Walaupun ini bukan bakat alami Anda, mempelajari dan meneliti keefektifan cara menjadi pemimpin yang hebat perlu untuk dilakukan. Anda bisa mempelajari cara untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain, menentukan tujuan realistis yang ambisius, dan mempelajari cara mengelola dan memimpin dengan gaya Anda sendiri. 

Banyak pemimpin yang memilih untuk bermain aman ketika keadaan sedang genting dan masalah menghadang. Namun pemimpin yang sesungguhnya akan meraih dan memaksimalkan peluang yang tersimpan di dalam tiap keadaan, walaupun keadaan tersebut mengancam mereka.

Sebagai pemimpin—baik dalam perusahaan maupun dalam keluarga Anda—Anda harus memiliki alasan untuk bangun dari tidur di tiap pagi Anda. Dengan adanya visi yang jelas, semua orang di sekitar Anda akan ikut berkomitmen untuk tetap pada apa yang mereka kerjakan dan akan mengerjakannya dengan upaya terbaik mereka. 

Karena secara alamiah manusia mudah terdistraksi, maka inilah saat terbaik untuk Anda mengambil peluang memimpin. Dan sebagai pemimpin, Anda perlu menggambarkan target dengan jelas agar semua orang bisa mengarahkan dan menembak tepat pada sasaran—baik untuk individual maupun bersama tim. 

Jadi, apa yang menjadi visi Anda? Ingatlah bahwa baik Anda memimpin keluarga atau perusahaan, Anda akan selalu diamati. Orang lain ingin mengetahui apa visi Anda untuk masa depan—karena ini berdampak pada mereka. 

Jika rekam jejak kepemimpinan Anda penuh dengan kesuksesan, orang lain akan lebih bersedia dan berhasrat mengikuti Anda dengan penuh antusiasme. Karena itu, susunlah visi yang ambisius dan mengembangkan; dan bersiaplah untuk mempromosikan dan mengembangkan ide-ide dengan energi, hasrat, dan semangat yang menopang. 

Visi Anda adalah apa, di mana, dan bagaimana Anda melihat masa depan Anda sendiri, tim Anda, dan perusahaan Anda. Visi Anda memiliki tujuan dan struktur—sebuah perencanaan dan rangkaian deadline-nya. Ini adalah kekuatan pendorong utama yang ada dalam motivasi. Inilah yang menjadi fokus dan pedoman Anda saat keadaan menjadi genting. 

Seorang pemimpin yang memiliki visi melihat masa kini secara realistis, dan di saat bersamaan memetakan masa depan yang lebih baik dan lebih kuat. Semakin jelas konsep yang Anda miliki, maka akan semakin kuat visi Anda. Berikan prioritas pada tujuan yang memiliki manfaat utama, atau visi Anda tidak akan bisa bertahan saat hambatan pertama menyerangnya. 

Tujuan yang samar tidak akan pernah terwujud. Jika visi merupakan hal yang cukup penting bagi Anda, maka Anda akan menemukan cara mewujudkannya. Visi adalah kunci, namun tanpa rencana mewujudkannya, ini tidak akan bisa menjadi kenyataan. 

Masa depan bukanlah perkara yang sudah pasti, dan masih banyak faktor-faktor yang akan mengubahnya. Perencanaan yang disusun dengan amat hati-hati sekalipun, bisa berubah seiring waktu, baik secara halus maupun terpaksa. 

Karenanya, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi harus bisa menjadi pondasi dalam organisasi maupun kehidupan personal Anda. Jika tidak memberikan ruang untuk menerima perubahan, maka tidak akan ada kesempatan untuk berkembang.

Orang termotivasi dengan berbagai cara yang berbeda. Motivasi bisa sangat bervariasi dan unik pada tiap orang. Mempelajari cara mengidentifikasi motivasi pada orang lain akan memberikan peningkatan produktivitas, kesetiaan, dan antusiasme pada visi Anda. 

Dengan bertanya dan benar-benar menyimak pada respon yang diberikan, maka motivasi kunci bisa dengan mudah teridentifikasi. Motivasi ini tidak bisa Anda nilai benar atau salahnya. Ini lebih kepada proses di mana Anda mengidentifikasi, memaksimalkan minat dan menginspirasi orang lain untuk berkontribusi dan melakukan tindakan yang produktif.  

Dari mana Anda berasal akan membentuk siapa diri Anda. Tiap orang memiliki perbedaan masing-masing. Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memimpin dengan sukses, jika dapat mengidentifikasi motivasi yang disertai dengan memberi penghargaan pada orang lain. 

Karyawan yang ideal adalah yang memenuhi standar GOLD (emas). GOLD di sini juga merupakan sebuah singkatan dari: G untuk Gratitude (rasa syukur); O untuk Optimism (optimisme); L untuk Loyalty (kesetiaan); dan D untuk Determination (ketekunan). 

Begitu Anda merekrut orang yang tepat, Anda perlu menginvestasikan waktu dan energi Anda pada orang-orang di sekitar Anda. Ini bisa menambahkan nilai pada hidup mereka, baik secara personal maupun profesional. Dari sudut pandang bisnis, hal ini juga bisa berarti memberi balasan jangka panjang bagi para pekerja, yaitu dengan memberikan mereka pelatihan. 

Anda harus bertujuan untuk mengembangkan orang-orang di sekitar Anda, membuat mereka merasa diperlukan, dihargai, dan diakui. Mengelilingi diri Anda dengan keunggulan merupakan cara cepat untuk menggapai kesuksesan. Hal ini juga perlu dipertahankan dan dijaga dengan perhatian penuh. 

Dengan begitu, Anda berarti sedang meningkatkan efektivitas Anda dan potensi Anda pribadi. Para pemimpin yang lemah akan merasa terancam oleh orang yang lebih muda dan lebih pintar; sedangkan pemimpin yang sesungguhnya akan berupaya mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang lebih muda dan lebih pintar, karena mereka terus menantang diri mereka pribadi untuk selalu berkembang. 

Orang-orang di sekitar Anda perlu mengetahui bahwa mereka merupakan unsur penting bagi tim. Pada akhirnya, mereka yang menentukan kesuksesan Anda. Posisikanlah orang yang tepat di tempat yang tepat, jangan memposisikan mereka berdasarkan kesetiaannya pada organisasi atau pada diri Anda.

Berikut ini terdapat 15 faktor utama yang bisa meningkatkan kesuksesan Anda dalam berkomunikasi:

• Sadari kekuatan dan pentingnya komunikasi yang jelas dan dampaknya terhadap orang lain
• Miliki substansi—yaitu sesuatu yang bermanfaat dan penting
• Berkomunikasi dengan tulus, jujur, dan autentik
• Yakin terhadap visi dan pesan yang terkandung di dalamnya
• Pastikan pendengar Anda pergi membawa pesan yang Anda ingin mereka ingat dan ketahui
• Konsistenlah terhadap pesan yang Anda sampaikan tiap kali Anda berkomunikasi
• Gambarkan dan uraikan visi Anda dengan jelas
• Waspadai perilaku Anda saat berkomunikasi
• Berbicara dengan bahasa dan pada posisi lawan bicara Anda
• Pelajarilah terlebih dahulu apa yang ingin Anda komunikasikan
• Temukan gaya unik Anda—tunjukkan kepribadian, latar belakang dan gaya bicara Anda yang sebenarnya
• Gunakan kata-kata yang ringan dan singkat agar orang lain dapat mudah mencernanya
• Berkomunikasilah dengan jelas agar orang lain memahami apa yang diminta
• Kombinasikan konten yang ingin Anda sampaikan dengan kisah-kisah nyata dan contoh-contoh personal yang bermakna bagi Anda dan berhubungan dengan visi Anda
• Tersenyumlah

Walaupun tidak ada rumusan ajaib untuk menjadi seorang komunikator hebat, namun Anda sendiri bisa merumuskan, mengartikulasi, dan mengkomunikasikan visi Anda dengan kesuksesan, efektivitas dan kepercayaan diri yang lebih unggul.  

Baik Anda mengkomunikasikan visi Anda pada perusahaan atau pada keluarga Anda, tantangannya bukan hanya untuk menekankan atau menyampaikan pesannya, namun lebih kepada memberikan dampak pada yang mendengarkan visi tersebut. Pilih dan pilah kata Anda secara seksama agar bisa menginspirasi tindakan dan mengubah dunia Anda dan dunia orang di sekitar Anda. 

Begitu disusun, visi yang dikomunikasikan dengan substansi, hasrat, dan gaya yang tepat akan mampu mengubah dunia. Ini telah terbukti, dan pasti akan bisa terwujud kembali.

Pengaruh Anda sebagai pemimpin tidak boleh berdasarkan pada paksaan. Tujuannya adalah untuk memperoleh kesetiaan yang tulus dan asli sebagai pemimpin, yang mana akan membuat orang lain mengikuti, terinspirasi, dan berkomitmen. Kesetiaan lahir dan dibentuk melalui rasa hormat, menghargai dan rasa percaya. Kesetiaan seperti ini tidak bisa diperoleh dan dipelihara kecuali mengandung ketulusan. 

(Sebagai seorang pemimpin kita harus mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk melakukan suatu hal, bukan hanya menginspirasi mereka untuk meyakini suatu hal saja.)

Cara yang lebih efektif untuk memperoleh dukungan dan mengaplikasikan pengaruh adalah dengan berbagi nilai dan perhatian. Jika orang lain peduli dengan sesuatu yang Anda lakukan, maka mereka akan lebih cenderung untuk setia pada Anda dan mendukung Anda. Kuncinya adalah membangun pertemanan, yaitu bisa dimulai dengan membagi hasrat dan keyakinan Anda pada orang lain.

Berbagi mimpi tidaklah sama dengan menjalin hubungan untuk memperluas koneksi. Ketika Anda menjalin hubungan, maka Anda akan mencari orang yang bisa membawa manfaat pada Anda atau pada bisnis Anda. Ketika Anda berbagi mimpi, Anda berarti sedang menjalin keintiman dengan orang lain yang memiliki hasrat untuk membantu mewujudkannya. 

Komponen kunci dari kemampuan Anda dalam membentuk koalisi, memperoleh kesetiaan, dan membuat keputusan yang cerdas, adalah: memahami dan mengarahkan kerumitan tantangan personal dalam mengelola emosi dan tindakan Anda; dan mengidentifikasi serta memahami hubungan interpersonal dengan orang lain. 

Untuk bisa mengelola orang lain, kita perlu terlebih dahulu mampu mengelola diri, emosi, dan tindakan kita sendiri. Penilaian dan pengelolaan diri berawal dari kesediaan kita untuk secara jujur menilai bagaimana orang lain melihat kita. 

Menerima pendapat orang lain akan diri kita bagaikan mencoba sebuah jaket baru. Mungkin ini cocok dan sesuai dengan yang Anda butuhkan. Atau ini mungkin memerlukan penyesuaian lagi agar pas dengan Anda.

Anda harus bersedia untuk beradaptasi agar bisa memimpin dengan lebih efektif. Namun, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui di mana posisi kepemimpinan Anda. Hal ini hanya datang dari respon dan sudut pandang orang lain terhadap Anda. 

Mundurlah sesekali untuk menilai kemajuan dan performa Anda. Identifikasi kelebihan dan kekurangan Anda. Bangga dan puaslah dalam proses, bukan hanya terhadap hasilnya saja. Jika Anda memberikan kesempatan berbicara jujur kepada orang di sekitar Anda, maka mereka akan bisa menjadi faktor yang mempengaruhi dan mendorong perkembangan efektivitas dan keunggulan kepemimpinan Anda. 

Kemampuan Anda untuk menyadari apa yang orang lain katakan dan rasakan sangatlah penting untuk kesuksesan Anda. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus berurusan dengan orang lain, bukan robot. Karena itu, kita perlu melibatkan kesadaran emosi dalam mengelola orang lain. Dengan begitu, kita bisa mempererat hubungan dengan lebih efektif. 

Merespon secara tepat pada tiap situasi yang menghampiri membutuhkan sebuah kemampuan untuk menilai dan menemukan makna, latar belakang, dan bahkan kultur yang unik yang terkandung pada tiap kondisi. Kesadaran akan lingkungan yang unik dan dinamis dapat membantu Anda menentukan kapan saat yang tepat untuk mengatakan atau melakukan suatu hal. 

Tiap orang yang bekerja dengan orang lain menyadari nilai dari kecerdasan emosional. Kepemimpinan yang hebat membutuhkan lebih dari sekedar pendidikan—ini menuntut kemampuan emosional dan relasional kita.

Sebagai pemimpin, segala yang Anda lakukan haruslah sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan—yaitu apa yang Anda yakini dan tujuan utama kepemimpinan yang ingin Anda capai. Secanggih apapun sumberdaya yang kita miliki, sebagai pemimpin kita perlu menyadari bahwa tidak semua hal bisa kita gapai.

(Kepemimpinan sejati memerlukan skala prioritas dan membatasi fokus pada arah-arah tertentu. Berfokus pada lebih sedikit hal akan lebih memudahkan Anda dalam menggapai kesuksesan.)

Pemimpin efektif perlu mendelegasikan tugas dan merelakan kendali dalam mengimplementasikan berbagai hal. Mereka juga harus bisa merasa nyaman dengan ketidaktahuan akan rincian proses yang sesungguhnya. Hanya melalui penjelasan yang konsisten dan jelas akan rangkaian prinsip dan pedoman, Anda akan memperoleh hasil yang lebih banyak dari kontribusi dan upaya orang lain. 

Agar tujuan Anda bisa tercapai dengan sukses, tiap orang harus bergerak ke arah yang sama. Sebuah tim yang penuh percaya diri, profesional dan menyatu, tidak akan bisa dihentikan. Pemimpin sejati mempraktekkan ‘perusakan yang kreatif’ secara rutin—yaitu menghancurkan status quo, membentuk lingkungan yang lebih efisien dan efektif, dan kemudian mendulang lebih banyak kesuksesan. 

Sebagai pemimpin, kita harus melakukan sebuah tindakan. Namun, hal ini tidak berarti kita melakukan semua sendiri dengan terjun langsung dan menelantarkan orang-orang di sekitar kita. Pemimpin sejati melakukan keduanya secara berkesinambungan. 

Anda perlu mencapai efisiensi, memastikan bahwa Anda tidak melibatkan hal yang tidak penting yang dapat membatasi kemajuan rencana Anda. Untuk mengimplementasikan sebuah perencanaan, Anda perlu menjelaskan langkah-langkah penting, berjuang melawan hambatan, distraksi dan frustrasi yang menghampiri. Anda harus mau dan berani menantang status quo dan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda dan lebih tepat.
 

Dan Quiggle, merupakan seorang entrepreneur yang pernah bekerja dengan mantan presiden Ronald Reagan. Beliau merupakan lulusan University of California, Los Angeles, dan merupakan seorang pendiri perusahaan yang juga menjabat sebagai CEO.

Nah begitulah bagaimana pencarian Reyhan akhirnya membuahkan hasil. Kini ia tahu apa saja yang harus ia lakukan. Ia sadar bahwa buku “Lead Like Reagan” tidak mungkin diterapkan dengan meng-copy nya kata per kata, melainkan harus diimprovisasi sesuai dengan situasi.

Tapi yang terpenting, poin-poinnya tetap berpedoman pada apa yang ia temukan, yakni:

1. Pemimpin harus memulai dari visi yang jelas. Karena, visi yang jelas akan membuat tim tahu apa tujuan perusahaan dan dalam bekerja, mereka selalu sadar bahwa setiap pekerjaan yang mereka lakukan selalu ditujukan untuk mencapai visi tersebut.
   
   
2. Memotivasi tim tidak bisa disamaratakan karena masing-masing individu memiliki karakter yang berbeda. Hal yang perlu dilakukan pertama-tama adalah, bertanya dan benar-benar menyimak pada respons yang diberikan. Dengan cara ini, Reyhan tahu bagaimana memotivasi masing-masing tim.
   
   
3. Kunci untuk mengomunikasikan/menyampaikan visi kepada tim adalah, sampaikan sedemikian rupa sehingga pendengar/tim merasa mendapatkan dampak dari visi tersebut. Dengan cara ini, tim jadi lebih antusias mencapai visi karena mereka tahu jika visi tersebut tercapai, maka dampaknya akan terasa untuk mereka.
   
   
4. Agar diikuti oleh tim, Reyhan perlu memahami mereka, berbagi mimpi dengan mereka, mendengarkan pendapat mereka, dst. Dan, untuk melakukan ini semua, dibutuhkan kecerdasan emosional.
   
   
5. Dalam mengeksekusi rencana, sebagai leader, Reyhan tidak perlu mengerjakan semuanya sendirian. Justru ia harus mendelegasikan banyak pekerjaan pada tim dan merelakan kendali dalam mengimplementasikan berbagai hal. 
   
   

Ia harus bisa menentukan mana yang prioritas untuk dirinya dan mana yang harus didelegasikan kepada tim. Dengan pembagian seperti ini, kerja lebih efektif dan efisien.

That’s it. Terima kasih telah menemani Reyhan mencari jawaban di buku “Lead Like Reagan,” semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat.

Sampai bertemu di Baring selanjutnya 😀