CONFIDENCE – The Surprising Truth About How Much You Need and How to Get It
Thomas Chamorro-premuzic
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Gina selalu saja merasa tidak percaya diri. Ia menyadari hal itu sejak dirinya masih sangat kecil. Entah apa yang membuatnya jadi orang yang pesimis. Dari dulu apapun yang dikerjakannya apa pun yang diputuskannya selalu saja bukan hal yang benar-benar diinginkannya. Ini semata-mata karena Gina merasa tidak yakin dengan kemampuannya.
Padahal, ia juga memiliki keinginan dan impian untuk bisa memperoleh kesuksesan yang besar, namun ketidakpercayaan dirinya selalu membuatnya mengurungkan niatnya untuk bisa mengejar impiannya.
Seperti hari ini contohnya. Ini adalah hari istimewa bagi dirinya. Ini adalah hari ulang tahunnya. Namun, sedari pagi, bahkan dari semalam sebelum ia tidur, rasa tertekan sudah melanda dirinya.
Ia ingin bisa mengajak teman-temannya berpesta atau hanya sekedar makan bersama untuk merayakan, namun ketidakpercayaan dirinya membuatnya berpikir bagaimana jika mereka merasa terganggu, sudah punya acara, atau terjadi kecanggungan saat berkumpul nanti.
Akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengajak siapapun dan malah berharap tidak ada yang tahu dan sadar bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Masalah seperti ini saja bisa membuatnya begitu stress dan depresi sendiri, bagaimana ia bisa berani menggapai mimpi-mimpinya?
Inilah kenapa sebenarnya ia pun juga ingin berubah menjadi lebih baik dan lebih percaya pada dirinya. Namun ia belum tahu bagaimana harus memulainya dan kemana harus mencari cara mengatasinya.
Sesampainya di kantor, ia pun terkejut saat ada sebuah bungkusan di mejanya dengan secarik kertas menempel bertuliskan, “Happy Birthday”.
Sambil takut-takut, Gina pun membaca tulisan di baliknya. “Selamat Ulang tahun, Gin. Semoga panjang umur dan semakin yakin pada kemampuanmu sendiri. Ini ada kado yang mungkin bisa bikin kamu yakin sama diri sendiri dan bisa mencapai impian-impian kamu. Ttd, Ricky.”
Gina terkejut ternyata hadiah itu adalah dari kepala divisi tempatnya bekerja. Perasaannya pun senang bukan kepalang. Ia pun segera membuka bungkus kadonya dan menemukan sebuah buku berjudul Confidence karya Thomas Chamorro-Premuzic.
Apakah buku ini bisa membuat Gina menjadi lebih baik? Mari simak di baring berikut ini.
Ring 1 - Apa Sebenarnya Makna dari Kepercayaan Diri?
Kepercayaan diri adalah merasa mampu, dan kompetensi adalah memiliki kemampuan.
Pesimisme mengarahkan kita pada kenyataan, optimisme menciptakan sebuah kenyataan alternatif—berbohong, bukan kepada orang lain, namun kepada diri sendiri.
Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa malu terhadap rendahnya kepercayaan diri kita. Kepercayaan diri yang rendah memiliki masalah yang lebih sedikit. Kemudian, pada kenyataannya, kepercayaan diri yang rendah adalah kunci untuk meningkatkan kompetensi, yang mana merupakan strategi yang paling efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri yang sebenarnya—kepercayaan diri yang terjamin karena didukung dengan kompetensi.
Tidak ada alasan pula untuk iri kepada orang yang menunjukkan kepercayaan dirinya, bahkan jika mereka selalu sukses; kesuksesan mereka seringnya adalah hasil dari paksaan, bukannya akibat dari tingginya kepercayaan diri. Intinya adalah Anda harus lebih memiliki kompetensi yang tinggi, bukannya kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri akan secara otomatis hadir ketika Anda mendahulukan dan memfokuskan diri pada kemampuan yang nyata.
Seperti berbedanya kompetensi dengan kepercayaan diri, berbeda pula merasa mampu dengan memiliki kemampuan. Merasa mampu sama sekali tidak meningkatkan kemungkinan munculnya kemampuan yang sebenarnya.
Bagaimana sebagian kecil orang bisa menjadi lebih baik daripada sebagian besar lainnya? Hal tersebut karena anggapan “lebih baik dari rata-rata” disebabkan oleh hasrat bawah sadar kita untuk menjaga penilaian positif terhadap diri kita sendiri, hasrat yang mana dimiliki sebagian besar orang.
Malahan, pada kenyataannya, orang-orang yang tidak memiliki anggapan positif terhadap dirinya ialah mereka yang memiliki kepercayaan diri yang rendah. Jadi, jika Anda sangat sulit merasakan bahwa diri Anda lebih baik dari orang lain, maka Anda tidak berkhayal terlalu tinggi seperti kebanyakan orang lainnya.
“Para ahli psikologis telah menyatakan bahwa orang cenderung memandang usaha akademik maupun kinerja di pekerjaannya sebagai “pemuasan bagi diri sendiri”. Itulah kenapa mereka biasanya memandang sukses itu datang dari usaha mereka dan sulit untuk menerima resiko dari kegagalan mereka.
“Mereka melihat kesuksesan mereka sebagai hasil dari kualitas personal semata-mata, seperti usaha atau kemampuan. Namun kegagalan mereka disebabkan oleh faktor eksternal, seperti persyaratan kerja yang tidak masuk akal atau instruksi yang tidak jelas,” ungkap Dr. Emily Pronin, psikolog dari Princeton.
Kebenaran seringnya memang menyakitkan, namun tidak se-menyakitkan jika kita mengacuhkannya. Mungkin dalam jangka waktu yang tidak lama, sikap percaya diri berlebih bisa saja diterima, namun pada akhirnya, menyadari keterbatasan diri kita—dan khususnya kelemahan kita—bisa membantu kita berbalik dan melawan pengaruh yang akan ditimbulkannya.
Berlawanan dengan anggapan umum, kepercayaan diri yang berlebihan lebih merusak dibandingkan kekurangan kepercayaan diri, dan mereka yang menjunjung penilaian diri sendiri tidak hanya tinggi angan-angan, namun juga bermasalah dalam hubungan interpersonal.
Singkatnya, beberapa bukti penelitian yang kuat menjelaskan bahwa kesuksesan akan datang jika Anda menilai tinggi diri sendiri, dan juga menekankan jarak antara merasa mampu dan memiliki kemampuan.
Ring 2 - Apa Bedanya Merasa Mampu dengan Memiliki Kemampuan?
Saat orang membela dirinya dari pengalaman dan pengetahuan yang bertentangan dengan apa yang telah diketahui dengan menaikkan kepercayaan dirinya, maka ia tidak hanya akan berujung pada penyangkalan, namun juga kinerjanya akan menurun dari biasanya.
Ketika kepercayaan diri yang tinggi memberikan hasil lebih baik daripada kompetensi yang tinggi, biasanya disebabkan oleh pemaksaan diri, dan distorsi kenyataan, yang mana merupakan sebuah usaha untuk merasa mampu.
Sebaliknya, rendahnya kepercayaan diri merupakan hasil dari rendahnya kompetensi, yang mana biasanya rendahnya kompetensi ini merupakan pengingat yang cukup kuat terhadap diri sendiri agar sadar akan batasan kemampuan dan kurangnya kompetensi yang dimiliki. Hal ini membuat seorang individu bisa tetap menjaga keakuratannya dalam memandang kenyataan, walaupun tidak semuanya menyenangkan.
Jarak antara merasa mampu dengan memiliki kemampuan yang sesungguhnya hanya dapat diatasi jika Anda memahami kemampuan Anda secara realistis atau jika Anda meningkatkan kompetensi Anda. Semakin tingginya kepercayaan diri, akan makin memperjauh jarak tersebut; semakin rendah kepercayaan diri, akan makin mendekatkannya.
Ring 3 - Bagaimana Jika Muncul Rasa Tidak Percaya Diri?
Apakah Anda pernah mempertimbangkan kemungkinan adanya manfaat depresi? Memang telah dibuktikan, bahwa dari kacamata revolusi, depresi bisa dipahami sebagai reaksi adaptif dari masalah dalam kehidupan. Namun manusia mengembangkan kecenderungan untuk menjadi depresi sebagai sebuah radar agar diri bisa siap untuk menghadapi tantangan yang lebih sulit, terutama yang membutuhkan kecerdasan, fokus serta konsentrasi yang tinggi.
Seperti demam yang merupakan tanda bahwa tubuh kita sedang terjangkit infeksi, maka depresi merupakan sinyal yang dipancarkan oleh otak sebagai tanda sedang adanya sebuah kejadian yang cukup berat menimpa kita: kehilangan seseorang yang kita sayangi, akhir dari liburan, atau hadir dalam bentuk kegagalan atau berita yang mengecewakan.
Demikianlah peran depresi dalam membantu kita memproses situasi negatif dan memastikan bahwa kita menghindari ‘pukulan’ yang lebih dalam, dengan meminimalisir kemungkinan kita mengulangi hal-hal yang menyebabkan hadirnya depresi.
Stoicism—sikap tabah— tidak seperti kebiasaan masyarakat umum yang lebih mengutamakan perasaan senang, pencarian kebenaran lebih utama daripada sekadar hasrat dan kesenangan semata.
Dalam ungkapan Lucius Seneca, Roman stoic yang sangat berpengaruh di dunia, “Tidak ada yang lebih dikagumi di dunia ini, kecuali seseorang yang tahu bagaimana cara menanggung kesengsaraan dengan ketabahan.” Berdasarkan stoicism, obsesi mengejar emosi positif atau kesenangan memiliki unsur menyakiti diri (self-destructive effect).
Kemudian, jika Anda merasa rendah diri atau kurang percaya diri, jangan putus asa. Anda sedang berada pada posisi di mana Anda dapat mengembangkan diri Anda. Hanya satu hal yang perlu Anda ingat: perkembangan diri Anda tidak bergantung pada rasa percaya diri yang tinggi, namun lebih kepada kompetensi Anda.
Menghadapi kesengsaraan biasanya dapat lebih meningkatkan perkembangan diri Anda dibandingkan menyangkal masalah yang ada. Sesuai dengan ilustrasi yang menjadi pedoman stoicism, kita bisa menjadi lebih kuat setelah melalui derita, tangis dan patah hati.
Kegelisahan merupakan reaksi emosional saat kita merasa bahaya, yang mana berarti meningkatkan kewaspadaan dan perhatian terhadap bahaya tersebut. Bahkan sebelum ada namanya dan bahkan sebelum ditemukannya kata-kata—sejak zaman prasejarah—kegelisahan membuat tubuh siaga untuk melawan atau lari dari situasi beresiko tinggi.
Dalam sebuah penelitian yang menyertakan lebih dari seratus partisipan yang tinggal di daerah rawan banjir, hanya warga yang memiliki tingkat kegelisahan tinggi yang memiliki peralatan terlengkap untuk menghadapi banjir.
Tingginya tingkat kegelisahan juga menjelaskan mengapa wanita hidup lebih lama dibandingkan pria. Karena tingginya tingkat kegelisahan pada wanita, maka mereka akan lebih segera memeriksakan gejala penyakit yang dideritanya ke dokter; lebih sedikit yang mengkonsumsi rokok dan minuman keras; dan lebih sedikit yang memiliki masalah berat badan.
Respon kegelisahan hadir untuk memberikan tujuan yang lebih baik—seperti memperingatkan kita dari bahaya dan membantu kita untuk menghindarinya—bukan hanya sebuah akibat dari suatu kondisi.
Ada relasi baik yang sangat kuat antara kegelisahan dengan depresi, di mana depresi seringnya muncul sebagai sebuah akibat dari rangkaian kegelisahan yang dirasakan berulang kali—sebagai contoh, setelah melalui rasa takut dan waspada yang terus menerus, seseorang mencapai titik di mana mereka berhenti untuk peduli (agar tidak lagi merasakan perasaan gelisah dan ketakutan). Walau depresi klinis merupakan sebuah masalah yang cukup pelik, namun terdapat manfaat yang cukup baik pada depresi ringan atau merasa gelisah dalam hidup.
Karena itulah rendahnya kepercayaan diri merupakan strategi pengelolaan resiko yang adaptif, yang mana mencerminkan pandangan Anda terhadap masa lalu, masa kini dan masa depan kompetensi Anda.
Ring 4 - Jadi, Apakah Ini Berarti Kepercayaan Diri yang Rendah Juga Memiliki Fungsi bagi Diri Kita?
Tujuan utama dari rendahnya kepercayaan diri adalah untuk membantu Anda beradaptasi terhadap lingkungan. Ketika kepercayaan diri yang rendah menghadirkan kegelisahan, hal ini bertujuan untuk melindungi Anda—kegelisahan hanya sebuah pengingat bahwa Anda butuh memperhatikan rendahnya kepercayaan diri Anda dan mungkin berusaha untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi Anda.
Prestasi dapat dicapai dengan dua hal: persiapan dan tindakan. Saat Anda bertindak, kepercayaan diri cukup bermanfaat untuk memberikan kesan kepada orang lain bahwa Anda memiliki kompetensi dan juga mengalihkan fokus Anda dari kelemahan di dalam diri Anda. Sebaliknya, saat Anda bertindak dengan kepercayaan diri yang rendah, maka konsentrasi Anda akan terganggu dengan ketidakmampuan dan batasan-batasan kemampuan Anda, dan memberi kesan pada orang lain bahwa Anda kurang kompeten.
Karena itulah, Anda mungkin benci dengan rasa rendahnya kepercayaan diri Anda, namun hal itu memotivasi Anda untuk menjadi lebih siap dalam menghindari bermacam kegagalan dan rasa malu, dan pada akhirnya akan membuat presentasi Anda bisa menjadi lebih sukses daripada tidak adanya rasa kepercayaan diri yang rendah yang mengganggu Anda.
Kepercayaan diri yang rendah sama sekali bukanlah hal yang buruk untuk memulai program pengembangan diri Anda: Merasa lebih percaya diri adalah tidak berguna tanpa didukung oleh kompetensi, dan rendahnya rasa percaya diri Anda membantu Anda meraih kompetensi. Dengan kata lain, kesuksesan merupakan akibat dari usaha yang keras, yang biasanya merupakan hasil dari kurangnya percaya diri.
Memendam dapat memberikan serangan balik pada Anda dan dapat menghentikan Anda memulai pengembangan diri Anda. Ketidakmampuan untuk menggunakan dan menerima pikiran yang tidak menyenangkan dapat mengancam kesempatan Anda untuk bisa menjadi kompeten.
Jika di sisi lain Anda jujur dalam menghadapi nilai negatif diri Anda, dan menerima kenyataan bahwa Anda tidak sebaik yang seperti Anda inginkan, terutama saat Anda tidak senang terhadap keadaan diri Anda tersebut, maka Anda bisa fokus pada apa yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri Anda. Karena, ketidakpuasan adalah induk dari perubahan, dan hanya perubahan yang bisa memberikan perkembangan diri.
Ring 5 - Seberapa Besar Pengaruh Orang Lain Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Kita?
Kita sering berasumsi bahwa orang lain bisa memahami emosi dan pikiran kita. Ketika kita marah, kita berharap orang lain pun juga ikut marah. Ketika kita yakin akan sesuatu, kita pun mengharapkan semua orang yakin dan setuju dengan apa yang kita pikirkan; ketika pada kenyataannya orang lain tidak setuju, kita langsung mendebatnya.
Pada kenyataannya, bagaimanapun, satu-satunya orang yang peduli dengan pikiran dan masalah Anda hanyalah Anda sendiri. Mungkin hal ini terdengar kasar dan sulit untuk diterima, namun itulah kenyataannya.
Dalam dunia ini ada dua macam pertarungan, yaitu: pertarungan melawan orang lain dan pertarungan melawan diri sendiri. Di antara keduanya yang paling mungkin bisa Anda menangkan adalah yang pertama, yaitu bertarung dengan orang lain. Pertarungan melawan diri sendiri tidak hanya mengakibatkan kekalahan bagi Anda, namun juga menguras tenaga Anda dan menghentikan Anda memenangi pertarungan melawan orang lain.
Jika Anda terlalu fokus terhadap diri Anda, Anda akan berujung lebih mengkhawatirkan kepercayaan diri Anda daripada kompetensi Anda. Jika Anda hanya memperhatikan diri Anda sendiri, Anda tidak akan punya waktu untuk memperhatikan orang lain; jika, di sisi lain, Anda memperhatikan orang lain, (termasuk mempedulikan kesan mereka terhadap Anda) Anda akan lebih bisa sukses dalam interaksi sosial.
Kekurangan orang yang memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah adalah mereka terlalu terfokus pada diri mereka sendiri dan tampak mengacuhkan orang lain. Kelemahan diri kita hanya akan semakin menjadi jika kita terlalu banyak mencurahkan perhatian pada diri kita sendiri. Hal krusial dalam hidup adalah bagaimana orang lain menilai Anda, dan di sanalah fungsi dari kompetensi Anda.
Jadi, mungkin awalnya Anda merasakan kelemahan dalam diri Anda, kemudian jika Anda dapat membuat orang lain berpikir bahwa Anda cukup kompeten, maka Anda akan mendapatkan ilusi bahwa Anda benar-benar kompeten. Dan ilusi tersebut sama sekali bukan suatu hal yang buruk, karena yang terpenting adalah bagaimana orang menilai Anda.
Memang ada perbedaan antara menjadi dan merasa percaya diri. Walaupun orang lain akan mendeteksi kepercayaan diri Anda melalui sinyal yang Anda berikan, mereka hanya dapat mengambil kesan dari pilihan sikap yang terlihat pada diri Anda.
Dan bahwasannya kepercayaan diri memiliki dua buah wajah. Pertama adalah wajah internal, seberapa mampu Anda menilai diri Anda. Dan yang kedua adalah wajah eksternal, atau bagaimana orang lain mendapatkan kesan dari penilaian Anda terhadap diri sendiri.
Jika Anda bertemu dengan saingan yang bisa membaca ketakutan Anda dan dia dapat menggunakannya untuk melawan Anda, maka sebaiknya sembunyikan rasa takut Anda. Sedangkan, di sisi lain, jika Anda dinilai berkompeten di mata saingan Anda, maka mereka tidak akan melawan Anda, bahkan mereka akan menghormati Anda.
Walaupun kita biasanya menggunakan keyakinan dan takdir secara bergiliran, namun keyakinan sesungguhnya lebih pasti daripada takdir. Orang-orang juga suka menjadikan reputasi dan karakter sebagai sinonim, namun karakter lebih mengarah pada identitas dan bagaimana Anda menilai diri Anda, sedangkan reputasi adalah karakter Anda di mata orang lain. Namun, tentu saja, baik itu karakter maupun reputasi, sama-sama tidak ada yang dapat menggambarkan segala yang kita pernah lalui dan telah lakukan.
Intinya, orang-orang akan selalu membuat asumsi mengenai diri Anda dan menilai Anda hingga pada titik di mana mereka membuat teori mengenai siapa Anda dan bagaimana Anda bisa melakukan apa yang Anda lakukan.
Maka kepribadian Anda tidak hanya berpengaruh terhadap diri Anda sendiri, namun juga terhadap orang lain di sekitar Anda, dan pendapat umum tersebut memiliki tingkat konsekuensi lebih tinggi dibandingkan hanya penilaian Anda sendiri.
Thomas Chamorro-Premuzic, seorang profesor Psikologi Bisnis di University College London (UCL) dan merupakan seorang dosen tamu di Universitas New York. Dia telah menulis buku sebanyak enam judul dan menjadi penulis reguler pada blog Harvard Business Review and Psychology Today. Beliau tinggal di London dan New York, dan sering muncul di beberapa media. Anda dapat mengenalnya lebih jauh melalui websitenya: http://www.drtomascp.com
Ternyata buku ini benar-benar buku yang dibutuhkan oleh Gina. Ia sangat bersyukur Manajernya begitu perhatian pada dirinya. Untuk membantu dirinya mengingat, selain membaca ia juga mencatat beberapa hal penting yang perlu diingatnya, yang antara lain:
- Kepercayaan diri adalah merasa mampu, dan kompetensi adalah memiliki kemampuan.
- Pesimisme mengarahkan kita pada kenyataan, optimisme menciptakan sebuah kenyataan alternatif—berbohong, bukan kepada orang lain, namun kepada diri sendiri.
- Semakin percaya diri Anda, maka akan semakin sering Anda membodohi diri Anda sendiri.
- Respon kegelisahan hadir untuk memberikan tujuan yang lebih baik—seperti memperingatkan kita dari bahaya dan membantu kita untuk menghindarinya
- ketidakpuasan adalah induk dari perubahan, dan hanya perubahan yang bisa memberikan perkembangan diri.
- Berhentilah terlalu fokus terhadap diri sendiri, dan mulailah fokus pada dunia luar.
- Agar bisa menjadi lebih baik, yang Anda butuhkan adalah kepercayaan dari orang lain.
Terima kasih telah mengikuti Baring kali ini, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari BaRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Rekomendasi Baring Lainnya