START UP WEEKEND (How to Take a Company from Concept to Creation in 54 Hours)
Marc Nager, Clint Nelsen, & Frank Nouyrigat
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Yeni adalah karyawan di salah satu perusahaan tbk di Jakarta. Ia sudah bekerja selama 3 tahun dan beberapa bulan belakangan ini ia baru mendapatkan promosi jabatan. Naik jabatan bukannya membuat Yeni menjadi lebih happy, ia malah semakin stres karena tanggung jawab dan beban kerja yang semakin bertambah.
Berkurangnya waktu untuk dirinya sendiri membuat ia mulai berpikir untuk pindah profesi. Apa yang ia lakukan sekarang bukanlah gaya kehidupan yang ia impikan sejak dulu. Semenjak kuliah Yeni cukup aktif dan punya rasa kebebasan yang cukup tinggi. Dulu ia bisa mengikuti beberapa organisasi di kampusnya dan sering sekali hang out bersama teman-temannya.
Di sela-sela ia stres dalam menjalankan pekerjaannya, ia mulai teringat akan beberapa ide bisnis yang dulu sewaktu kuliah ia ingin jalankan bersama teman-teman dekatnya. Tapi karena alasan ekonomi dan permintaan orangtua mereka untuk bekerja, ide bisnis yang dulunya mau mereka jalankan terhenti begitu saja.
Sampai akhirnya Yeni mulai kepikiran soal ide bisnis tersebut. Yeni merasa kalau ia bisa mengeksekusi ide bisnis itu dengan baik, maka itu adalah kesempatan baginya untuk mengubah kehidupannya dan keluar dari masalahnya saat ini. Ia juga bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa ia lakukan dengan pekerjaanya saat ini.
Yeni mulai merancang ide bisnisnya. Membuat strategi bisnis, mencari-cari informasi untuk memproduksi ide bisnisnya sampai tahapan yang akan ia tempuh sampai produk ini diproduksi sampai ke tangan pelanggan dengan sangat baik. Berpikir jauh tentang apa yang akan ia lakukan, justru membuat ia merasa ada bagian-bagian besar yang kurang lengkap. Jika ia melakukan bisnisnya ini seorang diri dan dengan menggunakan uang tabungannya maka ia merasa potensi untuk gagal sangat besar dan justru akan berdampak buruk pada performanya di pekerjaanya saat ini.
Ia mulai berpikir apa yang bisa ia lakukan dengan ide bisnisnya. Dari mana ia perlu memulai. Apa saja yang perlu ia persiapkan agar ide bisnisnya ini bisa berjalan dengan baik dan sukses. Apakah strategi yang sudah ia persiapkan benar-benar bisa bekerja dengan baik? Apakah ia harus melakukannya seorang diri sampai berapa modal yang ia butuhkan untuk memulai ide bisnisnya.
Karena semakin pusing memikirkan apa yang perlu ia lakukan, ia mulai bercerita kepada salah satu teman dekatnya di kantornya tentang keinginannya untuk membuka bisnis dan tantangan yang ia sedang hadapi. Melihat kondisi Yeni, temannya ini merekomendasikan Yeni untuk membaca buku START UP WEEKEND (How to Take a Company from Concept to Creation in 54 Hours) karya Marc Nager, Clint Nelsen, & Frank Nouyrigat.
Mendengar pemaparan tentang isi buku yang diceritakan oleh temannya, sepulang kerja Yeni langsung membeli buku tersebut untuk melengkapi pemikirannya yang masih belum lengkap.
Seperti apa kisah perjalanan Yeni dalam mengatasi kebingungannya untuk mengeksekusi ide bisnisnya? Mari kita simak di dalam Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana kalau ide saya digunakan oleh orang lain?
Bagaimana jika orang yang telah pergi setelah mendengar ide kita memutuskan untuk mencuri apa yang telah kita sampaikan—atau tunjukkan—dan menggunakannya untuk mendirikan perusahaannya sendiri? Apa yang akan terjadi jika orang yang ingin bekerjasama dengan kita memiliki hasrat untuk membawa ide kita menuju arah yang baru dan tampak tidak sesuai dengan apa yang Anda imajinasikan tentang ide Anda sebelumnya?
Terdapat dua kata untuk menasehati Anda: Relakan Saja.
Kita tidak bisa berbuat apapun. Menuntut juga tidak memberikan jaminan kalau ide tersebut akan tetap kembali pada kita. Lebih baik merelakannya dan melihat hasil kerja orang tersebut dan lihat peluang baru yang muncul dari ide tersebut. Bahkan dengan merelakan kita bisa fokus menemukan ide baru yang lebih baik dan bernilai untuk pasar.
Memiliki atau menghasilkan sebuah ide adalah perkara yang cukup mudah dan memang menyenangkan untuk dilakukan. Begitu juga dengan menceritakan ide-ide kepada orang lain dan mendapatkan respon balik dari mereka. Namun semua itu tidak bisa mewujudkan sebuah ide. Kunci untuk membangun dan mewujudkan sebuah ide adalah dengan memulainya. Tidak ada ide yang brilian, yang ada hanyalah eksekusi yang brilian. Pilih saja salah satu ide, dan kemudian mulailah bekerja.
Memang untuk menjadi seorang entrepreneur pasti akan memberikan kita rasa takut pada awalnya. Yang Anda butuhkan hanyalah orang-orang yang tepat dan sumberdaya yang juga tepat untuk memberikan solusi yang sesuai. Terlalu lama meratapi ide yang dicuri orang lain hanya akan membuat Anda terpuruk. Itu bukanlah citra dari seorang entrepreneur sukses.
Ring 2 - Rekan kerja seperti apa yang perlu saya ajak bekerja sama?
Startup Weekends mengkombinasikan dua atribut dalam kerja tim dan bukti akan konsep: orang-orang termotivasi untuk menunjukkan apa yang mereka bisa lakukan dan menemukan apa yang mampu dilakukan orang lainnya. Ketika Anda bekerjasama dengan tim yang memiliki kualitas yang unik dan cukup tinggi, maka Anda akan menjalin sebuah hubungan yang jauh lebih kuat dari sekedar bertukar kartu nama.
Hubungan dan jaringan kerja yang berdasarkan tindakanlah yang perlu Anda cari dan temukan. Ini tidak hanya memberikan para entrepreneur rekan tim dengan cepat dan efisien. Ini juga meluluhkan hambatan-hambatan dan menghapuskan jarak-jarak yang menghalangi antara entrepreneur untuk membuka diri.
Dalam Startup Weekend, para entrepreneur harus menggunakan orang yang sudah ada di sana. Mereka bisa duduk dan menunggu hingga ada orang yang mereka rasa cukup nyaman untuk diajak bersosialisasi. Mereka harus menemukan seseorang yang bisa bekerja bersama mereka, dan lebih cepat maka akan lebih baik.
Salah satu peserta Startup Weekend mengatakan: “Ini seperti proses penghilang hambatan sosial yang dilakukan di sekolah. Kita hadir tanpa mengenal satu orang pun. Namun setelah menghabiskan beberapa waktu bersama—seperti memanjat gunung, makan bersama, tidur bersama dan melakukan segala sesuatunya bersama—maka pada akhirnya akan sangat sulit untuk tidak menjaga hubungan yang telah terjalin. Itu yang terjadi dalam Startup Weekends, pada sabtu pagi semua hanya orang asing, namun di Minggu pagi, semua adalah sahabat dekat.”
Metode Startup Weekend dalam menempatkan beberapa orang bersama dalam satu lingkungan, memiliki dua tujuan. Ini adalah salah satu cara untuk meredakan risiko finansial di masa depan, yaitu dengan memperoleh saran dan nasihat dari peserta lainnya. Selain itu, ini juga merupakan sebuah metode yang memastikan bahwa untuk memulai suatu hal, maka hanya diperlukan kemauan diri sendiri.
Ring 3 - Bagaimana seorang entrepreneur harus bertindak dalam kesehariannya?
Para entrepreneur haruslah berbeda dengan orang yang bekerja pada perusahaan besar. Mereka tidak bisa hanya duduk di balik meja kerja dan hanya berinteraksi dengan orang yang melakukan apa yang mereka lakukan atau menjalani pelatihan yang sama dengan apa yang mereka lakukan. Bagi seorang veteran dalam dunia entrepreneur, Bob Crimmins mengatakan, “Hubungan yang paling penting yang harus Anda jalin sebagai seorang entrepreneur adalah hubungan dengan orang yang tidak melakukan apa yang Anda lakukan.”
Para entrepreneur harus bertindak seperti seorang direktur namun dengan pendekatan terjun ke lapangan. Mereka harus mengetahui sedikit dari segala aspek bisnis. Ini bukan hanya agar bisa menggantikan pekerjaan salah seorang karyawan yang sedang tidak masuk karena sakit, namun ini lebih kepada untuk mengetahui apa saja yang terlibat di dalam pekerjaan tiap karyawan.
Para entrepreneur harus bisa mengembangkan kemampuan untuk mengetahui berapa lama sesuatu bisa bertahan, dan berapa lama suatu pekerjaan bisa dirampungkan. Namun interaksi yang kita lakukan sehari-hari tidak akan sanggup memberikan kita kesempatan untuk melihat bagaimana kinerja kolega-kolega kita di bagian lainnya dengan terperinci.
Ring 4 - Bagaimana cara mendapatkan persetujuan dari pemilik modal?
Di awal acara Startup Weekend, terdapat sesi yang membuat semua orang harus mengemukakan secara personal pada tiap peserta ide-ide bisnisnya. Namun, masalahnya datang ketika proses tersebut dibatasi oleh waktu selama 60 detik saja.
Salah satu alasan kenapa membatasi hanya selama 60 detik saja, karena ini adalah waktu yang tersedia jika kita berada di dalam lift dan ingin menawarkan atau mengemukakan ide kepada orang asing. Selain itu, ini adalah batas waktu seseorang yang tidak kita kenal bersedia memperhatikan apa yang kita bicarakan.
Pemilihan topik dan kalimat, serta paragraf perkenalan haruslah unik dan tidak biasa. Orang akan segan untuk memperhatikan, ketika kata-kata pertama Anda tidak bisa menangkap minat dan ketertarikan mereka.
Karena itu, kita harus bisa memanfaatkan waktu 60 detik tersebut dengan sebaik-baiknya. Berikut ini beberapa saran agar kita bisa memanfaatkan waktu dengan bijak:
- 5 sampai 10 detik
Perkenalkan siapa Anda - 10 sampai 20 detik
Utarakan masalah yang bisa Anda pecahkan melalui produk atau layanan Anda - 10 sampai 20 detik
Jelaskan solusi yang Anda miliki - 5 sampai 10 detik
Beritahukan siapa yang Anda perlukan di dalam tim Anda
Anda harus menyampaikan poin utama secepat mungkin. Bagian yang paling penting dari proses memadukan bakat adalah menjelaskan masalah dan membuat orang memahami inti permasalahannya.
Ketika Anda mempertimbangkan untuk menjelaskan masalahnya, baik itu kepada para pendengar, investor maupun pada pasangan Anda, maka Anda harus bisa berpikir dari sisi masalahnya. Jika tidak, maka ini akan membuat orang-orang yang ingin terhubung dengan Anda menjadi tidak terhubung.
Mengenai solusi, Anda harus dapat merangkum solusi Anda dalam satu kalimat jelas. Untuk sejenak, abaikan segala keistimewaan atau tambahan yang Anda pikir menarik, dan tetaplah berfokus pada inti produknya. Jika Anda menjelaskan masalahnya dengan baik, maka penjelasan solusinya akan mengalir secara alami.
Jika Anda telah memperoleh pemahaman yang kokoh akan jaringan kerja yang berdasarkan tindakan dan telah memahami seni proses perpaduan, maka Anda bisa melanjutkan ke tahap berikutnya untuk memulai bisnis Anda, yaitu: membentuk sebuah tim.
Ring 5 - Lalu tim seperti apa yang perlu saya bentuk?
Sebelum membentuk tim, Anda perlu mengidentifikasi terlebih dahulu, kemampuan Anda yang sebenarnya dan di mana Anda merasa kurang mampu. Inilah saatnya di mana Anda perlu memahami bagian mana dari ide Anda yang membutuhkan bantuan dan keahlian. Ingatlah, Anda tidak akan selalu bisa mendapatkan orang yang Anda inginkan dalam tim.
Jika Anda seorang entrepreneur yang hendak mengumpulkan sebuah tim, maka Anda perlu untuk meyakinkan orang-orang yang berbakat untuk ikut bekerja bersama Anda. Tanyakan pada mereka mengenai visi mereka akan sebuah projek dan apa yang bisa mereka kontribusikan di dalamnya.
Cari tahu lebih jauh mengenai latar belakang mereka, dan ceritakan lah latar belakang Anda pada mereka. Berikan mereka seluruh informasi yang mereka butuhkan dan yang relevan untuk membuat sebuah keputusan.
Dalam membentuk sebuah tim, hal yang paling penting adalah: antusiasme dan energi, kemampuan dan keahlian yang mumpuni, serta minat yang sesuai dan jelas. Terbukalah pada rekan Anda dan bersiaplah untuk menjadi poros di dalam tim. Tim adalah segalanya.
Jika Anda kesulitan dalam menemukan tim, maka Anda harus mampu mengeluarkan diri Anda dari situasi tersebut dan mencari tahu bagaimana untuk: mengkomunikasikan visi dengan lebih jelas, atau; ubah atau sesuaikan visi Anda sehingga orang lain tertarik untuk berada dalam satu jalur bersama Anda.
Anda harus sangat yakin dan jelas terhadap minat dan rencana Anda ketika berbicara dengan orang lain untuk mengajak mereka bergabung dengan tim Anda. Anda harus juga mempertimbangkan:
- Apakah Anda cukup yakin mengenai orang seperti apa yang Anda butuhkan?
- Apakah Anda memiliki rencana atau sebuah jadwal yang teratur?
- Apakah Anda mengetahui tugas mana yang harus dialokasikan pada serangkaian kemampuan tertentu?
Ring 6 - Bagaimana seorang entrepreneur bisa menjalankan bisnisnya dengan lebih baik?
Seorang entrepreneur sukses memulai keberhasilannya dengan belajar dari kesalahan. Pengalaman membuat kesalahan menjadi bagian paling penting dari proses pertumbuhan diri dan bisnis mereka. Meskipun terkadang pendidikan berdasarkan pengalaman tidak begitu berharga dalam tahapan awal perjalanan entrepreneur. Namun, ini bisa menjadi sebuah gaya hidup bagi siapapun di dalam organisasi manapun. Ini mungkin memang akan membutuhkan upaya yang lebih banyak, namun sebagian besar orang merasa pembelajaran seperti ini jauh lebih menyenangkan. Karena, ketika terdapat sebuah kegagalan, maka kesuksesan akan terasa lebih nyata, dan lebih menarik.
Kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berdasarkan pengalaman bisa ditemukan di segala area dalam hidup kita. Dari kelas memasak hingga belajar terbang. Belajar berarti menyingsingkan lengan baju Anda dan mulai bekerja keras.
Membuka diri Anda dan ide-ide Anda pada kritik dan penilaian orang lain bisa menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Selain kita harus bisa membuka diri akan pemikiran orang lain, kritikan juga tidak selama enak didengar. Kita juga perlu cerdas menilai dan menimbang kritikan dan siapa yang memberikan kritikan. Tapi ingatlah selalu bahwa pendidikan yang berdasarkan pengalaman, kritik sangatlah penting untuk perkembangan Anda dan bisnis Anda. Kritikan yang jujur dan membangun adalah kesempatan Anda untuk keluar dari zona aman Anda.
Ring 7 - Bagaimana saya bisa memulai perjalanan bisnis saya?
Setelah Anda berhitung dan yakin dengan ide Anda dan merasa Anda bisa memberikan nilai tambah untuk pasar, maka saatnya Anda perlu keluar dan turun ke lapangan. Berbicaralah pada orang yang belum Anda ketahui untuk mengidentifikasi kebutuhan terkini mengenai produk yang ingin Anda buat. Ini disebut dengan validitas ide. Tujuan dari validitas ide bukanlah untuk menjual produk pada orang lain; namun lebih kepada menjelajahi lapangan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, bukannya uang.
Jangan tersinggung dengan orang-orang yang tidak menyukai ide-ide Anda. Pertimbangkan hal ini sebagai pengetahuan yang bertambah. Dengan begitu Anda menjadi lebih mengetahui arah mana yang paling tepat untuk membuat sebuah produk. Dalam tahapan ini, Anda bisa bersyukur karena Anda tidak perlu menginvestasikan apa pun kecuali energi Anda. Karena Anda belum membuat suatu benda pun.
Begitu Anda telah berhasil membuat sebuah produk berdasarkan segala informasi dan sumberdaya yang Anda dapatkan sebelumnya, Anda bisa melakukan metode seperti ini lagi untuk memperoleh respon potensial dari pelanggan, untuk melihat apa produk yang Anda buat sudah sesuai dan bisa diterima. Ingatlah bahwa para pelanggan selalu benar.
Untuk memastikan keberhasilan perjalanan bisnis Anda, Anda perlu mengadopsi prinsip dari semua entrepreneur sukses lakukan; adaptasi, fokus dan mengulangi prosesnya sampai bisnis Anda benar-benar bisa terbang bebas. Ketiga prinsip inilah yang akan mengantarkan Anda pada puncak kesuksesan.
Marc Nager, Clint Neslen, dan Frank Nouyrigat, merupakan pemimpin dari Startup Weekend, perusahaan non-profit dengan misi untuk mengedukasi para entrepreneur, memperkuat komunitas, dan memperkenalkan startup. Startup Weekend berawal pada tahun 2007 di bulan Juni, dan tim utamanya telah berkembang menjadi pekerja tetap dan pekerja paruh waktu.
Inilah perjalanan Yeni dalam melengkapi pemikiran yang belum lengkap untuk menjadikan idenya menjadi sebuah produk yang bisa diterima oleh pasar. Ada beberapa poin penting yang Yeni catat dan terapkan:
- Jika ide Yeni dicuri oleh orang lain atau disalah gunakan, maka kita cukup merelakannya dan melihat peluang dari produk yang mereka buat.
- Agar bisa menjalankan bisnis dengan baik, Yeni membutuhkan rekan kerja yang fokus pada eksekusi, bukan banyak berbicara.
- Untuk mengeksekusi ide hebat, maka Yeni membutuhkan tim yang hebat juga dari berbagai latar belakang dan kemampuan. Perbedaan pada kemampuan dan keahlian bisa membantu ide bisnis tersebut diwujudkan menjadi lebih baik.
- Seorang entrepreneur sukses belajar lewat pengalaman dan kritikan. Kesalahan adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik, baik secara personal ataupun bisnis.
- Yeni perlu mengadopsi cara berpikir dan prinsip dari entrepreneur sukses, yaitu: adaptasi, tetap fokus, dan mengulangi proses dari awal sampai bisnis yang ia jalankan bisa berjalan dengan sendirinya tanpa kehadiran Yeni.
- Untuk menarik minat, perhatian dan meyakinkan para investor atau calon rekan kerja, maka Yeni perlu mempresentasikan ide bisnisnya dalam 60 detik, yang tercakup di dalamnya berupa; memperkenalkan diri, masalah yang akan diatasi, solusi untuk mengatasi masalah sampai tim atau apa yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Yeni, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya