HOW TO SPEAK MONEY (What the Money People Say – and What They Really Mean)
John Lanchaster
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Hexa selalu merasa sulit dalam memahami istilah perekonomian. Namun, sebagai CEO, ia merasa setidaknya harus bisa memahami sedikit banyak perkara perekonomian. Kenapa? Karena ia akan berhubungan dengan masalah keuangan, pajak, dan berbagai bidang yang bersentuhan dengan istilah-istilah ekonomi.
Tapi, karena berkali-kali mempelajari sulit sekali untuk dipahami, maka Hexa pun mencari tahu apa yang terjadi. Apakah memang kemampuan otaknya yang sangat terbatas? Apakah memang ada sebuah cara khusus untuk memahami istilah ekonomi? Atau memang sebenarnya hal ini dialami oleh semua orang yang tidak mempelajari secara khusus mengenai ekonomi di perkuliahan? Kalau begitu, apa yang perlu dilakukannya agar bisa paham istilah ekonomi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus terngiang di kepala Hexa, hingga suatu hari ia menemukan sebuah buku berjudul How to Speak Money, karya John Lancaster, di toko buku. Ia pun segera membelinya dan mempelajarinya.
Apakah buku ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Hexa? Yuk, kita simak di BaRing berikut ini.
Ring 1 - Kenapa Orang Awam Sulit Memahami Perkara Ekonomi/Keuangan?
Terdapat jurang yang cukup besar antara mereka yang memahami uang dan ekonomi dengan mereka yang tidak memahaminya. Sebagian jurang tersebut tercipta secara otomatis. Jurang ini—baik pada tingkatan makro maupun ekonomi mikro—perlu kita hilangkan atau setidaknya kita perdekat.
Sebetulnya jurang yang cukup besar memisahkan kita dengan para pakar ekonomi ini tercipta semata-mata karena sebuah alasan yang cukup sederhana: semua disebabkan hanya karena kita—orang awam—tidak memahami bahasa atau apa yang dikatakan oleh mereka, yang memahami perekonomian.
Di masa kini, segala hal yang spesifik mengenai uang menjadi semakin rumit, namun prinsip dasarnya sebenarnya cukup sederhana. Uang memiliki banyak kesamaan dengan anak bayi. Jika Anda memahami bahasanya, maka aturannya akan sesuai dengan ungkapan “Yakinlah pada diri Anda, bahwa Anda mengetahui lebih banyak dari apa yang Anda bayangkan selama ini.”
Dan benar adanya jika dikatakan: sebagian dari bahasa finansial berfungsi untuk mengaburkan makna, dan memiliki dampak untuk menyembunyikan kebenaran. Seringnya, bahasa keuangan tampak rumit dan membutuhkan penjelasan dan analisa sebelum Anda dapat memahami mereka.
Bahasa keuangan tidak transparan bagi para awam. Dan ini bukanlah sebuah kejahatan atau keburukan. Namun, setelah Anda masuk, menghayati dan mengalami sendiri, maka Anda menjadi mengerti dan memahami makna dari kata-kata tersebut, sehingga pengalaman dan kosa kata Anda menjadi bertambah.
Ring 2 - Kenapa Bahasa Keuangan/Ekonomi Sulit Dipahami Orang Awam?
Ini karena kata-kata dan referensi hanya berlaku dan bernilai bagi mereka yang memiliki pengalaman yang sama dalam penggunaan kosa katanya: yaitu mereka yang saling berbagi bahasa dalam sebuah bidang yang sama.
Namun ini juga yang menjadi kekurangan dari proses belajar, yaitu: semakin Anda mempelajari kesesuaian antara sebuah rasa dan bahasa, maka akan semakin sedikit orang yang bisa Anda ajak bicara. Yaitu, orang-orang yang mengetahui dan memahami makna dari rasa atau referensi tersebut.
Begitu kosakata Anda semakin spesifik, semakin bermanfaat dan semakin efektif, maka interaksi Anda pun akan semakin eksklusif. Pendengar Anda akan semakin sedikit namun lebih tepat sasaran.
Bahasa keuangan juga bekerja seperti itu. Bahasa ini sangat kuat dan sangat efisien, namun ini pun juga bersifat eksklusif. Kualitas-kualitas tersebut terkandung dan terhubung satu sama lain di dalam bahasanya.
Dalam bidang ekonomi, begitu banyak konsep yang sulit untuk dijelaskan. Biasanya, tidak ada cara lain untuk mengungkapkan atau mendefinisikan maknanya dengan lebih baik. Salah satu contohnya adalah ‘consumer surplus’, hal ini terdengar seperti sebuah surplus bagi konsumen, namun makna sesungguhnya bukanlah itu, melainkan: ‘nilai kerelaan pembeli dalam membayar suatu barang yang dikurangi harga sebenarnya dari barang tersebut.’
Untuk menjelaskan mengapa bahasa keuangan memiliki kerumitan tingkat tinggi, maka kita perlu memahami dan menggunakan kosakata baru yaitu “reversification”, yang mana maknanya adalah kata-kata yang memiliki makna yang berkebalikan dengan makna awalnya.
Ring 3 - Seperti apa contoh penggunaan reversification?
Mari saya tunjukkan contohnya. “Tembok China” adalah salah satu ungkapan yang sering digunakan dalam bidang keuangan.
Pada makna yang sesungguhnya, tembok China adalah sebuah tembok atau benteng yang dibangun dengan begitu besar dan panjang. Sebuah bangunan yang didirikan untuk menahan gempuran pasukan barbar. Saking besarnya tembok China, hingga diyakini bahwa bangunan ini merupakan satu-satunya bangunan yang dibuat oleh manusia yang dapat difoto dari luar angkasa.
Namun, dalam bidang keuangan, ungkapan ‘tembok China’ berarti sebuah benteng tak terlihat, dalam sebuah lembaga keuangan, yang mana berfungsi untuk mencegah orang dari menyebarkan informasi agar tidak terjadi konflik. Salah satu bentuknya adalah para analis yang bekerja di dalam bank.
Itulah yang dimaksud dengan reversification, sebuah ungkapan yang diubah menjadi makna kebalikannya. Reversification merupakan sebuah dorongan yang biasanya dapat ditemukan dalam dunia keuangan, dan merupakan salah satu ungkapan yang membuat orang awam kebingungan.
Salah satu contoh lagi adalah jika Anda mendengar kata sekuritas, maka yang ada di kepala Anda adalah sebuah hal yang mengamankan, bukan? Tidak dalam istilah keuangan. Sekuritas yang dimaksud di sini adalah segala instrumen finansial yang dapat diubah menjadi sebuah aset.
Kerumitan bahasa keuangan tidaklah berada pada tingkat kesulitan yang tidak mungkin untuk dipahami, namun bahasa ini sangat tidak transparan dan tidak ada yang mampu memahaminya begitu saja dan tidak ada orang yang memiliki bakat terpendam untuk memahaminya. Namun, begitu Anda mempelajarinya, dunia akan menjadi sangat berbeda di mata Anda.
Ring 4 - Apa Perbedaan Bahasa Ekonomi/Keuangan dengan Bahasa Umum?
Cukup penting untuk mengingat bahwa menggunakan bahasa keuangan tidak berarti Anda setuju pada suatu ideologi tertentu. Semua ini karena bahasa ekonomi tidak mengandung sebuah sudut pandang. Tapi fungsinya hanyalah untuk mengalirkan sebuah percakapan dalam bidang ekonomi saja.
Bahasa ekonomi tidak mengekspresikan sudut pandang moral. Penilaian akan apa yang benar dan apa yang salah ditinggalkan. Hal inilah yang membuat bahasa ekonomi menjadi sebuah bahasa yang abstrak, dan bahkan jauh lebih mengejutkan bagi para awam yang terbiasa dengan bidang lainnya.
Di mana sebagian besar bahasa dalam kehidupan mengaplikasikan moral dan sisi politis, maka di sinilah terdapat perbedaan seluruh bahasa tersebut dengan bahasa keuangan. Beberapa orang yang menggunakan bahasa keuangan dalam sebuah percakapan, biasanya tidak mempedulikan hal lain selain uang.
Kehidupan umum di sekitar kita didominasi oleh kemunafikan. Yaitu, dipenuhi oleh orang-orang yang menahan diri dari mengatakan apa yang sesungguhnya mereka ingin katakan. Ini disebabkan mereka tidak ingin memberikan sasaran bagi media atau pada lawan bicaranya. Terutama, sasaran yang bisa dianggap sebagai pelanggaran. Karena ini akan memperburuk citra mereka.
Bahasa keuangan tidak memiliki unsur-unsur seperti itu. Bahasa keuangan, dalam garis besarnya, tidak mengandung kemunafikan. Karena itu, sebagai akibatnya, bahasa keuangan dapat membawa para pembicaranya pada inti permasalahan dengan lebih cepat. Tentunya, setelah pihak yang terlibat dalam percakapan tersebut sama-sama memahami bahasa keuangan tersebut.
Ring 5 - Apa Itu Ekonomi?
Ekonomi adalah sebuah penelitian akan perilaku manusia dalam segala bentuknya. Dan sebuah upaya untuk menemukan dan membedakan berbagai aturan dan prinsip dalam segala hal yang kita lakukan. Psikologi melihat manusia dari bagian dalam diri dan hidupnya. Ekonomi melihat manusia dari bagian luarnya.
Jika moralitas dapat menunjukkan bagaimana kita ingin dunia ini berjalan, maka ekonomi menunjukkan bagaimana sesungguhnya dunia ini berjalan. Ekonomi melihat lebih dalam pada suatu hal dan mencari rumusan bagaimana hal tersebut bisa bekerja.
Ekonomi adalah sebuah ilmu pengetahuan mengenai seni memilih model-model yang relevan terhadap dunia kontemporer. Material yang digunakan tidaklah sama sepanjang waktu—tidak seperti ilmu pengetahuan lainnya.
Upaya untuk mempelajari perilaku manusia pada skala inilah yang membuat ekonomi merupakan sebuah bidang yang cukup luas. Terdapat begitu banyak ‘suku’ di dalam dunia ekonomi. Dan, tidak ada yang lebih mengganggu para pakar ekonomi daripada anggapan bahwa mereka sama, satu sama lain.
Pakar ekonomi yang baik cukup sulit ditemukan karena bakat dalam menggunakan penelitian yang hati-hati dalam memilih sebuah model, sangatlah jarang dimiliki. Pakar ekonomi harus memiliki spesialisasi dan harus mampu untuk beradaptasi dan berubah.
Beberapa pakar ekonomi ada yang ingin menjadi spesialis pada satu metode analisis saja. Namun, jika hanya menggunakan satu metode analisis pada seluruh situasi, biasanya hasilnya tidak akan baik.
Keadaan yang berbeda dan terkadang sudut pandang yang berbeda dalam satu situasi yang sama, akan memerlukan keputusan yang berbeda. Unsur seni dalam ekonomi terdapat pada cara memilih model yang tepat untuk masalah yang ada, dan untuk mencampakkan model tersebut jika bentuk masalahnya telah berubah.
Ring 6 - Apa makna uang di mata ekonomi?
Dalam ekonomi tidak terdapat kesepakatan mengenai seberapa penting nilai uang. Bahkan, tidak ada kesepakatan mengenai apapun di dalamnya. Kurangnya kesepakatan di dalam dunia ekonomi ini tidak hanya dirasakan oleh awam yang mencoba memahami perkara ekonomi; namun ini pun juga mempengaruhi diskusi para pakar ekonomi.
Para pakar ekonomi dan mereka yang memahami bahasa perekonomian selalu memperdebatkan mengenai berbagai masalah seperti inflasi. Bukan hanya tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana menyikapinya. Tapi juga hal-hal esensial seperti apa fungsi sesungguhnya inflasi itu dan bagaimana cara terbaik dalam mendefinisikannya.
Uang merupakan subjek dari kesulitan yang cukup besar, bukan hanya dalam level praktis, namun juga dalam esensi dan sisi alamiahnya.
Definisi standar mengenai uang dalam dunia ekonomi, atau setidaknya fungsi dan penggunaannya, terbagi atas tiga fungsi:
- sebuah kandungan dari nilai,
- alat pertukaran, dan
- sebuah unit hitung.
Namun fungsi sebenarnya dari uang lebih misterius dari yang mungkin telah kita ketahui, dan proses evolusinya jauh lebih serius lagi.
Ring 7 - Bagaimana dengan Memahami Ekonomi Bisa Membuat Dunia Lebih Baik?
Terdapat kekeliruan di dalam cara hidup kita di masa ini. Selama tiga puluh tahun kita telah mengerahkan segala cara untuk mencapai apa yang kita inginkan. Proses ini merupakan hasil dari gabungan seluruh tujuan kita. Semua dilihat secara materialistis.
Kita sudah tidak lagi mempertanyakan mengenai kebijakan dari sebuah tindakan: apakah hal tersebut bagus dilakukan? Apakah hal ini adil? Apakah hanya seperti ini? Apakah ini tepat? Akankah hal ini mengarahkan kita pada keadaan dan masyarakat yang lebih baik atau bahkan dunia yang lebih baik?
Ini semua adalah pertanyaan yang dulu kerap ditanyakan, namun belakangan ini telah jarang ditanyakan. Dan kini kita perlu untuk mempertanyakannya lagi. Kenapa? Agar Generasi kita tidak lagi hidup berorientasi materialis.
Kualitas materialistis dan memikirkan diri sendiri dari kehidupan kontemporer tidaklah melekat pada sisi alami manusia. Namun apa yang tampak normal di masa kini berawal dari tahun 1980 yaitu: obsesi akan kekayaan, eksklusifisme dan privatisasi, jarak kemiskinan dan kekayaan yang semakin meregang.
Kita tidak dapat lagi hidup seperti ini. Kekacauan dan masalah ekonomi di masa lalu harus menjadi pengingat bahwa kapitalisme bebas tanpa peraturan adalah musuh yang terburuk. Cepat atau lambat kita akan menghadapi kejatuhan ekonomi dan politik lagi, dan kemudian akan kembali bangkit lagi. Namun jika kita melakukan lebih dari sekedar membangun kembali dan melanjutkan hidup, maka kita akan dapat menatap masa depan dengan penuh kecerahan.
John Lanchester, lahir di Hamburg pada 1962. Beliau pernah bekerja sebagai reporter sepak bola, penulis obituary, editor buku, kritikus restoran, dan deputi editor pada London Review of Books, di mana beliau juga menjabat sebagai editor. Beliau secara rutin berkontribusi pada the New Yorker. Beliau telah menulis empat novel dan dua buku non fiksi. Buku-bukunya telah memenangi penghargaan Hawthorndene, penghargaan Whitbread First Novel, penghargaan E. M Foster, dan Premi Libreter. Kini beliau hidup di London bersama keluarganya.
Hexa akhirnya paham dengan keadaanya dan apa yang perlu dilakukannya. Ia sempat mencatat beberapa hal penting dari buku ini seperti:
- Jurang yang memisahkan antara awam dan pakar ekonomi sebenarnya karena masalah perbedaan bahasa saja
- Begitu kosakata Anda semakin spesifik, semakin bermanfaat dan semakin efektif, maka interaksi Anda pun akan semakin eksklusif.
- Begitu Anda mempelajarinya, dunia akan menjadi sangat berbeda di mata Anda.
- Bahasa ekonomi tidak mengekspresikan sudut pandang moral.
- Ekonomi adalah sebuah penelitian akan perilaku manusia dalam segala bentuknya.
- Dalam ekonomi tidak terdapat kesepakatan mengenai seberapa penting nilai uang.
Terima Kasih telah menyimak BaRing kali ini. Semoga manfaatnya bisa Anda rasakan juga. Sampai jumpa di BaRing berikutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu.
Rekomendasi Baring Lainnya