SPEAK with POWER and CONFIDENCE (Tested Ideas For Becoming A More Powerful Communicator)
Patrick Collins
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Ring 10
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Sebagai tim sales baru, Laura memiliki satu kelemahan yang perlu ia atasi secepat mungkin untuk bisa lolos dari masa percobaan kerja. Karena dalam beberapa minggu ke depan ia akan melakukan banyak presentasi dan public speaking.
Dengan minimnya pengalaman Laura harus belajar dan berlatih meningkatkan kemampuannya. Meskipun ia merasa lebih nyaman melakukan presentasi one on one, ia tidak bisa menghindari melakukan presentasi ke banyak orang sekaligus.
Agar bisa menunjukkan performa terbaiknya, ia pun mendapatkan masukan dari atasannya yang sekaligus menjadi mentornya. Atasannya pun memberikan Laura buku “Speak With Power And Confidence (Tested Ideas For Becoming A More Powerful Communicator)” karya Patrick Collins.
Setelah membaca sekilas tentang buku itu, Laura merasa bahwa buku inilah yang ia butuhkan untuk saat ini agar ia bisa meningkatkan kemampuan presentasi dan public speakingnya.
Penasaran pemahaman baru apa saja yang Laura dapatkan dari buku itu? Mari kita simak perjalannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana Saya Meningkatkan Wibawa Saya Saat Berpidato?
Mulai pidato Anda dengan kesunyian. Kesunyian yang efektif bisa menjadi alat komunikasi yang cukup kuat. Sedikit kesunyian pada waktu yang sesuai dan pada saat yang tepat, akan memberikan Anda suasana kewibawaan. Sayangnya, sebagian besar pembicara takut akan kesunyian.
Ketika Pertama kali Anda menaiki panggung, sebagian dari hadirin akan sibuk atau mengobrol sendiri dan tidak memperhatikan Anda. Memang jika Anda langsung memulai, para hadirin akan segera memperhatikan Anda, namun mereka yang sebelumnya sibuk sendiri tidak akan betul-betul mendengarkan Anda, karena hal yang mereka sibukkan sebelum Anda berbicara masih tertinggal di benak mereka.
Sebaiknya, tunggu sesaat. Ambil nafas. Tenang dan perhatikan seluruh hadirin. Ciptakan sedikit kesunyian. Kesunyian sesaat ini akan memberikan kesan bahwa Anda adalah yang mengendalikan keadaan dan Anda patut mereka perhatikan.
Selain itu, berbicara sebelum semuanya tenang juga akan menciptakan kesan bahwa Anda gugup dan takut akan kesunyian. Namun, dengan menunggu 10 sampai 15 detik, sambil merapihkan catatan materi Anda tanpa mengucapkan sepatah kata pun, maka perhatian seluruh hadirin akan terfokus pada Anda bukan lagi kepada apa yang mereka sibukkan sebelum Anda naik ke panggung.
Ring 2 - Mengapa Saat-saat Awal Pembukaan Pidato Menjadi Sangat Penting untuk Diperhatikan?
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pendengar hanya sedikit sekali memperhatikan ucapan Anda, bukan semata-mata hanya disebabkan oleh kebosanan, namun karena mereka bisa mendengar—dan berpikir—lebih cepat dari Anda berbicara. Sekali mereka mengetahui kemana arah pembicaraan Anda, maka perhatian mereka akan lebih tertuju pada hal-hal yang lebih berbobot lainnya.
Sebagian besar pembicara naik ke podium, menyusun catatan materi mereka, menata mikrofon, kemudian dengan basa basi mengucapkan kata-kata yang sangat membosankan seperti, “Hari ini saya akan menyampaikan pada Anda mengenai…”
Hal ini dengan gamblang memberitahukan bahwa Anda akan mengatakan sesuatu hal, yang bahkan Anda sendiri belum mengatakannya. Jangan buang saat-saat pembukaan tersebut, karena mungkin itu adalah terakhir kali dan satu-satunya saat dimana fokus perhatian para hadirin betul-betul tertuju pada Anda.
Ring 3 - Bagaimana Cara Membangun Keintiman dengan Pendengar?
Berbicara di depan umum tidak seintim percakapan; para pembicara biasanya berbicara secara umum seperti brosur-brosur pemerintahan. Untuk membuat para hadirin merasa “Anda betul-betul berbicara kepada kami,” sebut mereka dengan nama-nama mereka, atau profesi mereka.
Walaupun Anda beberapa kali memberikan pidato yang sama, hal tersebut membuat pidato Anda menjadi tetap segar dan juga bisa meningkatkan hubungan dengan hadirin.
Gunakanlah tatapan mata langsung pada hadirin. Tatap mata orang yang kepadanya Anda berbicara. Hal-hal seperti inilah yang menimbulkan keintiman antara Anda dengan pendengar. Gerakan-gerakan tubuh yang sesuai dan proporsional untuk mendukung ucapan-ucapan Anda dapat mengkomunikasikan kenyamanan kepada hadirin.
Namun, jika gerakan-gerakan tubuh yang dipaksakan atau secara tidak proporsional berulang-ulang terus, menjadi hal yang mengganggu konsentrasi pendengar Anda. Bagaimanapun, Anda suka atau tidak, terutama dalam situasi komunikatif, penampilan Anda sangat mempengaruhi.
Namun, ingatlah aturan dalam menggerakkan tubuh saat berbicara: Bahasa tubuh, postur, maupun gerakan yang Anda lakukan dengan paksaan dan dilakukan terus berulang-ulang, akan mengganggu di mata para hadirin.
Ring 4 - Bagaimana Mengakhiri Pidato dengan Cara Elegan?
Anda harus memulai bagian akhir pidato Anda dengan ungkapan peralihan yang mengandung kesimpulan, seperti “Kesimpulannya,” atau “Sebagai kesimpulan,”.
Sekali Anda mengindikasikan bahwa Anda sedang menutup pidato Anda, jangan pernah berbicara lebih dari dua menit; jika Anda terlalu lama dalam mengakhiri, resikonya adalah hilangnya perhatian para hadirin dan rusaknya kredibilitas Anda.
Jika Anda tidak belajar untuk mengakhiri respon Anda dalam menyimpulkan pembicaraan, Anda akan terhenti saat ide Anda habis. Hal itu tidak jarang terjadi di tengah-tengah pembicaraan yang memanjang.
Ring 5 - Pesan Seperti Apa yang Perlu Saya Sampaikan Ke Pendengar Saya?
Sepanjang tidak ada urgensi, jangan gunakan gaya atau kata-kata orang lain atau kata-kata yang Anda sendiri jarang pakai. Jadilah diri Anda sendiri. Seperti karakter Anda pribadi, seperti itu pulalah gaya bicara Anda. Semua dipengaruhi dari lingkungan dan pengalaman Anda.
Jika bahasa telah menjadi sebuah aktifitas pertunjukkan, maka maknanya bisa menjadi kabur dan tidak lagi terfokus pada mengkomunikasikan pesan, karena biasanya seluruh pesan penting bisa tersamarkan
Tanpa maksud meremehkan seorang hadirin pun, pilihlah kata-kata yang sederhana dan bisa dipahami semua orang, dan jelaskanlah kepada mereka yang masih belum terlalu mengerti.
Jika Anda menggunakan akronim atau singkatan, jelaskan segera jika ada yang tampak tidak memahami hal tersebut. Pembicara yang berpendapat “Mereka akan paham sendiri,” sangatlah benar—namun saat mereka berusaha memahami, mereka tidak akan memperhatikan.
Ring 6 - Bagaimana Saya Menyikapi Pertanyaan-Pertanyaan yang Sangat Sulit?
Banyak pembicara takut akan mendapatkan pertanyaan yang tidak bisa dijawabnya. Sesungguhnya tidak ada pendengar yang mengharapkan Anda tahu segala masalah. “Saya belum mengetahuinya, tapi saya akan mencari tahu mengenai itu,” atau “Saya tidak mengetahuinya, namun biar saya beritahukan siapa yang memahaminya,” adalah jawaban-jawaban yang tidak akan mengurangi kredibilitas Anda. Tetapi jika Anda hanya mengatakan “Saya tidak tahu,” maka tidak akan ada yang bisa mendebat Anda.
Jangan merasa terintimidasi oleh hadirin yang tampak memiliki kualitas lebih dari Anda. Ingatlah, Anda tidak akan diminta untuk menjadi pembicara jika Anda dinilai tidak memiliki hal penting untuk disampaikan.
Jika Anda telah membicarakan sebuah masalah yang cukup penting dan sedang menjadi perhatian utama bagi khalayak umum dan khususnya bagi para hadirin, maka biasanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan menjadi berulang dan menjadi lebih detail Inilah saat di mana Anda mengakhiri sesi tanya Jawab.
Pada saat seperti ini, Anda harus memilah dan memilih mana pertanyaan penutup yang berkualitas positif, atau yang cukup berbobot yang bisa Anda jawab.
Sebuah pernyataan yang kuat sebagai penutup, tidak hanya akan memberikan kesan positif yang juga kuat pada para hadirin, namun juga bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan kecil yang Anda lakukan saat sesi tanya jawab.
Ring 7 - Apa yang Perlu Saya Perhatikan dalam Menyampaikan Pesan Ke Pendengar Saya?
Peraturan yang bagus untuk diikuti adalah, jika Anda berlatih berbicara dengan lantang (yang mana Anda harusnya melakukannya), dan Anda mendapati diri Anda terbata atau bermasalah dengan satu atau beberapa kata, maka ubahlah menjadi kata yang dengan mudah Anda bisa melafalkannya.
Ingatlah, tidak akan pernah ada kefasihan yang sempurna. Bahkan saat bicara dalam percakapan pun, rangkaian kata-kata yang diucapkan biasanya tersisipkan jeda verbal (mengatakan “uh” atau “kamu tahu”), keraguan dan interupsi-interupsi dari peserta lainnya yang ikut dalam percakapan.
Jaga fokus pendengar Anda agar tetap pada pesan dengan memastikan bahwa pelafalan dan penyebutan yang Anda lakukan tidak mengandung unsur SARA dan diskriminasi gender. Jika Anda harus menggunakan ungkapan yang berhubungan dengan SARA atau gender, pastikan Anda melafalkan dengan baik dan benar. Kemudian, jika memang itu harus dilakukan, maka jangan lupa untuk melibatkan beberapa material SARA dalam contoh-contoh yang Anda buat, jangan hanya satu gender atau SARA saja.
Begitu juga dengan masalah usia. Terkadang memang perlu untuk mengetahui kelompok usia yang hadir dalam pembicaraan Anda, agar Anda bisa lebih mudah memberikan analogi supaya pesan yang Anda ingin sampaikan bisa lebih mudah diterima.
Namun, Apakah hadirin terdiri dari kelompok usia tertentu atau cukup acak? Jika Anda memang butuh untuk tahu, maka coba tanyakan beberapa dari mereka. Jika memang akan menyinggung masalah usia, pastikan bahwa Anda sadar atas apa yang akan Anda katakan selanjutnya.
Jangan sampai ada kata-kata atau ungkapan yang menimbulkan jarak antara Anda dan para pendengar, mungkin karena mereka tidak mengerti dengan ungkapan Anda, atau mereka tersinggung atas pilihan kata yang telah Anda ucapkan.
Ring 8 - Bagaimana Membuat Pesan Pidato yang Kuat?
Pesan kuat yang diutarakan tidak hanya berfungsi untuk menarik dan mempertahankan perhatian para hadirin, namun juga untuk mengembalikan perhatian dan fokus pendengar yang sempat hilang atau terganggu kepada maksud pembicaraan.
Catat dan tuliskan pesan-pesan penting Anda dalam sebuah lembaran sederhana, dan ikut sertakanlah catatan tersebut saat Anda berpidato. Bukan untuk bahan bacaan saat berbicara di depan umum, namun untuk pengingat pokok-pokok penting yang harus Anda sampaikan.
Jangan terlalu banyak melihat pada slide atau pada catatan yang Anda bawa saat Anda berbicara di depan umum, karena itu akan memberikan kesan bahwa Anda bukan pemegang kendali dan Anda belum siap untuk menjadi perhatian para hadirin. Berbicaralah pada hadirin, bukan pada slide atau catatan Anda.
Ring 9 - Bagaimana Mengatasi Presentasi Pada Saat Wawancara Kerja?
Bersiaplah pada pertanyaan “ceritakanlah tentang diri Anda”. Pertanyaan itu selalu muncul. Biasanya ditanyakan di saat-saat awal dan menjadi patokan di seluruh proses wawancara. Karena ini sangat sederhana dan sangat menjebak, maka banyak subjek yang gagal mengantisipasi pertanyaan macam ini dan malah menjadikan respon mereka tak terstruktur dan berantakan.
Tentukan apa kelebihan Anda dan jangan terlalu merendah saat membahasnya. Wawancara kerja adalah saat dimana Anda harus ‘menjual’ diri Anda, dan keberhasilannya tidak akan tertuju pada mereka yang lemah lembut. Fokuslah pada beberapa titik kelebihan Anda yang berhubungan pada pekerjaan yang sedang Anda cari dan latihlah bagaimana merespon dengan baik.
Mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan tersebut daripada kandidat lainnya. Meraih hasil yang positif dalam wawancara kerja sering menjadi hal yang membedakan Anda dengan kandidat lainnya. Cara mudahnya adalah baca mengenai perusahaan tersebut pada koran perusahaan, berita-berita terkini, dan laporan tahunan.
Sebagian besar kandidat tidak mengetahui banyak mengenai perusahaan yang ditujunya. Mencari tahu sebelumnya bisa menjadikan Anda berpeluang lebih baik dari yang lainnya.
Ring 10 - Lalu Apa yang Harus Saya Lakukan Jika Saya Ingin Melakukan Presentasi Produk?
Jangan takut menjual. Tak perlu saya ingatkan pada Anda bahwa menjual itu sulit, terutama karena seringnya penolakan merupakan bagian dari pekerjaan tersebut. Dalam berjualan Anda akan dengan mudah memahami bahwa sebagian besar presentasi cukup berhasil dan sebagian besar prospek yang gagal berakhir dengan sopan (mereka jarang menolak langsung dihadapan Anda). Anda juga akan memahami bahwa sebagian besar hasil pertemuan berujung kegagalan.
Kenyataan ini pula yang membuat sekelompok penjual profesional melakukan strategi pendekatan dengan mengatakan “Maafkan saya jika mengganggu Anda, tapi penjelasan saya tidak lama dan kemudian Anda bisa kembali bekerja”.
Jangan minta maaf! Berjualanlah! Ganggu waktu mereka dengan presentasi Anda dan buatlah waktu mereka yang terbuang itu jadi berharga. Jika Anda di sana untuk berjualan dan Anda ingin untuk berhasil, katakan dan usahakan memenuhi tujuan utama Anda itu. Anda akan berjualan lebih banyak dengan menjual daripada dengan meminta maaf.
Berencana untuk kembali lagi. Karena penolakan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari proses berjualan, maka hal ini berarti butuh lebih dari satu kali pendekatan untuk berhasil. Terkadang, bahkan sebelum Anda datang, pembeli sudah menentukan ingin membeli di vendor lain.
Cara menyikapi hal ini adalah dengan menyiapkan tujuan kedua dari proses presentasi Anda, yaitu untuk bisa diingat dan diundang kembali. Hal ini membuat Anda waspada dalam menghadapi pesaing dan tidak gugup atau defensif saat dikalahkan oleh vendor lain. Utamakan positivitas, tutupi kelemahan Vendor, dan buatlah Anda diundang kembali.
Patrick Collins adalah President of Power Communication Strategies dan telah memberi ceramah dan mengadakan seminar di seluruh dunia tentang negosiasi dan topik komunikasi. Dia adalah Profesor Komunikasi dan Ketua Departemen di John Jay College dari City University of New York. Buku sebelumnya, Speak with Power and Confidence, dinobatkan sebagai salah satu dari 30 buku bisnis terbaik tahun 1998 oleh Executive Summaries ketika awalnya diterbitkan oleh Prentice-Hall.
Begitulah Laura mendapatkan cara bagaimana ia bisa meningkatkan kemampuan presentasi dan public speakingnya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Ada tiga buah unsur dalam komunikasi yang bisa membawa Anda pada kesuksesan jika Anda mengelolanya dengan baik. Tiga hal tersebut ialah: Anda, Pesannya, dan Situasinya.
- Unsur Anda berbicara tentang;
- Memulai pidato dengan kesunyian yang bertujuan untuk meningkatkan wibawa Anda.
- Menggunakan menit-menit awal dengan kalimat yang tepat untuk menarik perhatian pendengar.
- Membangun keintiman dengan pendengar dengan cara menatap mata mereka, menyebutkan nama atau profesi mereka dan melaraskan bahasa tubuh dengan pesan yang ingin disampaikan.
- Setelah menyimpulkan pidato atau presentasi, maka berhentilah. Ini bertujuan agar pesan yang disampaikan tidak pudar karena Anda lupa waktu terutama jika membahas hal lain yang keluar dari topik utama presentasi.
- Sederhanakan pesan Anda.
- Jika Anda tidak tahu jawabannya, maka jujurlah untuk mengatakan kalau Anda tidak tahu jawabannya.
- Perhatikan pengucapan dan pelafalan kata. Kesalahan kecil ini bisa menurunkan kredibilitas Anda. Selain itu, jangan menyinggung masalah SARA dan umur.
- Unsur kedua adalah Pesan.
- Untuk situasi bisa di mana saja, mulai dari wawancara kerja, presentasi bisnis atau melakukan pidato untuk acara tertentu.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Laura, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya