Limitless: Upgrade Your Brain, Learn Anything Faster, and Unlock Your Exceptional Life
Jim Kwik
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Randi baru saja membaca sebuah artikel yang membuatnya terkejut dan khawatir. Artikel tersebut menjelaskan bahwa di zaman sekarang, dengan perubahan yang terjadi sangat cepat, menuntut orang untuk bisa beradaptasi dengan cepat, di mana satu-satunya cara untuk bisa beradaptasi adalah memiliki kemampuan belajar yang cepat pula.
Apa yang membuatnya khawatir setelah membaca artikel itu adalah, kenyataan bahwa kemampuan belajarnya sangatlah lambat. Dia ingat bagaimana saat dia membaca buku. Baru satu halaman sudah mengantuk. Bukan itu saja, kalau pun dia paham, dia juga sering lupa apa yang dipahaminya. Kenyataan itu membuatnya sangat cemas akan masa depannya. Akankah ia mampu menghadapi tantangan perubahan? Dia sangat ragu.
Tapi, untungnya, di bagian akhir, artikel tersebut merekomendasikannya sebuah buku yang bisa dijadikan referensi dalam meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan memahami, kemampuan mengingat, dan kemampuan berkonsentrasi.
Buku itu berjudul “Limitless: Upgrade Your Brain, Learn Anything Faster, and Unlock Your Exceptional Life” karya Jim Kwik.
Membaca judulnya, dia sangat penasaran bagaimana isinya. Dia juga tidak sabar untuk bisa mendapatkan informasi-informasi penting yang bisa ia gunakan untuk meningkatkan kemampuan belajarnya. Oleh karena itu, dia pun lalu membeli buku tersebut dan langsung membacanya.
Nah sekarang, yuk ikuti perjalanan Randi menemukan apa yang dicarinya dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Setiap orang ingin mendapatkan hal-hal baik yang tak terbatas. Kalau semisal ada jin yang keluar dari lampu ajaib dan berjanji akan mengabulkan 3 permintaan, maka dalam hati pasti kita ingin dia mengabulkan banyak permintaan kita. Bahkan kalau perlu, mengabulkan permintaan kita yang tak terbatas. Betul?
Demikian juga yang berlaku pada banyak aspek. Jauh di lubuk hati yang terdalam, pasti kita ingin mendapatkan uang yang tak terbatas, kebahagiaan yang tak terbatas, kesempatan yang tak terbatas, dan semua hal-hal baik yang tak terbatas. Sekalipun semua itu mustahil. Tapi, ini hal yang manusiawi karena memang manusia keinginannya tak terbatas. Hehe.
Kabar baiknya, ada satu ketidakterbatasan yang bisa kita capai. Apa itu? Ketidakterbatasan ilmu, pengetahuan, dan skill. Di mana, cara untuk menguasai ketidakterbatasan itu adalah dengan memiliki skill how to learn, alias kemampuan belajar.
Kalau Anda punya skill belajar yang efektif, maka Anda bisa mempelajari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan sebagainya dengan mudah dan cepat. Satu skill bisa digunakan untuk mendapatkan ilmu, pengetahuan, dan skill yang tak terbatas. Dalam kata lain, satu skill ini bisa memastikan kita bertumbuh tanpa batas.
Dan, inilah yang ditawarkan buku “Limitless”. Membekali diri Anda dengan kemampuan belajar efektif yang memastikan Anda bisa bertumbuh tanpa batas, akan menjadikan Anda “limitless.”
Bukan itu saja, buku ini juga akan memastikan Anda mampu menggali potensi Anda yang tak terbatas. Sejatinya, potensi manusia sangatlah tidak terbatas. Tidak ada batasan bagi kreativitas, imajinasi, kemampuan berpikir, bernalar, dan belajar manusia. Apa yang membuatnya terbatas adalah keyakinan-keyakinan yang membatasi, yang kita peroleh dari pengajaran semenjak kecil, lingkungan, dan masyarakat.
Itulah kenapa buku ini ditulis, yakni untuk membantu kita menyadari potensi kita. Tak peduli dari latar belakang apa kita berasal, dari titik mana kita berangkat, kita bisa membebaskan diri kita dan beranjak dari keterbatasan menuju ketidakterbatasan.
Penulis buku ini sendiri mengalami cedera otak yang membatasi kemampuan belajarnya. Tetapi, dengan metode yang kini dibagikannya dalam buku ini, dia berhasil memulihkan bahkan meningkatkan kemampuan belajarnya. Dan bahkan, ia kini juga mengajarkan metode tersebut kepada banyak orang.
Dalam buku ini, Anda akan belajar bagaimana untuk menggali potensi otak Anda. Anda akan belajar bagaimana membuat memori, fokus, dan kebiasaan Anda menjadi tak terbatas. Anda juga akan belajar teknik membaca/menyerap informasi dengan cepat. Semua itu tujuannya satu, agar Anda bisa bertumbuh tanpa batas.
Ring 2 - Apa Alasan Bahwa Potensi Manusia tidak Terbatas? Bagaimana Penjelasan Ilmiahnya?
Yach, ketika penulis buku ini menyatakan bahwa kemampuan manusia tidak terbatas, tentu dia harus menjelaskan apa alasannya. Dia harus memberikan penjelasan ilmiah yang mendukung klaimnya. Dan, kabar baiknya, dalam buku ini, si penulisnya memang memberikan penjelasan ilmiah kenapa potensi manusia tidak terbatas.
Lalu, bagaimana penjelasannya?
Kalau berbicara mengenai kemampuan manusia, kemampuan manusia berkaitan erat dengan kemampuan otak dan pikirannya. Betul, kemampuan manusia dalam berbagai hal sangat terbatas. Misal, manusia tidak bisa terbang, manusia juga tidak bisa berlari dengan kecepatan 1000 km per jam, manusia tidak bisa meramalkan kapan seseorang akan meninggal, kapan akan terjadi bencana, dst. Tetapi, manusia punya kemampuan otak, kemampuan berpikir, kemampuan memahami, kemampuan berimajinasi, yang dari waktu ke waktu terus berkembang.
Perkembangan ini dimungkinkan dengan sifat otak manusia itu sendiri. Otak manusia bersifat plastis, dalam arti bisa dibentuk sesuai dengan pembelajaran dan pengalaman yang dilaluinya.
Bagaimana plastisitas ini terjadi?
Jadi, ketika seseorang mengalami pengalaman atau mendapatkan pembelajaran baru, maka sel-sel otaknya membentuk sambungan baru. Sambungan-sambungan baru ini meng-kode-kan alias “menyimpan” pengalaman dan pembelajaran yang dilalui di dalam otak. Semakin sering pembelajaran & pengalaman baru tersebut terulang, maka sambungan yang terbentuk semakin kuat. Efeknya adalah, orang tersebut semakin familiar dengan pengalaman & pembelajaran itu. Dalam konteks pembelajaran, ini berarti pembelajaran tersebut telah tersimpan di memori jangka panjang dan bisa diingat kembali.
Dan, plastisitas otak ini berlaku di sepanjang usia. Ini berarti, berkebalikan dengan anggapan banyak orang, usia tidak mempengaruhi kemampuan belajar. Berapa pun usia kita, kita tetap bisa mempelajari hal baru tanpa kesulitan signifikan yang disebabkan oleh faktor umur.
Plastisitas ini jugalah yang berperan penting dalam adaptasi dan pertahanan hidup (survival) umat manusia. Jika binatang lain bertahan hidup dengan “senjata-senjata” alami mereka seperti cakar, taring, bisa, bulu yang tebal, dan sebagainya, maka “senjata” pertahanan hidup manusia bukanlah evolusi bentuk fisik yang seringkali berakhir fixed alias tidak bisa berubah lagi, melainkan melalui evolusi budaya, yang bisa terus diubah, di mana perubahan ini dimungkinkan dengan neuroplastisitas otak. So, bisa disimpulkan bahwa neuroplastisitas otak merupakan senjata yang menjadikan manusia mampu mempertahankan diri hingga waktu tak terbatas.
Ring 3 - Bagaimana Prinsip untuk Menggali Ketidakterbatasan Kita?
Di Ring 2 sudah dijelaskan bahwa kunci dari ketidakterbatasan manusia adalah neuroplastisitas otak manusia itu sendiri. Tetapi, neuroplastisitas seringkali tidak diberdayakan dengan optimal akibat mindset-mindset yang membatasi. Di samping itu, penyebab kenapa neuroplastisitas tidak diberdayakan dengan optimal adalah juga karena metode yang keliru dalam menggunakan kemampuan otak, juga kurangnya motivasi untuk mencapai ketidakterbatasan.
Oleh karena itu, setidaknya ada 3 faktor yang menentukan mampu atau tidaknya kita menggali ketidakterbatasan kita.
Mindset
Hidup kita lebih banyak dibombardir dengan pemikiran-pemikiran yang membatasi dibanding pemikiran-pemikiran yang mendorong kita untuk menerobos keterbatasan.
Setiap hari, mungkin seorang anak hanya dipuji 5 kali, tapi diremehkan lebih dari 20 kali. Setiap hari, mimpi seseorang mungkin hanya didukung oleh segelintir orang, tapi dipatahkan oleh lebih dari 10 orang. Hal seperti inilah yang membuat kita tanpa sadar mengadopsi mindset bahwa kemampuan kita terbatas.
Untuk bisa menggali ketidakterbatasan diri kita, kita perlu mengganti mindset ini dengan mindset bahwa kemampuan kita tidak terbatas (mindset limitless).
Ingat selalu bahwa otak manusia bersifat neuroplastisitas yang menjadikan kemampuan manusia tidak terbatas.
Motivasi
Kalau kita beranggapan bahwa kemampuan kita terbatas, maka kemungkinan besar motivasi kita pun akan terbatas juga. Keyakinan bahwa kemampuan kita terbatas akan membuat kita membatasi diri dalam menetapkan cita-cita, mimpi, dan goal hidup kita. Kita akan merasa kalau mimpi kita terlalu tinggi, kemampuan kita tidak akan sanggup untuk mencapainya. Oleh karena itu, kita cenderung tidak berani bermimpi. Kalau pun berani, hanya sebatas mimpi yang selevel dengan kemampuan kita sekarang.
Nah, untuk bisa menggali ketidakterbatasan diri kita, kita perlu mendobrak mimpi kita. Beranilah dalam bermimpi, dalam menetapkan tujuan yang tinggi.
Metode
Meskipun kemampuan otak kita tidak terbatas, tapi tidak banyak orang yang tahu bagaimana memberdayakan ketidakterbatasan ini. Dari kecil hingga dewasa, pendidikan kita mengajarkan berbagai ilmu, pengetahuan, dan skill. Tetapi, ada yang luput dari pendidikan, yakni kemampuan belajar yang efektif.
Yach, sistem pendidikan kita tidak mengajarkan kita bagaimana cara belajar yang tepat, yang mampu memberdayakan ketidakterbatasan otak kita.
Nah, untuk bisa menggali ketidakterbatasan diri kita, kita perlu menguasai kemampuan belajar yang tepat ini.
Dalam Ring-Ring berikutnya, kita akan mempelajari beberapa metode belajar yang menjadikan kita mampu menggali ketidakterbatasan diri kita.
Ring 4 - Bagaimana Pendekatan yang Efektif untuk Membaca Buku?
Teknik Pomodoro
Apakah Anda sering lupa isi buku yang Anda baca? jika ya, Anda tidak sendirian. Para ilmuwan menyatakan bahwa rata-rata orang lupa 50% apa yang mereka baca setelah 1 jam, dan lupa 70% isi bacaan setelah 24 jam.
Meskipun otak manusia tidak terbatas, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa kemampuan otak kita untuk berkonsentrasi akan menurun dalam 10 sampai 40 menit. Kalau kita memaksakan diri kita untuk tetap membaca setelah 40 menit, maka yang ada isi buku tidak masuk karena pikiran kita mulai melayang-layang.
Oleh karena itu, si penulis buku ini menyarankan kita untuk menggunakan teknik Pomodoro. Penemu teknik ini menyatakan bahwa waktu optimal untuk melakukan sebuah tugas adalah 25 menit dan diselingi dengan istirahat 5 menit. Sehingga, teknik ini menggunakan hukum tersebut sebagai prinsip kerjanya.
Teknik Pomodoro bermanfaat untuk menyiasati efek primacy dan efek recency dalam membaca. Efek primacy adalah kecenderungan di mana kita lebih banyak mengingat bagian-bagian awal informasi yang kita pelajari dibanding bagian-bagian tengah dan akhir. Sebagai contoh kalau Anda datang ke sebuah pesta dan berkenalan dengan 30 orang. Maka kemungkinan besar, orang-orang yang pertama berkenalan dengan Anda saja yang Anda ingat.
Sedangkan efek recency adalah kebalikannya. Ini adalah kecenderungan di mana kita lebih banyak mengingat bagian-bagian akhir dari informasi yang kita tangkap. Nah, dengan teknik Pomodoro, Anda bisa mengingat setiap bagian dengan baik. Bukan hanya halaman depan atau halaman belakang isi buku.
Teknik “FASTER”, yakni Forget, Act, State, Teach, Enter, dan Review
Forget
Ini berguna untuk menjadikan Anda lebih fokus dan konsentrasi. Forget atau melupakan di sini berarti melupakan (untuk sementara waktu) apa yang sudah Anda ketahui. Kalau saat membaca buku, kita merasa “oh ini saya sudah tahu”, maka hal itu akan menghambat kita dalam menyerap isi buku tersebut. Karena, sangat mungkin itu hanya perasaan kita saja. Atau, beranggapan bahwa kita sudah tahu isi buku yang kita baca juga akan membuat kita bosan membacanya. Oleh karenanya, penulis buku ini menyarankan pembaca untuk mengadopsi mindset “Beginner’s Mind”, yakni berpura-pura tidak tahu apa-apa seperti anak kecil.
Di samping itu, Forget juga berarti melupakan informasi yang tidak urgen & tidak penting. Misal, saat membaca tiba-tiba pikiran kita melayang-layang pada informasi yang tidak berkaitan dengan isi buku, maka lupakan informasi itu.
Tapi ingat, jangan memaksakan diri untuk melupakannya. Karena semakin dipaksa malah semakin kepikiran. Cara yang tepat untuk melupakannya adalah, tulis apa yang Anda pikirkan di atas kertas, dan niatkan untuk mengabaikan pemikiran itu.
Terakhir, Forget juga berarti melupakan pemikiran bahwa kemampuan memahami & mengingat kita terbatas. Semisal, pemikiran bahwa Anda adalah pembelajar yang lambat, atau ingatan Anda buruk.
Act
Ini berarti kita membaca buku secara aktif, bukan pasif. Mungkin banyak orang yang berpikir bahwa membaca itu kegiatan yang pasif, kita hanya sekadar menyerap saja. Tapi ini pendekatan yang keliru. Karena, kalau kita membaca dengan pasif, kita tidak “engage” dengan apa yang kita baca. Dan, ini adalah resep kita mudah lupa isi bacaan.
Tapi, yang dimaksud membaca aktif itu bagaimana? Semisal, Anda menandai bagian-bagian yang penting, atau menghubungkan isi bacaan Anda dengan kejadian/informasi lain yang Anda ketahui. Atau, Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat, yang mengarahkan Anda pada jawaban yang mencerahkan.
State
Ini berarti melibatkan emosi dalam memahami isi bacaan. Ketika kita menghubungkan apa yang kita baca dengan emosi kita, maka hal itu akan membuat kita lebih mudah mengingatnya.
Contoh, Anda sedang membaca buku tentang cara membaca yang benar. Ketika Anda antusias mendapatkan informasi baru dalam buku itu, emosi antusias Anda akan memudahkan Anda menginternalisasi informasi tersebut ke dalam memori jangka panjang Anda.
Teach
Ini berarti Anda meniatkan diri Anda untuk menyampaikan apa yang Anda pelajari kepada orang lain. Ketika Anda mem-framing diri Anda bahwa apa yang Anda pelajari akan Anda sampaikan kepada orang lain, maka tanpa sadar Anda akan lebih aktif dalam mempelajari bacaan Anda.
Enter
Ini berarti Anda perlu memasukkan kegiatan membaca sebagai agenda rutin Anda. Banyak orang yang tidak memasukkan pertumbuhan diri ke dalam agenda kegiatan mereka. Jika kita ingin jadi pribadi yang “limitless”, maka sangat penting untuk menjadikan kegiatan belajar/membaca sebagai agenda wajib.
Review
Ini berarti kita me-review atau mengulang (secara singkat) bagian-bagian yang sudah kita baca.
Review yang efektif adalah review yang berkala, di mana setiap kali kita melanjutkan bacaan kita, terlebih dulu kita me-review materi/bagian sebelumnya.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat
Salah satu penyebab kenapa kita tidak memahami juntrungan isi buku yang kita baca adalah karena kita tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat.
Pertanyaan yang tepat mengarahkan kita pada bagian-bagian penting dan bagian-bagian inti buku yang kita baca. Sehingga, kita paham dengan baik apa yang dibahas penulisnya. Kita jelas apa masalah yang ingin dipecahkan penulisnya, apa solusinya, apa argumen penulisnya, dan bagaimana penulis menjelaskan bukti-bukti yang mendukung argumennya.
Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan antara lain:
-Kenapa saya perlu menggunakan informasi ini?
-Bagaimana saya bisa menggunakan informasi ini?
-Kapan saya bisa menggunakan informasi ini?
Ring 5 - Bagaimana Cara Meningkatkan Fokus/Konsentrasi dalam Belajar?
Lakukan hanya satu hal dalam satu waktu
Melakukan banyak hal dalam satu waktu, atau lebih tepatnya sering men-switch aktivitas dari satu aktivitas ke aktivitas lain akan membuat pikiran kita sulit untuk berkonsentrasi. Semakin sering kita multitasking, maka multitasking akan menjadi kebiasaan kita, yang mana akan membuat kita merasa tidak nyaman kalau tidak multitasking.
Oleh karenanya, agar bisa berkonsentrasi, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membiasakan diri untuk melakukan satu hal dalam satu waktu. Semakin sering kita fokus pada satu hal, maka lama-lama kita akan terbiasa. Kalau sudah terbiasa, maka fokus/konsentrasi pun akan menjadi lebih mudah.
Mungkin pada awalnya kita akan merasa berat melakukannya. Tapi seiring waktu, ini akan menjadi mudah.
Tenangkan pikiran
Bayangkan Anda telat masuk kantor 20 menit karena di jalan Anda berdebat dengan orang yang menghalangi jalan Anda. Kemudian karena Anda merasa tidak enak dengan atasan Anda, Anda pun langsung buru-buru bekerja. Kira-kira, apakah Anda akan fokus dalam mengerjakan tugas Anda? Tidak, bukan?
Nah, itulah kenapa kita perlu menenangkan pikiran kita agar bisa fokus. Ini bukan hanya dibutuhkan saat kita habis berdebat atau mengalami kejadian yang membuat pikiran kita ruwet. Tapi juga dalam kondisi normal.
Why? Karena di zaman informasi seperti sekarang, pikiran kita digempur informasi dari segala arah. Ini membuat pikiran kita dalam kondisi “always on” sehingga kita perlu menenangkannya.
Beberapa cara untuk menenangkan pikiran antara lain:
Olah napas
Berikut ini langkah olah napas untuk menenangkan pikiran:
-Hembuskan napas melalui mulut Anda
-Kemudian, tutup mulut Anda dan tarik napas lewat hidung dalam 4 hitungan
-Kemudian, tahan napas Anda selama 7 hitungan
-Terakhir, hembuskan kembali napas Anda melalui mulut dalam 8 hitungan
-Lakukan siklus barusan 3-4 kali.
Tuntaskan apa yang mengganjal di pikiran Anda
Kalau pikiran Anda melayang-layang atau ada urusan yang mengganjal di pikiran Anda, selesaikan dulu urusan tersebut. Atau, tuliskan masalah itu di atas kertas dan niatkan untuk mengabaikannya sejenak.
Jadwalkan waktu untuk distraksi
Di era informasi ini, mustahil rasanya kalau kita tidak mengikuti perkembangan informasi yang ada. Entah itu informasi tentang teman-teman kita di media sosial, atau berita-berita terkini. Sah-sah saja, karena manusia memiliki kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain.
Oleh karena itu, cara yang tepat agar bisa berkonsentrasi bukanlah mengabaikan semua distraksi, melainkan memberikan waktu khusus untuk distraksi. Sehingga, ada waktunya sendiri kapan harus belajar dan kapan bisa menyelam dalam distraksi.
Ring 6 - Bagaimana Cara Meningkatkan Memori?
Visualisasi
Visualisasi berarti membayangkan apa yang kita baca. Ini memudahkan kita dalam memasukkan informasi yang kita baca ke memori jangka panjang. Saat kita belajar hal baru, maka terjadi sambungan baru sel-sel otak. Sambungan ini menghubungkan apa yang baru kita pelajari dengan informasi yang sudah kita ketahui.
Visualisasi memperkuat sambungan-sambungan baru yang terbentuk ini.
Asosiasi
Ini berarti menghubungkan apa yang baru kita pelajari dengan apa yang sudah kita ketahui. Sebagai contoh, Anda belajar tentang perang dunia pertama. Sebelumnya, Anda telah mempelajari situasi ekonomi menjelang perang itu terjadi. Anda bisa menghubungkan perang dunia pertama dengan situasi ekonomi menjelang perang tersebut. Dengan menghubungkan keduanya, Anda mendapatkan insight berupa, situasi ekonomi yang melatarbelakangi perang itu. Dan, insight ini memperkaya sekaligus memperkokoh ingatan Anda tentang perang dunia.
Libatkan emosi
Kita lebih mudah mengingat sesuatu yang menyentuh emosi kita dibanding sesuatu yang tidak menyentuh emosi kita. Contoh, ucapan seseorang yang menyinggung perasaan kita akan lebih mudah kita ingat dibanding ucapan yang biasa-biasa saja. Kejadian yang mengesankan kita, seperti anak kita mendapatkan juara umum, tentu akan lebih mudah kita ingat dibanding kejadian yang biasa-biasa saja seperti kejadian sehari-hari.
Nah belajar pun demikian. Kalau kita antusias dan penasaran dengan apa yang kita pelajari, maka kita akan lebih mudah mengingatnya.
Semisal, seorang anak baru selesai ujian. Kemudian, dia mengecek apakah jawabannya benar atau salah. Kalau ternyata jawabannya salah dan dia mempelajari jawaban yang benar, dia akan jauh lebih mudah mengingat jawaban yang benar itu di kemudian hari. Rasa penasarannya akan jawaban yang benar membuatnya mudah mengingat jawaban tersebut.
Tempat
Tempat menjadi elemen yang baik untuk menghubungkan hal yang baru kita pelajari dengan hal yang sudah kita ketahui. Karena, kebanyakan tempat tidak berubah atau berubah hanya setelah waktu yang lama.
Misal, rumah Anda. Kecuali Anda merenovasinya atau Anda menstruktur ulang tata letak perabotan di rumah Anda, tata letak rumah Anda tetap sama. Misal, ruang tamu berada di paling depan rumah Anda, dilanjut kamar orangtua, dilanjut kamar anak, dilanjut ruang TV, dilanjut ruang makan, dapur, dan jemuran terletak paling belakang.
Nah, Anda bisa menggunakan struktur yang tetap tersebut untuk menghafal apa yang Anda pelajari. Caranya dengan mengaitkan satu per satu informasi yang Anda pelajari ke masing-masing titik di rumah Anda.
Jim Kwik merupakan seorang coach di bidang kemampuan otak, trainer di Mindvalley, dan dikenal dengan teknik speed-reading dan teknik memori yang dikembangkannya. Kwik juga merupakan founder dari Kwik Learning, di mana dia mengajar banyak orang bagaimana cara belajar yang cepat, bagaimana mengoptimalkan kemampuan otak, dan bagaimana cara meningkatkan memori.
Setelah perjuangan panjang membaca buku “Limitless”, akhirnya Randi berhasil menyelesaikan buku tersebut. Dia pun sangat puas karena pertama, dia mampu menyelesaikan buku itu meskipun dalam waktu yang lama, kedua, karena dia mendapatkan insight-insight yang dicarinya.
Berikut ini beberapa insight yang didapatkannya dan membantunya meningkatkan kemampuan belajarnya dan menjadi pribadi yang “limitless”.
1. Manusia punya kemampuan otak, kemampuan berpikir, kemampuan memahami, kemampuan berimajinasi, yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Perkembangan ini dimungkinkan dengan sifat otak manusia itu sendiri yang bersifat plastis, dalam arti bisa dibentuk sesuai dengan pembelajaran dan pengalaman yang dilaluinya.
2. Plastisitas otak manusia berlaku di usia berapapun. Dan, ini membuat manusia mampu mempelajari hal baru tanpa terbatasi usia.
3. Plastisitas otak manusia juga menjadikan kemampuan manusia tidak terbatas, melainkan terus berkembang tanpa batas akhir, alias limitless.
4. Kita bisa memberdayakan neuroplastisitas otak untuk mengembangkan diri mencapai ketidakterbatasan.
5. Prinsip untuk menggali ketidakterbatasan yakni memiliki mindset, motivasi, dan metode yang limitless. Mindset yang limitless adalah keyakinan bahwa kemampuan kita tidak terbatas; motivasi yang limitless berarti kita memiliki mimpi yang tinggi; metode yang limitless adalah metode yang mampu memberdayakan secara optimal kemampuan otak kita.
6. Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan memahami & mengingat bacaan antara lain: teknik Pomodoro, teknik FASTER (forget, act, state, teach, enter, dan review), mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat.
7. Beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi antara lain: Monotasking dan tenangkan pikiran dengan olah napas, meditasi, dan sebagainya.
8. Beberapa cara untuk meningkatkan memori/kemampuan mengingat antara lain: visualisasi, asosiasi, libatkan emosi, dan memanfaatkan tempat untuk menghafal materi yang dipelajari.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Randi, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari BaRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Dan, jika Anda ingin mempelajari buku “Limitless” lebih dalam lagi untuk meningkatkan pertumbuhan diri Anda, Anda bisa memesannya di sini.
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya