
THE PASSIONATE MIND REVISITED – Expanding Personal and Social Awareness
Joel Kramer
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Adelia sangat kesal dan tidak suka dengan sikap dan cara berperilaku dari Dania, yang mana merupakan bawahannya di kantor. Ingin sekali ia memuntahkan amarahnya ke Dania karena Adelia merasa Dania bersikap tidak sopan yang ditunjukkannya di hadapan semua tim Adelia.
Tapi karena Dania adalah tim terbaik yang Adelia punya, terpaksa ia harus menahan diri karena ia juga takut kalau Dania resign dan berpindah ke perusahaan kompetitor. Kondisi seperti ini hanya akan membuat situasi Adelia menjadi lebih sulit dan memberatkan dirinya.
Adelia tahu diam-diam Dania sudah melakukan beberapa interview dengan perusahaan sebelah. Entah karena apa, Dania tetap bertahan di perusahaannya yang sekarang.
Saat makan malam di resto langganannya Adelia, ia mengeluarkan semua uneg-unegnya ke kekasihnya. Mulai dari kemarahannya sampai rasa takutnya yang begitu besar. Dengan santai pacarnya merespon sambil menikmati bebek goreng sambal hijau yang mereka pesan.
Selesai Adelia bercerita, pacarnya pun menenangkan dan menguatkan hati Adelia dan memberikan beberapa saran. Dan di luar dugaan, pacarnya juga memberikan buku “THE PASSIONATE MIND REVISITED – Expanding Personal and Social Awareness.”
Pacarnya hanya meminta dan mendesak Adelia untuk membaca buku tersebut karena menurutnya buku tersebut bisa membantu Adelia memecahkan masalahnya.
Penasaran seperti apa perubahan Adelia? Mari kita simak perjalanannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Tantangan Seperti Apa yang Dihadapi Kita Sebagai Manusia Saat Ini?
Agar bisa memanfaatkan kekuatan dari pikiran, maka kita perlu mampu memahami asal mula dan dampak dari sudut pandang—yang mana secara spesifik melibatkan moralitas dan spiritualitas di dalamnya.
Agar bisa melakukannya, spiritualitas kita perlu untuk disesuaikan yaitu dengan menghilangkan jarak antara spiritual dengan keduniawian yang dibentuk oleh sudut pandang spiritual tradisional yang kurang dominan.
Adanya pemisahan spiritualitas dengan duniawi membuat hal yang berkaitan dengan keduniawian menjadi tampak kurang penting, sehingga hal inilah yang dapat menyebabkan hidup kita berada dalam risiko yang besar.
Karena sudut pandang kita terhadap dunia merupakan sebuah lensa atau alat kita dalam melihat dunia tempat kita hidup ini, jika lensa tersebut meremehkan atau mengaburkan gambaran dunia, maka kesadaran dan tindakan kita akan terganggu dan tak lagi valid. Hal ini akan bisa menyebabkan terjadinya malapetaka di dalam hidup manusia.
Kita adalah makhluk sosial yang memiliki keterbelakangan dalam bersosial—dalam konteks memperlakukan orang lain secara “manusiawi”—ketika kita memiliki kekuasaan dan hirarki. Struktur kuno inilah yang menyebabkan masalah global dan masalah sistem sosial kita, karena struktur kuno seperti ini membuat sudut pandang dan nilai diri para penganutnya—sebagian besar orang pada dasawarsa ini—hanya terukur sebatas strata sosial saja.
Namun, kenyataan ini tidak berarti membuat kita harus berubah menjadi makhluk atau spesies yang berbeda dari diri kita yang sebenarnya. Ini lebih membawa kita agar menjadi individu yang lebih baik, baik itu dalam hubungan dengan masyarakat maupun pada diri kita sendiri. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang cukup besar.
Ring 2 - Seperti Apakah Pula Cara Pandang Kita Terhadap Dunia Saat Ini?
Cara pandang manusia terhadap dunia terbagi menjadi dua, yang pertama adalah “apa yang terjadi saat ini” dan satu lagi adalah “apa yang akan terjadi nanti”.
Mereka yang berada di “bagian barat” dunia ini lebih berorientasi pada “apa yang akan terjadi nanti”, di mana aliran waktu kronologis dan subjektif begitu nyata; kemajuan juga tampak nyata; perpisahan dan ikatan juga terlihat nyata; dan ego dalam diri begitu dominan, serta individualisme tidak hanya dipahami, namun juga dihargai.
Hasil dari cara pandang yang dianut oleh para pihak ‘barat’ tersebut memberikan mereka beberapa cara untuk lebih memahami sisi alamiah manusia dan dunia dengan lebih dalam, seperti kecerdasan, gagasan, intuisi, dan emosi.
Proses ini tidaklah muncul dari usaha perenungan atau proses pemikiran yang mendalam, namun melalui pengakumulasian dan berbagai pengalaman, di mana kebenaran telah teruji oleh waktu dan telah termodifikasi oleh informasi-informasi yang lebih baru dan lebih valid.
Di sisi lain, pada “bagian timur” dunia, orientasi cara pandang yang dianut mayoritas adalah “apa yang terjadi saat ini”, yang mana dikenal dengan keadaan yang tidak terbatas oleh waktu dan berada di luar ranah psikologis, yang mana sangat dihargai.
Cara pandang terhadap dunia semacam ini menganggap keberadaan dan keterwujudan sebagai hal yang utama, dengan perbedaan sebagai hal terpenting setelah keterwujudan, dan ikatan yang mengembangkan kemampuan dan keberadaan individu dianggap sebagai sesuatu yang tidak nyata.
Aliran nilai-nilai seperti ego dan pemusatan-diri, kompetisi, dan segala macamnya dianggap sebagai sebuah penghalang bagi hubungan spiritual dan juga sebagai salah satu sumber masalah terbesar yang ada di dunia ini.
Orientasi cara pandang terhadap dunia yang dianut sebagian besar masyarakat ‘Timur’ ini, memiliki cara berpikir yang tidak terbatasi oleh waktu, berada di luar pemikiran logika, berada di luar segala macam ikatan pada kefanaan, dan di luar kebutuhan individu atau ego individu. Dasar kebenaran yang mereka anut adalah bersifat statis, abadi, dan tidak akan pernah bisa diubah.
Ring 3 - Bagaimana Cara Pandang Terhadap Dunia Berubah dari Waktu ke Waktu?
Cara pandang terhadap dunia adalah sebuah dasar yang membentuk pemikiran manusia, di mana manusia berusaha untuk mengumpulkan berbagai macam pemahaman mengenai situasi dan keadaan yang mereka temukan dan alami.
Banyak cara pandang terhadap dunia yang secara umum ditemukan dalam bentuk sebuah kesatuan, melainkan perlu untuk dicari dan disadari keberadaannya sebagian demi sebagian, melalui pengalaman pribadi maupun melalui pertumbuhan atau perkembangan tradisi, ilmu pengetahuan, keadaan sosial, intuisi, dan hasrat akan apa yang diinginkan terhadap dunia.
Namun, segala macam pembentukan pemikiran manusia memiliki potensi kekeliruan dan kesalahpahaman sehingga perlu untuk dijadikan subjek yang dapat direvisi melalui timbal balik dan perubahan yang terjadi dalam hidup.
Karena itulah, orientasi sudut pandang terhadap dunia yang tidak dapat diubah atau tidak ingin berubah, merupakan bentuk otoriter yang dapat meningkatkan keterbelakangan, karena pemikiran ini tidak dapat menyesuaikan bentuk dan membaur dengan perubahan yang terjadi dan keragaman yang ada di dunia.
Dengan adanya perbedaan orientasi cara pandang dan cara berpikir mengenai dunia yang dianut oleh bagian ‘Timur’ dan bagian ‘Barat’, membuat sebuah tekanan di antara kedua belah pihak.
Tekanan ini menciptakan sebuah momentum evolusi yang menimbulkan keunikan dan membuat apa yang orang kerjakan—atau yang tidak mereka kerjakan—menjadi penting. Hal seperti ini disebut juga dengan berpikir atau berpandangan dialektis.
Dialektis di sini bukan mengacu pada tindakan atau pemikiran tradisional yang menjadikan segala sesuatunya hanya sebatas sebuah takdir belaka, namun lebih mengacu pada pengamatan seberapa tampak peluang dan kesempatan yang ada, yang terkandung, dan yang bisa dihasilkan dari kedua belah pihak. Di mana, semua pihak saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain, dan di saat yang sama saling bersaing satu sama lain.
Ring 4 - Lalu Sikap Seperti apa yang Harus Saya Ambil dari Perubahan Ini?
Kita perlu bisa melihat perbedaan dan persamaan yang ada sebagai suatu jalinan yang menciptakan tekanan dan relaksasi dalam dunia ini, layaknya proses pernapasan. Artinya, bahwa seluruh ragam individualisme, perbedaan, ikatan, perpisahan, dan keunikan yang terkandung dalam ekspresi manusia merupakan sebuah kenyataan dan merupakan sebuah bentuk ekspresi spiritual.
Pemikiran yang dilakukan berbagai macam manusia sepanjang kehidupan kita telah membentuk struktur masyarakat, moralitas, kekuasaan, dan keunggulan yang telah membawa manusia pada keadaannya saat ini—di ambang perusakan diri sendiri.
Hal ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan atau tidak adanya keinginan dalam diri kita untuk menghadapi konsekuensi dari membuat banyak orang dan banyak hal berada dalam tingkat yang setara dan sejajar baik dalam sosial maupun dalam berbagai fase kehidupan.
Jika kita hendak belajar untuk bisa hidup berdampingan satu sama lain dengan cara yang layak, kita perlu menggunakan intelegensi dan kecerdasan yang kita miliki serta emosi yang kita rasakan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Hal ini melibatkan pemikiran mengenai masa depan dan kemungkinan konsekuensi yang akan dihadapi nanti dengan jelas. Ini juga melibatkan pemahaman dari seberapa pentingnya masa lalu dalam menentukan apa yang akan terjadi saat ini; bagaimana menghidupkan masa lalu dan memperkirakan masa depan dalam keadaan saat ini.
Ring 5 - Dan Bagaimana Saya Harus Bersikap Terhadap Orang Lain dan Lingkungan Sosial Saya?
Para peneliti yakin bahwa pergeseran atau perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi dan termasuk sesuatu yang cukup esensial dalam dunia ini.
Namun, agar bisa mengendalikan dan menyesuaikan diri pada pergeseran atau perubahan, maka kita perlu untuk bisa mengamati dan menyadari perubahan tanpa meniadakan rasa manusiawi yang kita miliki. Dengan begitu, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain itu, kita semua telah memahami dan menyetujui bahwa kesadaran sosial bagi manusia sangatlah penting, namun untuk bisa menghadirkannya kita memerlukan pemahaman yang mendalam dan wawasan yang luas mengenai bagaimana sepatutnya kita semua memperlakukan satu sama lain, dan hal apa yang bisa membawa kita ke sebuah tempat, dan menerima serta menyikapi keadaan dan kekurangan diri kita sendiri.
Walaupun kita semua memiliki peristiwa yang tidak terpetakan oleh waktu yang bisa menghadirkan pemikiran, wawasan, atau bahkan keindahan tersendiri, namun kita adalah makhluk yang hidup dengan berpikir, tidak hanya mengenai masa depan pribadi kita, namun juga mengenai masa depan segala hal yang kita pedulikan.
Kemampuan kita untuk memahami atau tidak memahami getaran yang hadir di antara satu orang dengan orang lainnya telah menyebabkan berbagai kesalahpahaman, penderitaan, dan penyalahgunaan inteligensi terhadap sumber daya yang ada di dunia kita.
Komunikasi pun, jika berhasil dilakukan, dapat membawa kita pada kemungkinan menyatunya berbagai orang, kesenangan, dan empati. Hal ini akan memberikan kita rasa bahwa kita tidak sendiri di dunia ini.
Kesinambungan atau penyesuaian terhadap orang atau hal lain di sekitar kita, bukan berarti membawa kita mundur dari individu yang telah membaik menjadi individu yang kurang baik lagi, namun ini lebih mengacu kepada persamaan keadaan yang lebih baik dengan harapan yang lebih banyak.
Dan ini hanya bisa dilakukan jika kita telah memahami dan terikat satu sama lain dengan lebih dalam dan lebih efektif, seperti bagaimana kita bisa terikat dan terkait oleh perasaan kita sendiri.
Ring 6 - Bagaimana Agar Saya Lebih Memahami Diri?
Hal utama yang terkandung dalam sebuah meditasi, dan juga pada berbagai kegiatan spiritual lainnya, adalah fokus dan esensi dari mengheningkan segala macam pikiran, yaitu mengheningkan proses verbal dan mental diri.
Seperti yang kita ketahui bahwa pikiran memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Kita telah disosialisasikan dan dibiasakan dengan berpikir. Sistem pendidikan kita melatih diri kita untuk berpikir sangat aktif, sangat sibuk, membandingkan dan kompetitif.
Dan semakin tajam pemikiran kita, maka kita akan semakin pintar, kecerdasan kita semakin baik, dan masyarakat serta lingkungan akan semakin menghargai kita.
Agar dapat memahami kenapa perlu membawa unsur meditasi dalam membuat kehidupan kita lebih kreatif, perlu kiranya untuk memahami keadaan pikiran Anda yang sesungguhnya.
Kemampuan kita untuk berpikir telah menjadi bagian yang cukup besar dalam keberhasilan evolusi, namun apa dan bagaimana kita berpikir adalah dasar dari berbagai masalah sosial dan pribadi kita. Karena itu, memanfaatkan dan menggunakannya dengan lebih baik merupakan sebuah keharusan ketika kita sedang menghadapi masalah dalam kehidupan.
Benak yang berusaha untuk mengheningkan pemikirannya merupakan benak yang sangat aktif—di mana inilah yang menjadi inti dari meditasi. Kemudian, apakah yang terlibat dalam pengheningan pemikiran ini dan apakah benak bisa benar-benar mengheningkan pemikirannya?
Benak menganggap dirinya tidak terbatas oleh apapun, dan dapat mengatasi segala macam masalah. Yang dibutuhkan hanyalah analisa, rumusan, atau sistem yang sesuai. Namun pada kenyataannya, terdapat beberapa hal yang tidak dapat diatasi oleh pemikiran yang dilakukan oleh benak kita.
Ring 7 - Bagaimana Meditasi Bisa Membantu Saya?
Jika benak bisa diheningkan, maka suasana meditatif akan hadir dan dapat membawa Anda dari fase “melakukan” kepada fase “menjadi”, di mana akan menghilangkan keberadaan waktu dan membuat suasana menjadi tak terbatas.
Suasana seperti ini bisa memberikan kita cara mengamati keadaan dengan lebih jelas, tanpa media dan hal yang biasa menyaring pikiran-pikiran kita. Perubahan fase ini bisa memberikan kita kesadaran yang dapat menembus segala bentuk batasan pikiran dan keadaan.
Perlu kiranya bagi kita untuk menjadi peserta perubahan sosial yang memiliki kesadaran utuh. Pergeseran kesadaran dapat berdampak kepada identitas pribadi maupun kelompok dalam suasana global, yang mana juga berdampak pada kepedulian.
Manusia peduli terhadap identitas yang melekat pada diri mereka. Hanya dengan terjadinya perubahan atau pergeseran kesadaranlah solusi akan dapat ditemukan. Lebih banyak dan lebih sering kesadaran diperbaiki dan ditingkatkan, maka akan semakin baik pemikiran yang dapat mengantisipasi penolakan global dari tindakan yang kita lakukan.
Kesadaran tumbuh di berbagai tempat, dan pergeseran atau perubahan merupakan langkah untuk menciptakan keputusan yang populer dan politis yang dapat memecahkan berbagai tantangan dan masalah sulit yang menghadang.
Agar kita bisa menghadapi apa yang akan terjadi pada dunia kita di masa depan, perlu kiranya kita untuk lebih dahulu melihat dengan jelas bagaimana hal ini terkait dengan siapa sebenarnya diri kita, dan apa yang kita lakukan.
Dunia tempat kita bernaung ini adalah sebuah dunia yang dibentuk oleh manusia dan merupakan perwakilan dari ekspresi diri kita semua, karena itulah ini tidak akan berubah kecuali kita melakukan sesuatu. Dan untuk bisa mendapatkan pemikiran dan kesadaran seperti ini, meditasi memiliki peran yang sangat besar.
Joel Kramer, merupakan lulusan filsafat dan psikologi di Universitas Florida, New York dan Columbia. Beliau telah membuat banyak seminar dengan perhatian utamanya adalah kehidupan dan evolusi kesadaran. Beliau juga merupakan Presiden fakultas pada Esalen Institute di Big Sur, California.
Seperti itulah Adelia menemukan jawaban atas kemarahan dan ketakutannya terhadap situasi pekerjaanya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat.
- Tantangan yang kita semua hadapi saat ini adalah menghilangkan jarak antara duniawi dan spiritualitas. Membedakannya hanya akan membuat kita mengkotak-kotakkan satu orang dengan orang lain bahkan yang lebih parah akan berdampak langsung pada keadaan finansial kita.
- Cara pandang manusia terhadap dunia terbagi menjadi dua; “apa yang terjadi saat ini” yang dianut oleh bagian barat dan “apa yang akan terjadi nanti” yang dianut oleh bagian timur.
- Cara pandang dunia akan berubah dari waktu ke waktu karena adanya pembuktian dari pemikiran-pemikiran yang selama ini telah dianggap benar tetapi sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini.
- Perubahan adalah sesuatu yang pasti. Karena itu, kita perlu melihat perbedaan dan persamaan sebagai sesuatu hal yang saling membutuhkan dan melengkapi. Kita juga perlu melihat dan melibatkan orang lain dalam perubahan itu agar dalam prosesnya kita tidak merasa sendiri dan tentunya memberikan dampak positif kepada orang yang kita libatkan itu.
- Sistem pendidikan kita melatih diri kita untuk berpikir sangat aktif, sangat sibuk, membandingkan dan kompetitif. Agar bisa membuat kehidupan kita lebih kreatif maka kita membutuhkan meditasi dalam prosesnya. Meditasi membantu kita membangun kesadaran diri yang akan membantu proses berpikir kita menjadi lebih baik lagi.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Adelia, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
