START WITH WHY (How Great Leaders Inspire Everyone To Take Action)
Simon Sinek
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Ribka cukup stres ketika mengetahui dua orang terbaiknya mengajukan resign. Ia sudah cukup lama mendidik dan mengajarkan banyak hal dan tanpa diduga mereka berdua dalam waktu yang cukup berdekatan memutuskan untuk keluar. Dan Ribka pun tidak bisa menahan mereka karena alasan yang sangat sulit untuk ditolak.
Ini membuat Ribka merenung, kenapa mereka harus pergi? Apakah karena gaji? Beban kerja atau adakah hal lain yang ia tidak ketahui? Ia merasa alasan mereka bukanlah dasar dari keputusan mereka untuk berhenti kerja.
Semakin berpikir jauh ke belakang membuat ia semakin tertekan. Belum lagi bisnisnya saat ini sedang bertumbuh dengan cukup sangat baik. Ia mulai berpikir aneh-aneh akan kemungkinan bisnisnya dengan kepergian dua orang terbaiknya.
Tidak tahan dengan kondisinya, Ribka pun bercerita ke tantenya yang juga adalah pengusaha yang jauh lebih berpengalaman darinya. Setelah mendengarkan semua keluh kesah Ribka, tantenya hanya bisa tersenyum dan berkata, “Bersyukurlah Ka. Karena dari kejadian ini kamu bisa naik level menjadi bos yang akan lebih kuat dan berkarisma dari sebelumnya.”
“Agar kamu bisa memahami apa yang aku ingin sampaikan, lebih baik kamu baca buku Simon Sinek ini, START WITH WHY (How Great Leaders Inspire Everyone To Take Action). Sepupumu Riana juga beberapa tahun yang lalu juga mengalami hal yang sama seperti yang kamu alami. Ternyata ia mendapatkan banyak pencerahan dari buku Simon Sinek itu. Aku juga baru tahu beberapa bulan yang lalu. Semoga pemikiran si penulis ini bisa membantu masalahmu ya. Semangat ya Ka.” Begitu kata tantenya sambil menguatkan Ribka.
Penasaran, apa saja yang akan Ribka pelajari dari masalahnya? Mari kita simak kisahnya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Sebenarnya Siapa Sih Pemimpin Itu?
Ada orang yang memimpin dan ada para pemimpin. Orang yang memimpin merupakan orang-orang yang menjaga kekuasaan atau pengaruh-pengaruh, sedangkan para pemimpin adalah yang menginspirasi kita.
Sebelum kita masuk lebih dalam kepada makna pemimpin, maka terlebih dahulu kita harus memahami makna pemimpin itu sendiri. Pemimpin bukanlah mengenai kekuasaan atau kekuatan. Kepemimpinan selalu tentang manusia.
Tidak ada yang dapat memimpin sebuah perusahaan. Perusahaan adalah struktur legal. Anda bisa menjalankan perusahaan, mengelola organisasi, namun yang bisa Anda pimpin hanyalah manusia.
Pemimpin tidak selalu merupakan orang yang memiliki seluruh ide dan gagasan; mereka memberikan dukungan untuk siapapun yang mau ikut serta dan berkontribusi. Pemimpin hanya sedikit mendapatkan sesuatu; namun mereka lebih banyak menginspirasi orang lain untuk bersatu demi kebaikan bersama.
Pemimpin tidak pernah memulai dengan memberitahukan apa yang harus diselesaikan. Pemimpin mengawali dengan MENGAPA kita perlu melakukan hal-hal tertentu. Pemimpin menginspirasi tindakan.
Semakin banyak organisasi dan orang yang mempelajari dan memulai dengan MENGAPA, maka makin banyak pula orang-orang yang akan terbangun dan berangkat bekerja dengan perasaan senang, semangat dan puas.
Ring 2 - Lalu Apa Yang Saya Butuhkan Untuk Menjadi Pemimpin Hebat?
Kepemimpinan hanya membutuhkan satu hal: pengikut. Pengikut adalah orang-orang yang mengikuti kemanapun Anda pergi. Karena itu seluruh pemimpin harus memiliki dua kemampuan: mereka harus memiliki kemampuan melihat dunia yang tidak tampak, dan mereka harus dapat mengkomunikasikannya.
Baik dalam individu maupun organisasi-organisasi, kita semua mengikuti pemimpin bukan karena kita harus mengikutinya, namun karena kita menginginkannya. Kita mengikuti bukan untuk mereka yang memimpin, melainkan bagi diri kita sendiri.
Seluruh pemimpin-pemimpin dan inovator-inovator yang telah mengubah dunia, memiliki tujuan-tujuan yang tidak jauh berbeda. Mereka serupa. Sistem dan proses-proses yang mereka lakukan juga tidak jauh berbeda dan mudah untuk diikuti. Namun yang sulit untuk diikuti dan disamakan adalah dampak yang mereka berikan.
Pemimpin besar adalah mereka yang dapat menginspirasi orang lain untuk bertindak atau melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan dan visinya. Siapapun yang mampu menginspirasi berarti mampu membagi makna dan rasa kepemilikan terhadap tujuan dan visinya tersebut, sehingga siapapun orang yang merasa terinspirasi, motivasinya akan terasa lebih personal, dan tindakannya lebih tulus dan sungguh-sungguh.
Ring 3 - Mengapa Para Pemimpin Harus Jelas Dengan Kata MENGAPA Bukan Hanya Kata APA Dan BAGAIMANA Saja?
Seluruh perusahaan di dunia mengetahui APA yang mereka lakukan. Semua dapat dengan mudah menggambarkan produk yang mereka tawarkan dan hasilkan. Namun hanya sebagian orang atau organisasi yang dapat mengetahui BAGAIMANA mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Tetapi, Sangat sedikit individu dan perusahaan yang dapat menjelaskan MENGAPA mereka melakukan APA yang mereka lakukan.
MENGAPA di sini bukanlah mengenai uang—uang merupakan hasil dari sebuah tindakan. MENGAPA yang menjadi konteks di sini adalah: apa yang menjadi tujuan, penyebab atau keyakinan Anda? MENGAPA Anda membuat perusahaan Anda? Mengapa Anda bangun di tiap pagi hari? Dan, MENGAPA orang lain harus peduli?
Mengetahui alasan MENGAPA Anda melakukan suatu hal, bukanlah satu-satunya cara untuk menjadi sukses; namun, ini adalah satu-satunya cara untuk menjaga kesuksesan dan mendapatkan kesempatan untuk menggabungkan inovasi dan fleksibilitas. Ketika unsur MENGAPA tidak diketahui dengan jelas, mengakibatkan kesulitan dalam menjaga pertumbuhan, kesetiaan, dan inspirasi yang dapat membuat kita sukses.
MENGAPA merupakan ide yang sederhana, penuh kekuatan, dan mudah untuk dilakukan. Semakin banyak orang dan atau organisasi yang mempelajari dan memulai untuk berpikir MENGAPA, maka akan semakin banyak orang yang bangun pagi dan pergi bekerja dengan semangat tinggi dan senang hati.
Kekuatan dari MENGAPA ialah kekuatan mengenai pola yang muncul secara alamiah, sebuah cara dalam berpikir, bertindak dan berkomunikasi yang mana dapat memberikan kemampuan menginspirasi orang-orang sekitar kita. Walaupun para individu yang memiliki bakat dan bawaan lahir untuk menjadi pemimpin, memiliki kecenderungan untuk menginspirasi orang lain, namun kemampuan itu sebenarnya tidak melekat di dalam diri mereka secara eksklusif.
Tipe orang yang mendahulukan MENGAPA biasanya adalah tipe visionaris, yaitu mereka yang memiliki imajinasi yang overaktif. Biasanya mereka orang yang cenderung optimis dan percaya serta yakin bahwa seluruh hal yang mereka imajinasikan dapat benar-benar diwujudkan. Mereka cenderung fokus pada hal-hal yang tidak terpikirkan dan terlihat oleh orang lain, contohnya masa depan.
Ring 4 - Mengapa Kata MENGAPA Saja Tidak Cukup Untuk Bisa Sukses?
Tipe orang yang berorientasi pada BAGAIMANA biasanya merupakan tipe realistis. Mereka lebih terfokus pada hidup di hari dan saat ini. mereka lebih paham mengenai hal-hal praktis. Mereka cenderung melihat sesuatu yang biasa terlihat oleh orang lain dan biasanya berusaha untuk menjadi lebih baik secara struktural dan proses. Mereka sangat baik dalam menyelesaikan suatu hal.
Di antara keduanya tidak ada yang lebih baik dan tidak ada pula yang lebih buruk. Itu hanyalah cara pandang alami yang dimiliki oleh orang-orang di dunia ini. Yang mana, mereka akan lebih baik jika dikombinasikan agar saling melengkapi.
Sebagian besar orang di dunia ini adalah tipe BAGAIMANA. Mereka sangat fungsional dan dapat mengerjakan dan menyelesaikan segala pekerjaan dengan baik, tanpa benar-benar butuh bantuan. Sebagian mungkin bisa sukses dan menjadi jutawan, namun mereka tidak akan bisa menjadi milyarder dan tidak bisa mengubah dunia.
Orang bertipe BAGAIMANA tidak membutuhkan orang yang bertipe MENGAPA untuk mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Namun di sisi lain, orang yang bertipe MENGAPA, di luar dari visi dan imajinasi mereka, terkadang menjadi buntu.
Tanpa ada yang terinspirasi oleh visi dan pengetahuan untuk mewujudkannya, orang bertipe MENGAPA biasanya bisa berujung menjadi visionaries yang kelaparan, yaitu orang yang memiliki jawaban-jawaban permasalahan namun tidak pernah meraih atau menyelesaikan suatu hal pun.
Apapun yang Anda katakan dan apapun yang Anda lakukan harus membuktikan apa yang Anda yakini. MENGAPA hanyalah sebuah keyakinan. Hanya sebatas itu. BAGAIMANA adalah tindakan yang Anda pilih untuk Anda lakukan demi mewujudkan keyakinan Anda. Kemudian, APA adalah hasil dari tindakan tersebut. Jika orang-orang tidak membeli APA yang Anda lakukan tetapi mereka membeli MENGAPA Anda melakukannya, maka hubungan-hubungan ketiga unsur tersebut di atas sudah konsisten.
Hanya terdapat dua cara untuk mempengaruhi perilaku orang lain, yaitu: Anda dapat memanipulasi mereka atau menginspirasi mereka. Ketika satu perusahaan atau organisasi tidak memahami MENGAPA para pelanggan mereka bisa tertarik dan mau berbisnis dengan mereka, maka untuk mendapatkan apa yang perusahaan atau organisasi tersebut inginkan, mereka pasti akan menggunakan cara manipulasi yang tidak proporsional.
Ring 5 - Sebenarnya Seperti Apa Sih Cara Berpikir Para Pemimpin Inspiratif Itu?
Kita sering membuat asumsi. Kita membuat asumsi biasanya dari hal-hal yang ada di sekitar kita, yang mana informasinya tidak lengkap atau belum tentu benar. Asumsi menjadi penting ketika hal ini berdampak pada perilaku-perilaku kita atau berdampak pada pandangan kita terhadap kebenaran. Akibatnya adalah, kita bisa mengambil keputusan hanya dari apa yang kita pikir kita ketahui.
Seperti yang kita ketahui, berapa banyak pun informasi dan data-data yang kita kumpulkan atau yang telah kita miliki, tidak dapat membuat semua keputusan merupakan sebuah keputusan yang tepat. Terkadang dampak yang ditimbulkan dari keputusan yang salah tidaklah besar, namun di saat lain keputusan yang salah dapat menghadirkan bencana.
Hanya sedikit jumlah pemimpin yang memilih pendekatan inspiratif dibandingkan manipulatif, untuk memotivasi orang lain. Baik itu individu atau organisasi, para pemimpin yang lebih memilih pendekatan inspiratif ini memiliki cara berpikir, bertindak dan berkomunikasi yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang. Sadar ataupun tidak, cara-cara mereka tersebut telah mengikuti pola yang timbul secara alamiah, yang biasa disebut dengan “Lingkaran Emas (The Golden Circle) “.
Konsep mengenai The Golden Circle diinspirasi dari golden ratio—istilah hubungan matematika yang dikagumi oleh para ahli dalam segala bidang. Hal yang membuat golden ratio begitu menarik selain karena mencakup seluruh bidang, juga merupakan sebuah rumusan yang dapat memberikan hasil yang dapat diprediksi dan dapat berulang, di mana biasanya hasil tersebut merupakan sebuah asumsi atau dianggap sebagai keberuntungan belaka. Bahkan, alam semesta yang bagi sebagian orang abstrak dan tidak dapat diduga, menunjukkan pola-pola keteraturan lebih dari yang kita ketahui.
Seperti halnya dengan golden ratio yang memberikan bukti bahwa dibalik keabstrakan alam semesta, terdapat pola-pola yang seragam dan dapat diprediksi, maka begitu pula dengan The Golden Circle. The Golden Circle menguak keseragaman dari perilaku manusia. The Golden Circle memberikan bukti seberapa banyak yang akan dapat kita raih jika kita mengingatkan diri kita untuk memulai segala sesuatu dengan bertanya MENGAPA.
The Golden Circle adalah sebuah alternatif dari pandangan terhadap asumsi mengenai mengapa beberapa pemimpin dan organisasi dapat menggapai pengaruh yang cukup besar. Alternatif terhadap pandangan ini tidak hanya berguna untuk mengubah dunia; ada beberapa hal yang dapat dipengaruhi oleh kemampuan inspiratif.
Salah satunya dapat dipakai untuk meningkatkan kepemimpinan, budaya korporasi, pengembangan produk, penjualan, dan marketing. Hal ini pun dapat mendefinisikan kesetiaan, dan bagaimana cara menghadirkan momentum untuk mengubah ide dan gagasan menjadi sebuah tindakan sosial. Dan semua itu dimulai dari dalam diri. Semua itu dimulai dengan MENGAPA.
Ring 6 - Apa Sih The Golden Circle Itu?
Prinsip the Golden Circle lebih dari sekedar hirarki komunikasi. Prinsipnya tertanam dalam evolusi perilaku manusia. Jika ditilik dari pusatnya, yaitu otak manusia, maka Anda akan melihat the Golden Circle menggunakan tiga bagian utama dari otak.
Bagian otak yang pertama adalah neokorteks, yang mewakili pertanyaan APA. Bagian otak ini bertanggung jawab untuk mendeteksi secara rasional dan menganalisa pemikiran dan bahasa. Kemudian, dua bagian otak sisanya adalah bagian yang biasa disebut dengan otak limbik. Bagian ini bertanggung jawab terhadap apa yang kita rasakan, seperti kepercayaan dan kesetiaan.
Ini juga yang bertanggung jawab akan seluruh perilaku manusia serta seluruh keputusan yang kita buat, namun di sini tidak memiliki kapasitas berbahasa. Inilah hal yang membuat manusia sulit untuk mengutarakan dengan kata-kata yang tepat dan jelas akan apa yang mereka sedang rasakan.
Begitu pula dengan keputusan. Ketika keputusan terasa tepat, sering sekali kita kesulitan untuk bisa menjelaskan mengapa kita memilihnya dan melakukan apa yang kita lakukan. Hal itu semata-mata karena otak untuk membuat keputusan berbeda dengan otak yang menghasilkan bahasa.
Di sinilah ‘keputusan berdasarkan intuisi’ berasal. Mereka hanya terasa benar dan tepat, tanpa alasan yang jelas. Keputusan seperti ini menjadi sering benar, karena kita memutuskan dengan perasaan. Mengikuti kata hati kita.
Di sisi lain, ketika orang dipaksa untuk membuat keputusan dengan bagian otak rasionalnya, maka yang terjadi seringnya adalah orang tersebut menjadi “Terlalu banyak berpikir”. Karena untuk membuat keputusan, otak rasional kita membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk bekerja dan mengolah informasi, dan biasanya keputusan yang dibuat memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan otak perasaan kita.
Ring 7 - Bagaimana Membangun Kesetiaan Karyawan Pada Bisnis Dan Atau Pemimpin?
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk memotivasi orang agar melakukan tindakan tertentu, namun kesetiaan hanya datang dari kemampuan inspiratif. Hanya saat unsur MENGAPA dapat diutarakan dengan jelas, dan ketika orang lain yakin dengan apa yang kita yakini, dari sanalah kesetiaan hadir dan berkembang dalam sebuah hubungan.
Inti dari sebuah bisnis adalah tidak melakukan bisnis dengan pihak yang menginginkan apa yang Anda miliki. Inti tujuannya harus terfokus pada orang-orang yang yakin pada apa yang Anda yakini. Jika kita selektif dalam menjalankan bisnis, hanya dengan orang-orang yang yakin terhadap unsur MENGAPA kita melakukan bisnis, maka kepercayaan akan hadir.
Kepercayaan mulai hadir ketika kita merasakan bahwa seseorang atau organisasi berjalan karena suatu hal, bukan karena ego atau kepentingan pribadi. Kepercayaan adalah buah dari perasaan, bukan hasil dari pengalaman rasional. Karena itulah, walaupun kita berusaha sesempurna mungkin dalam memenuhi tanggungjawab kita, belum tentu hal tersebut dapat menghadirkan kepercayaan.
Seperti kepercayaan yang tidak dapat Anda paksakan, maka begitu juga dengan pandangan orang lain terhadap nilai dalam diri Anda. Anda harus meraih kepercayaan dengan mengkomunikasikan dan mendemonstrasikan bahwa Anda dan orang lain memiliki keyakinan terhadap nilai yang sama.
Hasrat untuk menang tidaklah selalu merupakan hal yang buruk. Namun, masalah datang di kala hasil menjadi satu-satunya ukuran kesuksesan, di mana yang Anda tuju tidak lagi mengandung unsur MENGAPA yang menjadi dasar Anda mengejar kesuksesan pertama kali.
Kita berhasil bertahan dari proses evolusi sebagai satu spesies dikarenakan kemampuan kita untuk membentuk sebuah budaya. Budaya adalah sebuah kelompok manusia yang bergabung menjadi satu persatuan dengan dasar keyakinan dan nilai yang sama.
Kepercayaan terhadap orang lain membuat kita bergantung pada orang lain untuk membantu kita dalam melindungi anak-anak kita dan memastikan keselamatan hidup kita. Itulah alasan MENGAPA kita tidak berteman dengan semua orang yang kita temui. Tidak peduli seberapa baik kualitas seseorang dari resume dan pengetahuannya, jika tidak memiliki kesamaan nilai dan keyakinan, maka tidak akan terjadi pertemanan.
Kesetiaan yang ditunjukkan oleh karyawan adalah ketika mereka tidak memperdulikan tawaran uang atau keuntungan yang lebih banyak dan memilih untuk tetap bekerja di perusahaan yang sama. Kesetiaan bagi sebuah perusahaan mengalahkan sebuah keuntungan. Dan bukanlah jenis dan hasil dari pekerjaan yang dapat menginspirasi seseorang, namun penyebab setiap hari berangkat ke kantorlah yang menginspirasi.
Simon Sinek, adalah pakar dalam bidang menginspirasi orang lain untuk melakukan sebuah tindakan. Beliau juga seorang anggota di Perusahaan RAND, mengajar graduate level strategic communication di universitas Columbia, dan aktif di dunia seni dan non-profit. Beliau tinggal di New York.
Begitulah Ribka mendapatkan pembelajaran bagaimana agar ia bisa menjadi pemimpin yang hebat di masa depan. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Pemimpin adalah orang yang menginspirasi orang lain untuk bertindak.
- Yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin hebat adalah pengikut.
- Ada dua kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin hebat: mereka harus memiliki kemampuan melihat dunia yang tidak tampak, dan mereka harus dapat mengkomunikasikannya.
- Untuk menjadi pemimpin hebat, ia harus jelas dengan kata Mengapa. Ini penting untuk membangun keyakinan. Selain itu ia juga membutuhkan kata bagaimana sebagai dasar untuk bertindak dan terakhir Apa sebagai target untuk dicapai. Dengan mengkombinasikan ketiga kata ini, Mengapa Bagaimana dan Apa akan menghantarkan para pemimpin mencapai puncak kesuksesan tertinggi mereka.
- Prinsip the Golden Circle lebih dari sekedar hirarki komunikasi yang memungkinkan para pemimpin untuk melihat sudut pandang yang lebih luas dan bisa membuat keputusan yang lebih baik tanpa menggunakan asumsi sebagai dasar pemikirannya.
- Membangun kesetian tim dibangun lewat kejelasan unsur MENGAPA dan dapat diutarakan dengan jelas dan meyakinkan orang lain.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Ribka, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya