
THE ULTIMATE SECRETS OF TOTAL SELF-CONFIDENCE
DR. Robert Anthony
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Harlan orang yang minderan. Ini disebabkan karena ia merasa tidak memiliki kelebihan apapun yang bisa dibanggakannya, baik dari segi harta, penampilan, maupun kecerdasan. Ia juga merasa dirinya orang yang membosankan sehingga tidak banyak orang yang tertarik untuk berteman dengannya.
Satu hal yang membuatnya resah adalah, dengan ketidakpercayaan diri seperti itu, akan sulit baginya untuk bisa meraih kesuksesan. Karena untuk sukses dibutuhkan interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan mereka, dan saling tukar informasi dan pikiran dengan mereka. Bahkan, tak jarang juga semakin banyak teman akan mendatangkan semakin banyak tawaran.
Ini membuat dirinya terdorong untuk mengatasi keminderannya. Tapi dia tak tahu apa yang harus dilakukan. Haruskah ia mengubah penampilannya? Haruskah ia jadi orang yang hebat dulu baru bisa percaya diri? Atau, adakah cara lain untuk bisa percaya diri?
Pertanyaan-pertanyaan itu mendorongnya untuk membaca buku “The Ultimate Secrets of Total Self-Confidence” karya Robert Anthony. Dia sangat berharap buku itu bisa memberikannya solusi. Oleh karena itu, dia sangat antusias untuk segera menyelesaikan buku tersebut.
Nah Anda yang sedang membaca cerita ini, yuk temani Harlan menemukan jawaban dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Penyebab Seseorang Tidak Percaya Diri menurut Buku Ini?
Dalam buku ini, penulisnya menjelaskan bahwa penyebab seseorang tidak percaya diri adalah karena dia percaya bahwa dirinya memiliki kualitas-kualitas tertentu yang menurutnya membuat dirinya tidak layak untuk dihargai.
Dalam masyarakat kita, memang ada beberapa kualitas yang sering dianggap layak untuk dibanggakan, dikagumi, disukai, dan dihargai. Misalnya, kaya, cantik, tampan, cerdas, dan keren. Dan, ada juga beberapa kualitas yang sering dianggap tidak layak untuk dibanggakan, dikagumi, disukai, dan dihargai, seperti misalnya miskin, bodoh, dan memiliki paras yang tidak cantik atau tampan.
Nah karena kita hidup di dalam masyarakat, maka anggapan kita tentang mana kualitas-kualitas yang patut dihargai dan mana yang tidak pun akan sama dengan anggapan umum masyarakat. Kalau masyarakat kita menganggap bahwa menjadi orang kaya itu patut dihargai dan menjadi miskin itu tidak layak dihargai, maka kita sebagai anggota masyarakat pun akan lebih menghargai orang kaya dibanding orang miskin atau orang yang biasa-biasa saja.
Artinya, kalau kita tidak kaya, maka kita pun akan menganggap diri kita tidak layak dihargai. Dan, ini akan membuat kita kehilangan kepercayaan diri.
Adapun kenapa kita percaya bahwa kita memiliki kualitas-kualitas tertentu yang tidak layak dihargai bisa jadi karena orang lain terus-menerus meyakinkan kita bahwa kita memang memiliki kualitas-kualitas tersebut, atau bisa jadi juga karena kita sering mengalami kejadian tertentu yang membuat kita menyimpulkan bahwa kita memang memiliki kualitas-kualitas itu.
Misal, kalau teman, guru, atau orangtua kita terus-menerus berkata, “Kamu bodoh” kepada diri kita sehingga membuat kita percaya ucapannya dan kita juga percaya jika bodoh itu tidak layak dihargai, maka kita pun akan minder dan merasa tidak berharga.
Begitu juga kalau kita sering mendapatkan nilai 5 dan kita menganggap nilai 5 itu buruk, maka lama-kelamaan diri kita akan menyimpulkan bahwa kita bodoh dan tidak layak dihargai.
Jadi di sini, ada 2 masalah yang membuat kita tidak percaya diri:
- Kita percaya anggapan orang lain atau diri sendiri kalau kita memiliki kualitas-kualitas tertentu
- Kita percaya bahwa kualitas-kualitas tersebut buruk dan tidak layak dihargai, di mana kepercayaan ini seringkali lahir dari ajaran masyarakat kepada diri kita.
Ring 2 - Apa Penyebab Seseorang Sulit Membangun Kepercayaan Diri meskipun Sudah Mencobanya?
Untuk menjawabnya, mari kita terlebih dulu kembali ke Ring 1. Tadi sudah dijelaskan kalau kita kehilangan kepercayaan diri karena kita percaya bahwa diri kita memiliki kualitas-kualitas tertentu yang menurut pandangan kita atau pandangan masyarakat kita tidak layak dihargai.
Sekarang, mari kita garisbawahi kata percaya. Kalau kita percaya sesuatu, maka tanpa sadar kepercayaan itu akan membuat kita menutup mata kita dari hal-hal yang bertentangan dengan kepercayaan kita tersebut.
Misal, kalau kita percaya kita bodoh dan kita percaya hal itu membuat kita tidak layak dihargai, maka tanpa sadar kita akan menutup mata kita saat ada orang yang meyakinkan diri kita kalau kita pintar atau kalau menjadi bodoh itu tetap layak dihargai.
Bukan hanya itu, tanpa sadar kita juga hanya akan mencari-cari bukti yang mendukung kepercayaan kita dan mengabaikan bukti-bukti yang menyangkal kebenaran dari apa yang kita percayai. Kalau kita percaya kita bodoh, maka tanpa sadar kita akan mencari-cari bukti yang membuktikan kalau kita memang bodoh dan kita akan menyangkal bukti-bukti yang mengatakan kalau kita tidak bodoh.
Dua hal inilah yang membuat kita sulit untuk membangun kepercayaan diri. Keyakinan/kepercayaan yang tertanam kuat di pikiran bawah sadar kita akan selalu melakukan penolakan. Saat kita meyakinkan diri kita kalau kita cerdas atau kalau menjadi bodoh itu tetap layak dihargai, pikiran bawah sadar kita menangkisnya dan menyodorkan bukti-bukti kalau kita tidak cerdas.
Ring 3 - Apakah Saya Harus Punya Kelebihan Dulu Baru Bisa Percaya Diri?
Menurut buku ini tidak. Sebaliknya, kita justru perlu menerima diri kita apa adanya, menerima kekurangan dan kelebihan diri kita. Bahkan, penulis buku ini menyatakan, penerimaan diri justru merupakan fondasi untuk bisa memiliki kepercayaan diri yang kokoh, yang tidak mudah goyah.
Kalau kita beranggapan bahwa untuk percaya diri, terlebih dulu kita harus memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan, maka kita tidak akan percaya diri kalau kita mendapati diri kita tidak memiliki kelebihan apapun. Inilah kenapa, penulis buku ini menganggap bahwa yang dibutuhkan adalah penerimaan diri.
Mungkin Anda akan berpikir bahwa menerima diri sendiri berarti pasrah dan tidak berusaha untuk menjadi lebih baik. Tapi ini keliru. Karena, justru saat kita menerima diri kita sendiri, kita memiliki kekuatan yang kita butuhkan untuk menggapai mimpi-mimpi kita. Dan, kekuatan itu tak lain adalah kepercayaan diri.
Jadi, penerimaan diri membuat kita percaya diri, kepercayaan diri membuat kita optimis mengejar impian-impian kita dan optimis untuk menjadi lebih baik lagi.
Ring 4 - Bagaimana Rahasia agar bisa Percaya Diri?
Ada beberapa cara yang disampaikan dalam buku ini untuk membangun kepercayaan diri kita.
Pertama, dehipnotis diri Anda. Dehipnotis berarti membebaskan diri Anda dari kepercayaan-kepercayaan bawah sadar yang membuat Anda tidak percaya diri.
Beberapa cara untuk mendehipnotis diri antara lain:
- Periksa kembali keyakinan, nilai, asumsi, pola pikir, harapan, dan goal Anda. Tanyakan kepada diri Anda apakah keyakinan, asumsi, dan pola pikir itu benar atau tidak; tanyakan juga apakah keyakinan, asumsi, dan pola pikir itu mendukung kebaikan diri Anda; tanyakan apakah nilai yang Anda pegang benar dan mendukung diri Anda atau tidak.
- Secara sadar dan sengaja mencari bukti-bukti yang menyangkal apa yang Anda percayai. Misalnya, Anda percaya bahwa Anda bodoh. Maka, carilah bukti yang menyangkal keyakinan tersebut; carilah hal-hal yang membuktikan bahwa Anda tidak bodoh.
- Tanyakan kepada diri Anda apakah anggapan masyarakat tentang sesuatu benar atau salah. Misal, kalau orang-orang di sekeliling Anda menganggap bahwa memiliki berat badan berlebih itu layak dicap buruk karena menunjukkan kemalasan. Maka, tanyakan pada diri Anda benarkah memiliki berat badan berlebih itu buruk karena menandakan kalau orangnya malas?
Kedua, kembangkan karakter self-reliance. Self-reliance adalah sikap di mana Anda mengandalkan diri Anda untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah Anda. Self-reliance juga berarti Anda menjadikan diri Anda sebagai pusat untuk menentukan seperti apa hidup yang ingin Anda jalani.
Kalau Anda orang yang self-reliant, Anda akan menentukan sendiri apa impian dan harapan Anda, sesuai dengan kata hati Anda. Intinya, orang yang self-reliant akan lebih mengikuti kata hatinya dibanding kata orang lain. Ia tidak akan ikut-ikutan menjadi Youtuber misalnya, hanya karena semua orang berpikir menjadi Youtuber itu keren.
Kenapa self-reliance bisa melahirkan kepercayaan diri adalah karena kebiasaan untuk mengandalkan diri sendiri akan meningkatkan kemampuan problem solving dan kemampuan decision making kita. Saat kita menyadari diri kita punya kemampuan problem solving dan kemampuan decision making yang baik, maka kita pun akan lebih percaya diri.
Ketiga, berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain. Ya, karena yang selalu terjadi adalah, bukan kita membandingkan diri kita yang sebenarnya dengan diri orang lain yang sebenarnya melainkan kita membandingkan diri kita yang sebenarnya dengan diri orang lain yang kita bayangkan sempurna atau lebih baik dari kita. Tentu saja, perbandingan seperti ini tidak fair dan kita akan selalu terlihat lebih buruk.
Empat, bebaskan diri Anda dari kendali orang lain. Ya, seringkali hidup seseorang dikendalikan oleh orang lain yang bukan dirinya. Kendali tersebut bisa bermacam rupa, mulai dari mengendalikan mimpi-mimpinya, mengendalikan apa yang harus dilakukannya, mengendalikan apa yang harus dibacanya, dikonsumsinya, ditontonnya, bahkan mengendalikan apa yang harus dipakainya.
Orang yang dikendalikan orang lain akan terus-menerus mencari validasi alias pengakuan dari orang lain. Kalau orang lain tidak mengakuinya, maka dia akan menjadi sedih, minder, dan hilang kepercayaan diri. Oleh karena itulah, sangat perlu untuk membebaskan diri kita dari kendali orang lain.
DR. ROBERT ANTHONY, Telah menjadi figur rahasia bagi banyak orang sukses di dunia. Selama tiga puluh tahun terakhir ia menghabiskan waktunya menguak misteri pikiran. Ia juga mendapatkan gelar Ph.D. dalam Behavioral Psychology dari Pacific Western University.
Akhirnya, Harlan berhasil menyelesaikan buku “The Ultimate Secrets of Total Self-Confidence”. Sambil menutup buku tersebut, ia mulai merinci insight-insight yang didapatkannya dari buku itu dalam benaknya. Di antaranya adalah:
- penyebab seseorang tidak percaya diri adalah karena dia percaya bahwa dirinya memiliki kualitas-kualitas tertentu yang menurutnya membuat dirinya tidak layak untuk dihargai.
- Penyebab kenapa seseorang sulit membangun kepercayaan diri adalah karena sekali dia percaya bahwa dirinya buruk dan tidak layak dihargai, maka kepercayaan itu akan membuatnya menutup mata dari kenyataan bahwa dia baik dan layak dihargai. Di samping itu, kepercayaan tersebut juga akan membuatnya terus-menerus mencari bukti yang mendukung kepercayaan itu dan mengabaikan bukti yang menyangkal kepercayaan tersebut.
- Untuk bisa percaya diri, kita tidak perlu harus memiliki kelebihan terlebih dulu. Hal fundamental yang dibutuhkan justru adalah penerimaan diri, yakni menerima diri kita apa adanya; menerima kekurangan dan kelebihan diri kita.
- Beberapa cara untuk membangun kepercayaan diri antara lain mendehipnotis diri dari kepercayaan-kepercayaan yang membuat kita minder, membangun karakter self-reliance, berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan membebaskan diri kita dari kendali orang lain.
Terima kasih telah menemani perjalanan Harlan, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
