GREAT BY CHOICE: Uncertainty, Chaos, and Luck--Why Some Thrive Despite Them All
Jim Collins dan Morten T. Hansen
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Lasmi sedang mengalami masa sulit dalam bisnisnya. Ia tahu kalau ia mengambil keputusan yang salah akan berdampak fatal pada kelangsungan bisnisnya. Dengan ketidakpastian yang ia hadapi saat ini, ia yakin kalau ia pasti bisa melewati masa-masa sulit ini.
Masalahnya energinya sudah terkuras habis memikirkan banyak cara untuk mengatasi masalahnya. Sampai saat ini ia juga belum menemukan cara tepat untuk membalikkan kondisinya.
Karena merasa cukup lelah, ia pun memutuskan untuk beristirahat dan melakukan aktivitas berbeda dari biasanya. Ia pergi mengunjungi sebuah panti asuhan yang dulu pernah beberapa kali ia kunjungi.
Sesampainya di sana, ia pun bertemu dengan seorang kakek yang juga sedang melakukan kunjungan seperti Lasmi. Mereka berkenalan dan bertukar cerita dan kesibukan mereka saat ini.
Saat mengetahui Lasmi sedang memiliki masalah bisnis, si kakek pun memberikan beberapa nasehat berdasarkan pengalamannya. Semangat Lasmi mulai berkobar. Ini menegaskan keyakinannya bahwa ia pasti bisa melewati masa-masa sulit ini. Tapi hal yang membuat Lasmi semakin percaya adalah buku yang direkomendasikan oleh si kakek, Great By Choice: Uncertainty, Chaos, and Luck -- Why Some Thrive Despite Them All karya Jim Collins dan Morten T. Hansen.
Penasaran bagaimana Lasmi bisa mengatasi masalahnya? Mari kita simak perjalanannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana Sejumlah Perusahaan Bisa Berjaya di Tengah Ketidakpastian?
Kita tidak bisa meramalkan masa depan, tapi kita bisa menciptakannya.
Mengapa sejumlah perusahaan berjaya di tengah ketidakpastian, bahkan kekacauan, sementara perusahaan lain tidak? Ketika berhadapan dengan peristiwa mengguncang, ketika terpukul oleh kekuatan besar nan cepat yang tak bisa kita ramalkan atau kendalikan, apa yang membedakan mereka yang berkinerja luar biasa dari mereka yang berkinerja buruk atau bahkan lebih parah lagi?
Sejumlah perusahaan dan pemimpin mengarungi dunia ini dengan begitu baik. Mereka tidak sekedar beraksi. Mereka berkreasi. Mereka tidak sekedar bertahan. Mereka kian berkibar. Mereka tidak sekedar sukses. Mereka berjaya. Kita tidak percaya kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakstabilan itu bagus; perusahaan, pemimpin, organisasi dan masyarakat tidak berjaya karena kekacauan. Mereka bisa berjaya di tengah kekacauan.
Penelitian dengan studi kasus berkinerja tinggi dilabeli dengan “10X” karena mereka tidak sekadar bertahan atau menjadi sukses. Mereka benar-benar berjaya. Setiap kasus 10X mengalahkan indeks industri sebanyak paling tidak 10 kali. Jika Anda menginvestasikan $10.000 pada portofolio yang terdiri dari perusahaan-perusahaan 10X pada akhir 1972, maka investasi Anda akan tumbuh menjadi lebih dari $6 juta pada akhir era studi (2002). Hal ini membuktikan bahwa terdapat kinerja yang lebih baik dibandingkan bursa saham umum.
Ring 2 - Pemimpin-Pemimpin Seperti Apa yang Bisa Menggerakkan Perusahaan Sampai Mereka Berjaya di Pasar?
Mempelajari pemimpin dalam lingkungan ekstrim itu seperti melakukan eksperimen ilmu perilaku atau menggunakan mesin putar laboratorium: ceburkan pemimpin ke dalam lingkungan ekstrem dan akan terlihat perbedaan nyata antara kehebatan dengan keadaan rata-rata.
Pemimpin-pemimpin terbaik yang kami pelajari tidak memiliki kemampuan visioner meramalkan masa depan. Mereka mengamati apa yang berhasil, mencari tahu mengapa hal itu bisa berhasil; dan melakukan konstruksi berdasarkan pondasi yang telah teruji. Mereka tidak lebih berani dalam mengambil resiko, nekat, visioner, dan kreatif dibandingkan pemimpin lain. Mereka hanya lebih disiplin, empiris, dan paranoid.
Harusnya perusahaan-perusahaan 10X harus lebih inovatif ketimbang perusahaan yang kurang berhasil. Bahkan, dalam sejumlah studi kasus mencengangkan perusahaan-perusahaan 10X kalah inovatif. Inovasi sendiri ternyata bukan kartu truf yang kita duga. Hal yang lebih penting adalah kemampuan menakar inovasi, meramu kreativitas dengan disiplin.
Kasus-kasus 10X lebih sedikit berubah dalam bereaksi terhadap perubahan dunia dibandingkan kasus-kasus pembanding. Hanya karena lingkungan Anda diguncang oleh perubahan dramatis tidak berarti Anda harus menciptakan perubahan radikal di dalam diri Anda sendiri.
Pertanyaan pentingnya bukanlah apakah Anda punya keberuntungan, melainkan apa yang Anda lakukan dengan keberuntungan yang Anda dapatkan?
Berjaya dalam dunia yang kacau bukan sekadar tentang tantangan bisnis. Bahkan, semua pekerjaan kami secara fundamental bukanlah tentang bisnis, melainkan tentang prinsip-prinsip yang membedakan organisasi hebat dari organisasi yang hanya sekadar bagus saja.
Ring 3 - Siapa dan Kualitas Diri Apa yang Mereka Kembangkan yang Nantinya Membawa Perusahaan Berjaya di Pasar?
10XER. Di satu sisi, 10Xer (sebutan para pemimpin perusahaan 10X) memahami bahwa mereka menghadapi ketidakpastian secara terus-menerus. Mereka juga tidak bisa mengendalikan, dan tidak bisa secara akurat meramalkan, aspek-aspek signifikan dari dunia di sekeliling mereka. Di sisi lain, para pemimpin 10X menolak gagasan bahwa kekuatan-kekuatan di luar kendali mereka atau peristiwa tak terduga akan menentukan hasil yang mereka dapatkan. Mereka menerima tanggung jawab penuh atas nasib mereka sendiri.
Para pemimpin perusahaan 10X kemudian menghidupkan ide ini dengan segitiga perilaku inti: disiplin fanatik, kreativitas empiris, dan paranoia produktif. Menggerakkan ketiga perilaku ini adalah kekuatan motivasi utama, yang disebut dengan ambisi level 5.
Disiplin fanatik menjaga perusahaan 10X tetap di jalur mereka, kreativitas empiris membuat mereka tetap bersemangat, paranoia produktif menjaga mereka tetap hidup, dan ambisi level 5 memberikan motivasi yang terilhami.
Disiplin sejatinya adalah konsistensi tindakan—konsistensi dengan nilai, konsistensi terhadap tujuan jangka panjang, konsistensi terhadap standar kinerja, konsistensi metode, konsistensi seiring waktu. Disiplin tidak sama dengan cara hidup teratur. Disiplin tidak sama dengan keseimbangan. Disiplin bukanlah kepatuhan hirarkis atau kepatuhan pada aturan-aturan birokrasi. Disiplin sejati menolak tekanan-tekanan untuk menyesuaikan diri melalui cara yang tidak sesuai dengan nilai, standar kinerja, dan aspirasi jangka panjang.
Bagi seorang 10Xer, satu-satunya bentuk sah disiplin adalah disiplin diri, yaitu memiliki kehendak batin untuk melakukan apa yang diperlukan demi menciptakan hasil luar biasa, tak peduli betapa sulitnya. 10Xer sangat tidak kenal lelah, monomaniac, dan pantang surut dalam fokus perjalanan mereka. Mereka tidak bereaksi berlebihan terhadap peristiwa, menyerah pada arus, atau melompat untuk menyabet peluang-peluang yang memikat tapi tidak relevan. Mereka mampu menunjukkan keuletan luar biasa, teguh memegang standar, namun cukup berdisiplin untuk tidak bermimpi terlalu muluk di luar kemampuan mereka.
Ring 4 - Lalu Bagaimana Para 10Xer Ini Bisa Membuat Keputusan yang Berdampak Luar Biasa untuk Perusahaannya?
10Xer bukanlah orang yang mau berkompromi dalam pengertian yang paling paripurna. Mereka memulai dengan nilai, tujuan, sasaran jangka panjang, dan standar kinerja yang luar biasa, mereka juga memiliki disiplin fanatik untuk mematuhi semua itu. Jika itu menuntut mereka untuk menyimpang dari perilaku normal, biarlah itu yang terjadi. Mereka tidak membiarkan tekanan eksternal, atau bahkan norma sosial, membuat jalan mereka menyimpang. Dalam lingkungan yang tak pasti dan tak mengenal ampun, mengikuti kegilaan orang banyak adalah cara yang bagus untuk terbunuh.
Dan mengapa mereka memiliki kemandirian berpikir seperti itu? Bukan karena mereka memiliki keteguhan yang lebih tinggi dibandingkan orang lain. Bukan juga karena mereka lebih pemberani dan berjiwa pemberontak dibandingkan orang lain. Namun mereka lebih empiris.
Penelitian psikologi sosial menunjukkan bahwa pada masa-masa ketidakpastian, kebanyakan orang akan melihat kepada orang lainnya—tokoh otoritas, rekan sejawat, norma kelompok—untuk mendapatkan petunjuk utama mengenai bagaimana mereka harus melakukan tindakan selanjutnya. Sebaliknya, 10Xer tidak berpaling pada pengetahuan umum untuk menentukan tindakan pada masa-masa ketidakpastian. Juga, mereka tidak mengutamakan untuk melihat apa yang dilakukan orang lain ataupun mendengar kata pakar ahli mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan. Mereka hanya berpatokan pada bukti empiris.
Intinya, bukan bersikap melawan dan mandiri hanya demi melawan dan mandiri itu sendiri. Intinya adalah menjadi lebih empiris untuk mendukung kemandirian mental Anda dan memvalidasi insting kreatif Anda. Yang kami maksud dengan empiris adalah mengandalkan pengamatan langsung, melakukan eksperimen praktis, dan/atau bergelut langsung dengan bukti ketimbang mengandalkan opini, emosi , pengetahuan umum, otoritas, atau ide-ide yang belum teruji. Memiliki pondasi empiris memungkinkan 10Xer untuk membuat langkah berani dan kreatif serta membatasi resiko mereka.
10Xer secara umum tidak membuat langkah yang lebih berani ketimbang pembanding mereka yang kalah sukses. Kedua kelompok meletakkan taruhan yang cukup besar, dan ketika dibutuhkan, akan mengambil tindakan yang dramatis. Para 10Xer pun juga tidak menunjukkan kepercayaan diri yang lebih besar daripada para pemimpin perusahaan pembanding.
Bahkan, pemimpin-pemimpin perusahaan pembanding justru kerap sangat percaya diri. Namun, 10Xer memiliki pondasi empiris yang jauh lebih dalam bagi keputusan dan tindakan mereka. Ini memberikan mereka sebuah bukti yang kuat dan membatasi resiko mereka.
Ring 5 - Bagaimana Cara Mencapai Kinerja yang Konsisten?
Jika ingin mencapai kinerja yang konsisten, Anda perlu dua bagian dari perjalanan 20 mil: batas bawah dan batas atas, yaitu rintangan yang anda lompati dan plafon yang tak akan Anda lampaui, ambisi untuk menggapai sesuatu atau pengendalian diri untuk menahan kecepatan.
Perjalanan 20 mil lebih dari sekadar filosofi. Ini adalah mengenai memiliki mekanisme kinerja yang konkrit, jelas, cerdas dan dikejar secara tekun untuk membuat Anda tetap di jalur yang benar. Perjalanan 20 mil menciptakan dua jenis ketidaknyamanan yang diterapkan pada diri sendiri: (1) ketidaknyamanan berupa komitmen tak tergoyahkan pada kinerja unggul dalam kondisi sulit, dan (2) ketidaknyamanan berupa menahan diri dalam kondisi baik.
Sebagian orang percaya bahwa dunia yang memiliki ciri perubahan radikal dan kekuatan disruptif tidak lagi mendukung orang-orang yang bergelut dalam perjalanan 20 mil secara konsisten. Namun, ironi besarnya adalah saat memeriksa jenis lingkungan berirama cepat dan di luar kendali ini, para peneliti mendapati setiap perusahaan 10X mewakili prinsip perjalanan 20 mil selama era penelitian berlangsung.
Ring 6 - Lalu Bagaimana Mengetahui Perjalanan 20 Mil Ini Sudah Benar di Jalurnya?
Perjalanan 20 mil yang baik menggunakan penanda kinerja untuk menentukan batas bawah prestasi yang diterima. Ini menciptakan ketidaknyamanan yang produktif, persis seperti latihan fisik yang keras atau pembangunan mental yang ketat. Penanda-penanda ini juga harus suka (tapi tidak mustahil) dicapai pada masa-masa sulit.
Perjalanan 20 mil yang baik, memiliki batasan yang dipaksakan sendiri. Ini menciptakan batasan atas terkait sejauh mana Anda akan berjalan ketika menghadapi peluang emas dan kondisi luar biasa bagus. Batasan-batasan ini juga pasti akan menghasilkan ketidaknyamanan di tengah tekanan dan rasa takut bahwa Anda harus berjalan dengan lebih cepat serta berbuat lebih banyak.
Perjalanan 20 mil yang baik disesuaikan dengan perusahaan dan lingkungannya. Tidak ada perjalanan 20 mil universal untuk semua perusahaan.
Perjalanan 20 mil yang baik utamanya berada dalam kendali Anda untuk dicapai. Anda tidak memerlukan keberuntungan untuk mencapai perjalanan Anda tersebut.
Perjalanan 20 mil yang baik memiliki kerangka waktu Goldilocks, yaitu tidak terlalu singkat dan tidak terlalu panjang, melainkan pas. Jika kerangka waktunya terlalu pendek, maka Anda akan terpajan dengan variabilitas yang tidak bisa dikendalikan, jika Anda membuat kerangka waktu yang terlalu panjang, maka kerangka waktu itu akan kehilangan kekuatan.
Perjalanan 20 mil yang baik dirancang dan dibebankan pada diri sendiri oleh perusahaan, bukan dibebankan dari luar atau ditiru mentah mentah dari pihak lain
Perjalanan 20 mil yang baik harus dicapai dengan konsistensi tinggi. Niat baik tidak masuk ke dalam perhitungan.
Lalu pertanyaanya, apakah Anda perlu mencapai perjalanan 20 mil dengan kesuksesan 100 persen? Perusahaan 10X tidak memiliki catatan yang sempurna, hanya catatan yang hampir sempurna. Namun mereka tak pernah menganggapnya kegagalan mencapai suatu perjalanan sebagai sesuatu yang “Oke”. Jika gagal mencapai perjalanan 20 mil bahkan satu kali saja, mereka terobsesi merenungkan apa yang perlu mereka lakukan untuk mengembalikan diri mereka ke jalur.
Ring 7 - Mengapa Saya Perlu Mengambil dan Menempuh Perjalanan 20 Mil Ini?
Perjalanan 20 mil memaksakan keteraturan di tengah kekacauan, konsistensi di tengah inkonsistensi yang meraja. Perjalanan 20 mil hanya bekerja jika Anda benar-benar mencapai perjalanan Anda tahun demi tahun. Jika Anda mematok perjalanan 20 mil lalu gagal mencapainya—atau lebih parah lagi, mencampakkan disiplin fanatik sama sekali—Anda mungkin akan hancur oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Perjalanan 20 mil membantu Anda mengubah kesukaran menjadi keberhasilan karena tiga alasan:
- Perjalanan 20 mil membangun keyakinan pada kemampuan Anda untuk berkinerja baik dalam situasi yang sulit.
- Perjalanan 20 mil mengurangi kemungkinan bencana ketika Anda terhajar oleh gangguan yang mengguncang
- Perjalanan 20 mil membantu Anda menerapkan pengendalian diri dalam satu lingkungan yang lepas kendali.
Mencapai perjalanan 20 mil secara konsisten, baik dalam masa buruk maupun masa baik, akan membangun kepercayaan diri. Prestasi kasat mata di tengah kesulitan akan memperkuat perspektif 10X: kita pada akhirnya bertanggung jawab meningkatkan kinerja. Kita tak pernah menyalahkan keadaan. Kita tak pernah menyalahkan lingkungan.
Jika menguras habis sumber daya Anda, membuat diri Anda kelelahan, kemudian terperangkap dalam momen yang salah akibat goncangan dari luar, Anda bisa mengalami masalah serius. Dengan bertahan pada perjalanan 20 mil Anda mengurangi peluang dilumpuhkan oleh guncangan besar yang tak terduga.
Setiap pemenang 10 X berada di depan perusahaan pembanding mereka yang kalah sukses pada masa-masa bergejolak. Ketidakstabilan yang ganas lebih memberikan angin kepada para pejalan 20 mil. Saat inilah mereka benar-benar bersinar.
Perjalanan 20 mil tidak perlu bersifat finansial. Anda bisa melakukan perjalanan yang kreatif, perjalanan sambil belajar, perjalanan untuk memperbaiki pelayanan, atau jenis perjalanan apapun sepanjang itu memiliki ciri-ciri utama perjalanan 20 mil yang baik.
Jim Collins, seorang penulis enam buah buku yang masuk dalam kategori buku-buku terlaris di mancanegara. Beliau memulai karir sebagai pengajar dan peneliti di sebuah fakultas bisnis di Standford University, di mana beliau menerima penghargaan Pengajar terbaik 1992. Pada 1995 beliau mendirikan laboratorium manajemen di Boulder Colorado, di mana beliau melakukan penelitian dan konsultasi dengan para pengusaha dan karyawan dari berbagai perusahaan dan sektor sosial.
Morten T. Hansen, seorang profesor manajemen pada Universitas California, Berkeley (School of Information) dan pada INSEAD, Prancis. Beliau pernah juga menjadi seorang profesor di Harvard Business School. Beliau juga merupakan seorang konsultan manajemen bersama Boston Consulting Group di London, Stockholm dan San Francisco.
Setelah membaca sampai halaman terakhir, Lasmi pun mendapatkan pencerahan bagaimana harus bersikap mengatasi ketidakpastian akan bisnisnya saat ini. Berikut beberapa insight yang didapatkannya dan ia terapkan dalam hidupnya:
- Kekacauan pasar bukanlah akhir bagi setiap bisnis. Ini adalah peluang yang bisa dimanfaatkan untuk terus bertahan dan mencapai kejayaan bisnis. Hal ini terjadi pada perusahaan-perusahaan yang disebut 10X.
- Perusahaan 10X dipimpin oleh mereka para 10Xer, yang mana mereka memahami bahwa mereka akan menghadapi ketidakpastian secara terus-menerus.
- Para 10Xer ini tidak berarti orang-orang yang memiliki kemampuan visioner meramalkan masa depan, melainkan mereka mengamati apa yang berhasil, mencari tahu mengapa hal itu bisa berhasil; dan melakukan konstruksi berdasarkan pondasi yang telah teruji. Mereka juga tidak lebih berani dalam mengambil resiko, nekat, visioner, dan kreatif dibandingkan pemimpin lain. Mereka hanya lebih disiplin, empiris, dan paranoid.
- Para 10Xer menghidupkan ide dengan segitiga perilaku inti: disiplin fanatik, kreativitas empiris, dan paranoia produktif. Disiplin fanatik berarti menjaga perusahaan 10X tetap di jalur mereka, kreativitas empiris berarti membuat mereka tetap bersemangat dan paranoia produktif berarti menjaga mereka tetap hidup. Menggerakkan ketiga perilaku ini adalah kekuatan motivasi utama, yang disebut dengan ambisi level 5.
- Para 10Xer akan memulai pekerjaan mereka dengan nilai, tujuan, sasaran jangka panjang, dan standar kinerja yang luar biasa, mereka juga memiliki disiplin fanatik untuk mematuhi semua itu. Disiplin menghadapi ketidakpastian lah yang mendorong mereka pada kejayaan perusahaan.
- Untuk mencapai kinerja yang konsisten, Anda perlu dua bagian dari perjalanan 20 mil: batas bawah dan batas atas, yaitu rintangan yang akan dilompati dan plafon yang tak akan dilampaui, ambisi untuk menggapai sesuatu atau pengendalian diri untuk menahan kecepatan.
- Perjalanan 20 mil menciptakan dua jenis ketidaknyamanan yang diterapkan pada diri sendiri: ketidaknyamanan berupa komitmen tak tergoyahkan pada kinerja unggul dalam kondisi sulit dan ketidaknyamanan berupa menahan diri dalam kondisi baik.
Terima kasih telah menemani perjalanan Lasmi, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya