Sejak awal usaha komersial pada usia enam belas tahun yang berbentuk majalah siswa, hingga pada petualangan saat ini dalam bentuk Virgin Galactic dan perjalanan luar angkasa, Richard Branson selalu memiliki sebuah filosofi utama: “Jika sebuah projek baru atau peluang bisnis tidak membangkitkan semangat saya dan membuat hasrat entrepreneur dan inovatif saya bergejolak, maka saya lebih baik melupakannya dan mencari hal lain yang dapat membuat saya bersemangat.”

Ketika membahas mengenai berbagai perusahaannya, hal yang cukup dikenal adalah ‘Virgin way (cara Virgin)’, yang mana merupakan sesuatu yang telah berevolusi sejak hari pertama bisnisnya berjalan. 

Ketika datang seseorang yang baru, melihat keadaan dalam perusahaan Virgin dan berkata ‘Waw, kalian benar-benar melakukan hal dengan cara yang berbeda, ya,’ maka respon yang akan mereka dapatkan biasanya adalah ‘Ya, ini adalah cara Virgin’. Biasanya disertai dengan sebuah senyum tulus dan kedipan mata. 

Salah satu kunci dari ‘cara Virgin’ ini adalah menyimak. Menyimak secara seksama pada siapapun yang ingin berbagi pendapat, bukan hanya para ahli dan pakar saja. Selain itu, menyimak juga berarti belajar dari tiap hal. Dari tempat berjualan dan dari kesalahan yang harus dilakukan untuk berkembang. 

Dan yang paling penting adalah, menyimak dan belajar dengan ‘cara Virgin’ berarti melakukan pekerjaan dengan bersenang-senang. 

Gagasan Richard Branson mengenai bersenang-senang mungkin cukup berbeda dari anggapan banyak orang. Tantangan fisik maupun mental—atau terkadang keduanya—yang menyenangkan baginya adalah yang memiliki risiko cukup besar, yang terkadang bagi sebagian besar orang akan tampak tidak masuk akal.

Jika kita bisa lebih mengadopsi seni untuk tetap diam agar kita bisa mendengarkan dan menyimak dengan lebih baik, maka kita akan bisa meningkatkan kemampuan kita untuk belajar dan menyerap lebih banyak ilmu yang berguna, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 

Tumbuh sebagai pengidap dyslexia, saat ingin memahami sesuatu, Richard Branson dituntut oleh kehidupan untuk memaksa dirinya menyimak dengan seksama. Dan tidak berhenti di sana. Jika kemudian ingin bisa mengingat apa yang disimaknya, ia juga harus memaksa dirinya untuk membuat catatan kecil. 

Menyimak adalah sebuah kemampuan yang luar biasa, yang mana membuat kemampuan otak rata-rata manusia dapat menyimpan hal yang paling kecil sekali pun, yang mungkin berupa pernyataan atau gagasan yang tampak remeh. Memiliki kebiasaan mencatat merupakan salah satu kemampuan yang dapat memperkuat kemampuan menyimak. 

Keberanian bukan hanya terwujud dalam sikap mempertahankan dan mengemukakan sesuatu; keberanian juga merupakan sikap untuk duduk diam dan menyimak. Tidak ada hal yang lebih mengganggu daripada ketika ada dua orang yang sedang berbicara dan datang satu orang yang sibuk untuk menginterupsi.

Jika ada orang yang mengatakan ‘saya mendengar Anda, saya mendengar Anda’ itu berarti mereka tidak menyimak apa yang Anda katakan. Karena sayangnya, mendengar bukanlah menyimak. 

Jika Anda menggunakan waktu dan upaya Anda untuk meningkatkan kemampuan menyimak, maka Anda akan cukup terkejut dengan seberapa banyak orang yang akan menghargai dan menghormati diri Anda yang baru ini.

Jika kita bisa memperhatikan dengan seksama, tidak hanya pada apa yang dikatakan orang lain, namun juga cara mereka mengatakannya, akan dapat membuat Anda bisa membaca arah pembicaraan dan apa yang tidak mereka katakan. Yang mana biasanya, merupakan kisah yang sebenarnya terjadi, yang tidak tertangkap oleh para pendengar rata-rata. 

Jika apa yang dikatakan seorang pembicara memiliki berbagai lapisan makna, maka bagaimana cara dia mengatakannya juga bisa memberikan berbagai kenyataan. Amati dengan seksama bahasa tubuh, ekspresi wajah, pelafalan kata-kata tertentu dan intonasi-intonasi, yang mana akan dapat mengemukakan apa yang tidak dapat dikemukakan oleh kata-katanya.

Salah satu hasil yang mudah ditemui adalah mereka yang ahli menyimak akan memiliki pertanyaan seperti, “Saya mengamati bahwa Anda tidak menyinggung perkara XYZ. Apakah ini berarti Anda tidak menganggap perkara tersebut tidak penting untuk dicantumkan dalam proposal Anda?”

Kunci yang membuat perusahaan Virgin begitu istimewa adalah kebebasan untuk bersenang-senang dan berekspresi. Ini merupakan hasil dari ketiadaan aturan formal yang baku, yang bisa membuat seorang karyawan menjadi seperti robot. 

Berikut ini beberapa sikap kepemimpinan unggul di dalam perusahaan Virgin: 

• Integritas
• Rasa humor
• Semangat entrepreneur
• Senang berteman dan berkumpul
• Harus memiliki kepedulian tinggi pada para pekerja
• Mampu mendelegasikan pekerjaan dan memberi penghargaan dengan adil
  
  

Sedangkan sikap para pekerja Virgin:

• Harus merangkul individualitas
• Memiliki semangat entrepreneur
• Saling menguatkan satu sama lain
• Memberikan dan memanfaatkan kepercayaan dengan baik
• Mampu bekerjasama
• Hasrat yang berkobar-kobar
• Tidak terlalu formal
  
  

Kunci dari hampir seluruh sikap kepemimpinan ini adalah kemampuan sang pemimpin untuk menyimak. Memeriksa atau berkeliling perusahaan merupakan hal yang memang penting, namun dengan satu syarat: Anda harus menyediakan waktu dan diri Anda untuk menyimak setiap orang yang Anda temui.

(kepemimpinan adalah sebuah kemampuan untuk menyembunyikan kepanikan Anda dari orang lain—Lao Tzu.)

Satu perkembangan yang paling positif dan cepat dalam dunia kepemimpinan zaman ini adalah: semakin berkurangnya unsur kekuasaan tunggal yang digantikan oleh proses kolektif, di mana otoritas dan kekuasaan tersebar dalam sebuah kelompok yang memiliki satu tujuan yang sama.  

Perluasan jaringan peran kepemimpinan ini menunjukkan bahwa tidak lagi ada pengaruh besar berdasarkan jabatan otoritas dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Anda bisa berada di bawah posisi petinggi perusahaan atau organisasi Anda, namun tidak berarti Anda tidak bisa menjadi seorang pemimpin yang unggul. 

Definisi pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu membawa perusahaan agar semakin maju dan menemukan cara dan peluang-peluang baru. Dimana bisnis mereka dapat berubah dan berkembang. Di sisi lain, kepemimpinan yang buruk biasanya cenderung lebih statis, lebih melindungi kebiasaan lama (status quo) dan bergantung pada kesuksesan di masa lalu. 

Jika ada yang ragu menjalankan sesuatu yang baru dengan alasan seperti ‘belum ada yang pernah melakukan hal ini’, atau ‘pernah ada namun belum ada yang berhasil’, Richard Branson akan selalu mengatakan (dengan penuh senyum semangat), ‘Baguslah! Jika begitu, kenapa tidak kita coba untuk melakukannya dengan cara yang berbeda dan menjadi yang pertama memperoleh keberhasilan?’

Seperti itulah yang dilakukan perusahaan Virgin. Terkadang, dengan tidak mengetahui cara melakukan suatu hal dengan tepat dan tetap melakukannya dengan cara yang kita putuskan sendiri, dapat membuka jalur-jalur baru yang luar biasa. 

Jadi, jangan mudah terpengaruh dari apa yang dikatakan orang lain mengenai pengalaman mereka mencoba suatu hal. Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah tidak akan ada dua orang dan dua perusahaan yang benar-benar sama walau bagaimanapun kondisi ekonomi dan lingkungan mereka. 

Seni dari kepemimpinan adalah berani mengatakan tidak. Karena, merupakan hal yang sangat mudah untuk mengatakan iya.

Siapapun yang bersedia untuk mengerahkan upayanya dalam meningkatkan keberuntungan mereka, maka mereka akan benar-benar memperoleh keberuntungan tingkat tinggi. Richard Branson percaya bahwa keberuntungan adalah salah satu hal di dunia ini yang paling sering disalahartikan dan diremehkan. 

Mereka yang biasanya dianggap lebih beruntung biasanya merupakan orang-orang yang telah siap untuk mengemban risiko terbesarnya. Sebaliknya, mereka yang cenderung untuk bermain aman dan takut akan kegagalan, merupakan  orang-orang yang dianggap tidak seberuntung para pengemban risiko. 

Karena itu, bekerjakeraslah untuk meningkatkan keberuntungan Anda. Ingat untuk tidak berdiri di bawah pohon saat badai sedang melanda, dan jangan pernah takut untuk berbicara dengan orang asing—Anda tidak akan tahu bahwa keberuntungan Anda mungkin ada di tempat-tempat yang tidak terduga. 

Anda dapat menyebutnya seperti apapun yang Anda mau, keberuntungan, kebetulan, atau bahkan kerja keras. Namun tidak ada yang lebih baik mendefinisikan hal ini daripada seorang filsuf Romawi, Seneca, “Keberuntungan adalah apa yang terjadi ketika persiapan bertemu dengan kesempatan.”

(rasa penasaran merupakan sebuah sikap yang sehat dan cukup memberikan produktivitas pada para pemimpin bisnis) 

Jika ada satu hal yang Richard Branson pelajari dari berbagai bisnis yang dimilikinya selama bertahun-tahun, adalah: loyalitas pelanggan tidak bisa kita beli atau kita peroleh dengan paksaan atau sogokan. 

Jika Anda ingin membedakan produk dan layanan dari para pesaing, dan memperoleh kesetiaan para pelanggan, maka Anda harus memahami bahwa pelanggan yang berharga bagi perusahaan Anda adalah mereka yang bisa termotivasi oleh hal-hal yang tidak biasa. 

Berpikir berbeda tidak membutuhkan apapun kecuali sebuah komitmen untuk tidak melakukan suatu hal dengan cara yang sama. Melakukan hal yang tepat dan belajar untuk merespon dengan cepat dalam segala kondisi merupakan perilaku pemimpin yang dapat menular ke sekitarnya. 

Semakin berubah sesuatu hal, maka akan hal tersebut akan tampak semakin sama. Beberapa inovasi terbaru merupakan sebuah pembelajaran dari inisiatif yang telah ada sebelumnya—inilah yang sepatutnya disebut dengan re-innovations (inovasi kembali). 

Seluruh ide merupakan tangan kedua, baik secara sadar atau tidak sadar, mereka merupakan hasil dari penggabungan segala sumber yang telah ada, yang mana digunakan oleh sang penemu dengan kebanggan dan kepuasan seakan mereka ide itu asli berasal dari mereka. 

Untuk mencapai kemajuan yang bertahan lama, maka kita perlu mengidentifikasi, memelihara dan belajar dari para pemimpin bisnis dari generasi yang akan datang. Bisnis memiliki peran besar dalam mengatasi tantangan terberat dunia. 

Karena itu, penting untuk bisa belajar pada generasi yang akan datang. Ini karena mereka biasanya belum memiliki ketakutan untuk membangun sebuah bisnis, kecenderungan untuk menantang kebiasaan lama dan membuat produk dan layanan yang dapat memberikan perubahan pada dunia.

Banyak orang yang telah memperoleh lebih banyak dari apa yang pernah bisa mereka bayangkan, karena orang lain mengatakan bahwa mereka bisa menggapainya. Cobalah tanya pada para pebisnis yang sukses, dan jika mereka bisa menceritakan dengan jujur, maka mereka akan mengakui mendapatkan manfaat dari nasihat para pembimbing mereka. 

Mendirikan bisnis memerlukan lebih dari sekadar teknologi dan kreatifitas—ini membutuhkan orang lain, dan begitu pula jika Anda ingin membentuk kultur dan produk yang luar biasa. Seberapapun cerdas dan jeniusnya diri Anda, pasti Anda akan membutuhkan pembimbing. Yaitu, mereka yang telah melalui apa yang sedang atau akan Anda jalani. Menemukan pembimbing yang baik adalah kenyataan bahwa Anda harus mendapatkan manfaat darinya.

Terdapat tiga jenis kepribadian yang berbeda dalam membuat keputusan bisnis, yaitu: 

• Penunda
  Mereka adalah yang berpikir “Mengapa saya harus membuat keputusan hari ini jika bisa melakukannya besok?”—dan seperti yang kita ketahui, ‘esok’ tidak akan pernah datang. Mereka adalah tipe yang berusaha untuk selalu menghindar dari tanggung jawab.
• Intuitif
  Mereka adalah kebalikan dari penunda. Mereka adalah yang terburu-buru dalam mengambil keputusan, terlalu bergantung pada naluri mereka. Namun, seperti yang kita ketahui naluri tidak akan selalu membawa kita pada kemenangan.
• Berpikir sebelum memutuskan
  Ini adalah cara yang paling cerdas dari ketiga kepribadian pengambil keputusan. Mereka adalah gabungan antara penunda dan intuitif. Mereka memanfaatkan waktu untuk mempertimbangkan keputusan mereka. 
  
  

Keputusan hanyalah perkara melakukan atau tidak melakukan. Membuat keputusan yang cerdas yang terlebih dahulu melakukan penggalian informasi terkait, adalah alasan kenapa para pemimpin dibayar begitu mahal. 

Karena tidak ada cara ilmiah yang dapat merumuskan bagaimana cara membuat keputusan yang tepat setiap waktu, maka proses pembuatan keputusan tidak dapat diprogram untuk muncul pada saat diinginkan, namun harus dipertimbangkan dan dilatih.

Richard Branson, merupakan seorang entrepreneur internasional, seorang petualang, simbol dan pendiri dari Virgin Group. Otobiografinya, Losing My Virginity, dan buku bisnisnya, Screw It, Lets Do It dan Business Stripped Bare, seluruhnya menjadi buku terlaris skala internasional.

Setelah membaca buku ini, Daniel menjadi lebih percaya diri. Ia pun segera mempersiapkan dirinya untuk menjalankan amanah dari pamannya tersebut. Dari buku ini beberapa hal yang dipelajari Daniel adalah: 

• Jika sebuah projek baru atau peluang bisnis tidak membangkitkan semangat dan membuat hasrat entrepreneur dan inovatif bergejolak, maka lebih baik melupakannya dan mencari hal lain yang dapat membuat kita bersemangat.
• Jika Anda menggunakan waktu dan upaya Anda untuk meningkatkan kemampuan menyimak, orang akan menghormati dan menghargai Anda
• Amati dengan seksama bahasa tubuh, ekspresi wajah, pelafalan kata-kata tertentu dan intonasi-intonasi, yang mana akan dapat mengemukakan apa yang tidak dapat dikemukakan oleh kata-katanya.
• Definisi pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu membawa perusahaan agar semakin maju dan menemukan cara dan peluang-peluang baru.
• “Keberuntungan adalah apa yang terjadi ketika persiapan bertemu dengan kesempatan.”
• Keputusan hanyalah perkara melakukan atau tidak melakukan.
  
  

Terima Kasih telah menyimak BaRing kali ini, semoga Anda bisa mendapatkan manfaatnya. Sampai Jumpa di Baring berikutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital

Sukses Selalu.