RICH DAD’S GUIDE TO: RAISING YOUR CHILD’S FINANCIAL IQ
Robert T Kiyosaki
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Ring 10
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Bu Ayu stres menghadapi anak semata wayangnya yang mulai malas-malasan belajar. Setiap kali diminta belajar ia selalu berkata, “Nanti. Tidak ada PR,” dan jawaban yang paling membuat bu Ayu makin stres adalah, “Sudah belajar kok tadi.”
Namun hasil belajar di sekolah berkata berbeda. Minggu depan si anak harus ujian remedial untuk 3 mata pelajaran.
Di rumah, dengan tenang bu Ayu bertanya, “Kakak kenapa sih? Kok sekarang mama lihat kamu mulai malas belajar? Ada yang mama bisa bantu agar kamu bisa semangat belajar lagi?”
Tidak lama menunggu, si anak langsung menjawab, “Untuk apa sih ma, kakak harus terus belajar? Capek tahu. Dari pagi sampai sore kakak terus belajar. Sampai rumah lagi juga masih belajar. Emangnya nanti nilai sekolah kakak bisa buat kakak kaya raya kayak om Budi yang punya rumah besar, punya banyak mobil dan sering jalan-jalan ke luar negeri?”
Sontak bu Ayu kaget karena mendapat respon yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Bu Ayu hanya bisa menjawab seadanya. Bu Ayu tidak puas dengan jawaban yang ia berikan ke anaknya. Jika bu Ayu sebagai anak, ia sendiri juga tidak ingin mendengarkan jawaban serupa. Ia tahu bahwa nilai yang anak dapatkan dari sekolah tidak bisa dijadikan sebagai penentu dan jaminan kalau anak bisa sukses dan hidup kaya raya nantinya.
Bu Ayu tahu kalau yang penting buat anak nantinya adalah bagaimana anaknya bisa hidup sukses dan kaya raya. Tapi ia tidak tahu pengetahuan seperti apa yang harus ia ajarkan ke anaknya agar nantinya si anak bisa sukses dan kaya raya.
Saat sebelum tidur, bu Ayu sempat bercerita ke suaminya dan tanpa sadar suaminya tertawa. Suaminya cukup senang dengan respon anaknya menjawab pertanyaan bu Ayu.
Suami bu Ayu memberikan buku RICH DAD’S GUIDE TO: RAISING YOUR CHILD’S FINANCIAL IQ karya Robert T Kiyosaki yang ia dapatkan dari salah satu teman kantornya.
Kata teman suaminya, itu buku wajib dibaca dan diajarkan ke anak kita agar ia jelas dengan tujuan hidupnya kelak. Tanpa berpikir panjang, bu Ayu langsung membacanya.
Penasaran seperti apa perjalanan bu Ayu dalam menemukan solusi pengetahuan apa yang perlu ia berikan ke anaknya sejak dini? Mari kita simak perjalan bu Ayu di Ring berikut ini:
Ring 1 - Mengapa saya harus mengajarkan kecerdasan finansial kepada anak saya?
Jika Anda tidak mengajarkan anak-anak Anda mengenai uang, maka nanti orang lain yang akan mengajarkannya.
Saat ini kita mendapatkan ilmu mengenai finansial dari berbagai sumber. Yaitu, sumber-sumber yang biasanya ingin menjual sesuatu pada Anda. Contohnya para petugas bank yang mengatakan pada Anda bahwa rumah Anda merupakan sebuah aset, namun mereka tidak menjelaskan lebih rinci mengenai aset siapa itu sebenarnya.
Saat ini banyak pemuda yang lulus sekolah dengan membawa hutang dalam jumlah yang tidak sedikit untuk membayar kuliah mereka. Dalam era Informasi, seperti inilah pengetahuan finansial kita dididik, namun sesungguhnya ini bukanlah jenis pendidikan finansial yang tepat.
Saat kita tidak mengajarkan pendidikan finansial kepada anak kita, maka besar kemungkinan mereka akan terlilit utang. Bisa jadi semasa hidupnya mereka akan fokus untuk melunasi hutang-hutang mereka.
Ring 2 - Mengapa saya perlu belajar tentang kecerdasan finansial?
Kecerdasan finansial bukanlah semata-mata mengenai seberapa uang yang Anda peroleh, namun lebih kepada berapa uang yang Anda pertahankan, dan berapa keras uang-uang Anda bekerja untuk Anda.
Anda tahu kecerdasan finansial Anda meningkat jika seiring dengan Anda bertambah usia, uang Anda dapat memberikan Anda kebebasan, kebahagiaan, kesehatan dan pilihan yang lebih banyak dalam hidup ini. Banyak orang yang memperoleh uang lebih banyak saat mereka semakin tua, ini karena mereka mulai terbebas dari tagihan yang harus dibayarkan.
Memiliki tagihan yang lebih besar hanya berarti orang tersebut harus bekerja lebih giat agar dapat melunasinya. Ini tidaklah cerdas dalam ranah finansial. Orang-orang seperti inilah yang memperoleh banyak uang, namun uang mereka tidak memberikan mereka kebahagiaan.
Mengapa bekerja untuk mendapatkan uang, namun kita tidak mendapatkan kebahagiaan? Jika memang Anda harus bekerja untuk mendapatkan uang, maka carilah cara untuk bekerja dan Anda tetap bahagia. Itulah inti dari kecerdasan finansial.
Kecerdasan finansial memberikan seseorang pilihan hidup yang lebih banyak dengan mengatakan, “Uang adalah sebuah kekuatan karena semakin banyak uang akan semakin memberikan Anda pilihan yang lebih banyak.” Jika Anda tidak merasakan kebahagiaan saat Anda sedang berlimpahan uang, maka Anda sudah pasti tidak menikmati perjalanan untuk mendapatkannya. Karena itu, baik Anda kaya atau miskin, pastikanlah bahwa Anda merasa bahagia.
Ring 3 - Mengapa kecerdasan finansial tidak diajarkan di sekolah?
Sistem sekolah kita meletakkan orientasi dan kepentingan utama pada kecerdasan akademik dan pendidikan. Maka, jika menurut mereka ada IQ yang tinggi, itu berarti IQ akademiknya yang tinggi. Tes IQ terkini lebih mengukur pada IQ verbal seseorang. Kemampuan untuk membaca dan menulis.
Jadi, secara teknis, seseorang yang dinilai memiliki IQ tinggi berarti seseorang yang belajar dengan lebih cepat melalui membaca. Tes ini tidak mengukur seluruh kecerdasan dalam hidup seseorang. IQ yang diuji dan dinilai dalam akademik, hanyalah menilai kecerdasan akademik, dan tidak menilai IQ artistik, IQ fisik, atau bahkan juga bukan IQ matematis, yang mana merupakan pusat dari seluruh kecerdasan logika.
Berdasarkan pengamatan saya belum ada sekolah di hampir seluruh dunia saat ini yang mengajarkan anak didiknya tentang kecerdasan keuangan. Inilah yang membuat mengapa anak yang cerdas di sekolah mengalami masalah keuangan dalam kehidupannya.
Ring 4 - Dari mana saya bisa memulai belajar kecerdasan finansial?
Lalu, dimanakah seseorang bisa menemukan rumusan yang baik untuk meningkatkan kecerdasan keuangannya? Permainan papan yang biasa disebut dengan ‘Monopoli’ adalah salah satu latihan terbaik agar kita bisa memahami rumusan yang dapat meningkatkan kecerdasan keuangan yang nantinya akan memberikan kita kesejahteraan. Rumusan ini terbukti telah membuat orang-orang mendapatkan kesejahteraan hingga di luar dari imajinasi mereka sendiri.
Awalnya kita memperoleh uang dari pekerjaan atau bisnis kita. Kemudian, kita membeli perumahan atau real estate dari uang yang kita peroleh tadi. Dengan begitu, kita bisa menghidupkan uang, uang kita telah berubah menjadi perumahan dengan cara menyewakan atau menjualnya lagi, dan di saat bersamaan kita pun bisa mengembangkan bisnis yang kita bangun terlebih dahulu.
Semakin banyak uang yang kita peroleh dari bisnis kita, maka akan semakin banyak uang yang akan kita alihkan pada bangunan atau real estate. Itulah rumusan dari kesejahteraan yang melimpah bagi banyak orang.
Mengapa banyak orang yang tidak melakukan hal tersebut? Karena, mereka tidak melakukan pekerjaan rumah mereka. Rumusan ini adalah sebuah perencanaan yang cukup mudah, yang mana telah membawa banyak orang menjadi sejahtera selama berabad-abad.
Hal ini berhasil pada para raja dan ratu di zaman dahulu dan pada zaman ini pun rumusan ini masih bekerja dengan baik. Perbedaannya adalah bahwa hari ini Anda tidak perlu menjadi seorang bangsawan untuk memiliki bangunan atau real estate Anda sendiri.
Selain real estate, masih terdapat berbagai hal lain untuk menjadi objek investasi. Salah satunya adalah saham. Pesan utamanya adalah: orang yang kaya tidak bekerja untuk uang. Melainkan, mereka memfokuskan perhatian mereka pada bagaimana agar uang yang bekerja untuk mereka.
Ring 5 - Lalu dari mana titik awal saya bisa memulai membangun kesejahteraan saya?
Di tempat kerja, Anda akan mendapatkan uang. Dan di rumah, Anda dapat memutuskan apa yang Anda akan lakukan dengan uang Anda tersebut. Dan hal yang Anda lakukan terhadap uang Anda setelah Anda memperolehnya adalah hal yang akan menentukan apakah Anda akan menjadi kaya atau menjadi miskin. Perbedaan utama antara yang kaya, yang miskin, dan yang kelas menengah, adalah apa yang mereka lakukan dalam waktu senggang mereka.
Upah atau gaji tidak akan membuat Anda kaya. Namun apa yang Anda lakukan terhadap gaji Andalah yang membuat Anda kaya. Kenyataannya adalah: semakin banyak uang yang diperoleh oleh sebagian besar orang, maka akan semakin banyak hutang yang mereka dapat. Karena itulah orang-orang ini harus bekerja dengan lebih giat lagi.
Hal ini disebabkan oleh apa yang mereka lakukan di rumah dan di waktu senggang mereka. Sebagian besar orang memiliki rencana yang buruk dan rumusan yang juga buruk untuk menghabiskan uang yang mereka telah dapatkan.
Ring 6 - Lalu rencana seperti apa yang perlu saya siapkan?
Jika Anda ingin menjadi seorang yang kaya, maka seyogyanya Anda memiliki dua buah perencanaan. Satu rencana adalah bagaimana cara Anda memperoleh uang. Rencana kedua adalah bagaimana Anda akan memperlakukan uang yang baru Anda peroleh tersebut. Di antara kedua perencanaan ini, rencana yang kedua adalah rencana yang paling penting.
Jika Anda tidak memiliki perencanaan mengenai keuangan Anda, maka akan banyak orang yang akan melakukannya dengan senang hati. Dan karena sebagian besar orang tidak memiliki perencanaan mengenai apa yang akan mereka lakukan terhadap uang yang telah mereka peroleh, maka pada akhirnya mereka akan memiliki masalah keuangan.
Untuk menjadi seorang yang kaya dan merdeka secara finansial pada usia 40 tahun adalah tujuan yang cukup baik. Dan agar kita dapat melakukannya, kita perlu pendapatan pasif dan pendapatan portofolio.
Seberapa muda seorang anak harus mulai merencanakan keuangan pribadinya dengan baik? Semakin cepat akan semakin baik. Jika Anda tidak mengajarkan pada anak Anda mengenai apa yang Anda lakukan terhadap uang mereka, maka nantinya akan banyak orang yang akan mengajarkan pada mereka.
Ring 7 - Tadi disebutkan tentang pendapatan pasif dan portofolio, memangnya ada berapa jenis pendapatan sih?
Terdapat 3 jenis pendapatan. Mereka adalah pendapatan yang diperoleh, pendapatan pasif, dan pendapatan portofolio. Jika Anda ingin menjadi orang yang kaya, maka Anda perlu mengalihkan pendapatan yang diperoleh menjadi pendapatan pasif atau pendapatan portofolio. Jika Anda memiliki pendapatan pasif atau portofolio, maka berarti uang Anda yang akan bekerja untuk Anda, bukan malah sebaliknya.
Dari seluruh jenis pendapatan ini, pendapatan yang diperoleh adalah pendapatan yang terkena pajak yang paling tinggi. Sedangkan pendapatan pasif dan portofolio adalah pendapatan yang terkena pajak paling sedikit.
Pendapatan portofolio adalah pendapatan yang biasanya berasal dari aset-aset kertas berharga, seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Pendapatan pasif adalah pendapatan yang biasanya berasal dari usaha real estate.
Ring 8 - Mengapa seseorang bisa punya masalah keuangan yang tak berkesudahan?
Pemahaman yang kurang terhadap ilmu finansial, dapat menyebabkan beberapa masalah, yang di antaranya adalah: tidak memahami perbedaan antara aset dan beban; tidak memahami bagaimana cara untuk membedakan pola-pola aliran dana; dan sulit untuk membedakan mana kenyataan dan mana yang opini.
Jika Anda paham akan ilmu finansial, maka Anda akan dapat melihat ke arah mana uang kita akan mengalir. Aliran dana merupakan jantung kehidupan bisnis dan investasi. Aliran dana bagi para pemilik bisnis dan investor adalah seperti aliran darah pada tubuh manusia.
Alasan banyak orang dan pebisnis terkena masalah finansial semata-mata adalah karena aliran dana mereka bocor atau malah terhambat. Dan masalah utamanya adalah: mereka berpikir bahwa hal tersebut adalah hal yang lumrah dalam kehidupan.
Cukup dengan hanya menelusuri jejak aliran dana, kita akan mengetahui kisah keuangan kita atau orang lain: apakah berkisah tentang kesejahteraan yang melimpah, atau kisah mengenai tragedi finansial, atau kisah mengenai pergulatan finansial seumur hidup. Jika Anda merupakan salah seorang yang paham akan finansial, maka Anda tidak perlu meminta pendapat orang lain mengenai yang mana aset atau beban dari benda yang kita miliki.
Ring 9 - Lalu pemahaman seperti apa yang perlu saya ketahui?
Sebuah beban, dalam ranah finansial, memiliki arti hal yang menyebabkan uang keluar dari kantong Anda. Karena itulah, bagi mereka yang paham akan bidang finansial, rumah pribadi merupakan sebuah beban. Hal ini dikarenakan rumah membuat uang kita keluar dari kantong kita, yaitu dengan membayar tagihan, cicilan, pajak, dan pengeluaran lainnya.
Masalah finansial bagi sebagian besar orang, hadir dari ketidakpahaman mereka mengenai perbedaan antara aset dan beban. Sehingga, mereka menghabiskan waktu dan uang dalam hidup mereka hanya untuk membeli beban yang mana mereka kira merupakan sebuah aset.
Inti dari pelajaran sederhana ini adalah sebuah rumah dapat dilihat sebagai sebuah beban, namun juga bisa dilihat sebagai sebuah aset. Kesalahan yang sering menjebak banyak orang adalah mereka menganggap aset dan beban adalah sebuah benda atau objek. Cara yang tepat untuk melihat definisi aset dan beban adalah dengan melihat si pemilik atau pengendali keduanya sebagai sebuah aset.
Jadi, dengan membeli beban yang diyakini merupakan sebuah aset, membuat kebanyakan keamanan finansial seseorang menjadi berkurang dan pikirannya akan semakin kuat cenderung kepada mencari kerja yang mapan. Mereka membutuhkan kemapanan kerja untuk melunasi pengeluaran bulanan yang mereka anggap sebagai aset.
Ring 10 - Jadi apa yang membuat seseorang bisa kaya raya dan terbebas dari masalah uang?
Orang yang kaya biasanya memiliki pendapatan yang berasal dari aset, bukan dari pekerjaan atau profesi. Ada sebagian orang yang beruntung mendapatkan limpahan harta dari warisan. Dan ada pula mereka yang harus berusaha untuk memiliki pendapatan semacam ini melalui investasi pada aset-aset yang tepat.
Orang yang memiliki pola aliran dana seperti orang kaya, di dalam pikirannya akan terpahat pola-pola yang akan membawanya berpikir untuk menginvestasikan uang pada aset-aset agar menghasilkan uang yang dapat memecahkan masalah finansial mereka.
Sekali lagi, kecerdasan finansial bukanlah mengenai seberapa banyak uang yang Anda peroleh. Kecerdasan finansial adalah mengenai seberapa banyak Anda menyimpannya, dan seberapa giat uang tersebut bekerja untuk Anda, serta selama berapa generasi uang itu akan terus bertahan dan berkembang.
Kemampuan finansial Anda membuat Anda dapat melihat arah aliran uang Anda. Melihat pernyataan finansial Anda, seperti dengan melihat ke cermin. Dan ketika Anda melihat ke cermin, yang menjadi pertanyaannya adalah: “Apakah Anda melihat seorang anak yang miskin, kaya atau kelas menengah? Hanya Anda yang memiliki kemampuan untuk memutuskan siapa yang menatap balik kepada Anda.
Robert T. Kiyosaki, adalah seorang kelahiran Hawaii yang merupakan keturunan Jepang –Amerika. Beliau datang dari kelas akademis, ayahnya adalah seorang kepala pengajar. Bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad merupakan salah satu buku terlaris dalam skala internasional.
Begitulah perjalanan bu Ayu menemukan pengetahuan yang perlu ia berikan ke anaknya agar nantinya si anak bisa sukses dan hidup kaya raya di masa depan. Ada beberapa poin penting yang ia catat dan terapkan ke dalam hidupnya:
- Saya perlu mengajarkan kecerdasan keuangan kepada anak saya agar nantinya mereka bisa terbebas dari jeratan utang dan punya keuangan yang sehat
- Sekolah tidak mengajarkan kecerdasan finansial ke anak didiknya
- Ada 3 jenis penghasilan, pendapatan yang diperoleh, pendapatan pasif, dan pendapatan portofolio.
- Tempat pertama saya membangun kekayaan saya dimulai dari penghasilan saya yang disisihkan untuk digunakan membangun aset
- Untuk meningkatkan kecerdasan finansial saya, saya perlu memahami perbedaan antara aset dan liabilitas (beban). Aset adalah uang yang masuk ke kantong saya dan liabilitas adalah uang yang keluar dari kantong saya.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan bu Ayu, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya