5 LEVELS OF LEADERSHIP (Proven Steps to Maximize Your Potential)
John C. Maxwell
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Johnny adalah manajer baru yang baru dipromosikan karena kinerjanya yang sangat luar biasa di mata manajemen. Menduduki posisinya saat ini bukannya membuat Johnny lebih happy, justru malah membuatnya semakin stres dan merasa tertekan karena target yang diberikan pihak manajemen tidak kunjung tercapai.
Kondisinya ini membuat ia bertanya-tanya, apa yang harus ia lakukan agar bisa membalikkan keadaan? Bisakah ia memperbaiki keadaan? apakah ia benar-benar sudah menjadi pemimpin yang baik untuk timnya? Dan, saking frustrasinya Johnny sampai berpikir, apakah memang ia tidak berbakat untuk memimpin?
Pertanyaan-pertanyaan ini terus terngiang di kepalanya. Sampai pada satu hari ia bertemu dengan buku 5 LEVELS OF LEADERSHIP (Proven Steps to Maximize Your Potential) karya John C. Maxwell.
Bagaimana Johnny bisa mengatasi masalahnya? Mari kita simak perjalannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Apakah Kepemimpinan Hanya Bisa Dilakukan Orang-Orang Tertentu Saja Atau Bisa Dilakukan Semua Orang?
Bagi yang tidak memiliki bakat alami, kepemimpinan bisa menjadi sebuah misteri. Bagi mereka, memimpin orang lain bagaikan berjalan di dalam lorong yang gelap. Mereka mengetahui kemana tujuan mereka, namun mereka tidak dapat melihat jalur yang mereka lalui dan mereka tidak mengetahui rintangan yang akan mereka hadapi.
Bagi sebagian besar orang dalam dunia akademik, kepemimpinan merupakan tindakan teoritis. Dimana penilaiannya berdasarkan seberapa mampunya mereka dalam meneliti, mempelajari, dan selalu bisa menguasai perdebatan.
Namun sebenarnya kepemimpinan bisa diukur dan dipelajari oleh siapapun. Kepemimpinan yang memiliki 5 tingkat—kepemimpinan yang sesungguhnya—bisa dipelajari oleh siapa pun.
Kelima tingkat kepemimpinan ini mendefinisikan ‘memimpin’ sebagai sebuah kata kerja, bukan kata sifat. Kepemimpinan merupakan proses, bukan posisi. Kepemimpinan berurusan dengan manusia dan dinamika kehidupannya, yang mana ini berarti selalu berubah. Kepemimpinan tidak pernah statis.
Kelima tingkatan kepemimpinan ini dapat menguraikan proses memimpin menjadi langkah-langkah yang mudah untuk dipahami.
Kapan saatnya memulai kepemimpinan? Apa yang harus kita lakukan pertama kali? Metode apa yang harus kita gunakan? Bagaimana kita bisa memberikan pengaruh kepada orang lain? Bagaimana kita bisa mengembangkan tim yang produktif? Bagaimana kita membantu para pengikut agar menjadi pemimpin-pemimpin masa depan? Kelima langkah kepemimpinan akan menjawab seluruh pertanyaan ini.
Ring 2 - Darimana Perjalanan Menjadi Pemimpin Di Mulai?
Posisi adalah tingkatan kepemimpinan yang paling rendah. Ini adalah jenis kepemimpinan yang paling mudah dan paling banyak ditemukan di organisasi. Pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin posisional hanya datang dari jabatan saja.
Orang-orang mengikuti pemimpin posisional karena ditentukan oleh aturan. Kepemimpinan posisional hanya berdasarkan pada jabatan dan posisi hirarki saja. Tidak ada yang salah jika kita berada di tingkat kepemimpinan ini, namun akan menjadi salah jika kita hanya menggunakan posisi ini untuk menarik pengikut.
Orang yang berhenti di tingkat pertama kepemimpinan ini, mungkin bisa menjadi seorang atasan atau bos, namun mereka tidak akan bisa menjadi pemimpin. Yang mereka miliki adalah anak buah, bukan anggota. Para pemimpin macam ini bergantung pada aturan, kebijakan, dan struktur organisasi untuk mengendalikan orang lain.
Para pemimpin posisional biasanya memiliki kesulitan untuk bekerja dengan relawan, orang yang lebih muda, dan orang yang berpendidikan tinggi. Kenapa? Karena para pemimpin posisional tidak memiliki pengaruh, dan tipe-tipe orang seperti itu cenderung lebih egois dalam berpikir dan bersikap.
Posisional adalah tempat memulai yang baik. Dan seperti juga dengan tiap tingkatan kepemimpinan lainnya, kepemimpinan posisional pun memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini adalah kelebihan dari jenis kepemimpinan ini:
- Kepemimpinan posisional biasanya diberikan pada seseorang karena mereka memiliki potensi memimpin
- Kepemimpinan posisional membawa arti bahwa otoritas berfungsi di sana
- Kepemimpinan posisional merupakan awal dari kepemimpinan yang hebat
- Kepemimpinan posisional memberikan orang yang berpotensi sebagai pemimpin kesempatan untuk membentuk dan menentukan gaya kepemimpinan mereka
Kemudian, kekurangan dari kepemimpinan di tingkat ini adalah:
- Kepemimpinan posisional sering menyimpang
- Kepemimpinan posisional biasanya tidak menghargai orang lain
- Kepemimpinan posisional biasanya termakan politik
- Pemimpin yang memimpin berdasarkan posisi biasanya mendahulukan hak daripada kewajiban
- Pemimpin yang terhenti di tingkat ini biasanya kesepian
- Pemimpin yang terhenti di tingkat ini akan punah dan menghilang
- Masalah dan kerugian yang menghadang mereka jauh lebih berat
- Para pemimpin posisional memperoleh upaya seadanya dari para pengikut, bukan upaya yang terbaik
Agar kita bisa memanfaatkan dengan baik tingkat kepemimpinan pertama ini, maka kita perlu:
- Berhenti bergantung pada posisi untuk mendorong orang lain
- Tukar jabatan dengan kemajuan
- Tinggalkan posisi Anda dan mulai fokus pada orang-orang di sekitar yang membantu Anda
Ring 3 - Kenapa Dibandingkan Posisi, Pemimpin Perlu Lebih Berfokus Pada orang Sekitar?
Tingkatan kepemimpinan yang kedua ini berdasarkan pada hubungan dan ikatan. Pada tingkat keikhlasan ini, orang-orang mengikuti pemimpin karena mereka menginginkannya. Ketika Anda menyukai kehadiran orang lain dan memperlakukan mereka layaknya individu yang memiliki nilai berharga, maka berarti Anda mulai mempengaruhi mereka.
Para pemimpin seperti ini pada akhirnya mengetahui siapa orang yang membantu dan bekerja di sekeliling mereka. Para pengikut pun juga mengenal siapa pemimpin mereka. Dengan begini, organisasi mereka terbentuk dengan dasar hubungan yang solid.
Berikut ini kelebihan dari kepemimpinan dengan terbuka:
- Pemimpin yang terbuka membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan
- Pemimpin yang terbuka meningkatkan level energi
- Pemimpin yang terbuka menciptakan percakapan yang juga terbuka
- Pemimpin yang terbuka terfokus pada nilai yang dimiliki oleh tiap orang
- Pemimpin yang terbuka memelihara kepercayaan
Kekurangan dari kepemimpinan tingkat ini adalah:
- Pemimpin yang terbuka biasanya menjadi begitu lembut kepada beberapa orang
- Memimpin dengan terbuka bisa membuat para pencapain prestasi menjadi frustasi
- Pemimpin yang terbuka tidak jarang dimanfaatkan kebaikannya
- Kepemimpinan yang terbuka sulit dilakukan oleh orang yang secara alamiah sulit disukai
- Kepemimpinan yang terbuka memaksa Anda untuk berhubungan dengan orang lain secara utuh
Ring 4 - Bagaimana Cara Membangun dan Mempertahankan Hubungan Baik dengan Orang di Sekitar?
(Anda dapat mencintai orang lain tanpa harus memimpin mereka, namun Anda tidak akan mampu memimpin mereka tanpa mencintai mereka.)
Sebuah ikatan atau hubungan merupakan kunci utama untuk menggapai kesuksesan, walaupun Anda mencoba untuk menjual, melatih, mengajar, memimpin atau hanya ingin mengerjakan tugas harian dalam hidup Anda. Orang akan bersedia membuka diri terhadap pemimpin yang ingin mengikat hubungan baik dengannya.
Memimpin sebuah organisasi selain merupakan perkara sistem, pun juga merupakan perkara jiwa. Kepemimpinan yang efektif menemukan sumber efektifitasnya dalam proses memahami orang lain. Para pemimpin di tingkat ini pun juga harus bisa mempraktekkan aturan emas. Dengan mempraktekkan peraturan emas ini, semua orang akan merasa dihargai dan dihormati.
Tujuan para pemimpin tingkat kedua ini bukanlah sekedar mempertahankan posisi. Namun lebih kepada mengenal orang-orang yang membantunya dan memahami bagaimana cara untuk bisa mempertahankan hubungan baik dengan mereka.
Di sini, Anda mengembangkan kepercayaan. Lingkungan di mana Anda memimpin akan menjadi jauh lebih positif—baik di dalam pekerjaan, rumah, maupun di masyarakat.
Ring 5 - Apakah Hanya dengan Berfokus Pada Hubungan Baik dengan Sekitar, Sudah Bisa Membuat Kita Jadi Pemimpin yang Baik dan Sukses?
Salah satu bahaya masuk ke dalam tingkat kepemimpinan kedua adalah merasa kerasan di sana. Namun, pemimpin yang baik tidak hanya membuat lingkungan kerja yang nyaman saja. Mereka juga merampungkan sesuatu. Mereka menghasilkan sesuatu. Itulah kenapa tingkatan kepemimpinan yang ketiga berdasarkan pada hasil.
Pada tingkatan ini para pemimpin meningkatkan pengaruh dan kredibilitas mereka. Orang-orang mulai mengikuti mereka karena apa yang telah mereka lakukan terhadap organisasi. Banyak hal positif yang terjadi di tingkat kepemimpinan ini. Pekerjaan rampung, moral semakin baik, keuntungan meningkat, masalah semakin mudah diselesaikan, dan tujuan-tujuan tercapai.
Dalam tingkat ini pula momentum hadir. Memimpin dan berpengaruh bagi orang lain menjadi tindakan yang semakin menyenangkan untuk dilakukan. Kesuksesan dan produktivitas telah menjadi bantuan yang bisa memudahkan dalam menyelesaikan segala masalah yang menghadang.
Produksi membedakan kualitas pemimpin yang sesungguhnya dari pemimpin yang hanya pantas berada pada tingkat posisi. Pemimpin yang baik akan selalu membuat sesuatu menjadi nyata. Mereka memberikan hasil. Mereka bisa menimbulkan dampak yang signifikan dalam perusahaan. Tidak hanya produktif secara individual, namun mereka pun juga bisa meningkatkan produktivitas tim.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari kepemimpinan produktif:
- Kepemimpinan produktif memberikan kredibilitas pada pemimpinnya
- Kepemimpinan produktif menentukan standar dan teladan yang bisa diikuti oleh para pengikutnya
- Pemimpin yang produktif memberikan kejelasan dan perwujudan akan visi-visi mereka
- Pemimpin yang produktif dapat memecahkan berbagai macam masalah
- Pemimpin yang produktif menciptakan momentum
- Pemimpin yang produktif merupakan pondasi dari sebuah tim yang produktif
Sedangkan kekurangan dari kepemimpinan tingkat ini adalah:
- Menjadi produktif bisa membuat kita menganggap diri kita sebagai pemimpin, yang mungkin sebenarnya kita belum sampai ke sana
- Para pemimpin produktif terbebani oleh tanggung jawab untuk memberikan hasil
- Kepemimpinan produktif membutuhkan keahlian membuat keputusan sulit setiap waktu
Ring 6 - Apakah Menjadi Pemimpin Produktif Berarti Sudah Bisa Memenangkan Segalanya?
Para pemimpin menjadi hebat, bukan karena kekuasaan dan kekuatan mereka. Namun karena mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan orang lain. Itulah yang terjadi pada pemimpin di tingkat ini. Mereka menggunakan posisi, hubungan, dan produktivitas mereka untuk berinvestasi pada para pengikutnya, yaitu mengembangkan para pengikutnya hingga menjadi pemimpin-pemimpin hebat.
Produksi mungkin bisa memenangkan permainan, namun dengan mengembangkan orang lain Anda akan memenangkan berbagai kejuaraan. Pada tingkat ini, ada dua hal yang selalu terjadi.
Pertama, kerja tim akan meningkat ke level yang lebih tinggi. Kenapa? Karena jika kita berinvestasi pada orang lain maka hubungan kita dengan mereka akan semakin erat, kita akan membantu para pekerja semakin mengenal satu sama lain, dan kesetiaan yang mereka berikan akan semakin tinggi.
Kedua, kinerja akan semakin membaik dan terus membaik. Kenapa? Karena terdapat lebih dari satu pemimpin di dalam tim, dan mereka akan membantu Anda untuk meningkatkan kinerja seluruh anggota. Pada tingkat ini, para pemimpin mengubah kehidupan orang yang mereka pimpin.
Mengeluarkan sisi terbaik dari orang lain biasanya merupakan awal dari memperoleh yang terbaik dari tim. Berikut ini beberapa kelebihan dari kepemimpinan tingkat 4:
- Mengembangkan orang lain membedakan diri Anda dengan pemimpin lainnya
- Mengembangkan orang lain memastikan bahwa pertumbuhan bisa dipertahankan
- Mengembangkan orang lain berarti memperkuat mereka untuk memenuhi tanggung jawab kepemimpinan mereka
- Mengembangkan orang lain memperkuat pemimpin untuk memimpin lebih banyak orang
Sedangkan kekurangan dari kepemimpinan tingkat ini adalah:
- Jika hasrat egois masih dimiliki oleh seorang pemimpin, maka mengembangkan orang lain akan cenderung bertujuan untuk memperoleh keuntungan diri sendiri
- Mengembangkan orang lain akan menjadi ancaman bagi para pemimpin yang selalu merasa tidak aman
Ring 7 - Bagi Seorang Pemimpin, Apakah Ada yang Lebih Sulit Daripada Mengembangkan Orang Lain?
Tingkat kepemimpinan yang paling sulit dan paling tinggi adalah tingkat terpuncak. Jika sebagian besar orang bisa belajar untuk memanjat dari tingkat pertama hingga tingkat keempat, maka tingkat kelima ini tidak hanya membutuhkan upaya keras, kemampuan dan niat yang kuat. Untuk mencapai tingkat ini, seseorang juga harus memiliki sebuah bakat yang kuat.
Apa yang dilakukan para pemimpin di tingkat kelima? Mereka mengembangkan orang untuk menjadi pemimpin tingkat keempat.
Jika seseorang bisa menghormati, menghargai dan sekaligus produktif, maka dia akan memiliki pengaruh pada orang lain dan memperoleh pengikut dengan cukup mudah. Namun, untuk membuat orang lain berkembang menjadi pemimpin yang mandiri merupakan hal yang sulit.
Sebagian besar pemimpin tidak melakukan ini, karena hal ini membutuhkan lebih banyak tenaga, upaya dan waktu daripada sekedar memimpin orang lain. Namun, di luar itu semua, mengembangkan seseorang untuk menjadi pemimpin hingga orang tersebut mampu menelurkan pemimpin-pemimpin lainnya, merupakan perkara yang jauh lebih sulit.
Kelebihan dari para pemimpin puncak adalah:
- Pemimpin puncak akan membawa serta organisasi ke tingkat puncak
- Pemimpin puncak akan menciptakan peninggalan di dalam organisasi
- Pemimpin puncak memberikan standar yang tinggi bagi kepemimpinan
Kekurangan dari kepemimpinan di tingkat ini adalah:
- Menjadi pemimpin puncak akan membuat Anda merasa telah tiba di tempat
- Menjadi pemimpin puncak bisa menghilangkan fokus Anda
- Menjadi pemimpin puncak bisa membuat Anda mempercayai semua sanjungan orang
Agar kita tidak terlena dan dapat mempertahankan posisi di tingkat puncak kepemimpinan, maka kita perlu tetap mengembangkan dan mempromosikan para pemimpin yang potensial. Pemimpin yang tertinggi adalah mereka yang bersedia mengembangkan orang lain ke titik di mana orang tersebut bisa melampauinya baik dari pengetahuan, kemampuan atau bahkan kebijaksanaan.
John Maxwell, telah berpengalaman lebih dari 25 tahun dalam kepemimpinan agama Kristen. Sebagian besar dari masa-masa itu telah dihabiskan dengan menjabat sebagai pastur senior, yang biasanya pada Gereja Skyline Wesleyan di San Diego, California. Beliau juga mengabdi sebagai Executive Director of Evangelism pada Wesleyan World Headquarters. Beliau menjadi pembicara dan membuat seminar di Amerika Serikat dan Kanada.
Seperti itulah Johnny menemukan solusi masalahnya agar bisa menggerakkan tim dan terhindar dari tekanan dari pihak manajemen.
Inilah beberapa poin-poin penting yang Johnny temukan dari pemikiran John Maxwell yang langsung ia terapkan.
- Ada 5 jenis level kepemimpinan.
- Pertama, seseorang menjadi pemimpin karena posisi yang ia terima dari pihak manajemen
- Kedua, pemimpin yang baik tidak boleh berfokus pada posisinya, mereka harus lebih berfokus pada membangun dan menjaga hubungan baik pada sekitarnya, terutama yang mendukung dan membantu. Dengan begini mereka menjadi lebih dipercaya dan dihormati
- Ketiga, seorang pemimpin yang baik pun harus menunjukkan hasil kerja yang berdampak langsung ke organisasi dan tim. Ini membuat kepemimpinannya semakin kuat dan semakin diyakini oleh pengikutnya
- Keempat, pemimpin yang dapat mengembangkan orang lain untuk menjadi pemimpin akan semakin dicintai timnya dan semakin bisa mencapai banyak kesuksesan.
- Pemimpin level terakhir adalah yang bisa mengembangkan orang lain jadi pemimpin, hingga pemimpin yang dikembangkannya tersebut juga bisa membuat orang lain menjadi pemimpin juga.
- Pemimpin puncak senang jika orang yang dikembangkannya bisa melebihi dirinya. Namun Ini adalah level yang paling sulit dicapai.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Johnny, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya