Wise Guy: Lessons from a Life
Guy Kawasaki
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Yuli berkata kepada teman-temannya dan orangtuanya setelah selesai kuliah nanti ia akan membangun bisnis. Ini sudah 3 bulan berlalu setelah ia mendapatkan gelar sarjananya. Yuli terlihat masih menikmati waktu santainya di rumah.
Kondisi ini membuat orangtuanya mulai kesal. Bukan karena Yuli tidak punya modal apalagi ide untuk dieksekusi. Bahkan temannya juga sudah datang ke rumah membicarakan kelanjutan ide bisnis tempo hari mereka sudah bahas sewaktu di kampus.
Geram melihat sikap Yuli, teman kantor mamanya menyarankan dirinya untuk memberikan buku Guy Kawasaki dengan judul Wise Guy: Lessons from a Life. Selain buku ini bisa memberikan inspirasi ke Yuli, nama Guy pasti akan mudah diterima sama Yuli karena Yuli sangat ngefens Steve Job dan fanatik dengan produk-produk Apple.
Dan itulah yang terjadi. Begitu ia menemukan buku Guy di meja makan, tanpa menunggu lama Yuli langsung membaca buku tersebut saat itu juga.
Penasaran bagaimana Yuli bisa memulai perjalanan bisnisnya? Mari kita lihat apa yang ia pelajari dari Guy Kawasaki di Ring berikut ini:
Ring 1 - Kenapa saya perlu membaca buku ini?
Buku ini adalah tentang kompilasi dari cerita kehidupan yang paling mencerahkan, bukan tentang biografi. Pikirkan tentang pembelajaran pribadi yang sangat berharga bukan sejarah. Tujuan dari buku ini adalah agar cerita Guy Kawasaki bisa memberikan inspirasi dan membantu Anda menjalani kehidupan yang lebih baik, riang, produktif, dan bermakna.
Guy Kawasaki datang dari barisan panjang para pemimpi yang berharap bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak untuk diri mereka dan anak-anaknya kelak. Kakek buyutnya bermigrasi dari Hiroshima, Jepang ke Hawaii di antara tahun 1890 dan 1900.
Ini adalah momen yang paling tepat untuk keluar dari Jepang karena saat itu memasuki masa Periode Meiji, era industrialisasi yang pesat dan pembangunan kerajaan hampir berakhir. Di tahun-tahun selanjutnya Jepang terlibat perang dengan China dan Rusia. Kondisi ini mengharuskan untuk semua anak muda yang bisa angkat senjata berpartisipasi untuk ikut perang. Besar kemungkinan mereka akan dikirim ke garis depan.
Melihat kembali bagaimana perjalanan kakek buyutnya keluar dari Jepang dan bisa bertahan di Amerika mengajarkan Guy untuk mengubah situasi yang tidak bisa memberikan perkembangan dan masa depan yang lebih terjamin. Bagi Guy mengubah permainan yang kalah adalah hal yang penting. Siapapun tidak ingin menjadi pecundang.
Dengan kata lain, keluarlah dari rumah Anda, dari rumah orangtua Anda. Pergilah ke kota yang lebih besar, lingkungan yang lebih banyak menawarkan kesempatan. Kesempatan, pendidikan dan mobilitas yang lebih maju akan menciptakan kehidupan yang berbeda. Selalu ingat kesempatan yang diberikan. Setelah Anda berhasil, buka kesempatan untuk orang lain. Inilah bentuk penghargaan Anda kepada orang yang telah membantu Anda sebelumnya.
Ring 2 - Bagaimana Guy mengubah kehidupannya menjadi lebih baik untuk generasinya?
Mendapatkan pendidikan yang lebih baik terutama di tanah rantau tentu menjadi kesempatan yang sangat berharga. Orangtua Guy selalu menyampaikan pendidikan bisa menjadi jalan pasti untuk mendapatkan kemajuan sosial.
Itulah yang membuat orangtua Guy melakukan segala cara agar Guy bisa menempuh universitas. Berkat gurunya, Guy disarankan untuk masuk sekolah persiapan masuk perguruan tinggi. Pada akhirnya Guy diterima di Iolani dan kabar buruknya orangtuanya harus membayar mahal untuk uang masuknya. Saat itu mereka harus membayar $1.250 dan jika dikonversikan ke nilai saat ini sekitar $8.000. Sedangkan orangtua Guy berpenghasilan $20.000 setahun. Orangtua Guy harus mengencangkan tali pinggang mereka.
Pendidikannya di Iolani-lah yang mengubah kehidupan Guy sehingga ia bisa masuk ke universitas Stanford. Padahal nilainya di Iolani tidaklah bagus. Berkat dorongan tutor matematikanya yang brilian Guy mendaftarkan diri dan Guy diterima. Saat sang tutor melihat Guy, ia merasa Guy punya potensi yang lebih besar dibandingkan nilainya.
Selain pendidikan formal yang menjadi pengubah kehidupan Guy, faktor lain yang juga sangat-sangat berperan penting adalah peran guru atau mentor. Guy belajar bahwa guru yang paling keras adalah guru terbaik. Ia yang mengajarkan kita untuk berpikir, bekerja keras dan menjadi bagian dari sebuah tim. Ia juga yang paling menuntut kita agar bisa memiliki standar tinggi dan nilai kerja keras.
Karena itu cari dan rangkulah orang-orang yang menentang dan mengkritik Anda. Anda akan belajar banyak darinya daripada orang-orang yang hanya menahan dan menurunkan standar Anda. Memang kritik tidak akan pernah enak untuk didengar. Tapi ketahuilah berlian tercipta lewat hantaman dan goresan.
Dan jika Anda adalah guru, pelatih, manajer atau seseorang yang mempengaruhi orang lain, jadilah orang yang paling tegas. Anda tidak membantu siapapun dengan menurunkan standar dan ekspektasi Anda. Meningkatkan standar mereka akan menyadarkan mereka suatu saat nanti bahwa Anda telah membantu mereka menjadi orang yang lebih baik.
Ring 3 - Sebenarnya apa sih yang mendorong Guy sehingga bisa mengubah kehidupannya?
Jika Anda adalah orang Asia atau Yahudi-Amerika di tahun 1970an, orangtua Anda kemungkinan besar memiliki tiga jalur karir yang disiapkan untuk Anda; menjadi dokter gigi, dokter atau pengacara. Awalnya Guy ingin menjadi dokter di Stanford tapi saat mengetahui melakukan pembedahan itu sangat mengerikan. Seminggu kemudian ia keluar dan pindah jurusan.
Setelah lulus, Guy kembali mengambil pendidikan dengan jurusan hukum di universitas California. Pada saat orientasi siswa, salah satu dekan memberi tahu para siswa untuk mengenakan pakaian di publik yang tak layak pakai. Seminggu kemudian Guy memutuskan untuk keluar. Ia merasa hal tersebut terlalu berlebihan.
Masalahnya Guy harus berkata apa kepada orangtuanya. Ini adalah jurusan yang paling diinginkan oleh orangtuanya. Itu mungkin membuat mereka tidak akan pernah berbicara lagi. Pada akhirnya Guy pun tetap jujur atas apa yang terjadi. Respon orangtuanya sangat membuat Guy terkejut karena tidak memarahi ataupun menyalahkan Guy.
Berhenti dari jurusan hukum tidak menghentikan Guy untuk terus belajar formal. Di tahun berikutnya ia pun menempuh pendidikan MBA di universitas yang sama.
Bagaimana Guy melihat dan belajar dari situasi ini?
Quitters can win. Jangan takut untuk menyerah pada satu hal. Berhenti tidak memastikan bahwa Anda tidak bisa melakukan hal lain. Banyak orang menolak untuk berhenti karena alasan;
- Mereka akan tergelincir di lereng yang licin dan menjadi quitter abadi.
- Menyerah akan membuat mereka terlihat bodoh atau lemah, karena pemenang selalu pintar dan kuat.
- Mereka akan mengecewakan orangtua, teman, guru, dan pelatih mereka jika mereka berhenti.
Menyerah akan sesuatu tidak selalu membuat Anda menjadi quitter abadi, atau bodoh, atau lemah. Jika Anda membuat menyerah sebuah kebiasaan, Anda punya masalah.
Apa yang Anda lakukan setelah Anda berhenti lebih penting daripada kenyataan bahwa Anda menyerah. Apakah Anda membuat ulang, dan memulai dari awal lagi, atau apakah Anda menyerah? Inilah yang menentukan apakah Anda mengecewakan orang lain dan diri Anda juga.
Ring 4 - Bagaimana Guy bisa selalu dikaitkan dengan Apple?
Guy bekerja di Apple dari tahun 1983 hingga 1987, dan kemudian dari 1995 hingga 1997. Guy melihat pekerjaanya sebagai duta perusahaan dan itu adalah sebuah hak istimewa dan kebanggaan baginya. Dalam banyak hal, siapa Guy dan di mana ia berada sampai saat ini tidak lepas dari peran sang creator Steve Jobs dan Apple.
Guy memiliki kisah yang lucu. Guy bisa bergabung dengan Apple berkat teman kelasnya di Stanford, Mike Boich. Mike meminta Guy menjadi software evangelist. Evangelist seperti duta merek yang bertugas membangun citra baik sekaligus menyebarkan informasi seputar produk sehingga dapat menjadi satu standar yang baru.
Meskipun awalnya Steve ragu dan menolak karena latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Apple saat itu, tapi Mike Boich memohon ke Steve dan mempertaruhkan karirnya pada keputusan itu. Ini sama saja Guy diterima bekerja karena sebuah nepotisme.
Pesan Guy, tidak peduli bagaimana caranya Anda diterima kerja. Orang akan peduli dengan Anda saat Anda berhasil membuktikan diri bahwa Anda adalah orang yang tepat di pekerjaan itu. Buktikan diri Anda.
Memperkerjakan Guy adalah pilihan yang tepat. Guy mampu meyakinkan orang-orang skeptis terhadap produk Apple. Di masa akhir pertama karirnya di Apple, ia berhenti karena gagalnya dirinya dipromosikan menjadi direktur.
Hal ini terjadi karena menurut atasan Guy, Guy hanya fokus mengurusi perusahaan-perusahaan kecil dan 3 perusahaan besar seperti Microsoft, Lotus, dan Ashton-Tate tidak menyukai Guy. Hal ini terjadi karena saat itu Guy berhasil memenangkan tuntutan hukum kekayaan intelektual terhadap Digital Research dan Microsoft. Keluar gari Apple, Guy mendirikan perusahaanya sendiri.
Ketika Steve Job kembali ke Apple, Guy diminta untuk bergabung kembali. Tugas Guy sama seperti sebelumnya, ia menjadi evangelist. Dan untuk kedua kalinya ia berhasil membuktikan diri dan mencitrakan produk Apple adalah produk terbaik, bahkan lebih baik dibandingkan karir pertamanya.
Guy belajar banyak hal selama ia bekerja di Apple. Bahkan ia merasa dirinya bisa seperti saat ini karena pembelajarannya di Apple. Paling tidak ada sebelas pelajaran yang ia pelajari dari Apple:
- Hanya yang terbaik yang penting. Tidak peduli bagaimana Anda bisa diterima, buktikanlah diri Anda.
- Pelanggan tidak bisa memberitahu Anda apa yang mereka butuhkan.
- Inovasi terjadi di kurva berikutnya.
- Desain itu penting.
- Sederhana itu lebih unggul.
- Tantangan menghasilkan pencapaian besar.
- Mengubah pikiran Anda adalah tanda dari kecerdasan.
- Insinyur adalah seniman.
- Harga dan nilai bukan barang yang sama.
- Tetapi nilai saja tidak cukup. Keunikan itu penting.
- Ada hal yang perlu percaya dulu baru terlihat.
Ring 5 - Bagaimana cara membangun bisnis yang sukses?
Perjalanan bisnis Guy diawali menjadi seorang sales di produsen perhiasan, evangelist di Apple dan menjadi CEO di perusahaan perangkat lunak dan sampai akhirnya menjadi cavital venture, evangelist Canva dan duta merek untuk Mercedes Benz.
Dalam membangun bisnis, menjual adalah skill yang sangat penting. Belajarlah bagaimana cara menjual. Hidup adalah jualan. Hampir setiap aktivitas kita berhubungan dengan penjualan. Bahkan untuk meminta bantuan orang lain adalah bagian dari penjualan.
Dapatkan kepercayaan orang lain. Transaksi dibangun atas dasar kepercayaan. Terutama jika produk Anda adalah produk premium dan berharga mahal. Anda akan kesulitan menjual secara berulang kali ke orang yang sama jika Anda tidak bisa dipercaya. Bersikap jujur menjadi sangat penting untuk hal ini.
Salah satu cara terbaik untuk membangun kepercayaan orang lain terhadap Anda adalah dengan membuktikan diri bahwa Anda layak, mampu dan bisa dipercaya. Buktikan lewat apa yang Anda kerjakan. Berikan yang terbaik.
Terkadang Anda akan bekerja tanpa dibayar. Lakukan saja. Ini adalah jalur yang harus Anda tempuh. Bayarlah harga dibutuhkan.
Keluar dan raih kesempatan. Jadilah penasaran. Kesalahan dan kegagalan bisa menghasilkan kesempatan. Jika Anda memiliki pola pikir yang tepat, kebalikan dari kesuksesan bukan
kegagalan, tetapi pembelajaran. Fokus pada keuntungan yang Anda berikan, bukan produk dan jasa yang sedang Anda jual.
Ring 6 - Lalu bagaimana caranya bisa menjadi Evangelist yang sukses?
Jika Anda ingin menjadi Evangelist dan sales yang berhasil, dari pengalaman Guy lebih dari 30 tahun yang memulai karir dari karyawan, CEO, pemilik bisnis dan investor, berikut beberapa pembelajaran berharga yang Guy dapat bagikan kepada Anda:
1. Sentuh emas. Sangat sulit untuk meng-evangelize sampah. Jauh lebih mudah evangelize barang bagus. Guy belajar bahwa titik mula evangelism dan 90 persen dari pertarungan, adalah miliki produk bagus. Jadi tantangan pertama sebagai evangelist adalah menemukan atau menciptakan sesuatu yang bagus untuk evangelize.
2. Posisikan sebagai “gerakan.” Sebuah produk, tidak peduli betapa bagus, pada akhirnya hanyalah sebuah koleksi dari bagian atau cuplikan dari kode. Sebuah “gerakan,” sebaliknya, mengubah kehidupan. Tidak cukup membuat produk yang bagus—Anda juga perlu memposisikannya dan menjelaskan bagaimana caranya meningkatkan hidup.
3. Melokalisasi presentasi Anda. Jangan menjelaskan produk Anda dengan istilah mulia, berbunga seperti “revolusioner,” “pergeseran paradigma,” dan “lompatan kurva.” Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami.
4. Carilah agnostik; hiraukan orang yang sudah dimiliki agama lain. Artinya, cari orang yang belum menggunakan produk kompetitor.
5. Biar orang mencoba “pergerakan.” Evangelist percaya pelanggan potensi mereka itu pintar. Oleh karena itu, mereka tidak menghantam mereka dengan iklan dan promosi. Malah mereka menyiapkan cara bagi orang untuk “mencoba” produk mereka dan kemudian putuskan untuk mereka sendiri. Evangelist percaya bahwa produk mereka bagus, sangat bagus hingga mereka tidak takut membiarkan orang lain untuk mencobanya sebelum membeli.
6. Belajar untuk memberikan demo. Evangelist yang tidak bisa memberikan demo yang bagus adalah oxymoron. Jika Anda tidak bisa memberikan demo bagus atas produk Anda, Anda tidak bisa secara efektif evangelize-nya. Mendemokan seharusnya merupakan sikap alami kedua, mungkin bahkan refleksif.
7. Biarkan orang lain memberitahu Anda bagaimana meng-evangelize. Biarkan mereka memilih mengapa mereka menyukai produk Anda.
8. Siapkan langkah pertama yang aman, mudah. Hapus semua hambatan ke jalan dari mengadopsi “gerakan” Anda.
9. Hiraukan gelar dan silsilah. Elitisme adalah musuh dari evangelist. Jika Anda ingin sukses sebagai seorang evangelist, hiraukan latar belakang orang, terima orang apa adanya mereka, dan memperlakukan setiap orang dengan hormat dan kebaikan.
10. Jangan pernah berbohong. Berbohong secara moral maupun etika itu salah. Juga memerlukan energi lebih besar karena ketika Anda berbohong, perlu untuk tetap menjaga apa yang Anda katakan sesuai. Evangelist mengendorse barang bagus, sehingga mereka tidak perlu berbohong tentang fitur dan manfaat, dan evangelist tahu barang mereka, sehingga mereka tidak akan pernah harus berbohong untuk menutupi ketidakpedulian mereka.
11. Ingat teman Anda. Bersikap baiklah pada orang-orang yang satu perjalanan dengan Anda saat menanjak, karena Anda akan bertemu mereka lagi dalam perjalanan ke bawah.
Guy Kawasaki adalah Chief Evangelist Canva (aplikasi layanan desain online) dan rekan eksekutif Haas School of Business di University of California, Berkeley. Sebelumnya, ia adalah kepala Chief Evangelist Apple dan penasihat khusus untuk CEO unit bisnis Motorola Google.
Banyak bukunya yang terkenal termasuk The Art of Social Media and Enchantment. Dia tinggal di Silicon Valley bersama keluarganya dan di media sosial ia memiliki sepuluh juta pengikut.
Begitulah cara Yuli terinspirasi untuk memulai perjalanan bisnisnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Keluarlah dari rumah Anda atau rumah orangtua Anda jika memang dibutuhkan untuk bisa mengubah kehidupan Anda. Berada di lingkungan yang menawarkan kesempatan yang lebih banyak akan memberi Anda kesempatan untuk mengubah kehidupan Anda.
- Pendidikan formal sangatlah penting. Tapi hal yang lebih penting dari itu belajar dari guru dan mentor. Guru yang paling keras adalah guru terbaik. Karena mendorong Anda untuk berpikir, bekerja keras dan meningkatkan standar Anda.
- Ingatlah bahwa Quitters juga bisa menang. Gagal dan berhenti tidak menentukan akhir hidup Anda. Bagaimana Anda merespon kegagalan Anda adalah hal yang lebih penting daripada Anda berhenti.
- Tidak peduli bagaimana Anda bisa diterima di satu pekerjaan. Buktikan diri Anda bahwa Anda layak di situ.
- Jadilah penjual yang hebat. Salah satu faktor penting dalam bisnis yang sukses adalah penjualan. Pelajari dan kuasai skill ini jika Anda ingin memiliki bisnis yang sukses.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Yuli, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya