THE POWER OF LESS – The Fine Art Of Limiting Yourself To The Essential . . . In Business And In Life
Leo Babauta
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Akhir-akhir ini, Rani sering kewalahan dalam mengerjakan tugas. Saking kewalahannya, tak jarang ia harus lembur dan telat dalam menyerahkan hasil kerjanya kepada atasannya. Akibatnya, atasan sering mengeluh dan bahkan memberinya ultimatum.
Tentu saja hal itu membuat Rani ketar-ketir. Tapi, ia tidak punya clue apa yang menyebabkan pekerjaannya sering terbengkalai. Hatinya dipenuhi tanda tanya apa yang harus ia lakukan.
Tapi, ia tak mau menyerah. Beruntung di tempat kerjanya disediakan perpustakaan di mana para pekerja bebas untuk mengakses buku-buku di perpustakaan itu. Semua buku yang dibutuhkan masing-masing divisi tersedia di perpustakaan tersebut.
Kesempatan seperti itu tidak disia-siakan oleh Rani untuk mencari petunjuk mengatasi permasalahannya.
Singkat cerita, ia pun mencoba membaca salah satu buku yang tersedia di perpustakaan itu. Judulnya adalah “The Power of Less: The Fine Art of Limiting Yourself to the Essential….In Business and In Life” karya Leo Babauta.
Melihat judulnya, ia yakin buku ini bisa memberinya insight untuk mengatasi masalahnya.
So, akankah ia berhasil? Yuk, ikuti perjalanannya di BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Gambaran besar buku ini membahas tentang kecenderungan di era digital di mana kita dibombardir oleh banyak sekali informasi setiap harinya. Mulai dari chat, email, telepon, berita online, media sosial, game, notifikasi berbagai aplikasi, dan sebagainya.
Hal itu melahirkan ilusi seolah-olah kita super sibuk. Tapi pada kenyataannya, hal itu justru menurunkan produktivitas kita dan menghambat kita mencapai goal.
Celakanya, pada banyak orang, kecenderungan seperti ini sudah menjelma menjadi kebiasaan yang otomatis. Sehingga, sangat sulit sekali untuk diubah dan dihentikan.
Tanpa sadar, banyak orang yang memulai harinya dengan mengonsumsi informasi random di internet. Hal itu diperparah dengan kebiasaan otomatis untuk mengecek media sosial, men-scroll dan men-switch halaman situs, dan seterusnya yang pada akhirnya membuat pikiran kacau dan ruwet.
Dan, jika sudah seperti ini, maka berpikir dengan jernih pun akan sangat sulit sehingga pekerjaan terbengkalai.
Oleh karena itu, sangat penting untuk bisa mengubah kecenderungan seperti ini menjadi kecenderungan yang lebih produktif. Dan, inilah juga yang dibahas dalam buku ini. Di samping mengemukakan masalah produktivitas yang paling berpengaruh dewasa ini (yakni bombardir informasi), buku ini juga membahas bagaimana pendekatan yang tepat untuk bisa mengatasi masalah itu dan meningkatkan produktivitas sehingga goal kita cepat tercapai.
Ring 2 - Apa Maksud “The Power of Less” alias “Kekuatan Sedikit” dalam Buku Ini?
“The power of less” dalam buku ini mengacu pada pendekatan untuk mengatasi masalah produktivitas yang disebabkan oleh bombardir informasi di zaman digital sekarang.
Prinsipnya adalah, membatasi diri kita hanya pada hal-hal yang memang penting & dibutuhkan untuk mencapai goal kita dan mengabaikan hal-hal lain yang tidak membantu kita dalam mencapai goal.
Dalam kata lain, “the power of less” mengacu pada pentingnya memilah mana yang prioritas untuk dikerjakan dari mana yang tidak.
Meskipun kelihatannya sepele, tapi pendekatan ini memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membantu meningkatkan produktivitas kita. Ini karena, problem utama rendahnya produktivitas adalah ketidakjelasan antara yang prioritas dan yang tidak, yang membuat kita bekerja secara random, yang tidak mengantarkan kita ke mana-mana.
Dengan memiliki kejelasan mana yang penting dan mana yang tidak, mana yang harus dikerjakan dan mana yang perlu diabaikan, bukan hanya pikiran kita menjadi lebih jernih dan siap untuk mengerjakan tugas-tugas kita, tapi seluruh tugas yang kita kerjakan pun mengantarkan kita selangkah demi selangkah mencapai goal kita.
Tapi, “the power of less” bukan hanya tentang prioritas semata. Dalam buku ini dijelaskan 6 elemen penting dalam meningkatkan produktivitas dengan pendekatan “the power of less”, yakni:
- Menentukan batasan
- Memilih yang penting
- Menyederhanakan
- Fokus
- Menciptakan kebiasaan
- Memulai dengan langkah kecil
Ring 3 - Bagaimana Cara Menentukan yang Prioritas dari yang tidak Prioritas?
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menentukan tugas-tugas yang prioritas dari yang tidak:
1. Tentukan lebih dulu apa goal Anda
2, Setelah Anda tahu apa goal Anda, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa langkah-langkah penting yang dibutuhkan untuk mencapai goal ini?
- Berapa lama standar untuk mengerjakan masing-masing langkah ini?
(menjawab pertanyaan kedua ini sangat penting karena seringkali kita terjebak mengerjakan sebuah tugas berlarut-larut hanya karena kita merasa tugas itu prioritas. Sebagai contoh, seorang penulis tentu sangat butuh melakukan riset sebelum menulis. Tapi, riset yang berlarut-larut selain menunda selesainya tulisan juga justru membuat kita overwhelmed akibat terlalu banyak informasi yang kita kumpulkan. Dengan memiliki kejelasan berapa lama sebuah tugas harus selesai, kita menghindarkan diri kita dari perfeksionisme). - Bagaimana urutan atau flow kerjanya? Mana dulu yang harus dikerjakan pertama kali?
Untuk mencapai sebuah goal, kita perlu melakukan langkah-langkahnya dengan urutan yang tepat. Karena, kalau kita mengerjakan langkah-langkahnya secara random, hal itu akan memperlambat tercapainya goal atau bahkan goal-nya tidak bisa tercapai.
Hal ini terkadang sangat halus sehingga jarang disadari. Contoh mudah, Anda seorang Youtube content creator. Tapi, Anda tidak punya kejelasan tentang flow kerja Anda, bagaimana urutan kerja Anda. Anda bekerja tanpa perencanaan sama sekali. Tiba-tiba, Anda take video tanpa mengonsepkannya lebih dulu. Sehingga, konten yang Anda buat jadi tidak terkonsep dengan rapi.
Ring 4 - Bagaimana Cara agar bisa Konsentrasi Hanya pada Hal yang Penting dan Mengabaikan Hal-Hal yang tidak Penting?
Meskipun Anda telah mengetahui mana saja tugas yang prioritas dan mana yang perlu diabaikan, belum tentu Anda bisa fokus & konsentrasi dalam mengerjakannya.
Lalu, bagaimana agar bisa fokus mengerjakan tugas-tugas prioritas Anda? Berikut beberapa caranya:
- Fokus pada satu tugas agar mencapainya.
- Fokus pada saat ini, untuk mengurangi kecemasan dan stres. Nikmati proses Anda mengerjakannya dan abaikan bayangan tentang hasil akhirnya yang akan membuat Anda cemas & tidak percaya diri.
- Fokus pada tugas yang ada di tangan untuk membuat Anda dalam kondisi flow. Jangan melakukan beberapa tugas sekaligus.
- Fokus pada pikiran positif.
Kita sering mendengar nasihat agar “being here and now” alias menikmati proses, tapi proses yang sulit akan membuat kita sulit juga untuk bisa menikmatinya. Betul?
Jangan khawatir, karena dengan tips berikut ini, Anda tetap bisa menikmati proses yang sulit & butuh effort:
- Breakdown tugas Anda menjadi aksi-aksi yang lebih kecil & lebih mudah dilakukan.
- Buat prosesnya menjadi lebih menyenangkan. Misal, Anda bisa mengerjakan tugas Anda sembari membayangkan diri Anda sedang melakukan tugas yang sangat penting atau keren menurut Anda.
Jalan kaki belasan kilo mungkin akan sangat melelahkan dan tidak nikmat sama sekali. Tapi, kalau Anda gemar film petualangan dan saat Anda jalan kaki belasan kilo Anda membayangkan diri Anda sedang bertualang, tentu akan lebih menyenangkan. Betul? - Tingkatkan kemampuan Anda dalam mengerjakan tugas itu.
LEO BABAUTA pernah menjadi wartawan, editor, penulis pidato, dan penulis lepas selama tujuh belas tahun. Babauta tinggal di Guam bersama istrinya dan enam anak, di mana ia sering menulis secara rutin di ZenHabits.net
Akhirnya, setelah membaca buku “The Power of Less,” Rani mendapatkan beberapa insight yang bisa ia terapkan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Berikut beberapa di antaranya:
- Hal terpenting untuk bisa meningkatkan produktivitas adalah mengerjakan HANYA tugas-tugas yang penting, yakni yang bisa mengantarkan kita mencapai goal kita dan mengabaikan tugas-tugas yang tidak penting.
- Untuk menentukan mana tugas penting dari yang tidak penting, kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan, di antaranya: apa goal yang ingin dicapai, apa saja langkah yang diperlukan untuk mencapai goal itu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan masing-masing langkah itu, dan bagaimana urutan langkah-langkah tersebut.
- Untuk bisa konsentrasi dalam mengerjakan tugas prioritas kita, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan: Breakdown tugas yang berat menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dilakukan, lakukan satu tugas/langkah dalam satu waktu, nikmati prosesnya, tingkatkan kemampuan dalam mengerjakan tugas tersebut.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Rani, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital. Sukses Selalu untuk Anda
Rekomendasi Baring Lainnya