
START IT UP: Why Running Your Own Business Is Easier Than You Think
Luke Johnson
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Ring 10
-
Ring 11
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Karena beberapa kali ditolak kerja, Anisa mulai putus asa. Ia mulai berpikir bagaimana cara menghasilkan uang tanpa harus bersusah payah melamar pekerjaan.
Saat Anisa lagi fokus mengupas bawang untuk menyiapkan makan malam keluarga sore ini, ia kepikiran ide untuk membangun usaha. Ia merasa idenya ini bisa menghasilkan lebih banyak uang daripada ia harus bekerja.
Masalahnya Anisa datang dari keluarga pekerja. Ia tidak punya pengalaman sama sekali bagaimana cara menjalankan sebuah bisnis. Selain itu ia percaya kalau orang tuanya pasti akan melarang dia untuk menjadi pengusaha.
Jadi ia harus mempersiapkan dirinya agar bisa memberikan argumen yang baik ke orangtuanya. Semangat yang begitu menggebu-gebu membuat ia menghabiskan malamnya untuk mencari informasi tentang cara menjalankan bisnis di internet.
Ada banyak artikel dan rekomendasi buku bisnis yang ia baca. Dari sekian banyak halaman yang ia lihat, ia memutuskan untuk membeli buku Start It Up: “Why Running Your Own Business Is Easier Than You Think” karya Luke Johnson di toko online langganannya.
Ia merasa buku ini bisa membantu dirinya memiliki pondasi pemahaman bagaimana cara membangun dan menjalankan sebuah bisnis.
Penasaran bagaimana Anisa akan menjadi pebisnis sukses? Mari kita simak perjalannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Sebenarnya Apa Sih yang Memotivasi Seseorang Menjadi Pengusaha?
Saya akan memulai dengan hal-hal yang selalu muncul seperti kegagalan, ambisi, uang, kebahagiaan, dan keberhasilan. Inilah alasan yang sering sekali kita dengar dari mereka yang telah atau ingin menjadi pengusaha.
Mari kita mulai dengan “kegagalan”. Saya lebih suka kata “kemunduran”. Terdengar lebih positif. Tapi apapun namanya, saya juga mengalami beberapa kegagalan usaha.
Dengan bangkit dari kegagalan Anda akan menjadi lebih kuat dan idealnya akan lebih siap untuk hal-hal berikut. Jadi, saya akan memulai “buku petunjuk bisnis” ini dengan how-not-to (bagaimana supaya tidak) dan beberapa please-don’ts (sebaiknya jangan lakukan).
Kuncinya adalah bersikap kreatif terhadap kegagalan dan tidak ciut karena sikap dan ucapan yang merendahkan. Menyerah adalah tragedi terburuk. Anda harus bangkit setiap gagal dan bekerja lebih keras. Bencana hari ini akan segera hilang dan peluang baru akan segera datang.
Lalu kenapa saya dan para pengusaha lainnya sengaja masuk ke bidang yang banyak kemungkinan gagalnya? Sebagian adalah karena ambisi.
Ambisi – sari kehidupan Ambisi adalah hasrat berkompetisi yang muncul sejak nenek moyang.
Ambisi adalah semangat yang menjadi energi setiap prestasi besar umat manusia – konstruksi besar, penemuan hebat, karya seni yang memukau, sampai peradaban yang luar biasa.
Konsep mulia seperti keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan mungkin untuk beberapa orang adalah hal yang menarik. Pulang ke rumah jam 4.30 sore, menolak promosi dan tanggung jawab, pensiun dini, hal-hal tersebut mungkin cocok untuk sebagian orang. Tapi tidak demikian dengan target pembaca buku ini.
Anda mungkin bertanya: ambisi? Untuk apa? Apakah pengusaha hanya mengejar keberhasilan, materi, pribadi atau sosial? Bagi saya keberhasilan itu adalah tentang terlibat dalam sesuatu yang bernilai, membuat perbedaan untuk kemajuan, melakukannya karena senang.
Ring 2 - Lalu Mengapa Lebih Banyak Orang Tidak Mau Menjadi Pengusaha?
Jangan banyak alasan, segeralah mulai jika Anda ingin memiliki bisnis sendiri. Beberapa calon pengusaha memiliki visi untuk memulai atau membeli usaha tapi sepertinya selalu beralasan untuk tidak melakukannya.
Alasannya:
- Kurang modal
- Pendapatan tidak jelas
- Menunggu ide hebat
- Menghindari resiko
Memulai lebih cepat dengan bisnis yang sudah berjalan. Keuntungan membeli bisnis yang sudah berjalan adalah Anda mewarisi pelanggan, stan, kontrak, gagasan, penyalur, produk, merek, dan semangat. Semua unsur-unsur vital ini perlu waktu bertahun-tahun untuk dibangun. Dan Anda akan mengalami jatuh bangun.
Anda mungkin merasa sulit mendapatkan modal untuk membeli sebuah bisnis. Tapi pengalaman saya jika Anda mendapatkan kesepakatan yang baik maka dana akan mengalir.
Ring 3 - Lalu Apa yang Saya Butuhkan untuk Bisa Memulai Bisnis?
Salah satunya adalah optimisme yang tepat. Optimisme adalah oksigen untuk kemajuan: lebih dari sekedar mood yang baik. Optimisme memercikkan kepercayaan diri, yang menyalakan ambisi, di mana akhirnya memicu tindakan.
Kedua adalah nilai sebuah ide. Mungkin pengusaha menghitung tiap-tiap momen inspirasi singkat yang mendatangi mereka. Memang kenyataannya supaya sukses pengusaha harus memiliki ide yang bagus.
Jika Anda masih berusaha menghasilkan ide-ide, saya bisa merekomendasikan buku berjudul A Technique for Producing Ideas (McGraw-Hill, 2003). Untuk menghasilkan ide, Mr. Young menyarankan serangkaian langkah:
Pertama, kumpulkan informasi dasar. Kedua, Anda perlu mengolah fakta yang dikumpulkan, mendengarkan makna bukan mencarinya. Ketiga, Anda perlu beristirahat! Lupakan permasalahan tersebut sementara. Kemudian ikuti eureka moment, saat jawaban yang tidak diduga hadir di depan anda. Jika semua gagal, tiru dan perbaiki.
Selanjutnya adalah pelaksanaan. Tentu saja, konsep teori semuanya sangat baik. Tapi apa yang dibutuhkan tiap bisnis adalah pelaksanaan yang kompeten. Supaya inovasinya bisa berhasil, mereka harus dijalankan dengan penuh keyakinan.
Dengan memulai bisnis berarti harus mau repot menciptakan nama untuk produk Anda. Bagaimana memilih nama yang baik untuk bisnis Anda? Pertama, maksimalkan imajinasi Anda. Jangan asal pilih. Jika ada warisan dari produk sebelumnya bisa digunakan asal tepat. Kemudian, pastikan namanya punya makna yang kuat. Kemudian hindari nama yang terlalu berlebihan, berat karena itu gunakan nama yang sederhana dan mudah diucapkan.
Jadi inilah saat yang tepat untuk memulai bisnis Anda sendiri. Memulai bisnis saat kondisi baik kemungkinan akan terasa tidak terlalu menakutkan dibandingkan pada saat resesi.
Tapi jika Anda terlalu terlena menimbang-nimbang kapan waktu yang tepat untuk menjadi pengusaha maka Anda akan kalah dengan para orangtua tunggal, mereka yang terpaksa berhenti sekolah, dan mereka yang baru saja terkena PHK.
Orang-orang tersebut harus memikirkan cara untuk bisa bertahan hidup. Membayar tagihan, sekolah anak, mencicil pinjaman apapun situasinya.
Untuk tipsnya:
- Mulailah bisnis dari bidang pendidikan atau minat Anda.
- Bidiklah pasar di mana banyak orang yang melewatkannya.
Ring 4 - Mengapa Banyak Orang Salah Paham Soal Menjadi Pengusaha?
Banyak orang salah paham mengenai mereka yang menjadi pengusaha. Ini adalah mitos pengusaha. Berikut ini adalah beberapa mitos tentang menjadi pengusaha;
- Pengusaha pasti termotivasi uang.
- Ide-ide sangat penting
- Pengusaha adalah bawaan lahir, bukan latihan
- Memulai bisnis adalah usaha individu seseorang.
- Pengusaha adalah orang jenius yang menemukan sesuatu
- Pengusaha biasanya adalah orang yang gagal secara akademis
- Kebanyakan bisnis baru gagal
- Pengusaha itu penyendiri
- Pengusaha itu suka bertaruh
- Pengusaha itu gila kerja
Coba cek ke dalam diri Anda, apakah Anda memiliki satu atau lebih mitos pengusaha di atas. Yang disebutkan di atas tentu saja tidak benar, atau setidaknya tidak benar-benar seperti itu.
Ring 5 - Siapa dan Kapan Waktu yang Paling Tepat Memulai Usaha?
Sama halnya dengan usia, tidak ada waktu yang paling sempurna untuk memulai bisnis – selain segera – jarang sekali ada pendiri bisnis yang memulai di usia yang tepat. Beberapa contohnya seperti Hamish Hamilton, pemilik dari The Times dan Sunday Times, yang sukses di usia enam puluhan, dan pemilik dari resep rahasia Kentucky Fried Chicken yang dikenal dengan Kolonel Sanders, yang juga sukses pada usia enam puluhan.
Masa inovasi paling subur adalah ketika kita umur dua puluhan: dari pemenang hadiah Nobel, pengusaha, komposer, penulis, pembuat terobosan dan karya agung cenderung berada pada wilayah kaum muda.
Memang semakin kita tua, kita akan semakin berpengalaman, itu sesuatu yang berharga. Tapi kita juga akan semakin berprasangka – sehingga kita lebih mudah melewatkan hal-hal original, kita merasa sudah tahu semua jawaban dan sudah mencoba semua.
Ring 6 - Mengapa Saya Perlu Berpartner dalam Menjalankan Bisnis?
Melakukan sendiri dan berpartner tentu memiliki suka dukanya sendiri. Jika Anda orang perfeksionis maka Anda akan lebih menyukai bekerja sendiri karena berharap hasil kerja sempurna. Tapi percayalah, hasilnya akan sangat berbeda jika Anda memiliki rekan kerja.
Memang uang yang saya dapat tidak sebanyak jika saya bekerja sendiri, tapi saya yakin pengalamannya akan lebih menyenangkan. Saya terlibat dengan lebih banyak proyek dibandingkan jika saya bekerja sendiri. Rekan membantu mengurangi beban keterasingan karena menjadi bos dan tekanan akibat menaksir resiko.
Ada beberapa kombinasi baik untuk rekanan. Kombinasi akuntan dan penjual, orang yang bekerja dengan “halus” dan bergaya “mafia” (tuan baik dan tuan jahat), atau si otak penemu yang brilian dengan otak komersial kelas satu.
Tapi beberapa (atau kebanyakan) rekanan bisa berakhir karena beberapa alasan. Pertama, kesuksesan bisa mengubah seseorang. Kedua, semakin tua maka situasi pribadi seseorang akan berubah. Ketiga, sakit keras.
Ring 7 - Bagaimana Saya Memastikan Kalau Calon Rekanan Saya adalah yang Tepat untuk Saya?
Saya bisa berkata bahwa semakin lama kemampuan saya menilai calon rekanan saya semakin baik. Tapi tetap tidak ada jaminan. Jika saya ingin berinvestasi maka ada lima pertanyaan yang saya tanyakan untuk diri saya sendiri.
- Seberapa hebat tim manajemennya?
- Apakah perusahaan itu akan mendapatkan hasil yang besar?
- Apakah mereka sudah menemukan tempat yang kokoh?
- Apakah sudah ada hasilnya sekarang, atau nanti di masa depan?
- Apakah manajemen memahami angka-angka? Apakah saya memahami mereka?
Ring 8 - Bagaimana Saya Memastikan Kalau Saya Berada di Jalur yang Tepat Sebagai Pengusaha?
Selain itu konsep “cukup” bukanlah sesuatu yang diminati oleh pengusaha. Saat mereka meraih target, maka mereka sudah meraih tantangan lain yang lebih besar. Mereka rela mengorbankan apapun termasuk waktu dengan keluarga. Kalau saya perhatikan maka tingkat perceraian di kalangan pengusaha lebih tinggi dibanding kalangan profesi lain.
Di sisi lain banyak pengusaha terlalu fokus menjalani perannya sebagai pemilik bisnis yang membuat mereka melupakan aspek kehidupan yang lain. Seolah-olah bisnis mereka adalah segalanya dan keluarga atau kesehatan mereka hal yang kurang penting.
Intinya adalah bagaimana caranya menyeimbangkan kehidupan bisnis, masyarakat, dan keluarga. Seperti orang-orang kaya beberapa tahun yang lalu. Mereka sibuk menjalankan bisnis, tetapi mereka tetap punya kontribusi di masyarakat, pergi beribadah, dan punya keluarga besar yang akrab. Tentu saja sekarang tantangannya lebih besar.
Luangkan waktu untuk memperhatikan aspek lain kehidupan Anda. Seperti kesehatan, pertumbuhan dari, spiritual dan luangkan waktu untuk liburan juga. Tentu jika menjalaninya bersama keluarga akan terasa lebih nikmat.
Ring 9 - Bagaimana Saya Mendapatkan Modal Usaha?
Alasan paling umum yang saya dengar dari mereka yang ingin memulai usaha tapi belum berani adalah modal. Menurut pengalaman saya ada beberapa investor potensial: Anda sendiri, investor Malaikat, Venture Capitalist, dan bank.
Moonlighting: awal yang baik untuk memulai
Penggambaran terbaik dari moonlighting adalah: Anda punya pekerjaan dan pendapatan tetap. Anda ingin memanfaatkan waktu senggang Anda mendapatkan penghasilan tambahan. Anda menginvestasikan sebagian dari pendapatan Anda untuk memulai bisnis.
- Memanggil Malaikat
Investor Malaikat adalah individu yang kaya raya yang menanamkan uangnya pada perusahaan-perusahaan yang baru mulai, dan kontribusi mereka jarang disebutkan. Mereka biasanya tidak terlalu banyak tuntutan terhadap perusahaan tersebut.
Venture Capitalist: pada tingkatan selanjutnya
Venture Capitalist adalah perusahaan (biasanya besar) yang mau mengambil resiko untuk berinvestasi di bisnis lain. Mereka biasanya lebih banyak tuntutan mengenai apa yang bisa mereka dapatkan dari investasi mereka. Karenanya, tidak direkomendasikan bagi mereka yang baru mulai untuk mencari modal dari venture capitalist.
- Bank
Saya juga tidak merekomendasi untuk mencari modal dari bank jika Anda baru memulai. Bank adalah institusi yang menghindari resiko. Mereka biasanya meminta jaminan dari pinjaman yang mereka berikan untuk Anda.
Ring 10 - Bagaimana Saya Bisa Tetap Bisa Survive atau Berada Di Puncak?
Tidak ada yang permanen dan semua organisasi harus terus mengembangkan diri atau mati. Pasar adalah ukuran paling tepat. Bahkan yang paling kuat pun harus menunduk, atau seperti lagu Tiger Lili ‘The crack of doom’’: ‘... setiap kerajaan akan ada akhirnya’.
Tapi beberapa bidang bisnis seperti restoran cukup stabil karena pemikiran “apapun situasinya, setiap orang butuh makan”. Tapi tidak ada yang tidak bisa diraih dengan kepemimpinan, dorongan, dan budaya yang tepat. Bisnis dan seluruh negeri bisa menghadapi kesulitan jika ada kesediaan untuk menyadari seriusnya ancaman dan meningkatkan diri untuk mengatasinya.
Karena itu teruslah belajar, beradaptasi dan berinovasi dengan perubahan zaman. Inilah satu-satunya cara jika Anda ingin terus bertahan dan berada di puncak bisnis Anda.
Ring 11 - Apa yang Perlu Saya Perhatikan jika Saya Ingin Berinovasi Produk?
Bagi pengusaha yang mengambil resiko pada produk baru yang inovatif, inilah beberapa saran yang bisa Anda gunakan agar tidak terjerumus pada kegagalan:
- Praktislah – pelaksanaan lebih penting dari teori
- Sebisa mungkin libatkan orang muda – kaum muda lebih bisa untuk berubah daripada mereka yang tua
- Pahami resiko, dan cobalah atasi. Daripada melihatnya sebagai hal negatif
- Terbukalah untuk pengaruh dari dalam
- Giatlah dan jangan cepat puas
LUKE JOHNSON adalah pengusaha besar yang paling sibuk asal Inggris dengan pendapatan personal diperkirakan sebesar £120 juta. Dari Pizza Express dan Channel 4 sampai surat kabar Financial Times. Johnson sudah dua dekade melalang melintang di dunia bisnis.
Begitulah Anisa menemukan cara bagaimana ia akan membangun bisnis. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Ada banyak orang memilih menjadi pengusaha. Sekian banyak alasan yang mendasarinya adalah: kegagalan, ambisi, uang, kebahagiaan, dan keberhasilan. Meskipun tidak selalu, tapi ini adalah beberapa diantaranya.
- Ada juga banyak alasan mengapa banyak orang tidak mau menjadi pengusaha, di antaranya adalah: kurang modal, pendapatan tidak jelas, menunggu ide hebat sampai menghindari risiko.
- Lalu yang kita butuhkan untuk menjadi pengusaha adalah; optimisme yang tepat, ide yang memiliki nilai dan pelaksanaan dalam merealisasikan ide dasar.
- Dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis, Anda bisa menggunakan beberapa investor potensial: Anda sendiri, investor malaikat, venture capitalist, dan bank.
- Tidak ada jaminan Anda akan terus berada di atas. Dengan Anda belajar dan beradaptasi lewat inovasi memungkinkan Anda terus survive untuk jangka waktu lama.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Anisa, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
