapa saja tentang apa dan kenapa sesuatu bisa terjadi.
- Untuk mencapai kepuasan dan ketidakpuasan kerja ditentukan oleh dua faktor; faktor hygiene dan faktor motivasi.
- Untuk mencapai tujuan dalam bekerja maka kita perlu membuat tujuan, menentukan prioritas lalu membuat strategi.
- Ada dua sumber yang dapat dijadikan pilihan dalam Anda menentukan strategi. Pertama, peluang yang telah diperhitungkan dan kedua adalah yang tidak dapat diantisipasi.
- Agar bisa memaksimalkan kekuatan dari teori, maka Anda perlu memiliki tujuan yang tepat dan terarah untuk mencapai sesuatu agar setiap tindakan yang dilakukan membuahkan hasil.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Fitri, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya