THE 12 WEEK YEAR (Get More Done in 12 Weeks than Others Do in 12 Months)
Brian P. Morgan & Michael Lennington
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Farrel merasa tidak banyak goal yang ia capai dalam hidup. Ia merasa hanya beberapa goal saja yang telah dicapainya dan menurutnya, itu pun proses pencapaiannya sangat lama.
Ia ingin, ia tidak hanya bisa mencapai setiap goalnya, tapi juga ingin bisa mencapainya jauh lebih cepat, mengingat kesempatannya terus berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Keinginan itu mendorongnya untuk membaca buku “The 12 Week Year: Get More Done in 12 Weeks than Others Do in 12 Months” karya Brian P. Morgan & Michael Lennington.
Ia sangat penasaran dengan judulnya yang menarik: Tahun 12 Minggu.
“Apa maksudnya?”, tanyanya dalam hati. “Apakah maksudnya, dengan buku ini saya bisa mencapai goal yang rata-rata bisa dicapai dalam 12 bulan hanya dalam 12 minggu?”, “Bagaimana caranya?”, “Apakah ini berarti saya harus bekerja lebih keras untuk bisa cepat mencapai goal saya?”
Semua pertanyaan itu mengalir di benaknya. Tak ingin membuang banyak waktu, ia pun langsung melahap buku itu.
Lalu, akankah ia menemukan jawabannya? Yuk ikuti kisah Farrel dalam DeRing berikut ini.
Ring 1 - Apa maksud “Tahun 12 Minggu” dalam buku ini?
Untuk memahami apa itu “Tahun 12 Minggu”, mari kita bahas dulu bagaimana umumnya orang membuat goal.
Umumnya, baik individu maupun perusahaan menetapkan goal secara tahunan alias yang jangka waktu pencapaiannya adalah satu tahun. Tapi sebenarnya cara seperti ini justru memperlambat bahkan menghambat pencapaian goal.
Alasannya adalah, satu tahun atau 12 bulan adalah waktu yang sangat panjang sehingga timbul kecenderungan untuk menunda dalam diri kita. “Ah masih lama ini, santai-santai aja dulu.”
Inilah kenapa, seringkali di akhir tahun kesibukan di tempat kerja melonjak drastis dibanding di bulan-bulan sebelumnya. Karena, di akhir tahun (bulan November dan Desember) kita baru merasakan urgensi untuk menyelesaikan rencana kita.
Tentu saja ini berdampak sangat buruk. Baru serius mengeksekusi goal setelah goal itu mendekati deadline tentu membuat kita harus bisa mencapainya dalam waktu yang sangat singkat. Inilah yang membuat perencanaan tahunan tidak efektif.
Nah disinilah pentingnya “Tahun 12 Minggu.” “Tahun 12 Minggu” adalah sebuah pendekatan yang berpegang bahwa satu tahun terdiri dari 12 minggu. Pendekatan ini diadopsi dari pendekatan periodization yang sering digunakan dalam latihan di bidang olahraga.
Idenya adalah, dengan menganggap bahwa satu tahun terdiri dari 12 minggu maka akan terus timbul urgensi dalam diri kita untuk mengeksekusi rencana kita secepatnya atau sekarang juga. Karena, kita merasa 12 minggu adalah waktu yang cepat sehingga kita tidak boleh banyak berleha-leha.
Lebih jauh, 12 minggu membuat kita jauh lebih fokus. Karena, kita mem-breakdown goal 12 minggu ke dalam goal-goal mingguan yang jelas dan mudah/cepat dicapai sehingga tidak ada ruang bagi hal-hal lain untuk mendistraksi.
Nah inilah maksudnya “Tahun 12 Minggu” dan sangat penting bagi Anda yang ingin mencapai goal dengan cepat untuk menanamkan mindset ini dalam diri Anda. Dengan mindset ini, setiap hari Anda akan mendapatkan kesenangan, energi, euforia, dan fokus, yang biasanya hanya Anda dapatkan di bulan Desember.
Ring 2 - Bagaimana saya memulai pendekatan ini?
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan visi Anda, kemudian menghubungkan visi itu dengan goal Anda.
Visi adalah tujuan akhir Anda sedangkan goal adalah alat untuk mencapai tujuan akhir itu. Jika Anda ingin mendapatkan omset 3M dalam 3 bulan, maka goal ini bukanlah visi melainkan alat untuk mencapai visi Anda.
Visi adalah yang memberikan makna kenapa mencapai goal 3M sangat penting untuk Anda.
So, sebelum membuat goal, idealnya tentukan dulu visinya. Karena jika Anda membuat goal lebih dulu dibanding visinya, maka yang sering terjadi adalah, goal itu tidak sesuai dengan visi Anda, atau Anda akan membuat visi yang Anda paksakan, yang tidak berangkat dari lubuk hati terdalam Anda.
Untuk menemukan visi, tanyakan apa yang sejatinya ingin Anda capai. Warisan apa yang ingin Anda berikan? Apa yang Anda inginkan untuk diri Anda dan keluarga Anda? Kehidupan seperti apa yang ingin Anda jalani?
Bahkan, ketika Anda membuat visi untuk bisnis Anda, akan jauh lebih efektif jika visi itu tetap bersifat personal bagi Anda.
Kenapa visi sangat penting adalah karena visi memberikan sentuhan emosi pada setiap hal yang Anda kerjakan. Dengan menjadikan setiap hal yang Anda lakukan bermuara pada visi Anda, maka Anda akan merasakan betapa bermaknanya mengerjakan hal itu. Dan, ini akan membuat Anda lebih termotivasi untuk melakukannya.
Kedua, dengan visi yang jelas, tidak ada lagi konflik batin dalam mencapai goal Anda. Sering terjadi seseorang yang menunda-nunda mengeksekusi rencana karena terjadi konflik batin dalam dirinya. Ia ingin mencapai goalnya, tapi di sisi lain ia merasa yang ia mau bukanlah seperti itu (bukan goalnya). Nah dengan visi yang selaras dengan goal, maka tidak akan lagi konflik batin yang mencegah Anda mencapai goal Anda.
Riset menunjukkan bahwa otak kita punya kapasitas yang powerful untuk berubah. Ukuran dan kepadatan area-area otak yang sering kita gunakan meningkat. Jadi semakin Anda sering melakukan sebuah aktivitas tertentu, maka area otak yang berperan dalam aktivitas tersebut lama-lama akan meningkat ukuran & kepadatannya.
Ini membawa kabar baik untuk Anda. Yakni, Anda bisa mengubah otak Anda melalui apa yang Anda pikirkan. Ketika Anda berpikir tentang sebuah visi yang menyentuh emosi Anda, sel-sel saraf yang aktif sama dengan sel-sel saraf yang aktif ketika Anda bertindak untuk visi Anda. Ini berarti, Anda bisa melatih otak Anda untuk bertindak mencapai visi Anda hanya dengan memikirkan visi Anda.
Ring 3 - Bagaimana penerapan mindset “Tahun 12 Minggu” untuk mencapai goal?
Begitu Anda memiliki visi yang jelas, maka langkah selanjutnya adalah, membuat rencana untuk mencapai visi itu.
Tapi sebelumnya perlu diingat bahwa “Tahun 12 Minggu” bukanlah berarti Anda mem-breakdown goal 12 bulan Anda menjadi goal-goal 12 mingguan. Kalau kita masih membuat rencana tahunan dan lalu mem-breakdown-nya menjadi goal 12 mingguan, maka itu artinya kita masih terjebak pada mindset bahwa 1 tahun itu 12 bulan.
Dengan mindset “Tahun 12 Minggu”, goal akhir kita adalah goal 12 minggu, bukan goal 12 bulan.
So, langkah pertama untuk menerapkan mindset ini adalah, tentukan goal 12 minggu Anda. Pastikan goal itu selaras atau bisa mencapai visi Anda. Kemudian, tentukan taktik untuk mencapai goal itu.
Taktik adalah hal-hal yang Anda lakukan dalam tingkat mingguan dan harian yang mendorong pencapaian goal Anda. Taktik haruslah spesifik, bisa dieksekusi, dan punya deadline.
Jadi, setelah Anda menentukan goal Anda, langkah selanjutnya adalah pikirkan rencana mingguan untuk mencapai goal tersebut. Rencana mingguan bukanlah to-do list, ia lebih merefleksikan aktivitas strategis yang harus dilakukan agar mencapai goal Anda.
Untuk bisa menggunakan rencana mingguan secara efektif, Anda perlu menghabiskan 15-20 menit di awal masing-masing minggu untuk me-review progress Anda di minggu sebelumnya dan merencanakan minggu selanjutnya. Anda juga perlu menghabiskan 5 menit setiap hari untuk merencanakan aktivitas Anda dalam sehari untuk bisa mencapai rencana minggu tersebut.
Ring 4 - Apa langkah selanjutnya?
Langkah selanjutnya adalah, memberikan penilaian/pengukuran performa Anda. Apakah Anda telah melakukan eksekusi harian untuk mencapai rencana mingguan Anda? Apakah rencana minggu pertama Anda telah tercapai sehingga Anda bisa beranjak ke rencana minggu kedua?
Tanpa pengukuran yang objektif, kita tidak akan tahu secara pasti apakah taktik (harian dan mingguan) kita efektif.
Lalu, apa yang diukur? Karena tujuan pengukuran adalah untuk memperbaiki atau meng-adjust taktik Anda, maka yang diukur adalah taktik Anda. Contoh, goal akhir Anda adalah mendapatkan omset 3 M dalam 3 bulan. Kemudian rencana minggu pertama untuk mencapai goal itu adalah menjual 3000 produk. Dan, rencana harian Anda adalah menjual 600 produk.
Nah di akhir minggu, Anda bisa mengukur bagaimana hasilnya. Apakah target 3000 produk tercapai? Jika tidak, apa yang salah dengan rencana harian Anda? Kalau misal kurang 200 produk lagi tercapai, kira-kira apa yang perlu diperbaiki atau di-adjust?
Dengan cara seperti ini, Anda bisa segera memperbaiki dan mengubah taktik yang tidak membuahkan hasil.
Ring 5 - Bagaimana agar bisa fokus mengeksekusi rencana?
Anda perlu secara sadar mengatur waktu Anda. Anda perlu bersikap tegas pada diri Anda untuk berkata tidak pada aktivitas-aktivitas yang mendistraksi Anda dari rencana Anda.
Cara efektif untuk bisa fokus mengeksekusi rencana Anda dan berkata tidak pada distraksi adalah dengan time blocking.
Seringkali seseorang berusaha untuk bisa fokus bekerja dengan terus berusaha mengabaikan gangguan-gangguan eksternal seperti media sosial, chat, telepon, email, dst. Tapi cara ini sangatlah tidak efektif karena kemungkinan besar kita akan kalah dengan distraksi-distraksi ini.
Nah strategi time blocking tidak mengharuskan kita untuk mengabaikan gangguan-gangguan eksternal tersebut melainkan hanya memberikan waktu tersendiri untuk mengeksekusi rencana kita dan berinteraksi dengan hal-hal trivial tersebut.
Sehingga, dengan time blocking, Anda mem-blok waktu Anda menjadi 3 blok:
1. Strategic blocking
Ini adalah blok waktu yang Anda gunakan untuk mengeksekusi rencana Anda. Selama Anda berada di blok waktu ini, Anda tidak boleh berinteraksi dengan distraksi apapun. Anda hanya fokus bekerja/mengeksekusi rencana Anda.
Idealnya, lama blok waktu ini adalah 3 jam. Kalau per hari eksekusi Anda membutuhkan waktu lebih dari 3 jam (katakanlah misalnya butuh 6 jam), maka buat 2 strategic block, di mana masing-masing terdiri dari 3 jam.
2. Buffer Blocks
Ini adalah blok waktu untuk berinteraksi dengan semua distraksi. Catat semua distraksi yang sering mengganggu Anda, entah itu email, telepon, chat, media sosial, berita online, mengobrol, dst. Dan lakukan semua distraksi itu dalam buffer block.
Bagi sebagian orang, 30 menit sudah cukup untuk bergelut dengan berbagai macam distraksi. Tapi bagi yang lain mungkin butuh waktu lebih lama.
Nah di sini, solusinya adalah, memblok 1 jam untuk buffer block. Dalam sehari, Anda boleh membuat 2 buffer block, yang artinya Anda punya 2 kali satu jam untuk berinteraksi dengan distraksi.
3. Breakout Blocks
Ini adalah waktu istirahat. Idealnya, lamanya blok ini adalah 3 jam. Nah di sini Anda tidak boleh menggunakan waktu Anda untuk melakukan distraksi. Karena, waktu untuk distraksi sudah ada sendiri.
Gunakan blok waktu ini untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang bisa memulihkan energi Anda.
Tak terasa kita sudah di penghujung kisah Farrel. Seperti yang kita lihat, akhirnya Farrel menemukan jawaban. Setelah membaca buku “The 12 Week Year”, dia tahu bagaimana cara mencapai goal dengan cepat, yakni dengan:
- Menerapkan mindset “Tahun 12 Minggu” ke dalam perencanaan goalnya. Mindset ini berarti bahwa satu tahun terdiri dari 12 minggu.
- Dengan mindset ini, akan terus timbul urgensi dalam dirinya untuk mengeksekusi rencananya sekarang juga.
- Penerapan mindset ini adalah dengan membuat goal 12 minggu dan membuat taktik mingguan dan harian untuk mencapai goal itu.
- Taktik harian adalah taktik untuk mencapai taktik mingguan. Taktik harian haruslah bisa dieksekusi dan punya batas waktu/deadline.
- Tapi sebelum membuat goal dan taktiknya, menentukan visi adalah langkah wajib. Visi adalah tujuan akhir kenapa dia merasa perlu membuat goal tersebut. Visi memberikannya sentuhan emosi pada setiap tindakan yang ia lakukan. Visi membuatnya merasa bahwa goalnya memang layak dicapai karena bermakna untuk dirinya.
- Untuk bisa mencapai goal 12 minggu dengan cepat, dia perlu mengukur performanya. Kalau ternyata taktik hariannya tidak membuahkan hasil, dia bisa mengubah atau memperbaiki taktik tersebut.
- Agar bisa fokus mengeksekusi goal, maka dia perlu menerapkan strategi time-blocking, yakni mem-block sejumlah waktu tertentu untuk mengeksekusi rencana, melakukan distraksi, dan beristirahat.
Demikianlah, semoga kisah ini bermanfaat untuk Anda. Sampai bertemu di Baring lainnya.
Rekomendasi Baring Lainnya