BE EXCELLENT AT ANYTHING: The Four Keys To Transforming The Way We Work And Live
Tony Schwartz
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Chika ingin mencapai kesuksesan karir. Dia ingin menduduki jabatan penting di tempat kerjanya. Di posisi yang sekarang didudukinya, dia merasa belum puas.
Tapi, dia sadar bahwa dirinya masih banyak kekurangan untuk bisa menduduki jabatan yang diinginkannya. Tentu saja, perusahaan akan memberikan jabatan itu hanya pada orang yang memiliki kontribusi besar bagi perusahaan. Dan, kontribusi besar berarti bisa menjadikan perusahaan (baik secara langsung atau tak langsung) menjadi unggul, menang dalam persaingan, dan bisa terus meningkatkan profit. Chika merasa dia belum bisa memberikan kontribusi seperti itu.
Tapi, ia tidak mau menyerah. Ia bertekad agar dirinya bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan tempat ia bekerja, agar ia bisa menunjukkan bahwa dia layak untuk menduduki posisi yang diinginkannya.
Demi mewujudkan keinginannya itu, ia pun mulai belajar untuk meningkatkan kemampuannya. Dan, salah satu buku yang pertama-tama dipelajarinya adalah buku “Be Excellent at Anything: The Four Keys to Transforming the Way We Work and Live” karya Tony Schwartz.
Melihat deskripsi buku itu, ia memiliki gambaran bahwa buku tersebut akan memberinya banyak insight tentang bagaimana agar bisa meningkatkan kemampuan & menjadi hebat dalam hal apapun, terutama dalam pekerjaan.
So, akankah ia menemukan insight yang dicarinya? Yuk, simak selengkapnya dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Di zaman informasi ini, untuk bisa sukses kita dituntut untuk bergerak dengan cepat. Tentu, maksud cepat di sini bukan sekadar cepat tapi bergerak dengan cepat dan cerdas, dalam arti bisa memberikan yang terbaik dan bisa membuat keputusan yang cerdas dalam waktu yang cepat. Ini karena, dengan semakin canggihnya teknologi seperti sekarang, sangat mungkin untuk men-deliver value kepada konsumen, pelanggan, dan klien dalam waktu yang sangat singkat, yang membuat pelanggan juga menuntut kita untuk bergerak cepat. Siapa yang tercepat, maka dialah yang akan dipilih pelanggan.
Tantangannya adalah, tidak semua orang/organisasi bisa bergerak cepat dan cerdas sesuai keinginan pelanggan. Ya, untuk bergerak dengan cepat dan cerdas dibutuhkan kemampuan berpikir, kemampuan problem solving, kemampuan untuk fokus, dst. Dan, tidak semua orang/organisasi memiliki kemampuan-kemampuan ini.
Bahkan, pengalaman pun tidak menjamin. Dalam buku ini, penulisnya menjelaskan bahwa dalam sebuah studi ditemukan para dokter berpengalaman pun terkadang memiliki performa yang lebih rendah dibanding dokter-dokter baru. Begitu juga di bidang lainnya.
Oleh karenanya, hal yang pertama-tama dibutuhkan untuk bisa bergerak dengan cepat dan cerdas adalah membangun kemampuan-kemampuan tersebut. Dan, inilah yang dibahas dalam buku ini.
Buku ini membahas bagaimana kita bisa membangun pondasi diri/organisasi kita yang memungkinkan kita untuk bisa bergerak dengan cepat & cerdas sehingga bisa men-deliver value terbaik secepat mungkin.
Terdapat 4 kunci untuk membangun fondasi tersebut, di mana keempatnya harus ada dalam diri kita/organisasi kita agar bisa bekerja dengan efektif & efisien.
Ring 2 - Apa 4 Kunci untuk Menjadi Unggul dalam Apapun menurut Buku Ini?
Berbicara mengenai fondasi, maka kita berbicara mengenai faktor paling dasar yang harus dibangun sebelum membangun lain-lainnya. Dan, sehubungan dengan performa kerja, fondasi ini tak lain adalah energi dalam diri kita.
Kita tak akan bisa bergerak, bekerja, lebih-lebih men-deliver value dengan cepat kalau kita kekurangan energi. Kita tak mungkin bisa berpikir dengan baik dan jernih dan mampu memproduksi ide dan mengatasi masalah kalau kita kekurangan energi. Begitu juga, kita tak akan bisa menggerakkan organisasi dan tim kita untuk melakukan yang terbaik kalau tim dan organisasi tidak memiliki energi yang dibutuhkan.
So, hal yang paling pertama perlu dibangun adalah energi. Inilah fondasi dari kerja yang efektif dan efisien. Dan, berbicara mengenai energi, ada 4 sumber energi dalam diri kita, yang datang dari kebutuhan internal kita, yakni:
- Energi fisik
- Energi emosi
- Energi mental, dan
- Energi spiritual
Mungkin selama ini kita berpikir kita hanya membutuhkan energi fisik untuk bisa bekerja dengan efektif. Bahkan, bagi kerja-kerja pikiran, kita mungkin berpikir bahwa energi fisik tidak terlalu dibutuhkan.
Tapi ini keliru. Karena pertama, meskipun pekerjaan kita tidak melibatkan aktivitas fisik sama sekali, tapi kalau fisik kita lemah, maka ini akan mempengaruhi kinerja otak kita, juga mempengaruhi mood kita. Kedua, tanpa energi emosi, maka mood kita juga akan berantakan yang membuat kerja juga menjadi tidak kondusif. Tanpa energi mental, kita akan mudah terdistraksi dan akan sulit untuk berpikir dan memproduksi ide-ide kreatif. Dan, tanpa energi spiritual, kita akan merasa kosong menjalani hari-hari kita, kita akan merasa apa yang kita kerjakan tidak punya arti sama sekali.
Ring 3 - Bagaimana Menerapkan 4 Kunci Tersebut ke Dalam Aksi Nyata agar bisa Menjadi Unggul dalam Hal Apapun?
Untuk bisa menerapkan 4 kunci kerja yang efektif dan efisien, atau dalam kata lain agar bisa membangun fondasi performa kerja yang unggul dengan me-maintain 4 energi dalam diri kita agar bisa terus optimal, berikut ini beberapa langkahnya:
1. Energy audit
Energy audit berarti kita memeriksa seberapa baik kita me-maintain energi kita, seberapa baik kita me-manage energi kita.
Indikasi kalau kita telah me-maintain energi dengan baik adalah, performa kerja kita optimal, fokus kita terarah pada hal-hal yang tepat, kita tidak mudah terdistraksi, kita bisa bekerja dengan cepat, bisa menghasilkan banyak output dalam waktu yang singkat, bisa menghasilkan ide dan pemecahan masalah yang efektif dan efisien, dst.
Sebaliknya, indikasi kita masih kurang bisa me-maintain energi dengan baik adalah, performa kerja kita masih belum optimal, kita mudah terdistraksi, mood kerja mudah naik-turun, kurang inisiatif, bergerak lambat, bingung apa yang harus dilakukan untuk dalam menghadapi masalah, dst.
Nah, hal yang pertama-tama harus kita lakukan adalah mengenali seberapa baik kita me-maintain energi kita dan apa saja energi yang kurang bisa kita maintain dengan baik.
2. Ubah kebiasaan
Setelah Anda mengetahui energi apa saja yang kurang Anda bisa maintain dengan baik, langkah selanjutnya adalah kenali kebiasaan-kebiasaan yang membuat energi-energi tersebut kurang bisa ter-maintain dengan baik.
Semisal, ada orang yang punya kebiasaan menonton TV atau berselancar di internet berjam-jam, memiliki pola makan yang tidak sehat, sering begadang, dst. Ini adalah beberapa kebiasaan yang mengurangi asupan energi kita, terutama energi fisik kita.
Nah, setelah kita mengenali berbagai kebiasaan yang membuat energi kita tidak ter-maintain dengan baik, rencanakan untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan itu dengan kebiasaan-kebiasaan yang bisa lebih mengatur energi Anda.
Bangun fondasi fisik
Untuk membangun fondasi fisik, Anda perlu membangun kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan energi fisik seperti rutin berolahraga, menjaga pola makan yang sehat, tidur malam yang cukup (8 jam per hari), dan yang tidak kalah penting adalah, menjeda waktu kerja maksimal 90 menit. Artinya, menyelingi waktu kerja Anda setiap 90 menit dengan istirahat maksimal 10 menit untuk memulihkan energi Anda.
Bangun fondasi emosi
Untuk membangun fondasi emosi, Anda perlu membangun kebiasaan-kebiasaan yang meningkatkan energi emosi seperti bersyukur, berpikir positif, mengekspresikan emosi dengan bebas (tidak menahan/menekan perasaan-perasaan yang mengganjal), dst.
Perlu diketahui bahwa salah satu sumber dari emosi negatif yang menghambat kinerja kita adalah rasa takut dan insecure. Rasa takut dan insecure membuat kita cemas, pesimis, berpikir negatif, mood memburuk, dst.
Oleh karenanya, agar bisa memiliki emosi yang positif, maka kita perlu untuk mengatasi rasa takut & insecure kita. Salah satu caranya adalah dengan mengenali penyebab dari ketakutan kita, apa yang kita takutkan, apa pikiran-pikiran dan asumsi-asumsi yang membuat kita takut.
Setelah kita mengenali pikiran/asumsi yang membuat kita takut, ubah cara pikir kita, ubah sudut pandang kita menjadi sudut pandang yang lebih mendukung.
Bangun fondasi mental
Untuk membangun fondasi mental, bangun kebiasaan-kebiasaan yang bisa meningkatkan energi mental seperti rutin belajar & membaca buku, rutin berlatih/meningkatkan kemampuan, rutin bermeditasi untuk bisa berkonsentrasi dalam waktu yang lama, memiliki kebiasaan perencanaan kerja yang baik (yang bisa memilah yang prioritas & mengabaikan yang tidak), juga memiliki kemampuan problem solving yang baik.
Kebiasaan yang akan membangun kemampuan problem solving kita antara lain kebiasaan untuk berpikir secara mandiri, kebiasaan untuk belajar hal-hal baru, kebiasaan untuk mengatasi masalah dengan kemampuan sendiri, dst.
Bangun fondasi spiritual
Untuk membangun fondasi spiritual, maka kita perlu membangun kebiasaan-kebiasaan yang bisa meningkatkan energi spiritual kita seperti rutin berrefleksi, merefleksikan siapa diri kita, apa tujuan hidup kita, apa yang membuat diri kita merasa berarti.
Energi spiritual sangat dibutuhkan dalam memotivasi diri kita. Kita tidak akan termotivasi kalau kita menilai hidup & kehadiran diri kita tidak ada artinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan apa makna hidup & kehadiran Anda, baik untuk diri Anda maupun untuk orang lain.
Tony Schwartz adalah founder dari The Energy Project, yang mana menguatkan orang dan organisasi untuk mengisi energi, keterlibatan, fokus, dan produktivitas. Ia telah menulis tiga buku lainnya, termasuk buku bestseller #1 The Power of Full Engagement, bersama dengan Jim Loehr. Tony bisa dihubungi di Tony@TheEnergyProject.com.
Jean Gomes adalah Chairman dari The Energy Project UK
Catherine McCarthy, Ph.D. adalah COO dari The Energy Project
Nah setelah membaca buku “Be Excellent at Anything,” akhirnya Chika pun mendapatkan banyak insight yang bisa digunakannya untuk meningkatkan kemampuan & efektivitas kerjanya, di antaranya:
- Untuk meningkatkan kemampuan & efektivitas kerja, yang pertama-tama diperlukan adalah membangun fondasi efektivitas kerja, yakni bisa me-maintain energi dengan baik.
- Ada 4 bentuk energi dalam diri kita yang berpengaruh besar pada performa kerja kita, yakni energi fisik, energi emosi, energi mental, dan energi spiritual. Untuk bisa meningkatkan performa kerja, maka kita perlu me-maintain keempat energi tersebut dalam diri kita.
- Beberapa langkah untuk me-maintain energi dalam diri kita antara lain: (1) amati bagaimana selama ini kita me-maintain energi kita, apakah sudah baik atau masih kurang. Kalau masih kurang, maka kita perlu meningkatkannya, (2) amati kebiasaan-kebiasaan yang membuat energi kita tidak ter-maintain dengan baik, (3) kalau sudah menemukan kebiasaan-kebiasaan itu, ganti dengan kebiasaan-kebiasaan yang lebih bisa meningkatkan energi kita.
- Untuk meningkatkan energi fisik, bangun kebiasaan olahraga, menjaga pola makan yang sehat, tidur malam 8 jam, bekerja maksimal per 90 menit dan menyelinginya dengan istirahat.
- Untuk meningkatkan energi emosi, bangun kebiasaan berpikir positif, bersyukur, mengubah sudut pandang yang negatif menjadi sudut pandang yang positif & membangun.
- Untuk meningkatkan energi mental, bangun kebiasaan belajar hal-hal baru, membaca buku, bangun kebiasaan memecahkan masalah & berpikir mandiri, juga bangun kebiasaan untuk membuat perencanaan kerja yang terorganisir agar Anda bisa konsentrasi & fokus.
- Untuk meningkatkan energi spiritual, bangun kebiasaan berrefleksi, merenung apa makna kehadiran diri Anda di dunia, apa misi hidup Anda, nilai apa yang Anda junjung tinggi & selaraskan apa yang Anda lakukan dengan tujuan hidup Anda.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Chika, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya