Select Dynamic field

INCOGNITO – The Secret Lives of The Brain

David Eagleman

Teks tersedia

Audio tersedia

  • Plot

  • Ring 1

  • ring 2

  • ring 3

  • ring 4

  • ring 5

  • Kesimpulan

  • Full Dering

“Saya tidak ingin ketemu siapa-siapa. Keluar semuanya, keluar!” Teriakan terdengar dari salah satu kamar di rumah sakit.

Ia adalah Billy, seorang atlet profesional yang baru saja selesai operasi pengangkatan sebelah kakinya karena kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawanya. Seorang atlet yang tadinya sangat energik, optimis dan penuh pengharapan mendadak menjadi pemurung dan pemarah. Walau ia masih hidup (yang mana kita pikir seharusnya ia bersyukur) namun bagi dirinya saat ini hidup seperti ini layaknya mati saja. Semua cita-citanya direnggut sekaligus bersamaan dengan kecelakaan tersebut.

Di sebelah kasurnya ada Mike, juga seorang mantan wrestler yang sudah hampir sembuh dari perawatannya. Besok ia sudah bisa keluar dari rumah sakit setelah hampir sebulan dirawat. Teman-temannya baru saja selesai menjenguknya. Melihat Billy yang begitu desperate membuat Mike mengingat kembali dirinya pada awal kecelakaan tersebut. Ia lalu berusaha menyapa Billy dengan pendekatan yang berbeda. Tidak ada kata sambutan manis maupun penawaran bantuan.

“Hei bro, rasanya mau mati ya? Buat apa ada di sini kalau menyusahkan orang saja?” Sapa Mike sambil berbaring.

Kaget dengan pernyataannya, tidak seperti orang lain yang berusaha membujuknya, Mike malah menantangnya. Orang yang terbaring namun masih berusaha sok kuat. Billy merasa ada yang berbeda dari orang ini.

“So what? Apa urusan sama loe?” Jawab balik Billy.

“Banget sama gue” Balas Mike sembari bangun dari tempat tidurnya.

Betapa shocked Billy ketika melihat Mike yang hanya bisa duduk saja karena ia telah kehilangan kedua kakinya. Tidak lagi bersikap sok maupun marah. Dia justru memiliki banyak pertanyaan bagaimana Mike bisa seceria sekarang ini. Apa rahasianya? Pikirnya.

“Kenapa kaget ya? Ini sudah berlalu. I am a new ME now.” Mike berbicara seketika.

Ini buku yang telah menyelamatkan “Nyawa” gue. Klo loe mau baca aja. Tapi klo loe lebih memilih “mati” ya dibuang saja. Ini adalah buku yang memberitahukan gue bagaimana gue bisa menjadi versi gue yang lebih baik lagi walau tanpa kedua kaki ini. Saya bersyukur saya masih memiliki otak yang utuh. Terkadang kita emang perlu memahami makna hidup dari dalam diri kita bukan dari orang lain. So here’s the book. Semoga membantu. Gue udah bisa leave besok. Hope to see a new you one day. Dan jika buku ini bermanfaat bagi loe, teruskanlah ke orang lain yang membutuhkan.

Dengan rasa ragu namun juga penasaran, Billy menerima buku tersebut dan mulai perlahan membuka halamannya.

Apakah buku ini akan membantu Billy seperti di Mike? Yuk kita mulai perjalanan ini di Baring berikut ini segera…

>
error: Content is protected !!