Beyond Positive Thinking: A No-Nonsense Formula For Getting The Results You Want
DR. Robert Anthony
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Dimas merasa selama ini belum mencapai impian-impiannya. Padahal, kata orang-orang, kunci untuk mencapai impian, pertama-tama adalah selalu berpikir positif karena berpikir positif akan mendatangkan hasil yang positif juga. Dan, Dimas telah melakukan apa yang mereka sarankan.
Dimas selalu berusaha berpikir positif dalam menyikapi segala sesuatu. Dia juga sangat optimis bisa mencapai impian-impiannya. Tapi, kesuksesan tak kunjung juga ia capai. Sehingga, membuat dia bertanya-tanya apa yang salah.
“Apakah aku kurang berpikir positif? Apakah aku kurang bersyukur?” Demikian ia bertanya. Dan, di saat dia galau dengan pertanyaan-pertanyaan itu, tanpa sengaja matanya melihat ke arah sebuah buku yang berada di meja kerjanya. Buku itu telah lama ia beli tapi belum sempat ia baca. Dan, kini saat dia merasa membutuhkan solusi, ia pun baru teringat akan buku itu.
Tanpa pikir panjang dia meraih buku itu dan membaca judulnya, “Beyond Positive Thinking: A No-Nonsense Formula For Getting The Results You Want.” Dia pun seperti menerawang membayangkan apa kira-kira isi buku tersebut. Dia berpikir, buku itu akan memberikan insight kepadanya terkait masalahnya selama ini. Sehingga, ia pun bergegas membaca buku tersebut.
So, akankah ia benar-benar menemukan insight yang dicarinya? Yuk kita ungkap dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Selama ini banyak orang yang menasehati kita untuk selalu berpikir positif dalam menghadapi masalah apapun, juga dalam mencapai impian apapun.
Positive thinking dianggap membawa kebaikan dan selalu mendukung pencapaian goal kita. Kalau ada yang berpikir negatif sedikit saja, maka dianggap bahwa pemikiran yang negatif itulah yang menyebabkan kita tak kunjung mencapai goal kita.
Tapi pernahkah kita mempertanyakan keyakinan seperti ini? Benarkah positive thinking akan selalu menghasilkan hasil yang positif?
Menurut penulis buku ini, ada yang jauh lebih berpengaruh dibanding positive thinking, yakni keyakinan bawah sadar kita. Berpikir positif tanpa mengubah keyakinan bawah sadar tidak akan banyak membawa dampak.
Penulis buku ini mengibaratkannya dengan menaruh embun beku di atas api, di mana embun beku ibarat pemikiran positif dan api ibarat keyakinan bawah sadar. Apa yang terjadi ketika embun beku ditaruh di atas api (tanpa menyentuhnya)? Meleleh, bukan? Hal yang sama pun terjadi dengan pikiran positif. Sebaik apapun pikiran positif, kalau hanya berada di level sadar dan bertentangan dengan keyakinan bawah sadar kita maka tidak akan banyak berpengaruh pada diri kita. Karena, yang jauh lebih berpengaruh adalah pikiran bawah sadar kita.
Banyak orang yang tidak percaya hantu tapi toh tetap takut kalau berada di tempat yang kata banyak orang angker. Kenapa ini terjadi adalah karena, meskipun ia percaya hantu itu tidak ada, tapi bawah sadarnya masih meyakini kalau hantu itu ada.
Nah, melihat faktanya seperti itu, maka yang dibutuhkan adalah, kita perlu mengubah keyakinan bawah sadar kita terlebih dulu.
Itu yang pertama. Adapun yang kedua, hidup manusia senantiasa mengikuti hukum dan prinsip. Kalau tidak ada hukum & prinsip, maka kita tidak akan bisa membuat prediksi dan segala sesuatu akan berjalan kacau.
Bayangkan kalau hukum gravitasi tidak ada. Bayangkan kalau hukum sebab-akibat tidak ada. Apa yang akan terjadi? Kita tidak akan bisa mengetahui penyebab sesuatu terjadi. Semua berjalan tanpa pola. Semua berjalan acak dan tak ada yang bisa kita lakukan sama sekali.
Untungnya, alam semesta tidak seperti itu. Alam semesta senantiasa punya hukum; alam semesta senantiasa berjalan menurut pola tertentu. Dengan mengetahui pola ini, kita bisa menggunakan pola tersebut untuk mencapai tujuan kita.
Kalau kita tak tahu bagaimana listrik bekerja, maka kita tidak akan terpikirkan untuk “menaklukkan” listrik untuk menyalakan alat-alat elektronik. Juga, kita tidak akan terpikirkan untuk membungkus kabel listrik dengan bahan yang aman.
Hidup pun sama. Apa yang kita butuhkan untuk bisa menghadapi masalah dan mencapai tujuan adalah mengetahui hukum-hukum yang berlaku untuk memecahkan masalah & mencapai tujuan tersebut. Kita juga perlu untuk memahami situasi sebagaimana dia adanya, tidak dilebih-lebihkan dan tidak juga dikurang-kurangi.
Sedangkan berpikir positif tidak selalu sesuai dengan situasi yang sebenarnya. Bagaimana kalau apa yang kita pikir positif ternyata membahayakan diri kita? Bagaimana jadinya kalau suatu hari kita bertemu seekor ular berbisa, yang karena kita berpikir terlalu positif sehingga membuat kita berpikir ular itu tidak berbisa? Tentu hal itu akan membuat kita lengah dan mudah terpatuk, bukan?
Inilah kenapa, jawabannya bukanlah berpikir positif. Menurut penulis buku ini, daripada berpikir positif, akan lebih efektif bagi kita untuk berpikir dengan benar. Karena, berpikir dengan benar, melihat situasi sebagaimana ia adanya, menghindarkan kita dari ilusi dan membuat kita tahu dengan pasti apa yang harus dilakukan untuk bisa mencapai goal kita bertolak dari situasi tersebut.
Dan, inilah yang menjadi inti dari buku ini. Buku ini menekankan bahwa untuk bisa berubah, untuk bisa mencapai keinginan, yang pertama-tama harus dilakukan bukanlah berpikir positif melainkan menyelaraskan keyakinan bawah sadar kita dengan kebenaran yang terjadi. Karena, kita hanya bisa mencapai sesuatu hanya dengan meyakini yang benar.
Ring 2 - Apa yang Membuat Seseorang belum bisa Mencapai Hasil yang Diinginkan?
- Tidak menerima diri sendiri
Disadari atau tidak, kita memiliki cetak biru dalam diri. Ini adalah gambaran cara berpikir yang menentukan siapa diri kita. Ia menggambarkan semua hal secara detail. Cetak biru ini adalah citra diri. Namun cetak biru ini bukan siapa diri kita, tapi siapa yang kita pikirkan tentang diri kita.
Anda telah menciptakan diri Anda, apakah Anda sadari atau tidak. Semua karakter, perilaku, cara bicara, berjalan, ekspresi wajah, bahkan sampai berpikir dan keyakinan. Anda meminjam, meniru atau membuatnya sendiri. Bisa dari orangtua, guru favorit Anda, teman atau karakter dari buku atau film.
Sampai kita membuat keputusan dengan sadar untuk mengubah pola berpikir kita, kita akan terus memiliki harga diri dan citra diri yang lama. Dan sayangnya seringkali citra diri ini tidak mendukung kesuksesan kita, entah akibat kita terlalu membandingkan diri dengan orang lain, membandingkan posisi diri kita dengan angan-angan kita yang tampak tak terjangkau, atau akibat penilaian buruk orang lain terhadap diri kita.
Oleh karena itu, hal pertama dan terpenting adalah menerima diri sendiri, mencintai diri Anda – menjadi diri Anda. Hanya dengan mencintai dan menerima diri sendiri, kita memiliki kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mencapai goal kita.
Bayangkan begini. Ada 2 orang, yang satu merasa dirinya bodoh dan sulit menangkap pelajaran dan menyalahkan diri sendiri karena hal itu. Sedangkan orang yang kedua, dia merasa bodoh dan sulit menangkap pelajaran tapi dia merasa hal itu “fine-fine” saja karena toh dia masih bisa menangkap pelajaran meskipun harus berusaha keras. Siapa kira-kira yang peluang suksesnya lebih besar? Tentu yang kedua, bukan?
- Memaksakan perubahan
Perangkap terbesar yang seringkali menjebak kita adalah memaksakan perubahan. Kita mengatakan “Saya harus melakukan ini”, “Saya harus bisa”. Paksaan ini bertentangan dengan kerja bawah sadar. Semakin keras Anda berusaha melakukan sesuatu, semakin Anda bekerja di luar cara alami pikiran bawah sadar.
- Berpikir tidak sesuai kenyataan
Di Ring 1 sudah dijelaskan bahwa kunci untuk bisa mencapai hasil bukanlah berpikir positif melainkan berpikir sesuai kenyataan atau kebenaran.
Nah, salah satu penyebab kenapa seseorang tak kunjung sukses adalah dia berpikir tidak sesuai kenyataan, baik dalam bentuk berpikir positif yang tak sesuai kenyataan maupun berpikir negatif yang tak sesuai kenyataan.
Berpikir positif yang tak sesuai kenyataan, meskipun kelihatannya baik, tapi sebetulnya menggiring kita pada pemahaman yang keliru akan situasi yang kita hadapi. Dan, bagaimana kita akan bisa mengatasi masalah kita kalau pemahaman kita saja keliru?
Ring 3 - Apa Saja menurut Buku Ini Formula untuk Mencapai Hasil yang Diinginkan?
- Percaya, Baru Melihat
Segala hal yang terjadi dalam diri kita disaring oleh kesadaran kita. Lalu kita bertindak sesuai dengan tingkat kesadaran kita. Jika kesadaran kita salah, maka tindakan kita pun salah. Jadi bukan yang kita tahu yang membawa kita pada masalah, tapi apa yang kita pikir kita tahu yang membawanya.
- Lakukan teknik Afirmasi
Pikiran bawah sadar kita tidak bisa membedakan mana yang nyata mana yang imajinasi. Imajinasikan dengan jelas dengan bantuan catatan yang berisikan hal-hal yang Anda inginkan, pikiran bawah sadar kita akan menerima seolah sudah terjadi secara nyata. Dengan demikian, apapun yang kita alami kemudian akan dikaitkan dengan gambaran atau keyakinan yang baru.
Afirmasi + Imajinasi + Emosi = Sukses
- Teknik Imprint
Imprint terjadi ketika pikiran bawah sadar menerima citra baru dari hasil akhir yang kita inginkan. Berikut adalah tiga langkah melakukannya:
- Afirmasikan goal Anda dengan “pernyataan niat”
- Anda membayangkan hasil akhir
- Anda merasakan emosi yang muncul karena tercapainya goal itu.
Contoh pernyataan niat:
“Saya meniatkan untuk memaafkan setiap orang”
“Niat saya adalah menemukan kebutuhan pelanggan dengan cepat”
“Adalah niat saya untuk mengijinkan saya membuat kesalahan.”
- 5 Kata yang Membawa Hasil
Relax – Langkah pertama adalah rileks. Sebelum kita bisa mengubah kesadaran, kita perlu sampai pada titik kita rileks emosi dan fisik. Orang yang tegang tidak bisa memberikan hasil yang efektif.
Recognize – Kita perlu mengenali bahwa kita dikelilingi oleh pikiran universal atau kreatif yang mana mengandung semua kekuatan, pengetahuan dan kebijaksanaan.
Realize – Menyadari bahwa prinsip dari pikiran universal adalah prinsip dari pikiran kita. Secara saintifik sudah dibuktikan bahwa segala sesuatu – hewan, sayur, dan mineral – adalah bentuk dari energi.
Reason – Kita perlu memiliki alasan untuk menciptakan. Kita perlu memiliki goal dan aspirasi untuk menjadi individu yang kreatif. Dalam langkah ini, Anda menyatakan goal dan aspirasi Anda kepada pikiran bawah sadar.
Release – Artinya melepaskan. Salah satu alasan utama orang mengalami kesulitan menggunakan kekuatan kreativitas mereka adalah mereka tidak percaya bahwa itu bisa. Jika Anda tidak percaya, Anda tidak bisa membebaskan pikiran Anda, dan Anda akan terus khawatir apakah sesuatu itu bisa.
Seperti menanam benih. Anda tidak bisa setiap hari menggali tanah untuk memeriksa apakah benih Anda sudah tumbuh. Anda harus melepaskan dan membiarkannya tumbuh sendiri.
- Observasi pikiran Anda
Ketika Anda khawatir, tanyakan pada diri Anda. Apakah kekhawatiran ini konstruktif? Apakah ini menyampaikan kepada saya sesuatu harus diubah? Atau apakah ini berasal dari takut kehilangan, takut ditinggalkan, takut ditolak, takut gagal, atau takut sesuatu yang tidak terjadi di masa depan?
Sederhananya, kekhawatiran adalah sebuah pilihan. Anda selalu memiliki pilihan untuk khawatir atau tidak. Khawatir berasal dari keyakinan diri bahwa Anda tidak berdaya, namun kenyataan tentang diri Anda, Anda tidak pernah tidak berdaya kecuali Anda berpikir bahwa Anda tidak berdaya.
Selalu ada jalan. Jangan memaksakan sebuah solusi. Banyak solusi akan terbuka untuk Anda. Solusi yang tepat akan muncul jika Anda tidak panik dalam mencari solusi.
Memang benar, banyak kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita yang kita tidak memiliki kendali atau kecil sekali. Namun, kita selalu memiliki kendali penuh dan mutlak tentang bagaimana kita memberikan reaksi.
Kenali diri sendiri adalah kunci kesuksesan. Ketika Anda belajar mencintai diri sendiri, Anda tidak akan mencari kasih sayang dari orang lain. Anda akan lebih penyayang. Seseorang yang memahami bagaimana menyayangi, tidak akan bisa dikendalikan.
Gunakan kekuatan observasi, ini adalah kekuatan transformasi diri yang paling kuat. Observasi membantu kita lebih menyadari kehidupan. Apa artinya menyadari? Itu artinya melihat sesuatu apa adanya, bukan berdasarkan preferensi personal, imajinasi, atau keyakinan yang diadopsi.
- Lepaskan Harapan dan Bertindak
Sederhananya, pilih apa yang Anda inginkan dan yakini Anda akan mencapainya. Putuskan apa yang Anda inginkan dan yakini kemampuan Anda untuk mewujudkannya. Sesederhana itu. Hanya saja kita dikondisikan bahwa hidup ini tidaklah sesederhana itu. Ide atau keyakinan bahwa sulit untuk menciptakan apa yang Anda inginkan hanyalah salah satu dari keyakinan yang menghambat.
Pilih satu hal, putuskan. Bertindaklah. Jika salah, koreksi. Kita berkembang dan mengatasi rasa takut dari pengalaman
Perbedaan antara orang sukses dan gagal adalah bagaimana mereka menangani perubahan. Orang sukses merasa gugup juga, tapi mereka tidak lumpuh karenanya. Orang gagal lumpuh karena gugup ini.
Harapan itu seperti ilusi halus akan apa yang mungkin terjadi suatu hari. Penting untuk menerima apa yang Anda inginkan dan menganggapnya sedang terjadi saat ini. Jangan menggunakan kata harap, akan, mungkin, besok dan segera. Gunakan SEKARANG.
Kita ingin melatih diri kita untuk melepaskan harapan dan bertindak. Satu-satunya jalan mengetahui apakah yang Anda inginkan adalah yang tepat untuk Anda adalah bertindak.
Dr. Robert Anthony telah menjadi figur rahasia bagi banyak orang sukses di dunia. Selama tiga puluh tahun terakhir ia menghabiskan waktunya menguak misteri pikiran. Ia juga mendapatkan gelar Ph.D. dalam Behavioral Psychology dari Pasific Western University
Setelah membaca buku “Beyond Positive Thinking,” akhirnya Dimas mendapatkan banyak insight yang menjadikannya paham kenapa selama ini dia belum juga meraih impiannya. Beberapa insight itu antara lain:
- Positive thinking tidaklah selalu membantu kita. Terutama kalau pikiran positif itu tidak sesuai kenyataan. Hal itu justru bisa menjerumuskan kita pada kesimpulan & langkah yang keliru.
- Apa yang dibutuhkan untuk mencapai sukses bukanlah pikiran positif melainkan pikiran yang sesuai dengan kebenaran.
- Untuk bisa mencapai sukses, formulanya antara lain: lakukan teknik afirmasi, lakukan teknik imprint, ubah kosakata kita dengan 5 kata yang membawa hasil, observasi pikiran Anda dan koreksi jika keliru, lepaskan harapan dan bertindak.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Dimas, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di BaRing selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya