
Awaken The Giant Within: How to Take Control of Your Mental, Emotional, Physical and Financial Destiny
Anthony Robbins
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Viny ingin sekali bisa mencapai keinginan-keinginannya. Tapi ia merasa dirinya terlalu lemah dengan kesenangan-kesenangan sesaat yang menahannya untuk take action.
Di satu sisi, ia sangat malu pada diri sendiri & merasa bersalah karena selalu kalah dengan kesenangan-kesenangan itu. Tapi di sisi lain, dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar bisa menolak kesenangan-kesenangan tersebut dan terdorong untuk bertindak.
Segala cara sudah ia lakukan, mulai dari menuliskan to-do list, membuat jadwal kegiatan, meminta tolong teman untuk mengingatkannya, tapi semua itu tidak membuahkan hasil.
Dan, karena itu, ia hampir putus asa. Tapi beruntung temannya memberikannya sebuah buku yang mengubah kehidupannya. Buku itu berjudul “Awaken the Giant Within: How to Take Control of Your Mental, Emotional, Physical and Financial Destiny” karya Anthony Robbins.
Membaca buku ini, Viny jadi tahu bagaimana cara untuk mengambil kembali kendali hidupnya untuk mencapai kesuksesannya.
Nah BaRing berikut ini berisi perjalanan Viny dalam mencari solusi di buku “Awaken the Giant Within.” Penasaran? Yuk langsung saja ikuti kisahnya.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Mencapai impian. Siapa sih yang tidak menginginkannya? Tentu, setiap orang yang punya impian ingin agar mimpi-mimpinya tercapai. Dan, mereka semua juga paham bahwa untuk mencapai mimpi-mimpi itu dibutuhkan tindakan nyata.
Tapi masalahnya, tak peduli seberapa besar pemahaman mereka akan pentingnya bertindak, banyak juga di antara mereka yang tidak kunjung melakukannya.
Ada yang ingin jadi musisi, tapi kerjaannya tiap hari hanya menonton TV. Ada juga yang ingin jadi dokter, tapi kerjaannya hanya baca novel.
Melihat kecenderungan yang seperti ini, banyak orang yang lantas menyimpulkan bahwa orang-orang seperti itu hanyalah pemalas. Tapi benarkah demikian?
Kalaupun benar mereka hanya malas, lalu apa yang menyebabkan kemalasan itu? Apakah karena memang sudah dari “sana” nya mereka malas? Atau, ada penyebab lain yang membuat mereka terus menarik diri dari melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi mereka?
Inilah yang dibahas dalam buku ini. Buku ini mengungkap kenapa banyak orang yang hidupnya cenderung dikendalikan oleh sesuatu selain diri mereka. Saat mereka berkehendak untuk take action mencapai goal, tapi entah kenapa seolah ada kekuatan yang menarik diri mereka untuk berhenti dan melakukan hal-hal yang justru menjauhkan mereka dari goal mereka.
Lebih jauh, buku ini juga membahas bagaimana agar kita bisa mengambil alih kendali hidup kita dari kekuatan tak kasatmata tersebut.
Ring 2 - Apa Kekuatan “Raksasa” yang Dimaksud dalam Buku Ini?
Penulis buku ini menjelaskan bahwa terdapat 5 hal yang menentukan keputusan, sikap, dan perilaku kita. Oleh si penulis, kelima hal ini disebut sebagai “Master System”. Nah berikut ini 5 master system yang menentukan sikap, tindakan, dan keputusan kita:
- Kondisi mental & emosi kita
- Kebiasaan bertanya yang kita ajukan
- Nilai-nilai yang kita junjung tinggi
- Keyakinan & aturan yang kita pegang
- Pengalaman yang kita lalui
Mari kita bahas satu per satu.
1. Kondisi mental & emosi kita
Sebagai contoh, saat kita takut, mendengar suara angin saja bisa membuat kita lari karena rasa takut kita membuat kita berpikir bahwa suara itu suara hantu.
Begitu juga saat kita gembira, ada orang yang memotong antrian kita pun kita akan menanggapinya dengan santai.
2. Kebiasaan bertanya yang kita ajukan
Sebelum menyikapi sesuatu, umumnya seseorang akan mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri, di mana bentuk pertanyaannya bisa berbeda antara satu orang dan orang lain.
Nah, bentuk pertanyaan yang berbeda-beda ini juga melahirkan sikap atau tindakan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, kalau saat Anda bertemu seseorang lantas pertanyaan yang Anda ajukan adalah: “Kira-kira orang ini tertarik apa nggak ya ngobrol sama aku? Gimana kalau orangnya jutek? Gimana kalau malah dikira sok kenal sok dekat?”
Maka kemungkinan tindakan yang Anda lakukan adalah, mengurungkan niat untuk berkenalan dengan orang itu.
Tapi kalau pertanyaan yang Anda ajukan adalah: “Minder nggak ya dia kalau saya ajak kenalan?”
Kemungkinan besar Anda akan berani untuk berkenalan dengan orang tersebut.
3. Nilai-nilai yang kita junjung tinggi
Dalam hidup, tentu kita memiliki hal-hal yang kita anggap penting. Contoh, ada orang yang menganggap penting pendidikan, sedangkan orang lain menganggap uang jauh lebih penting.
Nah, ini juga menentukan sikap dan tindakan kita. Kalau kita menganggap pendidikan sangat penting dalam hidup, maka kemungkinan besar kita akan melarang anak-anak kita untuk menikah dengan orang yang tidak berpendidikan.
Kalau kita menganggap bahwa uang itu segalanya, maka kemungkinan besar dalam menjalin relasi dengan orang lain, satu-satunya aspek yang kita pertimbangkan adalah uang.
4. Keyakinan & aturan yang kita pegang
Keyakinan hampir mirip dengan nilai. Tapi keyakinan jauh lebih luas. Contoh, Anda meyakini bahwa berpikir positif akan mendatangkan keberuntungan, maka kemungkinan besar Anda akan menjalani hidup Anda dengan terus berpikir positif.
5. Pengalaman yang kita lalui
Pengalaman yang kita lalui melahirkan kesimpulan tertentu dalam diri kita, di mana kesimpulan ini bisa menjelma menjadi keyakinan bahkan nilai yang kita junjung tinggi.
Sebagai contoh, ada seseorang yang sering mendapatkan nilai rendah saat sekolah. Karena saking seringnya mendapatkan nilai rendah, maka lama-kelamaan dia menyimpulkan bahwa dia orang yang bodoh.
Nah, keyakinan yang lahir dari pengalaman ini bisa menentukan sikap & tindakannya di kemudian hari. Saat mau mengikuti test CPNS misalnya, dia jadi minder untuk mengikuti test itu karena merasa bodoh.
Nah, barusan Anda sudah melihat bagaimana 5 hal ini menentukan sikap & tindakan Anda. Dalam mencapai impian Anda pun, kelima hal ini menentukan apakah Anda akan bertindak melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi Anda atau justru bertindak melakukan hal-hal yang justru menjauhkan Anda dari mimpi Anda. Dan, inilah kekuatan “raksasa” yang dibahas dalam buku ini. Inilah basis alias akar dari tindakan-tindakan Anda. Sukses atau tidaknya diri Anda sangat ditentukan oleh kelima hal ini.
Sebagai contoh Anda punya keinginan untuk meraih gelar doktor di pendidikan Anda. Sedangkan nilai yang Anda junjung tinggi adalah, yang paling penting itu kemampuan mencari uang.
Di sini, keinginan Anda bisa berbenturan dengan nilai yang Anda junjung tinggi. Dan, ketika benturan seperti ini terjadi, maka sebesar apapun keinginan Anda untuk meraih gelar doktor, pikiran bawah sadar Anda akan mencegah Anda take action untuk mencapai keinginan itu.
Ring 3 - Bagaimana Saya bisa Membangunkan Kekuatan “Raksasa” Ini dalam Diri Saya?
Sebetulnya, pertanyaan yang tepat bukanlah “membangunkan” karena kekuatan ini sudah selalu bangun. Hanya saja, kekuatan ini bak pedang yang bermata dua, bisa merusak diri kita dan juga bisa mendukung diri kita.
Kekuatan ini dikatakan merusak diri kita kalau satu atau beberapa hal yang menyusun kekuatan ini (yakni kondisi emosi & mental, bentuk pertanyaan yang sering kita ajukan, keyakinan & aturan yang kita pegang, nilai-nilai yang kita junjung tinggi, dan kesimpulan-kesimpulan kita) menghambat misi kita dalam mencapai tujuan kita.
Dan sebaliknya, kekuatan ini dikatakan mendukung diri kita kalau 5 hal yang menyusun kekuatan ini mendukung misi kita dalam mencapai tujuan kita.
Oleh karena itu, penulis buku ini menekankan kita untuk mengevaluasi 5 hal ini secara berkala. Ajukan pertanyaan dalam diri Anda apakah kondisi emosi & mental, nilai-nilai yang Anda junjung tinggi, keyakinan-keyakinan Anda, kebiasaan bertanya Anda, dan kesimpulan-kesimpulan Anda mendukung pencapaian goal Anda atau tidak.
Kalau dari evaluasi yang Anda lakukan Anda mendapati kesemua itu mendukung misi Anda dalam mencapai goal Anda, maka Anda perlu mempertahankannya. Tapi kalau kelima hal ini justru menghambat misi Anda, maka Anda perlu mengubahnya.
Contoh, Anda ingin mendapatkan gelar doktor. Sedangkan nilai yang Anda junjung tinggi adalah, yang paling penting itu kemampuan untuk mencari uang.
Maka langkah selanjutnya adalah, ajukan pertanyaan, apakah keinginan Anda bertentangan dengan nilai Anda atau tidak.
Dalam contoh ini, sangat mungkin nilai Anda bertentangan dengan keinginan Anda. Karena, bisa saja nilai Anda membuat diri Anda berpikir bahwa mendapatkan gelar doktor tidaklah penting, karena belum tentu juga gelar itu menjadikan Anda pandai mencari uang. Atau karena, tanpa jadi doktor pun Anda bisa belajar mencari uang dengan jalur yang lebih mudah.
Nah, setelah Anda mengungkap apakah nilai Anda bertentangan dengan keinginan Anda atau tidak, dan ternyata Anda mendapati nilai Anda bertentangan dengan keinginan Anda, maka ubahlah nilai Anda. Carilah nilai baru yang lebih sesuai keinginan Anda.
Lakukan evaluasi seperti ini pada kondisi emosi & mental Anda, kebiasaan bertanya Anda, keyakinan & aturan yang Anda pegang, dan kesimpulan-kesimpulan hidup Anda.
Anthony Robbins telah menghabiskan separuh hidupnya untuk membantu orang menemukan dan mengembangkan kualitas unik dan kekuatan dalam diri mereka. Dianggap sebagai tokoh dalam sain kinerja unggul, ia adalah penemu dan pendiri Anthony Robbins Companies, yang berkomitmen untuk membantu orang mencapai penguasaan personal dan profesional.
Selesai membaca buku itu, Viny mendapatkan beberapa insight yang membantunya mengambil kembali kendali hidupnya, sehingga ia bisa mendorong dirinya untuk take action mencapai kesuksesannya.
Nah berikut ini beberapa di antaranya:
- Akar penyebab kenapa kita tidak kunjung bertindak untuk mencapai kesuksesan kita bukanlah karena kita pemalas, melainkan karena master system dalam diri kita yang memang tidak mendukung misi kita.
- Master system terdiri dari kondisi emosi & mental kita, kebiasaan bertanya kita, nilai-nilai yang kita junjung tinggi, keyakinan & aturan-aturan yang kita pegang, dan kesimpulan-kesimpulan hidup yang kita peroleh dari pengalaman kita.
- Agar kita bisa mendorong diri kita untuk take action mencapai sukses, kita perlu membuat master system kita mendukung misi kita dalam mencapai kesuksesan tersebut.
- Cara untuk membuat master system mendukung misi kita adalah, evaluasi secara berkala sudahkah master system kita mendukung misi kita atau belum. Kalau belum, maka kita perlu mengubahnya disesuaikan dengan goal kita.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Viny, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Rekomendasi Baring Lainnya
