
GOOD LEADERS ASK GREAT QUESTION (Your Foundation for Successful Leadership)
John C. Maxwell
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Bayu dipercaya oleh perusahaannya untuk mengepalai sebuah proyek baru, yang dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi salah satu proyek andalan perusahaannya. Ini adalah pengalaman pertama Bayu dalam memimpin sebuah proyek.
Minimnya pengalaman memimpin membuat Bayu kewalahan untuk mengatur dan mengeluarkan potensi terbaik dari tim yang dipimpinnya. Sudah beberapa kali timnya membuat kesalahan yang membuat Bayu dimarahi oleh atasannya. Bukan hanya itu, beberapa rencana kerja yang sudah ditetapkan telat dieksekusi karena tim seolah-olah lama dalam proses pengerjaan.
Ketidakmampuannya dalam mengatur timnya membuat ia bertanya-tanya bagaimana caranya menggerakkan timnya ke arah yang benar agar proyek yang dipimpinnya bisa berhasil. Skill apa saja yang perlu ia kembangkan agar ia bisa lebih mudah memimpin orang lain.
Karena hampir putus asa, akhirnya Bayu berdiskusi dengan teman semasa kuliahnya dahulu. Teman kuliahnya memberikan buku GOOD LEADERS ASK GREAT QUESTION (Your Foundation for Successful Leadership) karya John C. Maxwell.
Temannya bercerita bahwa beberapa tahun lalu ia juga mengalami kejadian yang hampir sama dan pemikiran John Maxwell-lah yang menyelamatkan ia dari kebingungannya.
Mari kita simak apa yang Bayu pelajari dari pemikiran John Maxwell di BaRing berikut ini:
Ring 1 - Apa yang diperlukan untuk Menjadi Pemimpin yang Sukses?
Para pemimpin yang sukses tidak lelah dalam bertanya. Mereka memiliki hasrat untuk mengeluarkan pikiran terbaik dari orang-orang yang mereka temui. Pertanyaan dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya. Orang akan terbuka pada siapapun yang terbuka pada mereka.
Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat merupakan setengah perjalanan dari menemukan jawabannya. Bertanya pertanyaan yang tepat, pada orang yang tepat, di waktu yang tepat, merupakan kombinasi yang sangat kuat. Ini karena jawaban yang Anda dapatkan akan bisa membawa Anda pada kesuksesan.
Pertanyaan membantu kita untuk menentukan perjalanan kita. Kata pertanyaan (Question) itu sendiri berasal dari bahasa Latin dengan akar kata ‘quaerere’ yang berarti ‘meminta’ atau ‘mencari’. Ini merupakan akar kata yang juga membentuk kata pencarian (quest).
Jika Anda ingin menjadi seorang yang sukses dan menggapai potensi kepemimpinan Anda, maka Anda perlu membuat proses bertanya menjadi bagian dari gaya hidup Anda. Berikut ini alasannya:
- Anda hanya mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang Anda tanyakan
- Pertanyaan membuka pintu yang sebelumnya terus tertutup
- Pertanyaan adalah cara paling efektif dalam menjalin hubungan dengan orang lain
- Pertanyaan memperkuat kerendahan hati
- Pertanyaan membantu Anda untuk mengikutsertakan orang lain dalam sebuah proses percakapan
- Pertanyaan memberikan kita kemampuan untuk membentuk gagasan yang lebih baik
- Pertanyaan memberikan kita sudut pandang yang berbeda
- Pertanyaan menantang pola pikir dan mengeluarkan Anda dari kebusukan
Walaupun sebagian besar dari kita mencoba untuk menunjukkan seberapa pintarnya diri kita dengan memberikan jawaban yang cerdas, namun akan jauh lebih baik jika kita memfokuskan perhatian kita untuk mencari pertanyaan yang lebih baik. Jika kita menanyakan pertanyaan yang baik pada orang yang tepat, maka kita akan menerima manfaat yang dapat mengubah hidup kita.
Ring 2 - Bagaimana Seharusnya Seorang Pemimpin Bertanya?
Terkadang pertanyaan datang dari orang lain. Pertanyaan adalah hal yang kita utarakan. Dari manapun asalnya, jawabannya harus bisa bermakna dan berharga bagi kita. Kualitas pertanyaan membentuk kualitas kehidupan kita.
Orang-orang sukses bertanya dengan pertanyaan yang lebih baik, dan sebagai hasilnya, mereka memperoleh jawaban yang juga lebih baik.
Jika Anda seorang pemimpin, maka Anda harus memahami bahwa pertanyaan selalu menjadi bagian dari kehidupan Anda. Apabila sudah memahaminya, maka masalahnya bukanlah lagi apa pertanyaannya, melainkan siapa yang melontarkan pertanyaannya?
Dengan bertanya pada diri kita sendiri, maka kita akan dapat mempertahankan dan mengelola integritas kita, meningkatkan energi kita, dan mengembangkan kemampuan memimpin kita.
Hal-hal yang perlu pemimpin pertanyakan pada diri sendiri antara lain:
- Pertanyaan mengenai perkembangan pribadi
Apakah saya berinvestasi pada diri saya sendiri? - Pertanyaan mengenai motivasi
Apakah saya tertarik pada orang lain? - Pertanyaan mengenai kestabilan
Apakah, sebagai seorang pemimpin, saya rendah hati? - Pertanyaan mengenai kerja tim
Apakah saya menambah nilai bagi tim saya? - Pertanyaan efektifitas
Apakah saya bertahan di dalam zona nyaman saya? - Pertanyaan mengenai kesuksesan
Apakah saya menguasai hidup saya hari ini? - Pertanyaan mengenai hasil dari investasi (Return of Investment)
Apakah saya telah menginvestasikan waktu saya pada orang-orang yang tepat?
Terdapat tiga pertanyaan yang ditanyakan orang pada para pemimpin mereka, yaitu:
- Pertanyaan kompetensi
Bisakah Anda membantu saya? - Pertanyaan kepedulian
Apakah Anda mempedulikan saya? - Pertanyaan karakter
Bisakah saya mempercayai Anda?
Ingatlah bahwa dua pernyataan pertama adalah mengenai motivasi seorang pemimpin. Mempertanyakan motivasi Anda tidaklah sama dengan mempertanyakan karakter Anda. Jika Anda memiliki karakter yang buruk, maka motivasi Anda akan buruk juga. Jika karakter Anda kuat, maka bisa saja Anda terjebak dalam motivasi yang buruk.
Ring 3 - Bagaimana Pemimpin Bisa Mempertahankan Motivasi Baiknya?
Seorang bijak pernah berkata, “Setiap orang memiliki dua alasan dalam melakukan suatu hal—alasan yang baik dan alasan sesungguhnya.” Agar Anda bisa menjadi seorang pemimpin yang baik saat berhadapan dengan orang lain, maka alasan yang baik dan alasan yang sesungguhnya haruslah sama. Itulah yang menjadi motivasi Anda.
Jika Anda seorang pemimpin—atau ingin menjadi seorang pemimpin—maka Anda perlu menanyakan alasannya. Terdapat perbedaan yang cukup besar antara orang yang ingin memimpin karena ingin membantu orang lain, dengan mereka yang ingin memimpin hanya untuk membantu diri mereka sendiri. Mereka yang memimpin karena ingin memperoleh keuntungan bagi diri sendiri, akan mencari: kekuasaan, posisi, uang, dan prestise.
Memang akan cukup mudah bagi seorang pemimpin untuk kehilangan fokusnya, karena mereka adalah manusia. Karena itulah, setiap hari kita perlu memeriksa alasan utama kita menjadi seorang pemimpin.
Setiap hari, seorang pemimpin harus bangun dari tidur dan memimpin diri mereka terlebih dahulu sebelum memimpin orang lain. Mereka harus bisa mengetahui ke mana mereka pergi, mengetahui kenapa mereka memilih untuk pergi, dan membantu orang lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Agar tetap penuh energi dan tetap pada jalurnya, para pemimpin harus bisa mengelola diri mereka melalui empat area:
- Hasrat
Hasrat memberikan kita dua karakteristik vital dalam kepemimpinan, yaitu energi dan kredibilitas. - Prinsip
Para pemimpin yang sukses berpedoman dan selalu jujur pada prinsip mereka—pada keyakinan, bakat dan kepribadian mereka. - Praktek
Jika kita ingin mengelola dan mempertahankan kesuksesan—sebagai individu maupun sebagai pemimpin—kita perlu mengimplementasikan praktek yang tepat dan reguler, yang bisa membantu kita tetap melakukan hal yang tepat dari hari ke hari. - Orang lain
Faktor terakhir dalam keberlangsungan seorang pemimpin adalah tim. Seluruh orang di sekitar Anda akan bisa mengangkat Anda atau malah menjatuhkan Anda. Para pemimpin yang baik akan memiliki tim yang luar biasa, yang berisi teman-teman fantastik, dan saling melengkapi satu sama lain.
Secara alamiah, para pemimpin memiliki kemampuan yang dapat menghasilkan keuntungan bagi diri mereka sendiri—mereka mampu melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain. Biasanya mereka mampu melihat lebih banyak dari yang orang biasa lihat. Sebagai hasilnya, mereka bisa melihat gambaran besar dari berbagai hal. Hal ini membuat mereka bisa mengidentifikasi peluang.
Motivasi biasanya terkait pada situasi dan tindakan tertentu. Jika Anda memiliki motivasi yang salah dalam situasi tertentu, namun nilai yang Anda bawa cukup baik dan karakter Anda cukup kuat, maka Anda mungkin akan dapat mendeteksi di mana kesalahan Anda terletak dan bagaimana cara memperbaikinya.
Ring 4 - Nilai dan Karakter Seperti Apa yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin?
Karakter melindungi bakat Anda. Dengan karakter, maka seluruh sikap Anda dapat membantu Anda menjadi pemimpin yang sukses.
Ketika pemimpin belajar dan menghidupi nilai-nilai baiknya, maka mereka akan membuat diri mereka menjadi semakin berharga dan dapat meningkatkan nilai yang dibawa oleh orang lain. Inilah yang menjadi pondasi dari kepemimpinan yang positif.
Pemimpin yang baik harus memiliki tiga kualitas penting berikut ini: Kerendahan hati (memahami tempat Anda di dalam gambaran yang lebih besar); autentisitas (merasa nyaman menjadi diri sendiri); dan terpanggil (memiliki tujuan yang lebih besar dari hidupnya sendiri).
Semakin besar pencapaian yang diraih, maka akan semakin perlu seorang pemimpin memeriksa egonya. Pemimpin yang rendah hati merasa tidak perlu terlalu memperhatikan diri sendiri karena sudah nyaman dengan jati dirinya. Mereka berbahagia dengan pencapaian yang diperoleh orang lain, mendorong orang lain untuk berkembang, dan membiarkan orang lain bersinar.
Para pemimpin yang sukses biasanya adalah orang-orang yang biasanya dijunjung oleh masyarakat. Namun, untuk tetap menjadi nyata dan rendah hati, para pemimpin perlu melepaskan diri dari junjungan dan membaur dalam masyarakat. Mereka bisa melakukannya dengan menjadi jujur dan autentik. Jika Anda adalah seorang pemimpin, maka tujuan Anda adalah mengembangkan dan menaikkan derajat para pasukan Anda, bukannya malah membuat mereka menyanjung-nyanjung Anda.
Ketika kita menjadi seorang pemimpin, kita harus lebih fokus pada kewajiban kita daripada hak kita. Jika harus memilih satu sikap yang dikembangkan setiap hari dari karakteristik seorang pemimpin, maka sikap itu adalah: memberi lebih banyak dari apa yang diterima. Jika pola pikir Anda sudah terbiasa untuk memberi lebih banyak daripada hanya menerima, maka Anda akan memikirkan orang lain lebih banyak daripada diri Anda sendiri.
Ring 5 - Apa yang Perlu Dihindari Oleh Pemimpin yang Efektif?
Memimpin akan terasa sulit jika kita tidak bisa memimpin diri sendiri. Salah satu alasan kenapa kita sulit memimpin diri kita karena titik buta (blind spot) mencegah kita dalam melihat dan menemukan letak masalah diri kita yang sebenarnya. Agar dapat berhasil memimpin diri Anda, Anda perlu mengidentifikasi titik buta Anda dan menghadapinya dengan efektif.
Terdapat empat titik buta yang dapat menghancurkan kepemimpinan:
- Sudut pandang tunggal
- Rasa tidak aman diri
- Ego yang tidak dapat dikendalikan
- Karakter yang lemah
Mari kita bahas satu persatu:
1. Sudut pandang tunggal
Tanda bahwa Anda memiliki sudut pandang tunggal adalah jika Anda:
- Bagaimanapun dimulainya sebuah percakapan, pada akhirnya Anda akan membicarakan mengenai subjek yang paling Anda sukai
- Anda terus memberikan pembicaraan, kuliah, atau nasihat yang sama berulang-ulang
- Anda merasa selalu benar
2. Rasa tidak aman diri
Para pemimpin yang terus menerus merasa tidak aman akan memikirkan dirinya terlebih dahulu. Mereka selalu mengkhawatirkan pemikiran orang lain mengenai diri mereka. Mereka takut terlihat lemah atau bodoh. Mereka lebih banyak mengambil daripada memberi. Karena itu mereka berusaha untuk membatasi orang-orang di sekitar mereka.
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat mengidentifikasi sikap ini dalam diri Anda:
- Apakah Anda kesulitan dalam memberi penghargaan pada orang lain?
- Apakah Anda menyimpan informasi dari para pekerja Anda?
- Apakah Anda menghambat perkembangan para pekerja Anda untuk menjadi pemimpin yang baik?
- Apakah Anda terancam dengan kebaikan orang lain?
- Apakah Anda melakukan mikromanajer pada orang lain?
3. Ego yang tidak dapat dikendalikan
Kesombongan merupakan dasar dari seluruh kesalahan besar. Para pemimpin yang egois biasanya berpikiran tertutup. Mereka memiliki jarak dengan para pekerja dan klien mereka. Mereka menyalahkan orang lain saat terjadi kesalahan.
Berikut ini pertanyaan yang dapat mengidentifikasi keegoisan Anda sebagai pemimpin:
- Apakah Anda beranggapan tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan seperti bagaimana Anda melakukannya?
- Apakah orang lain selalu salah ketika ada pekerjaan yang berjalan tidak sesuai rencana?
- Apakah Anda meremehkan gagasan orang lain?
- Apakah orang lain merasa diremehkan oleh Anda?
4. Karakter yang lemah
Jika Anda merasa karakter lemah menghalangi jalan Anda, maka coba tanyakan beberapa hal ini pada diri Anda:
- Apakah Anda sering melampaui tenggat waktu?
- Apakah Anda membuat janji, resolusi atau keputusan untuk berubah dan kemudian Anda kembali lagi pada perilaku Anda yang dulu?
- Apakah Anda bersedia untuk membentuk dan mendapatkan kebenaran agar Anda keluar dari kesulitan?
- Apakah Anda melakukan yang paling mudah, walaupun Anda mengetahui bahwa itu bukanlah yang terbaik?
- Apakah orang lain menunjukkan keengganan untuk mempercayai Anda?
Jika Anda menjawab semua dengan ‘iya’, maka terdapat beberapa area dalam karakter Anda yang memang perlu dibenahi.
Ring 6 - Sebagai pemimpin, bagaimana saya memastikan bahwa keputusan yang saya buat sudah tepat?
Salah satu prinsip yang paling penting dalam pembuatan keputusan bagi para pemimpin adalah untuk membuat keputusan pada saat kondisi emosi sedang stabil bukan pada saat emosi sedang up and down. Kapanpun saatnya, jika memungkinkan, cobalah untuk membuat keputusan besar dengan sudut pandang yang baik.
Jika Anda harus membuat sebuah keputusan cepat dalam keadaan emosi sedang memburuk, maka perlu Anda pertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Lakukan PR Anda
Definisikan masalahnya, catat jika diperlukan, kumpulkan informasi, dan pertimbangkan kredibilitas dari sumber-sumber Anda: semakin solid informasi yang Anda dapatkan semakin baik Anda melawan emosi Anda yang tidak rasional.
2. Susun pilihan dan alternatif yang Anda miliki dan perhatikan kemana arah mereka
Bagian lain dari proses menemukan fakta adalah membayangkan hasil yang akan didapat.
3. Cari nasihat dari orang yang tepat
Terdapat dua orang penting yang Anda perlu cari nasihatnya dalam situasi seperti ini: pertama adalah mereka yang perlu dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan; kedua adalah mereka yang pernah berada di situasi yang serupa dengan Anda.
4. Dengarkan naluri Anda
Intuisi adalah apa yang kita yakini tanpa perlu mengetahui kepastiannya.
5. Buat keputusan berdasarkan prinsip dan nilai yang Anda yakini
Ketika semua keputusan telah diutarakan dan dilakukan, maka Anda harus mampu konsisten dalam menjalankannya
John C. Maxwell, merupakan seorang penulis buku-buku terlaris, pelatih, dan pembicara yang telah diakui oleh Inc. Magazine sebagai ahli kepemimpinan yang paling terkenal pada tahun 2004. Beliau merupakan pendiri dari John Maxwell Company.
Seperti inilah Bayu mengatasi masalah ketidakmampuan dirinya dalam memimpin timnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan langsung terapkan:
- Untuk menjadi pemimpin hebat, salah satu skill yang perlu diasah dan dikembangkan adalah mengajukan pertanyaan yang tepat. Ini membutuhkan waktu dan proses latihan agar bisa mendapatkan pertanyaan yang berkualitas.
- Menjadi pemimpin hebat harus diawali dari memimpin diri sendiri. Ketidakmampuan memimpin orang lain atau orang lain berhenti percaya dan mengikuti pemimpinya karena ketidakmampuannya dalam memimpin diri sendiri.
- Agar bisa menjadi pemimpin hebat, maka sangat perlu untuk mengecek motivasi di balik mengapa kita ingin menjadi pemimpin. Apakah karena menginginkan jabatan atau ingin memberikan kontribusi ke orang lain.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Bayu, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
