FROM IDEA TO SUCCESS (the Dartmouth Entrepreneurial Network’s Guide for Start Up)
Gregg E. Fairbrothers & Tessa M. Winter
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
ring 8
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Gibran memiliki sebuah ide bisnis. Ia mengajak 2 orang temannya untuk berdiskusi untuk mendalami ide yang tercetus di kepalanya. Kedua temannya sangat tertarik untuk membantunya menjalankan bisnis tersebut. Namun, mereka masih bingung bagaimana cara untuk membangun dan menjalankan sebuah bisnis.
Mereka pun berbagi tugas untuk meriset dan mempersiapkan perjalanan bisnis mereka. Mereka memutuskan untuk mencari tahu dan memahami terlebih dahulu apa saja yang diperlukan untuk membangun sebuah bisnis. Bagaimana cara menjadi seorang Entrepreneur.
Salah seorang temannya teringat pernah melihat sebuah buku berjudul From Idea To Success karya Gregg Fairbrothers dan Tessa Winter di toko buku. Mungkin itu bisa menjawab masalah mereka. Mendengar judul bukunya saja Gibran langsung tertarik.
“Karena ini berawal dari ide saya, biar saya saja yang coba baca buku itu. Kalian coba cari tahu mengenai pasar dan kebutuhan legalitasnya. Nanti kita bertemu lagi di sini minggu depan, bagaimana,” cetus Gibran.
Kedua temannya pun langsung setuju dengan ide Gibran. Selesai pertemuan itu, Gibran tidak lagi menunda-nunda. Ia langsung ke toko buku untuk membeli buku yang disarankan temannya itu.
Gibran pun senang saat menemukan dan membaca sinopsis buku tersebut. Ia merasa buku ini mungkin benar-benar bisa memberikan pencerahan padanya.
So, bagaimana perjalanan Gibran dalam mencari jawaban di dalam buku ini? Yuk, kita simak bersama di BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Sebenarnya Entrepreneur Itu?
Seorang entrepreneur adalah orang yang bisa merasakan kehadiran peluang, dan menciptakan sebuah organisasi untuk mengejar peluang tersebut. Dalam Entrepreneur.com, definisi entrepreneur adalah: seseorang yang memperkirakan risiko finansial untuk memulai, mengoperasikan, dan mengelola sebuah bisnis.
Pada kenyataannya, entrepreneur bukanlah sebuah gelar atau jabatan dalam pekerjaan. Ini adalah pola pikir dari seseorang yang ingin mengubah masa depan. Pola pikir entrepreneur bukanlah ilmu sembarangan; ini adalah cara berpikir dan bertindak, dan mengeksekusi. Menjadi seorang entrepreneur memerlukan kewaspadaan akan apa yang Anda pikir Anda ketahui dan akan apa yang Anda inginkan.
Memiliki pola pikir entreprenur berarti selalu bersedia untuk membuat keputusan walaupun tidak selalu mengetahui apakah keputusan tersebut benar atau tidak. Ini artinya harus tahu kapan untuk berhenti agar bisa mengukur dan menimbang keadaan.
Menjadi entrepreneur melibatkan pembelajaran yang tak berkesudahan, terutama bersedia dalam membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Menjadi entrepreneur juga melibatkan hubungan dengan orang lain, membawa orang lain dari satu sisi ke sisi yang lainnya, membangun sebuah tim, dan menggerakkan visi.
Yang paling penting, menjadi entrepreneur berarti mengetahui bahwa entrepreneur tidak bertujuan untuk sukses, melainkan bertujuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan—mengerjakan sesuatu yang berdampak bagi hidup kita dan orang lain sekaligus. Membuat dunia menjadi tempat tinggal yang lebih baik.
Ring 2 - Apakah Saya Bisa Jadi Entrepreneur?
Sebelum kita bisa memutuskan sesuatu, maka kita perlu memiliki keyakinan bahwa kita memahami keputusan kita tersebut; kita harus memulai dengan memahami definisi tiap kata yang kita gunakan dalam proses pertimbangan kita. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemikiran yang ceroboh dan keputusan yang tidak cerdas.
Entrepreneur memiliki berbagai kriteria yang menjadi ciri khas mereka. di antara kriteria tersebut adalah:
- Inovatif dan kreatif
- Termotivasi; mengambil inisiatif
- Fleksibel dan adaptif
- Tegas
- Berorientasi pada pertumbuhan
- Terpacu oleh peluang
- Aktif dan dinamis
- Fokus tehadap efisiensi dan implementasi
- Produktif dalam linkungan yang tidak terstruktur
- Terpacu untuk menciptakan nilai
- Siap untuk memutuskan
Para entrepreneur memfokuskan tindakan dan keputusan mereka untuk menjawab pertanyaan seperti: Di mana terdapat peluang? Bagaimana saya bisa memanfaatkannya? Seberapa cepat saya bisa menindaklanjutinya? Sumberdaya apa yang saya butuhkan? Bagaimana cara saya mengakses sumber daya tersebut? bagaimana saya bisa memperoleh lebih banyak dengan tindakan dan waktu yang terbatas? Di mana akhir yang saya tuju?
Jadi, siapakah yang disebut sebagai entrepreneur? Jawabannya sangat mudah: siapa pun yang bersedia menjadi orang yang berorientasi mengusai, mempelajari, menghadapi tantangan dan ketidakpastian, yang berani memulai tanpa terlebih dahulu mengetahui jalur mana yang bisa berhasil, dan yang mau menikmati mencari tahu kebenaran dalam perjalanannya.
Ini hanya bisa dimiliki oleh orang yang cukup termotivasi untuk mengerjakan sesuatu yang berharga dan bermanfaat.
Ring 3 - Apa yang Saya Perlukan untuk Jadi Entrepreneur?
Anda bisa menjadi seorang guru sekaligus seorang pemacu bagi diri Anda sendiri dengan menjadi entrepreneur. Dimulai dengan membuka imajinasi Anda, menghancurkan dinding-dinding penghambat yang membuat Anda ragu, khawatir atau gelisah mengenai diri Anda dan kemampuan Anda sendiri.
Jika Anda memiliki hasrat pada sebuah ide, Anda bisa mempelajarinya atau menarik orang lain pada visi Anda agar mereka bersedia membantu mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah kenyataan. Ingatlah, yang penting bukanlah apa yang Anda katakan, namun apa yang orang lain dengar.
Pastikan bahwa Anda bekerja dengan informasi yang solid. Karena, tidak ada yang lebih membuat kita frustrasi daripada menemukan kesalahan karena keputusan yang telah kita ambil dibuat berdasarkan informasi palsu atau informasi yang cacat.
Entrepreneur memulai perjalanannya seperti kertas yang kosong; dari nol. Mungkin ada segelintir ide atau daya cipta, namun tidak ada perencanaan, tidak ada dana, dan belum terbentuk tim.
Orang biasanya ingin melihat terlebih dahulu arah mana yang akan mereka tuju. Itu adalah tindakan yang aman dan nyaman. Entrepreneur tidak memiliki kemewahan seperti itu. Tidak ada seorang pun yang memberikan mereka perencanaan atau peta.
Dalam perkara pembuatan keputusan Anda tidak bisa selalu mempertimbangkan segala hal, namun Anda dituntut untuk membuat keputusan sesegera mungkin. Sama sekali tidak ada jawaban yang tepat ketika kita mencari tahu bagaimana cara tepat dalam membuat keputusan, yang ada hanyalah peluang dan kegagalan.
Menarik atau menantang atau apapun Anda menyebutnya, keputusan tetap harus dibuat. Ketika kepala, hati, pengalaman dan pekerjaan rumah yang Anda lakukan saling selaras dan sesuai, maka itu adalah keadaan terbaik yang bisa Anda harapkan untuk membuat keputusan paling cerdas. Konsentrasi, disiplin, dan buat keadaan seperti itu semampu Anda.
Ring 4 - Oke, Bagaimana Jika Saya Sudah Punya Ide? Apa yang Harus Saya Lakukan Terhadap Ide Saya?
Ingatlah bahwa entrepreneur yang sukses melakukan:
- Membuat sebuah visi
- Mengkomunikasikan visinya pada orang lain
- Merekrut dan memotivasi sebuah tim yang berbakat
- Mengeksekusi visi: mengintegrasi, mengarahkan, memimpin, meningkatkan pemasukan, menjual pada pelanggan, mengerjakan sedikit dari tiap hal, dan pergi di saat yang tepat.
Para entrepreneur ketika mereka mempertimbangkan mengenai ide dan perencanaan, mereka selalu memecah pemikiran mereka menjadi tiga sudut pandang, yaitu:
- Berpikir seperti investor
Bagaimana invostor akan bereaksi ketika mengetahui apa yang Anda pikirkan saat ini, dan bagaimana Anda menyikapi reaksi mereka? - Berpikir seperti kepala bagian operasional
Bagaimana cara ide-ide ini dieksekusi? Apa saja yang diperlukan? Darimana dana penyokongnya? Bagaimana kita bisa mengukur hasilnya? - Berpikir seperti diri Anda di masa depan
Bagaimana Anda menginginkan kehidupan Anda di masa depan? Bagaimana dampak hasil upaya Anda terhadap diri Anda dan orang lain di masa depan?
Ketika Anda memiliki sebuah ide, Anda pasti berhasrat untuk mewujudkannya. Hal pertama yang seharusnya tidak menjadi pertimbangan Anda adalah: apa yang orang lain pikirkan; atau apa yang harus Anda lakukan saat ini. Namun, hal pertama yang harus Anda mempertimbangkan adalah: kenapa saya ingin melakukan hal ini? Seperti apa tampak kesuksesan di akhir nanti?
Jika Anda ingin mengetahui kenapa Anda melakukan sesuatu, maka Anda akan memiliki peluang yang lebih besar untuk memperoleh informasi mengenai: dari mana dan bagaimana Anda harus memulai, apa saja yang perlu Anda ketahui, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya—sepanjang perjalanan Anda. Merupakan hal yang sangat penting untuk memikirkan akhir perjalanan sebelum kita mulai berjalan, supaya hasrat mencapai kesuksesan Anda semakin tinggi dan jelas.
Ketahuilah, bahwa dengan memiliki ide, Anda berarti baru berada di kaki gunung, bukan berada di puncak gunung. Karena jika idenya belum ada, berarti Anda belum terpikir untuk memanjat gunung. Orang banyak mengira bahwa memiliki ide berarti ada di puncak segalanya, namun itulah yang membuat mereka jatuh di tengah perjalanan dan membuat perjalanan mereka semakin berat.
Setiap kali entrepreneur memecahkan risiko yang bisa mematikan ide mereka, perusahaan mereka akan semakin berharga. Terutama bagi investor yang ingin menyuntikkan dananya pada perusahaan entrepreneur tersebut.
Kabar baiknya, risiko adalah sebuah pelajaran. Semakin Anda mempelajari ide Anda—pasar, pelanggan, teknologi, operasi, finansial, dan sebagainya—maka akan semakin mampu Anda untuk memecahkan risiko yang lebih besar. Semakin banyak Anda mempelajari ide Anda, maka ide Anda akan semakin berkembang.
Ring 5 - Apa yang Perlu Dilakukan Jika Saya Mau Membangun Sebuah Bisnis?
Bukti yang solid dari pelanggan atau pasar yang tertarik ingin membeli produk kita adalah salah satu modal utama kita dalam membentuk perusahaan baru. Proses pengumpulan bukti ini disebut dengan validasi pasar.
Pengetahuan menjadi kekuatan utama ketika bahasannya mengacu kepada validasi pasar. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin kuat kisah Anda dan semakin banyak nilai yang bisa Anda tawarkan pada pelanggan dan investor yang berpotensi.
Validasi pasar bukanlah perkara menerka-nerka pasar. Anda harus memahami ukuran dari pasar yang Anda tuju, Anda harus bisa mendeskripsikannya dengan sederhana, dan bisa memberitahukan orang lain berapa dana yang Anda butuhkan untuk mencapainya.
Anda pun juga harus mengetahui segala aturan main dan siapa saja yang menjadi saingan Anda di sana. Harus memahami perkembangan dan tren-tren lain dalam pasar tersebut, bahkan jika Anda berpikir Anda mengetahui pasar Anda, berhati-hatilah dalam memeriksa sumber-sumber utama yang bisa Anda akses dan manfaatkan.
Mempelajari pesaing juga merupakan hal yang cukup penting. Walaupun mereka bisa menjadi ancaman bagi kita, namun mereka juga merupakan salah satu sumber informasi mengenai pasar. Mempelajari para pesaing Anda dengan terperinci akan memberi Anda informasi mengenai bagaimana cara memulai dengan unik dan apa saja yang menjadi hambatan untuk masuk ke dalam pasar.
Terdapat beberapa cara untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi yang Anda butuhkan:
- Survey
- Kelompok fokus
- Demonstrasi dan tur produk
- Wawancara
Merupakan sebuah keputusan yang cukup bijak untuk melakukan wawancara dengan target-target yang penting sehingga Anda bisa menguji dan memperbaiki pertanyaan dan pendekatan Anda. Pikirkan dengan seksama gaya dan metode Anda dalam mewawancara. Ingat selalu bahwa Anda memiliki satu mulut dan dua telinga. Gunakan mereka dengan optimal.
Anda ingin mengetahui apa yang mereka inginkan; bukannya memaksakan pendapat pada mereka. validasi pasar merupakan proses wawancara, bukan proses penjualan. Tujuan utamanya adalah mendapatkan indikasi bahwa mereka memiliki ketertarikan untuk membeli. Dan libatkan tim Anda dalam prosesnya.
Ring 6 - Kemudian, Apa yang Saya Lakukan Terhadap Informasi yang Telah Saya Dapatkan?
Anda bisa memiliki ide yang cemerlang, namun jika Anda tidak bisa mengutarakannya, ide Anda tidak akan membawa Anda ke mana-mana. Komunikasi terletak di dalam benak para penyimak, bukan pada para pembicara. Kemampuan berbicara di depan umum tidak serta merta membuat kita menjadi seorang komunikator yang efektif.
Terdapat dua hal penting yang bisa membuat Anda terhindar dari komunikasi yang tidak efektif dan sia-sia, yaitu: menghindari kutukan pengetahuan, dan menggunakan taktik sederhana yang mudah dikuasai untuk mengubah informasi menjadi komunikasi yang efektif.
Kutukan pengetahuan merupakan hambatan paling besar dari seseorang yang ingin melakukan komunikasi bisnis. Ketika kita mengetahui sesuatu, sangatlah sulit untuk melihat hal tersebut dalam sudut pandang orang lain. Ini adalah kutukan pengetahuan.
Pengetahuan yang Anda miliki menutup kemungkinan pelanggan Anda mengetahui hal yang belum Anda ketahui mengenai produk Anda.
Dan ingatlah bahwa dalam bisnis, Anda tidak mendapatkan apa yang patut Anda peroleh, melainkan Anda mendapatkan apa yang Anda negosiasikan.
Negosiasi merupakan cara orang berurusan dengan keunikan mereka masing-masing. Dengan memahami keunikan diri, seorang negosiator ulung bisa memberikan kepuasan kepada segala pihak dengan menawarkan sisi uniknya.
Proses negosiasi bisa ditemukan di mana-mana. Sebagian besar hal di hidup ini tampak melibatkan negosiasi dengan bentuk yang berbagai macam. Jika Anda tidak mengetahui dan bersiap diri bahwa tiap waktu dalam hidup Anda dipenuhi dengan proses negosiasi, maka orang lain akan dengan mudah memanfaatkan Anda.
Negosiasi adalah bentuk dari bersatunya peran informasi yang Anda kumpulkan dan kemampuan Anda berkomunikasi dengan baik.
Ring 7 - Bagaimanakah Cara Negosiasi yang Efektif?
Sebelum bernegosiasi, persiapkan segala yang bisa Anda pikirkan dengan baik. Bagaimanapun keadaannya jangan pernah bergantung pada asumsi; Anda harus menginginkan informasi yang bagus. Informasi merupakan alat yang sangat berharga dalam tiap proses negosiasi.
Dalam negosiasi kita perlu memahami cara berkomunikasi dengan tepat dan cerdas. Selain itu, waktu juga merupakan alat yang bisa memberikan kita kekuatan dalam negosiasi. Semakin satu pihak tertekan oleh waktu, maka semakin banyak daya ungkit yang dimiliki pihak lainnya dalam sebuah negosiasi.
Kesabaran adalah kunci utama ketika Anda berada dalam pihak yang memiliki banyak waktu; sedangkan, perencanaan adalah kunci utama jika Anda berada di pihak yang berlawanan.
Mungkin gaya negosiasi yang terdapat di dunia berjumlah sebanyak manusia yang hidup di dalamnya. Namun sebagian di antaranya memiliki ciri utama yang bisa dirangkum dalam beberapa kategori.
Dengan memahami dan mengembangkan gaya negosiasi yang sesuai dengan diri kita, maka kita akan memperoleh persiapan lebih banyak untuk bernegosiasi. Namun ingatlah, jangan berusaha meraih yang berada di luar kompetensi Anda.
Berikut ini ada 2 gaya negosiasi.
- Kekuasaan
Otoritas, reputasi, pengalaman dan keahlian, kepemilikan sumberdaya dan kekuatan finansial adalah hal-hal yang biasanya memberikan kita kekuasaan. - Taktik
Otoritas yang terbatas, polisi baik-polisi buruk, berdebat akan siapa yang memulai penawaran pertama kali, ketepatan waktu (timing) dan memanfaatkan kelonggaran, bertaruh pada diri sendiri, dan sebagainya.
Ring 8 - Apakah Saya Perlu Membuat Tim Khusus untuk Mengelola Keuangan dan Pendanaan Bisnis Saya?
Biasanya, para pendiri perusahaan baru akan merasa perlu memiliki seseorang yang mereka posisikan sebagai Direktur Finansial (CFO). Hal ini tidaklah perlu, dan biasanya merupakan tanda dari kurangnya pengalaman.
Perusahaan baru tidak membutuhkan seseorang khusus untuk mengatasi finansial, bahkan mungkin masih belum perlu memiliki tenaga paruh waktu yang mengurus pembukuan. Namun, tidak berarti pembukuan dan pengawasan finansial tidak penting. Sebuah perusahaan baru bisa bekerja sambil tetap menjaga dan memantau keuangan mereka.
Akuntansi perusahaan bisa dimulai dari pembukuan. Ini berarti mengumpulkan data; menganalisa, mengklasifikasi, dan memasukkannya ke dalam sistem; dan mengelola dan mempertahankan standar dalam membuat laporan finansial dan manajerial.
Ketika Anda merasa memang harus memiliki orang yang mengurus keuangan Anda, maka sebaiknya Anda melakukan wawancara dan membangun hubungan baik dengan mereka. Hal ini akan memberikan keamanan dan kepercayaan antar mereka dengan Anda dan dengan perusahaan. Karena perkara keuangan adalah perkara yang sangat sensitif.
Ingatlah selalu bahwa seorang entrepreneur mengarahkan sebagian besar fokusnya pada peluang, bukan pada proses atau kendali. Kendali adalah penjinakan lingkungan dan kondisi dan melindungi diri dari risiko. Lingkungan dan keadaan bisa menjadi masalah, namun mereka bukanlah ancaman yang sesungguhnya. Ancaman yang sesungguhnya datang dari tidak ditemukannya peluang.
(Ketika seorang entrepreneur berhenti memikirkan peluang, maka dirinya akan berubah menjadi seorang administrator.)
Gregg. E. Fairbrothers, merupakan seorang pendiri dari perusahaan Dartmouth Regional Technology Center. Beliau juga telah menjabat sebagai manajemen dan eksekutif dari berbagai perusahaan selama 22 tahun hidupnya.
Setelah menyelesaikan buku ini, Gibran pun mengajak teman-temannya untuk berdiskusi kembali dan menceritakan poin-poin dalam buku ini, seperti:
- Memiliki pola pikir entreprenur berarti selalu bersedia untuk membuat keputusan walaupun tidak selalu mengetahui apakah keputusan tersebut benar atau tidak.
- Menjadi entrepreneur juga melibatkan hubungan dengan orang lain, membawa orang lain dari satu sisi ke sisi yang lainnya, membangun sebuah tim, dan menggerakkan visi.
- Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan begitu Anda memutuskan untuk menjadi entrepreneur adalah: kenapa saya ingin melakukan hal ini? Seperti apa tampak kesuksesan di akhir nanti?
- 3 pemikiran entrepreneur ketika merancang perencanaan: berpikir sebagain investor, sebagai kepala operasional, dan sebagai diri mereka di masa depan.
- Satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana para pelanggan melihat bisnis kita, adalah dengan melihat dari sudut pandang mereka.
- Dalam bisnis, Anda tidak mendapatkan apa yang patut Anda peroleh, melainkan Anda mendapatkan apa yang Anda negosiasikan.
- Sebelum bernegosiasi, persiapkan segala yang bisa Anda pikirkan dengan baik. Bagaimanapun keadaannya jangan pernah bergantung pada asumsi.
- Entrepreneur mengarahkan sebagian besar fokusnya pada peluang, bukan pada proses atau kendali.
Begitu mendengar dan memahaminya, mereka bertiga pun semakin percaya diri untuk memulai usaha bersama.
Terima kasih telah menyimak perjalanan Gibran dalam menemukan pencerahan dalam buku ini. Semoga insight yang ditemukan Gibran pun bisa bermanfaat bagi Anda yang memiliki permasalahan yang serupa.
Sampai Jumpa di BaRing berikutnya. Sukses untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya