LESS IS MORE – How Great Companies Use Productivity as A Competitive Tool in Business
Jason Jennings
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
"Less is More, Jason Jennings."
Deni membaca cover buku yang baru Saja diambil dari rak bukunya. Buku yang pernah dibeli tapi belum sempat dibaca.
Kali ini ia ingin membacanya karena menemukan artikel yang menyebutkan buku ini cocok dengan masalah yang sedang dihadapinya.
Ia merasa perlu merubah kultur perusahaannya, mempercepat proses kerjanya, dan meningkatkan pendapatannya yang dalam beberapa bulan ini menurun.
"Tapi apa yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan lebih produktif? Pasti ada beberapa pihak yang akan tidak senang dengan perubahan, bagaimana menanganinya? Adakah cara cepat dan tepat dalam mengubah kultur perusahaan, agar tidak terlalu banyak memakan biaya?"
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang ia harap dapat jawabannya dari buku yang digenggamnya itu.
So, apakah pertanyaan Deni terjawab dengan membaca buku itu? Yuk kita simak di BaRing kali ini.
Ring 1 - Bagaimana Supaya Sebuah Perusahaan Menjadi Lebih Produktif?
Jika dalam sebuah perusahaan tidak ada sasaran besar yang sederhana sebagai pemersatu, maka tidak akan ada manajer atau pemimpin yang dapat membuat perusahaan menjadi lebih produktif.
Jika Anda tetap membuka telinga ketika Anda berada di dalam pesawat, rapat bisnis, atau di dalam ruang direksi, maka Anda akan mendengar kata “strategi” yang terucap oleh orang di sekitar Anda.
Seolah tiap orang memiliki strategi untuk segala hal yang mereka hadapi dan sedang mereka kerjakan. Dan, sepanjang yang Anda ketahui, seberapa banyak orangkah yang karirnya menanjak dikarenakan pimpinan mereka menganggap mereka sebagai “pemikir strategis”?
Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah seringnya perusahan membuang satu strategi untuk menjalankan strategi lain demi fleksibilitas. Banyak perusahaan yang melakukan taktik demi taktik, mencoba ini dan itu dan secara keliru menganggap segala yang mereka coba lakukan sebagai sebuah strategi.
Perusahaan seperti ini mengaburkan tujuan mereka dan membingungkan pasukan mereka. Ini bisa membuat kinerja perusahaan menjadi tidak produktif. Perusahaan yang produktif menjaga dan mempertahankan segala sesuatunya tetap jelas dan sederhana—segalanya, termasuk strategi.
Ring 2 - Bagaimana para pemimpin mengembangkan tujuan besar yang sederhana, yang mempertahankan fokus timnya?
Sebagian besar pekerja sering diminta untuk fokus dan kemudian mengubah fokus mereka pada program yang tidak begitu penting oleh banyak orang. Inilah kenapa biasanya para pekerja menjadi sinis terhadap perusahaan dan atasannya.
Fokus berarti mengkonsentrasikan perhatian atau usaha kita. Sayangnya, ketika harus fokus pada penguasaan tujuan besar yang sederhana, sebagian besar pemimpin bertindak seolah mereka menderita “attention deficit disorder (ADD)—penyakit psikologis yang menyerang daya tahan perhatian”.
Selama tujuan tambahan dapat dipahami oleh semua orang sebagai pelengkap atau tambahan dari tujuan besar sederhana yang sebenarnya, maka tidak akan terjadi kebingungan di tempat kita bekerja.
Biasanya tujuan utama lahir dari sebuah peristiwa dalam hidup seseorang yang mendorong orang tersebut berusaha keras. Begitu juga dengan perusahaan. Bisa jadi itu pemimpin yang mengubah perusahaan, manajer produksi yang mengubah lantai pabrik, manajer penjualan yang membentuk tim yang baru, atau pemilik bisnis kecil yang mendirikan sebuah toko ritel.
Tujuan besar yang sederhana tidak akan pernah datang dari para akuntan, personalia, atau departemen pusat perencanaan strategis. Dan, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan jumlah pendapatan atau keuntungan perusahaan terkini.
Maka, Anda perlu mencari tahu apa yang mendefinisikan situasi terkini. Yaitu, situasi yang membuat Anda dapat mengembangkan tujuan besar sederhana sebagai pemicu penyusunan strategi untuk memajukan bisnis, divisi, atau perusahaan agar menjadi semakin produktif.
Dan setelah mendapatkannya, temukan: bagaimana Anda memasukkan hal tersebut ke dalam organisasi Anda; dan bagaimana meyakinkan semua orang untuk mau mengerahkan segala kemampuan mereka untuk mengerjakannya.
Ingatlah bahwa, tanggung jawab pertama bagi seorang pemimpin atau manajer adalah untuk memperjelas arah dan cara yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran bisnis mereka kepada seluruh orang.
Ring 3 - Adakah Cara Cepat untuk Meningkatkan Produktivitas?
Sebagian besar dari manajer dan pemimpin bisnis menghabiskan waktu mereka yang berharga untuk mencari solusi-solusi ajaib dari bagaimana cara untuk meningkatkan produktivitas dengan efektif dan efisien, dan hanya berujung pada rusaknya kredibilitas dan bisnis mereka.
Dalam bisnis, solusi ajaib tidak akan pernah terwujud. Jika Anda ingin membuat bisnis Anda menjadi lebih produktif, Anda butuh niat dan kemauan yang teguh untuk menghadapi kenyataan pahit dan membuat keputusan-keputusan sulit.
Anda akan membutuhkan keberanian untuk mengatasi berbagai macam masalah dan tetap bertahan pada tujuan besar yang sederhana. Anda perlu berani mengabaikan rengekan orang-orang yang takut akan perubahan.
Ring 4 - Kenapa Ada yang Tidak Mau Menerima Perubahan Menuju Lebih Baik?
Tidak ada orang di dunia ini yang senang dan rela untuk dimanipulasi. Dan sayangnya seluruh perkenalan sistem manajemen, bahkan yang memiliki nilai dan makna yang baik, selalu disertai oleh pesan yang tidak terungkapkan.
Inilah yang menjadikan kehadiran sistem baru, menjadi sebuah derita yang cukup besar yang dirasakan para pekerja. Karena itulah mereka jadi membentengi diri mereka dengan menolak pada perubahan, yang mana merupakan cara alami manusia untuk melindungi diri mereka.
Di sinilah peran dari memiliki tujuan besar yang sederhana. Karena hal ini tidak akan mempengaruhi produktivitas organisasi, kecuali Anda telah siap dan berani untuk melakukan segala yang diperlukan demi memajukan organisasi.
Namun, jika tujuan besar yang sederhana tidak diberikan secara otentik dan murni, maka orang-orang tidak akan mempercayainya. Dan, ini berarti segala upaya membuat unit bisnis menjadi lebih produktif akan gagal.
Hanya dengan tujuan besar sederhana yang otentik, maka Anda telah melakukan langkah awal dari upaya untuk membuat perusahaan Anda lebih produktif. Dari sinilah kerja keras yang sebenarnya baru dimulai.
Ring 5 - Bagaimana Mengelola dan Memperjuangkan Perubahan dalam Perusahaan?
Terdapat beberapa taktik untuk mengelola, baik dalam perusahaan maupun dalam organisasi:
Berikan kehidupan di dalamnya
Orang yang memimpin, mengelola dan bekerja dalam beberapa perusahaan yang sangat produktif akan menjadi orang yang paling sederhana dan rendah hati. Mereka akan sangat berkomitmen terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan besaR, demi kesejahteraan orang-orang di dalam organisasi dan sebagai cara hidup mereka yang penuh kejujuran.
Promosikan dengan baik
Setiap manajer, atasan dan pemimpin perlu memahami bahwa kewajiban mereka yang pertama adalah untuk menjual ide besar mereka kepada seluruh area perusahaan. Mereka yang tidak memahaminya, merupakan orang-orang yang tidak tepat untuk berada dalam posisi, jabatan atau pekerjaannya.
Hadapi mereka yang sinis dan bermasalah, kemudian tetap bergerak maju
Di mana perubahan merupakan hal yang dibutuhkan, para pekerja memerlukan waktu untuk bisa mengejar dan menggapai perubahan tersebut. Ini juga berarti kepemimpinan harus bekerja tanpa lelah untuk mewujudkannya. Berita baiknya adalah di tiap organisasi akan selalu ada orang yang akan bersedia untuk berubah. Temukan dan andalkan mereka.
Pecat beberapa orang
Untuk membuat perusahaan lebih produktif, Anda tidak boleh mentolerir orang yang secara aktif bekerja melawan arus. Dan waktu tidak selalu dapat mengatasi segala macam permasalahan; Anda membuang waktu Anda sendiri dengan meyakini orang yang bermasalah akan berubah jika diberikan waktu lebih.
Campakkan
Perusahaan yang produktif tidak seperti saingan mereka yang tidak produktif. Mereka memiliki seni dan ilmu untuk mencampakkan segala yang tidak berhubungan dan yang dapat mengganggu tujuan besar mereka. Mereka siap dan bersedia untuk mencampakkan produk, proses, dan bahkan keuntungan yang dapat mengalihkan mereka dari tujuan.
Buktikan bahwa Anda berada di sana untuk jangka waktu yang lama
Para pekerja yang unggul tidak akan mau bergabung dan bertahan pada kelompok yang tidak memiliki komitmen jangka panjang. Singkatnya, para pekerja akan merasa nyaman dan akan bersedia untuk berkomitmen pada tujuan besar, jika mereka mengetahui dan yakin bahwa mereka memiliki masa depan dengan melakukannya.
Ring 6 - Apa yang Menjadi Prinsip Bagi Perusahaan yang Produktif?
Ketika seseorang berbohong berarti ada sesuatu yang mereka ingin sembunyikan. Atau, mereka berarti tidak menghormati dan menghargai orang yang mereka bohongi. Anda tidak akan bisa membangun sebuah perusahaan yang produktif, jika kepercayaan tidak menjadi ideologi prinsipnya, dan Anda tidak akan mendapatkan kepercayaan tanpa kejujuran.
Kurangnya keterbukaan dapat menyebabkan timbulnya gosip dan rumor yang akan menyebar luas. Kurangnya keterbukaan memberikan pesan yang acak. Pintu yang tertutup dapat menghadirkan distraksi, kebingungan dan dapat membuat orang lain merasa gugup—berbagai perilaku yang tidak akan mendatangkan produktivitas.
Organisasi yang ingin menjadi lebih produktif harus memiliki kemampuan untuk mampu secara konstan membedakan pekerjaan yang dapat menambahkan nilai dan makna, dengan pekerjaan yang tidak menambahkan apapun. Dan pekerjaan yang memiliki nilai tambah yang jelas harus diprioritaskan.
Perusahaan yang memiliki produktivitas tinggi memiliki dua buah karakter: mereka menjadikan tujuan strategis yang besar sebagai kultur mereka; dan kemudian menciptakan lingkungan yang jujur dan terbuka di mana tiap orang mengetahui dan memahami seluk-beluk perusahaan dan berkontribusi dengan seluruh kemampuan mereka.
Ring 7 - Apa Pembeda Perusahaan Produktif dari Perusahaan Tidak Produktif?
Jika kultur perusahaan dengan tingkat produktif tinggi dapat diurai, maka akan terbagi menjadi tiga area utama: angka-angka, komunikasi, dan kritik.
Perusahaan yang produktif akan terbuka dengan segala angka-angka, dan mereka akan menilai segala sesuatu yang penting. Anda hanya akan dapat membangun sebuah perusahaan yang produktif, jika setiap individu di dalam perusahaan tersebut berpikir seperti pemilik perusahaannya. Bagaimana Anda bisa meminta orang lain berpikir seperti pemilik perusahaan jika tidak ada kejelasan dan transparansi dari angka-angka yang dihasilkan oleh perusahaan?
Kerahasiaan akan angka-angka di dalam perusahaan bukan hanya menyebabkan tidak produktif, melainkan juga akan mengakibatkan perselisihan antar kelompok. Sebagian besar masalah yang dihadapi oleh dunia ini adalah karena perkara finansial.
Perusahaan yang produktif memiliki komunikasi terbuka yang transparan dan jelas. Sesuatu yang ajaib terjadi di dalam sebuah organisasi saat para petingginya memutuskan untuk terbuka dan jujur dalam berkomunikasi.
Dengan begitu, mereka akan menyadari bahwa orang-orang yang bekerja untuk mereka tidaklah bodoh dan cukup memberikan kontribusi berarti. Bahkan, dalam perusahaan yang produktif, rencana taktis untuk sukses mencapai tujuan besar tidaklah datang dari para petinggi. Orang-orang yang berada di gardu terdepanlah yang merencanakan taktik terbaik untuk sukses.
Komunikasi yang terbuka dalam perusahaan yang produktif tidaklah terbatas hanya di dalam perusahaan saja namun juga dilakukan di luar perusahaan, seperti kepada pemasok dan pelanggan.
Salah satu peninggalan yang keliru dalam banyak kasus pada ranah bisnis adalah hubungan yang penuh konflik dengan vendor dan pemasok.
Tampaknya banyak yang berpikir bahwa kita akan bisa menjadi pebisnis yang mapan dan aman jika kita dapat mengalahkan para vendor dan pemasok. Pendekatan yang sudah kuno itu tidaklah kita temukan di perusahaan yang produktif. Dalam perusahaan yang produktif vendor diperlakukan dengan hormat dan dianggap sebagai bagian dari tim.
Hal ini tidak serta merta membuat perusahaan yang produktif menjadi seperti perusahaan kecil yang para pemasok dan vendor bisa mengendalikan dan bisa mengatur harga seenaknya. Sebaliknya, dengan keterbukaan mereka, maka para pemasok dan vendor dapat memahami aturan tegas perusahaan.
(Dalam perusahaan yang produktif, yang dikritik adalah prosesnya—bukan pelakunya.)
Proses adalah ungkapan yang telah lama berada di dalam inti sebuah bisnis. Orang-orang yang berada di dalam perusahaan yang produktif siap dan bersedia untuk berbagi hinaan demi perusahaan yang memiliki proses sebagai dasar dari kulturnya.
Perusahaan yang produktif tidak membicarakan proses—mereka mengerjakannya. Saat sesuatu membutuhkan perbaikan atau peningkatan, maka di dalam perusahaan yang produktif tidak akan ada saling tunjuk dan saling menyalahkan. Malahan orang yang berada dan bekerja di dekat pusat kesalahan terjadi, dengan penuh inisiatif segera memperbaiki dan memecahkan masalahnya.
Jika ini merupakan masalah penjualan, maka para tim penjualan akan berembuk bersama dan mencari cara apa yang terbaik yang harus dilakukan. Begitu juga di bidang lainnya. Mereka merasa masalah tersebut adalah tanggung jawab mereka dan mereka yang harus bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah tersebut. Pendekatan tersebut mencerminkan keputusan perusahaan untuk bertindak, bukannya malah hanya berbicara saja.
Bisnis yang tingkat produktivitasnya tinggi, baik bisnis kecil maupun besar, tidak menghabiskan waktu untuk mengembangkan birokrasi mereka. Mereka memproduksi produk, bukannya birokrasi.
Para pemimpin dari perusahaan-perusahaan seperti ini tidak mentolerir birokrasi. Ketika mereka menemukannya di dalam organisasi mereka, tanpa pandang bulu mereka akan langsung mengeliminasinya.
Jason Jennings, seorang konsultan dan penulis, yang telah dijuluki sebagai salah satu dari 25 orang pembicara ternama. Buku sebelumnya, On the World’s Fastest Company mencapai kategori buku terlaris se-mancanegara dan telah diterjemahkan hingga dua puluh tiga bahasa yang berbeda. Ketika tidak sedang berjalan menelusuri dunia dalam kepentingan bisnis atau hanya sekedar bertualang dan berwisata, beliau dan keluarganya tinggal di Tiburon, California.
Deni kini paham apa yang perlu dilakukannya. Dari buku ini ia mempelajari:
- Jika dalam sebuah perusahaan tidak ada sasaran besar yang sederhana sebagai pemersatu, maka tidak akan ada manajer atau pemimpin yang dapat membuat perusahaan menjadi lebih produktif.
- Biasanya tujuan utama lahir dari sebuah peristiwa dalam hidup seseorang yang mendorong orang tersebut berusaha keras.
- Dalam bisnis, solusi ajaib tidak akan pernah terwujud.
- Hanya dengan tujuan besar sederhana yang otentik, maka Anda telah melakukan langkah awal dari upaya untuk membuat perusahaan Anda lebih produktif.
- Pekerjaan yang memiliki nilai tambah yang harus diprioritaskan.
- Perusahaan yang produktif memiliki komunikasi terbuka yang transparan dan jelas.
Terimakasih telah menyimak BaRing kali ini. Sampai jumpa di BaRing berikutnya. Sukses selalu.
Jika ada masukan dan ide untuk Baring.digital, silakan email kami di Ingat@baring.digital
Rekomendasi Baring Lainnya