Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment
Martin E. P. Seligman, Ph.D
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Putra adalah orang yang hidupnya terbilang kecukupan. Baik dalam aspek finansial, karir, maupun fisik bisa dibilang di atas rata-rata. Tapi dia merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Setiap kali melihat orang lain lebih dari dirinya, timbul perasaan tidak senang dalam hatinya.
Ya, bisa dikatakan dia selalu iri bahkan dengki dengan kebahagiaan orang lain. Pokoknya, dia ingin dialah yang paling unggul di antara semua orang.
Tentu saja hal itu sangat mengganggu dirinya. Bagaimana tidak? Dia yang hidup di lingkungan mewah terus melihat tetangga atau teman-temannya memamerkan pencapaian mereka. Selalu ada saja yang membuat hati Putra panas.
Beruntungnya, ia segera menyadari hal tersebut. Dalam hati, inilah yang membuatnya selama ini tidak pernah bisa merasakan kebahagiaan yang permanen. Selalu saja yang terjadi adalah, baru saja dia merasakan bahagia, pencapaian orang lain menghancurkan kebahagiaannya.
Tak mau terus bersikap yang menghancurkan diri sendiri seperti itu, ia pun lantas mencari solusi. Salah satunya dengan membaca buku tentang cara mencapai kebahagiaan yang hakiki.
Dan, salah satu buku yang dibacanya adalah “Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment” karya Martin E.P. Seligman.
So, akankah Putra menemukan jawaban di buku itu? Yuk, ikuti ceritanya dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Selama ini ilmu psikologi lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada isu-isu gangguan mental dan masalah-masalah psikologis seperti skizofrenia, gangguan bipolar, kecemasan, fobia, dst. Singkatnya, ilmu ini lebih banyak berfokus pada bagaimana mengatasi masalah-masalah psikologis.
Sedangkan untuk masalah bagaimana menciptakan kebahagiaan dan perasaan-perasaan positif lainnya, psikologi masih kurang memberikan perhatian. Padahal, belum tentu juga orang yang hidupnya baik-baik saja dan tidak mengalami masalah mental apapun, merasa bahagia & puas. Banyak yang bahkan merasa hidup hampa meskipun hidupnya tidak kekurangan satu apapun.
Nah inilah yang mendorong penulis buku ini untuk menulis buku yang berjudul “Authentic Happiness” ini. Tujuan buku ini ditulis adalah untuk membantu pembaca termasuk Anda untuk menciptakan kebahagiaan yang otentik, sebuah kebahagiaan yang bersumber dari dalam diri Anda, sebuah kebahagiaan yang tidak semu, dan oleh karena bisa terus Anda rasakan.
Untuk memenuhi tujuan itu, penulis buku ini menggunakan pendekatan psikologi yang berbeda dari pendekatan sebelumnya. Pendekatan ini disebut “Psikologi Positif.” Jadi, inti buku ini adalah mengungkap bagaimana menciptakan kebahagiaan yang otentik dan tahan lama dengan pendekatan “Psikologi Positif.”
Ring 2 - Apa Maksud “Kebahagiaan yang Otentik” menurut Buku Ini?
Menurut buku ini, ada 2 jenis kebahagiaan. Pertama, kebahagiaan yang berlangsung terus, dan yang kedua kebahagiaan yang sementara.
Kebahagiaan yang berlangsung terus contohnya adalah rasa bahagia menyadari hidup kita penuh makna atau bermanfaat. Sedangkan kebahagiaan yang sementara contohnya adalah kebahagiaan sehabis meraih kesuksesan, kekayaan, atau saat melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Nah di sini, psikologi positif tidak hanya membantu kita menciptakan kebahagiaan yang sementara melainkan kebahagiaan yang berlangsung terus. Inilah kebahagiaan yang otentik, kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaan yang hakiki.
Sebaliknya, kebahagiaan yang sementara hanyalah bentuk pelarian dari kesengsaraan hidup yang kita alami. Ia bisa dikatakan sebagai obat pereda sakit yang pengaruhnya hanya sesaat.
Sebagai contoh, kita menonton film yang menarik menurut kita. Saat film itu berlangsung, perasaan kita bahagia. Tapi, setelah film itu selesai, perasaan kita akan kembali ke kondisi semula. Kalau kita merasa hidup kita tidak memuaskan, maka setelah menonton film tersebut, perasaan kita akan kembali sedih dan kecewa. Sebaliknya, kalau kita merasa hidup kita memuaskan, maka setelah menonton film tersebut, perasaan kita akan tetap bahagia. Bahkan, tanpa menonton film pun perasaan kita akan tetap bahagia.
Ring 3 - Apa Maksud “Positive Psychology” dalam Buku Ini?
Untuk menjelaskan apa itu “Positive Psychology” alias “Psikologi Positif” mari kita mulai dari aliran psikologi yang banyak diikuti sebelumnya, yakni aliran Psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund Freud.
Secara singkat, psikoanalisis menganggap bahwa perilaku manusia banyak ditentukan oleh dorongan bawah sadarnya yang berupa pengalaman-pengalaman masa lalu, terutama trauma, dan juga tabiat-tabiat bawaan lahir alias insting yang seringkali bersifat negatif seperti menghindari kesengsaraan & mencari kenikmatan, keegoisan, dan ketamakan.
Dengan tabiat instingtif yang seperti itu, maka akan sangat sulit bahkan mustahil untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dan bertahan lama. Tabiat-tabiat negatif tersebut akan menghancurkan usaha manusia dalam merasakan kebahagiaan. Ambil contoh tabiat tamak. Tabiat ini akan membuat kita tidak pernah puas dan terus meminta lebih bahkan kalau perlu mengorbankan kepentingan orang lain, yang mana tentu saja akan membuat orang tersebut bereaksi membalasnya.
Nah, psikologi positif memiliki pandangan yang berkebalikan dengan pandangan psikoanalisis. Menurut pandangan ini, evolusi pikiran manusia telah memprogram makhluk ini dengan tabiat-tabiat atau insting yang positif seperti insting bersosialisasi & bekerja sama dengan orang lain, insting untuk mencari makna, insting untuk mementingkan orang lain, dst.
Kenapa menurut penulis buku tabiat-tabiat positif bisa membantu kita mendapatkan kebahagiaan adalah karena kita (sebagai manusia) senantiasa hidup berdampingan dengan orang lain alias hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan. Oleh karena itu, tabiat yang kompatibel dengan kehidupan bermasyarakat tentu adalah tabiat-tabiat yang mendukung diri kita dalam bersosialisasi, seperti tabiat mementingkan kepentingan orang lain, tabiat untuk bekerja sama dengan orang lain, tabiat untuk menjalin ikatan dengan orang lain, dst.
Dengan melakukan tabiat-tabiat ini, maka hidup kita selaras dengan kepentingan masyarakat yang tentu saja akan membuat hidup kita lebih damai dan penuh.
Ring 4 - Apa Saja Prinsip dari Psikologi Positif?
Seperti yang telah dijelaskan di Ring 2, psikologi positif menitikberatkan peran dari tabiat-tabiat positif dan kehidupan sosial sebagai basis material alias bahan untuk menciptakan kebahagiaan yang hakiki. Hal tersebut melahirkan 3 prinsip yang dipegang dalam psikologi positif, yakni:
- Penelitian mengenai emosi positif
- Penelitian mengenai perilaku positif, terutama kelebihan & kebijakan diri, namun juga tidak terlepas dari kemampuan lain seperti kecerdasan & atletisme
- Penelitian mengenai wadah positif seperti demokrasi, keluarga yang kokoh, dan pemikiran yang kritis
Dengan meneliti ketiga hal tersebut dalam keterkaitannya antara satu dengan lainnya, diharapkan kita bisa menggunakan ketiganya untuk menciptakan kebahagiaan dalam diri kita.
Sebagai contoh, emosi positif seperti kepercayaan diri, harapan, dan kepercayaan kepada orang lain. Kalau diteliti, ketiga emosi ini sangat bermanfaat saat kita mengalami kesulitan hidup. Saat kita mengalami kesulitan hidup, maka memiliki harapan meskipun terkesan ilusif, tetap jauh lebih berguna dibanding berputus asa. Misalnya saja saat kita terjebak badai di puncak gunung, yang mana tidak ada jalan keluar sama sekali bagi diri kita untuk menyelamatkan diri. Turun takut jatuh, tetap bertahan di puncak gunung takut terkena hipotermia.
Menyadari tidak adanya jalan keluar akan membuat banyak orang lantas berputus asa. Tapi, sikap putus asa ini tentu akan membuat kita kalah dalam sekejap. Sebaliknya, kalau kita tetap berharap kita akan selamat, maka harapan itu akan mendorong kita untuk mencari jalan keluar, apapun itu.
Demikian juga dengan wadah-wadah positif seperti demokrasi dan keluarga yang kokoh. Kedua wadah ini menyokong emosi-emosi positif seperti percaya kepada orang lain, lebih mementingkan orang lain, dst.
Ring 5 - Apa yang bisa Saya Lakukan untuk Menciptakan Kebahagiaan dengan Pendekatan Psikologi Positif?
Penulis buku ini menjabarkan sebuah rumus kebahagiaan (yang berlangsung terus) berdasarkan pendekatan psikologi positif.
Rumusnya yakni: H = S + C + V
“H” adalah kebahagiaan otentik kita, “S” adalah “bakat bahagia” dalam diri Anda, “C” adalah lingkungan, dan “V” adalah faktor-faktor yang dalam kendali Anda. Mari kita bahas satu per satu.
1. Bakat bahagia (S)
Menurut penulis buku ini, ada orang yang memiliki bakat bahagia bawaan lahir dan ada juga orang yang tidak memilikinya. Bakat ini bersifat genetis sehingga tidak bisa diubah, ditumbuhkan, atau pun ditingkatkan.
Pengaruh bakat ini pada kebahagiaan diri kita adalah 50%. Jadi, beruntunglah orang-orang yang memiliki bakat ini.
2. Lingkungan tempat kita hidup
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu prinsip psikologi positif adalah mempelajari wadah-wadah positif seperti demokrasi, keluarga yang harmonis, dst.
Nah wadah juga mencakup lingkungan tempat kita hidup. Ada lingkungan yang demokratis, ada lingkungan yang otoriter. Ada lingkungan yang mendukung individu-individu di dalamnya, ada juga lingkungan yang toxic, yang justru menghancurkan individu-individunya.
Tapi wadah & lingkungan tidak hanya itu saja. Penghasilan kita, gender kita, status kita (single atau sudah menikah), dan pendidikan kita juga termasuk wadah & lingkungan.
Dan, semua ini turut berpengaruh pada kebahagiaan kita, di mana menurut penulis buku ini, besar pengaruhnya adalah 10%.
3. Faktor-faktor yang berada di bawah kendali kita
Ini adalah apa yang kita pikirkan, bagaimana perspepsi kita terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada diri kita maupun yang terjadi di luar diri kita.
Pengaruh faktor ini terhadap kebahagiaan kita adalah 40%.
Nah melihat 3 formula kebahagiaan barusan, hanya ada 2 faktor yang bisa kita ubah yakni lingkungan dan faktor ke-3. Tapi, lingkungan tidak berperan banyak karena lingkungan hanya memberikan kebahagiaan yang sementara.
Untuk mendapatkan kebahagiaan yang otentik, yang berlangsung terus, kita perlu bersandar kepada faktor yang ketiga, yakni pikiran kita.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengubah pikiran Anda antara lain:
- Memaafkan masa lalu Anda
- Bersyukur dengan kehidupan yang Anda miliki
- Memberikan makna pada kehidupan Anda
Martin E. P. Seligman, Ph.D., adalah Kepala Profesor Psikologi pada Universitas Pennsylvania, yang juga menjabat sebagai direktur Positive Psychology Network, dan mantan presiden American Psychological Association.
Setelah membaca buku “Authentic Happiness,” Putra pun mendapatkan beberapa insight, di antaranya:
- Ada 2 jenis kebahagiaan, yakni kebahagiaan yang sementara dan kebahagiaan yang berlangsung terus. Contoh kebahagiaan yang sementara adalah rasa bahagia sehabis mendapatkan gelar juara, atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Contoh kebahagiaan yang berlangsung terus antara lain bahagia karena hidup kita penuh makna, atau karena hidup kita bermanfaat bagi orang lain.
- Berbeda dari pendekatan psikoanalisis yang menganggap bahwa perilaku kita dibentuk oleh tabiat-tabiat instingtif yang negatif seperti ketamakan, keegoisan, dan hasrat untuk berkuasa, psikologi positif yang dianut penulis buku ini menganggap bahwa perilaku kita juga dibentuk oleh tabiat-tabiat instingtif yang positif seperti insting bekerja sama dengan orang lain, insting untuk lebih mementingkan orang lain dibanding diri sendiri, insting untuk mencari makna, dst.
- Cara untuk bisa bahagia dengan pendekatan psikologi positif adalah dengan mencurahkan lebih banyak perhatian pada pikiran kita. Periksa apakah pikiran kita sudah mendukung kehidupan kita atau belum. Periksa bagaimana kita memandang kejadian-kejadian yang terjadi pada hidup kita, apakah kita memandangnya secara positif atau negatif. Pandangan yang positif akan membahagiakan diri kita, sebaliknya pandangan yang negatif akan membuat kita marah, sedih, atau kecewa.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Putra, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital.
Rekomendasi Baring Lainnya