HACKING LEADERSHIP (the 11 Gaps Every Business Needs to Close and the Secrets to Closing Them Quickly)
Mike Myatt
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Ring 10
-
Ring 11
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Susan sedang merasa buntu. Merasa perkembangan tim dan bisnisnya sama sekali tidak ada. Tak berenergi, dan mudah emosi menjadi situasi yang dia jalani belakangan ini.
Rasanya dia sangat butuh sesuatu yang bisa menyegarkan perspektifnya. Pasangannya juga mendukungnya untuk bisa menemukan kembali diri terbaiknya. Atas saran suaminya, dia pun sampai di toko buku.
“Aku perlu sesuatu yang bisa membantuku melihat perspektif yang berbeda. Cukup sudah situasi buntu ini. Aku capek.” Gumamnya dalam hati.
Matanya tertuju pada sebuah buku Berjudul Hacking Leadership: “The 11 Gaps Every Business Needs to Close and the Secrets to Closing Them Quickly” dari Michael Myatt. Judulnya cukup menggelitiknya. Hacking, apakah ini bisa meretas situasi saya? Ia pun mencoba mencari tahu buku ini tentang apa.
Kalimat yang membuatnya buku ini sangat cocok dengan kondisinya saat ini adalah, “Kita hidup di dalam dunia yang memiliki laju perubahan begitu cepat dan sangat dramatis, namun praktek kepemimpinan di dalamnya malah menjadi semakin stagnan. Ini adalah waktunya untuk menyegarkan kembali perspektif kita—ini adalah waktunya untuk Meretas Kepemimpinan. Dalam bidang dan posisi apapun, para pemimpin tidaklah lebih dari seorang yang bisa menemukan titik buta (blindspot) bagi diri, tim, organisasi, maupun pasar. Mereka pun kemudian mengatasinya dengan berbagai cara yang efektif.”
Penasaran bagaimana Susan menemukan jawaban untuk meretas 11 celah kepemimpinan dari buku ini? Yuk ikuti perjalanannya menemukan jawaban dalam Ring Berikut ini:
Ring 1 - Apa dan bagaimana cara meretas celah kepemimpinan?
Apa yang membuat orang lain menjadi lebih baik jika dipimpin oleh Anda? Ini merupakan pertanyaan penting dan merupakan pertanyaan pertama sebelum kita memutuskan untuk menjadi pemimpin. Demi menjawab pertanyaan seperti ini, maka seorang pemimpin harus terlebih dahulu memperoleh pemahaman akan celah utama dalam kepemimpinan:
- Celah perkembangan
Ini mengacu pada celah antara bagaimana Anda mengakses kemampuan kepemimpinan yang Anda miliki saat ini, dengan potensi Anda yang masih bisa digali lagi untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Celah inilah yang menentukan apakah kepemimpinan Anda akan terus berkembang atau malah berhenti pada keberhasilan masa lalu.
- Celah pengaruh
Celah antara penilaian diri dengan penilaian kepemimpinan Anda, dari sudut pandang orang lain. Pemahaman Anda terhadap celah ini dan kemauan Anda untuk mengubahnya, akan menentukan kemampuan Anda dalam membangun tim yang menyatu dan saling berpadu.
- Celah kenyataan
Ini mengacu pada perbedaan antara bagaimana perasaan Anda sebagai pemimpin dengan bagaimana perasaan orang yang Anda pimpin. Seorang pemimpin yang kehilangan keyakinan dan kepercayaan diri akan kemampuannya, tidak akan mampu menarik dan memperoleh orang yang berbakat. Hidupnya bagaikan berada di dalam cangkang
Kesalahan yang bisa ditemukan pada para pemimpin adalah keinginan untuk memimpin dengan kendali. Padahal, agar bisa memiliki pengaruh yang cukup kuat, seorang pemimpin perlu merelakan kendalinya. Kerelaan atau menyerahkan kendali bisa membantu para pemimpin untuk fokus dan mempertebal nilai pada organisasi, pengikut, maupun diri mereka sendiri.
Ring 2 - Mengapa perlu meretas celah tujuan?
Bukankah semua tujuan akhirnya adalah kesuksesan? Apa yang ingin diretas di sini?
Pada kenyataannya, banyak organisasi di zaman ini yang tidak memiliki tujuan jelas, dan itulah kenapa cukup sulit menemukan kepemimpinan yang sejati. Tujuan merupakan dasar dari kepemimpinan. Karena itu, ketika tujuan hanya dipandang sebagai hal remeh, maka individu, tim dan organisasi berarti memposisikan diri mereka sebagai hamba dari dua tuan: ego dan ketamakan.
Para pemimpin terbaik memahami pentingnya mengubah nilai personal menjadi sebuah tujuan. Kepemimpinan memiliki banyak arti. Kepemimpinan mewakili kedisiplinan, kepraktisan, hasrat, kemampuan, kompetensi, kepemilikan, atau kewajiban. Namun semua itu tidak berarti jika tidak dikombinasikan dengan hal yang utama, yaitu tujuan.
Kepemimpinan yang sesungguhnya berarti Anda peduli dan menjunjung sesuatu yang berada di luar diri Anda. Ini akan membawa Anda untuk fokus memimpin orang lain menuju tempat yang lebih baik. Kekuasaan dan kekuatan biasanya datang bersama kepemimpinan, namun bukan ini yang menggerakkan seorang pemimpin. Pemimpin terbaik digerakkan oleh tujuan.
Hal yang sering gagal untuk dipahami para pemimpin adalah bahwa tujuanlah yang menghasilkan keuntungan, bukan sebaliknya dan bukan hal lainnya. Hal yang menarik mengenai tujuan adalah tidak pernah terlambat untuk menemukan atau mengubahnya.
Ring 3 - Bagaimana cara mewujudkan masa depan yang saya inginkan?
Para pemimpin hebat tidaklah menghampiri masa depan; mereka menarik masa depan untuk menghampiri mereka.
Pemimpin yang cerdas tidak akan membiarkan diri mereka atau orang yang mereka pimpin melupakan masa kini demi menggapai masa depan. Pemimpin yang terbaik memahami masa kini tidaklah lebih dari sebuah alat untuk membayangkan dan memposisikan masa depan.
Harus dipahami oleh seluruh pemimpin bahwa masa kini merupakan medan pertempuran untuk masa depan. Tindakan Anda di masa kini menentukan bagaimana masa depan yang akan Anda miliki. Jika Anda tidak memenangkan hari ini, maka Anda tidak akan bisa memenangkan esok hari. Namun di sisi lain, terlalu banyak berfokus pada masa kini tanpa memperhatikan dampaknya pada masa depan, juga bisa memperbesar celah antar keduanya.
Ring 4 - Bagaimana keluar dari hasil rata-rata yang saya alami?
(Kenapa rata-rata menjadi hal yang begitu umum? Karena rata-rata tidak membutuhkan keberanian.)
Pemimpin terbaik menunjukkan karakter yang kuat dengan menolak jalan hidup yang biasa dan lebih memilih untuk menjalani kehidupan yang luar biasa. Mereka memahami bahwa pola pikir status quo bisa membodohi pikiran dan mengarahkan mereka pada rasa aman yang palsu.
Jika seorang pemimpin memberi toleransi pada hal yang bisa menurunkan performa terbaik dari seseorang, maka mereka berarti telah meremehkan dan tidak menghargai orang tersebut. Mereka menetapkan standar negatif yang mana orang lain akan dengan mudah menerimanya, karena lebih mudah untuk dicapai.
Meretas celah rata-rata membutuhkan dua kualitas, yaitu: ketegasan dan disiplin. Keberadaan kedua kualitas ini bergantung pada fokus para pemimpin. Kemampuan seorang pemimpin untuk fokus melawan kerata-rataan dalam organisasi, merupakan sebuah tindakan yang sangat berharga yang bisa mereka lakukan.
Kestabilan merupakan salah satu kualitas kepemimpinan yang sering diremehkan. Kurangnya kestabilan bisa mengancam kultur, menghambat produktivitas, mengikis kepercayaan, dan mempersulit upaya memperoleh dan mempertahankan bakat-bakat unggul.
Ring 5 - Bagaimana membuat perusahaan bisa bertumbuh dengan konsisten dari waktu ke waktu?
Begitu banyak pemimpin yang berbicara mengenai kultur namun tidak memberi peningkatan dan perbaikan pada kulturnya sendiri.
Kultur merupakan hal yang bisa menunjukkan identitas perusahaan. Ini harus menjadi bagian dari etika yang dideskripsikan dengan: Kenapa perusahaan tersebut berdiri? Apa dan siapa yang dihargainya? dan Bagaimana perilakunya?
Kultur harus dibentuk dari perspektif yang tepat—harus bermakna dan bertujuan. Kultur harus menjadi bagian strategi yang mendikte perilaku, pembuatan keputusan, dan yang mampu memberi fokus dalam operasional. Kultur harus bisa menjadi hal yang dibanggakan penghuni organisasi.
Kultur bisa menjadi hal yang berbahaya jika tetap diremehkan. Ketika kultur tidak dipahami, tidak diintegrasi, tidak diarahkan, dan tidak dibiarkan berbentuk, maka kultur akan menjadi tidak terkendali. Kultur bisa menjadi hal yang mendistraksi dan bahkan bisa menjadi hal yang menghancurkan.
Kultur bukanlah sesuatu yang bisa dikelola, kultur hanya bisa diarahkan. Seorang pemimpin hebat bisa mencapai banyak hal, namun sebuah kultur kepemimpinan dapat menggapai jauh lebih banyak lagi.
Ring 6 - Bagaimana cara mengoptimalkan potensi terbaik diri saya dan tim saya?
Para pemimpin tidak membelenggu orang lain. Justru kewajiban merekalah untuk membebaskan orang lain dari belenggu-belenggu. Pemimpin yang sesungguhnya akan membantu orang lain dalam menggapai tempat-tempat yang berada di luar dugaan mereka.
Merekrut sebuah bakat adalah satu hal, mengumpulkan bakat merupakan hal lainnya lagi. Para pemimpin yang tidak memahami cara meretas celah bakat ini akan menemukan diri mereka terjebak dalam kerugian kompetitif.
Cara paling cepat untuk kehilangan rasa hormat dan wibawa sebagai seorang pemimpin adalah dengan berfokus pada pencitraan, bukan etika.
Ketika kita membahas mengenai kepercayaan yang luntur, maka pada kenyataannya hanya ada dua pilihan: Memperbaikinya—memahami kenapa kepercayaan tersebut bisa meluntur, menemukan dasar yang sama, dan memperoleh/memberikan jaminan bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi; atau memutuskan untuk tetap menjalani hidup dengan hubungan yang retak, di mana kepercayaan akan terus berkurang dan menghilang; dan, memutuskan untuk menghentikan hubungan yang telah dijalin.
Terdapat empat dimensi mengenai bakat:
- Dimensi pertama
Bakat yang Anda bawa dari lahir - Dimensi kedua
Bagaimana Anda memperlakukan bakat yang Anda bawa dari lahir - Dimensi ketiga
Sampai mana Anda bisa mengembangkan kemampuan yang berada di luar dari bakat alamiah Anda - Dimensi keempat
Bagaimana Anda mengembangkan dan menilai bakat orang lain
Para pemimpin hebat memaksimalkan peluang dalam keempat dimensi tersebut.
Ring 7 - Bagaimana saya bisa mendapatkan ide dan pemikiran yang lebih baik dari waktu ke waktu?
Pengetahuan merupakan hal yang penting. Tetapi, ketika membahas mengenai kepemimpinan, pengetahuan bukanlah tentang menjadi pihak yang benar—ini lebih mengenai bagaimana mencapai hasil yang tepat. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang memiliki seluruh jawaban, karena itu janganlah merasa jadi orang yang memiliki seluruh jawaban.
Hambatan paling besar dalam memperoleh, menyebarkan, dan mengamalkan pengetahuan adalah ego sang pemimpin. Peretasan yang paling penting bagi seorang pemimpin adalah untuk keluar dari keegoisan dan kearoganan mereka.
Ketahuilah bahwa di seluruh organisasi, akan ada pemimpin yang tidak bisa membedakan antara pengetahuan yang bermanfaat dengan yang tidak bermanfaat, dan akan ada pemimpin yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan pengetahuan agar memperoleh keuntungan kompetitif.
Pemimpin yang cerdas tidak memberitahu orang lain apa yang mereka harus pikirkan; para pemimpin cerdas mengelilingi diri mereka dengan para pemikir hebat. Mereka pun mengembangkan wawasannya, mengamati, dan memberikan opini.
Kemampuan melihat sudut pandang lain melalui opini orang lain dapat membantu Anda dalam memperbaiki ide-ide, membuang ide yang buruk, dan memperoleh ide yang baru. Kemampuan seorang pemimpin dalam mengubah pola pikirnya ini juga akan menunjukkan kerendahan hati, kepercayaan diri dan kedewasaannya. Ini membuat mereka jadi mudah disentuh dan ini membuat mereka semakin menjadi manusia yang utuh.
Ring 8 - Bagaimana bisa bertahan dan terus bertumbuh dengan perubahan pasar yang tidak menentu?
Jika organisasi Anda tidak melakukan inovasi dan membuat perubahan berdasarkan kebutuhan pasar, maka organisasi Anda pasti akan mengalami keruntuhan. Para pemimpin yang tidak bisa meretas celah inovasi dengan lebih baik dan lebih cepat, akan membuat organisasi mereka berada pada kehancuran yang cepat.
Ide-ide baru merupakan hal yang baik jika mereka bisa menjadi solusi dan mengarahkan kita pada peluang positif. Ketahuilah bahwa: jika Anda tidak bersedia untuk menerima perubahan, maka Anda belum siap untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan menuntut fleksibilitas, yang berarti memerlukan kemauan untuk berubah.
Terdapat tiga langkah sederhana untuk membuat sebuah perubahan:
- Mengidentifikasi kebutuhan untuk membuat perubahan
- Mengarahkan pada perubahan
- Mengelola perubahan
Ring 9 - Bagaimana mendapatkan penghargaan yang tulus dari semua anggota tim?
Apa yang pemimpin katakan dengan apa yang pemimpin lakukan, merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan kepemimpinannya. Para pemimpin bisa menghadapi banyak kesalahan, namun cukup jarang pemimpin yang mampu menghadapi hilangnya kepercayaan dan jatuhnya kredibilitas, karena gagal mempertahankan komitmennya.
Berikut ini terdapat beberapa praktek yang dapat membantu organisasi dalam memenuhi komitmennya:
- Berkolaborasi lebih cepat dan lebih sering
- Jangan membuat komitmen secara verbal
- Perlakukan janji seperti projek
Janji-janji yang ditepati dan komitmen-komitmen yang terpenuhi, akan bisa membantu seorang pemimpin membangun produk atau merek yang bisa mengundang para pelanggan setia dan tim yang berbakat. Pemimpin yang sesungguhnya berjuang untuk memenuhi apa yang mereka janjikan—dan mereka terus mengembangkan kualitas diri.
Ring 10 - Bagaimana membuat anggota tim bisa menjadi lebih kreatif dan produktif?
Rumit merupakan lawan dari produktif—kerumitan menghambat kreativitas, memperlambat kemajuan, meningkatkan biaya dan risiko, menurunkan kepercayaan diri, dan mengikis kultur. Kerumitan merupakan penyakit dalam banyak bisnis.
Anda tidak bisa memecahkan masalah yang rumit dengan menambahkan kerumitan ke dalamnya. Cara paling efektif untuk mengatasi kerumitan adalah dengan kesederhanaan.
Dengan berfokus pada kesederhanaan semua bisnis bisa menambahkan keuntungan dan memperoleh manfaat yang besar. Namun kebanyakan bisnis memiliki terlalu banyak orang dan sumberdaya yang berfokus pada hal yang tidak terlalu penting. Salah satu contohnya, terlalu banyak orang dalam posisi pemimpin yang menghabiskan waktu untuk mencari pembenaran atas kegilaan mereka daripada berusaha untuk memperbaikinya.
Mempertahankan kesederhanaan dalam tiap hal memberikan Anda fokus yang lebih banyak terhadap pekerjaan Anda.
Ring 11 - Sebagai pemimpin, bagaimana saya mencegah kegagalan peran dan kerja di masa depan?
Satu-satunya kegagalan yang sesungguhnya dari seorang pemimpin adalah kegagalan untuk berfokus pada prioritas utama—yaitu melayani orang yang Anda pimpin. Selain dari itu hanyalah peluang untuk mengembangkan diri.
Seorang pemimpin harus memahami cara mempersilahkan kegagalan untuk hadir dan membawa kemajuan, bukan untuk menggiringnya pada kemunduran. Ketika seorang pemimpin mampu melakukannya, maka tim akan terdorong untuk untuk berpikir dan bertindak secara berbeda—yang mana ini merupakan hal yang baik.
Kesempurnaan tidaklah termasuk di dalam sikap kualitas kepemimpinan. Para pemimpin memerlukan kualitas dalam memperhatikan sesuatu secara terperinci dan memenuhi komitmen. Walaupun kepemimpinan tidak perlu mencapai kesempurnaan, namun kepemimpinan perlu melakukan apa yang paling dibutuhkan.
Mike Myatt, merupakan seorang CEO pada N2growth yang juga diakui sebagai America’s Top CEO Coach, juga merupakan seorang penulis dalam bidang kepemimpinan. Beliau juga merupakan pengajar kepemimpinan di beberapa tempat.
Begitulah Susan mengetahui cara meretas kepemimpinannya untuk mengatasi masalah di bisnisnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
1. Jika Anda ingin memimpin dengan lebih efektif, persempitlah celah antar keduanya. Kepemimpinan yang menginspirasi membuat perubahan yang tidak hanya mempengaruhi proses, namun juga pola pikir. Agar dapat memahami masa depan, seorang pemimpin perlu memahami orang lain dengan sungguh-sungguh, dengan mendalam, dan dengan luas.
2. Ada 11 hal yang perlu diretas Susan untuk bisa menjadi pemimpin yang efektif dan berpengaruh:
- meretas celah kepemimpinan
- meretas celah tujuan
- meretas celah masa depan
- meretas celah rata-rata
- meretas celah kultur
- meretas celah bakat
- meretas celah pengetahuan
- meretas celah inovasi
- meretas celah pengharapan
- meretas celah kerumitan
- meretas celah kegagalan
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Susan, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya