GIVE AND TAKE: A Revolutionary Approach to Success
Adam Grant
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Bella memiliki ketertarikan memperhatikan atasannya yang sangat berhasil dan memiliki hubungan yang baik ke semua orang. Semua tim yang dipimpinnya menyukai dirinya. Sedangkan di lain sisi Bella juga memperhatikan manajer yang lain yang juga memiliki prestasi yang cemerlang tapi tidak semua tim di bawahnya respect padanya.
Secara gambaran besarnya, atasannya begitu peduli pada setiap timnya dan ia juga tidak sungkan-sungkan dalam membantu mereka. Ia tidak pernah memperhitungkan apa saja yang ia berikan ke timnya atau tim lain bahkan ke orang lain di luar pekerjaannya.
Sedangkan manajer yang satunya selalu memperhitungkan apa yang ia berikan ke orang lain. Kalau ia merasa tidak dapat keuntungan dari permintaan orang lain maka ia tidak segan-segan untuk menolaknya bahkan dalam beberapa kasus ia juga tidak mau membantu bawahannya dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.
Bella selalu bertanya-tanya apa yang membuat mereka begitu berbeda? Apakah atasannya tidak pernah dikecewakan oleh orang lain? Dengan melihat kedua tipe ini, sifat yang manakah yang perlu ia adopsi? Ia terus bertanya-tanya tapi tetap tidak mendapatkan jawaban seperti yang diharapkan.
Di satu kesempatan, Bella menemukan buku “Give And Take: A Revolutionary Approach To Success” karya Adam Grant. Judul buku ini mengingatkan ia dengan dua figur di atas. Ia pun penasaran seperti apa kedua karakter ini. Apalagi ada bukti dari penelitian. Ini membuat ia semakin tidak sabar ingin membaca buku itu.
Penasaran seperti apa perubahan pemikiran Bella? Mari kita simak perjalannya di Ring di bawah ini:
Ring 1 - Taker? Apakah Itu?
Lebih dari tiga dekade yang telah lalu, pada saat banyak terobosan yang dilakukan dalam bidang penelitian, pakar sosial telah membuktikan bahwa manusia secara dramatis memiliki perbedaan dalam menyikapi masalah timbal-balik—yaitu gabungan hasrat untuk memberi dan menerima. Dan berdasarkan hal itu, terdapat tiga jenis manusia di dunia ini, yaitu: takers, givers, dan matchers.
Takers memiliki ciri khas yang sangat jelas: mereka senang mendapatkan lebih dari apa yang mereka berikan. Mereka menyimpangkan makna timbal-balik yang sesungguhnya menjadi timbal-balik versi mereka sendiri: mengedepankan kepentingan mereka di antara kepentingan yang lain.
Para Takers meyakini dan memandang dunia ini sebagai tempat yang kompetitif, penuh persaingan, dan tempat di mana saling memakan, menjatuhkan serta memanfaatkan satu sama lain. Mereka memiliki ideologi bahwa untuk sukses, mereka harus menjadi lebih baik dari yang lain. Untuk membuktikan kompetensinya, mereka mempromosikan diri dan memastikan bahwa mereka menerima penghargaan dari seluruh usaha yang telah mereka lakukan.
Namun, sesungguhnya semua sikap mereka itu bukan semata-mata karena mereka kejam dan tak berperasaan, melainkan karena mereka terlalu waspada dan terlalu melindungi diri mereka. Pemikiran mereka adalah, “jika bukan saya yang memperhatikan diri saya, tidak akan ada yang akan memperhatikan saya.”
Ring 2 - Lalu Siapa Itu Giver dan Matchers?
Dalam dunia kerja, givers jarang muncul. Mereka juga mengubah definisi timbal-balik dengan versi mereka, yaitu: lebih senang memberikan lebih dari apa yang mereka dapatkan. Jika takers cenderung terfokus pada diri sendiri dan mengevaluasi apa yang akan dapat orang lain tawarkan pada mereka; givers cenderung terfokus pada apa yang orang lain butuhkan dari dirinya.
Semua ini bukanlah semata-mata mengenai uang. Para givers dan takers memiliki sikap berbeda bukan dari cara mereka berdonasi untuk amal, atau terhadap upah yang diberikan oleh atasan mereka. Namun, sikap mereka berbeda dalam berhubungan dengan orang lain.
Jika Anda takers, maka dalam membantu orang lain Anda akan menggunakan strategi yang mana akan memberikan Anda keuntungan yang lebih besar daripada kontribusi yang Anda berikan. Sedangkan, jika Anda givers, kemungkinan Anda akan menggunakan analisa untung-rugi yang berbeda, yaitu: Anda akan membantu ketika manfaat bagi orang lain melebihi apa yang Anda kontribusikan. Dengan kata lain, Anda tidak akan melihat apa yang telah Anda keluarkan untuk membantu orang lain, karena Anda sama sekali tidak memikirkan imbalan apapun dari usaha Anda.
Namun, menjadi seorang givers, tidak membutuhkan tindakan yang luar biasa atau pengorbanan. Hanya perlu melibatkan dan menghadirkan fokus terhadap kebutuhan orang lain, seperti memberikan bantuan, memberikan bimbingan, berbagi penghargaan, atau menjaga dan mengikat tali silaturahmi demi orang lain. Di luar dunia kerja, baik itu dalam keluarga maupun lingkup besar seperti di dalam masyarakat, tipe givers lebih banyak dan lebih mudah dikenali.
Namun dalam dunia kerja masa kini, memberi dan menerima menjadi lebih rumit. Tidak sedikit dari kita malahan menjadi seorang matchers, cenderung mencari keseimbangan yang sama rata antara memberi dan menerima. Matchers bertindak dengan prinsip keadilan: ketika mereka menolong orang lain, maka mereka mencari imbalan yang sesuai. Jika Anda seorang matchers, berarti Anda berorientasi sebab-akibat, dan hubungan yang Anda jalin adalah berdasarkan timbal-balik yang impas.
Ring 3 - Bagaimana Ketiga Tipe Ini Mencapai Kesuksesan Mereka?
Penelitian menunjukkan bahwa givers terpuruk ke tingkat paling bawah dari skala kesuksesan. Di luar dari pentingnya kehadiran mereka, givers memiliki kerugiannya sendiri, yaitu: mereka membuat orang lain lebih baik, namun dalam prosesnya, mereka mengorbankan kesuksesan diri mereka sendiri. Itu semua mungkin karena givers memiliki kepedulian, kepercayaan dan kemauan untuk mengorbankan kepentingan mereka yang terlalu besar untuk keuntungan orang lain.
Namun, yang menjadikan penelitian tersebut mengejutkan adalah, posisi tertinggi di skala kesuksesan bukanlah ditempati oleh para matchers atau takers, melainkan tipe givers jugalah yang menempatinya.
Baik itu givers, takers, maupun matchers semuanya sama-sama memiliki peluang untuk menjadi individu yang sukses. Namun ada hal yang berbeda ketika givers mendapatkan kesuksesan: kesuksesannya memancar dan menyebar.
Ketika takers yang menang, biasanya ada pihak lain yang menderita kekalahan. Penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa akibat dari cara yang dilakukan takers dalam menggapai kesuksesan, adalah timbulnya rasa iri dalam diri pihak lain.
Secara kontras, saat givers mendapatkan kesuksesan, orang-orang mendukung, bangga, dan ikut merasakan bahagia bersamanya. Kesuksesan para givers dapat menularkan kesuksesan bagi orang lain di sekitar mereka. Anda akan dapat melihat perbedaan, kesuksesan para givers akan lebih memberikan nilai dan makna.
Kapitalis, Randy Komisar, mengatakan, “Jika semua orang menginginkan Anda untuk menang, maka kemenangan akan sangat mudah untuk diraih. Jika Anda tidak menciptakan musuh di luar sana, maka akan sangat mudah untuk sukses.”
Ring 4 - Rasanya Giver Akan Lebih Sukses Dibandingkan Tipe yang Lainnya, Kok Bisa Begitu Ya?
Kenyataan bahwa hidup kita semakin singkat, bukanlah satu-satunya yang mendorong kita untuk terus produktif memberikan sesuatu secara profesional. Kita hidup dalam zaman yang membawa perubahan besar pada struktur dunia kerja—dan teknologi yang juga ikut membentuknya— yang mana memberikan banyak keuntungan terhadap mereka yang bertipe givers.
Saat ini, sebagian besar manusia menggunakan jasa tim untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kita bergantung pada tim untuk membuat mobil-mobil, rumah-rumah, melakukan operasi dalam rumah sakit, menerbangkan sebuah pesawat, dan sebagainya. Tiap tim dan kelompok, membutuhkan givers untuk berbagi informasi, menjadi sukarelawan dalam tugas-tugas dan pekerjaan yang tidak terlalu dikenali, dan untuk memberikan bantuan.
Walaupun secara teknologi dan organisasional, perubahan memberikan keuntungan yang lebih banyak, ada sebuah karakteristik dari sikap memberi yang tidak berubah dari waktu ke waktu: ketika kita melihat kembali pada prinsip hidup yang kita pegang, banyak di antara kita yang secara intuisi melakukan tindakan memberi dan berbagi.
Ring 5 - Mengapa Tidak Semua Orang Bisa Menjadi Giver?
Rasa takut terhadap penilaian orang lain sebagai orang yang lemah atau orang yang naif, mencegah banyak orang bertindak layaknya seorang givers. Banyak orang yang menggenggam nilai seorang givers dalam hidupnya, malah memilih untuk menjadi matchers sebagai karakteristik yang ditunjukkan dalam dunia kerja, yang mana berorientasi terhadap keseimbangan pemberian dan penerimaan.
Seperti juga yang dikatakan oleh psikolog universitas Stanford, Dale Miller, “Orang-orang takut dan khawatir bahwa mereka akan dimanfaatkan dan diperlakukan sewenang-wenang jika mereka bertindak layaknya seorang givers. Maka mereka memutuskan untuk lebih cenderung berorientasi kepada persaingan, karena tindakan itu lebih terasa rasional dan tepat untuk dilakukan.”
Ring 6 - Seperti Apa Tindakan Ketiga Tipe Ini di dalam Lingkungan Masyarakat?
Hubungan memberi dan menerima adalah sebuah hubungan yang sangat kuat, namun di balik kekuatannya, hubungan ini memiliki dua buah kekurangan. Kekurangan pertama adalah: mereka yang berada di sisi takers seringnya merasa dimanipulasi.
Kemudian kekurangan kedua adalah merupakan kelemahan dari matchers. Matchers, cenderung lebih sedikit membangun hubungan sosial daripada givers—yang mana cenderung mencari cara untuk membantu lebih banyak orang di sekitarnya—, atau takers—yang mana biasanya mengembangkan hubungan sosial demi keuntungan dirinya.
Matchers biasanya bertindak dengan ideologi: saya akan lakukan sesuatu untuk Anda, asalkan Anda melakukan sesuatu juga untuk saya. Ketika para matchers bertindak selayaknya para givers, biasanya mereka melakukannya pada orang yang mereka anggap dapat menolong mereka dalam suatu urusan juga.
Seiring dengan berjalannya waktu, kekurangan-kekurangan ini dapat menjadi pembatas yang sangat menghalangi dan bahkan dapat mengurangi kualitas maupun kuantitas hubungan sosial baik itu dari para matchers maupun para takers. Kerugian-kerugian tersebut berujung pada dangkalnya persepsi terhadap jalinan hubungan sosial, yang membuat takers dan matchers, tanpa pertimbangan, berasumsi tentang siapa orang atau pihak yang mampu memberikan keuntungan yang lebih besar.
Namun bagi para givers, kekurangan-kekurangan tersebut tampak tidak memiliki dampak yang signifikan. Karena inti dari sikap mereka adalah memberikan bantuan dan manfaat bagi banyak pihak, maka givers tetap mendapatkan balasan dari segala usahanya, walaupun balasan atau imbalan itu bukanlah motivasi dari tindakan-tindakan baik mereka.
Ring 7 - Ikatan Seperti Apa yang Perlu Dibangun Oleh Setiap Tipe dalam Mempermudah Mereka Mencapai Kesuksesan?
Dalam jalinan hubungan sosial, terdapat tiga macam ikatan yang berbeda, yaitu: ikatan kuat, ikatan lemah, dan ikatan terbengkalai. Ikatan kuat adalah jalinan sosial yang terhubung pada teman-teman, keluarga, atau orang-orang yang dekat dengan kita, yang berada dalam lingkup kenyamanan kita. Mereka terdiri dari orang-orang yang sangat kita percayai.
Sedangkan ikatan yang lemah adalah jalinan sosial yang terhubungkan pada para kenalan kita, orang-orang yang baru kita kenali atau kita hanya mengenal mereka biasa-biasa saja, tidak terlalu dekat, hanya sekadar mengenal atau pernah bertemu saja.
Namun, menurut beberapa penelitian, secara mengejutkan, kita lebih sering mendapatkan keuntungan dan manfaat secara sosial maupun profesional dari jalinan hubungan sosial berikatan lemah. Ikatan yang kuat memberikan kenyamanan dan kepercayaan, namun ikatan yang lemah lebih menjembatani dan biasanya menjadi perantara yang baik; mereka memberikan akses yang lebih efisien terhadap informasi-informasi baru yang bermanfaat bagi kita, secara profesional.
Ikatan yang kuat biasanya cenderung bergerak di dalam lingkaran sosial yang memiliki karakter yang kurang lebih serupa dengan yang kita lakukan, sedangkan ikatan yang lemah memiliki jalinan hubungan sosial yang lebih beragam, sehingga mereka dapat lebih mengembangkan kualitas kita secara profesional.
Namun, kelemahan dari ikatan yang lemah adalah: walaupun mereka terbukti merupakan jalan tercepat bagi kita untuk mengembangkan diri kita, secara sadar maupun tidak, kita biasanya merasa canggung atau kurang nyaman untuk meminta bantuan mereka. Kurangnya rasa percaya terhadap kenalan kita, secara psikologis, menciptakan dinding pembatas yang menghambat kita untuk menerima atau mencari pertolongan mereka.
Namun, sangat mungkin untuk kita dapat menggabungkan kebaikan dan kelebihan dari kedua jenis hubungan sosial ini, yaitu kepercayaan dari ikatan yang kuat dengan informasi terbaru dari ikatan yang lemah. Kuncinya adalah: menjalin kembali hubungan yang pernah hilang dahulu, dan inilah yang menjadi alasan utama, kenapa para givers bisa sukses dalam waktu yang lama.
Ring 8 - Lalu Bagaimana dengan Ikatan yang Terbengkalai?
Sedangkan, untuk ikatan yang terbengkalai, adalah hubungan sosial yang dulu pernah terjalin dan termasuk dalam frekuensi yang cukup dekat dan intim, namun kini karena satu dan lain hal, sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi berinteraksi.
Ikatan terbengkalai dapat memberikan informasi yang lebih baru dan bermanfaat daripada mereka yang masih terjalin dengan kita. Pada beberapa tahun terakhir, ketika mereka sudah berada di luar dari lingkup komunikasi kita, mereka telah mendapatkan ide-ide dan pandangan-pandangan yang baru.
Ikatan yang terbengkalai memberikan akses kepada informasi baru dan bermanfaat yang serupa dengan apa yang kita dapatkan dari ikatan yang lemah, namun tanpa disertai ketidaknyamanan dan kecanggungan yang biasanya timbul saat berhubungan dengan ikatan lemah.
Menjalin kembali hubungan dengan ikatan yang terbengkalai hanya membutuhkan percakapan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ikatan yang lemah, karena kita sudah mengetahui latar belakang mereka, sehingga tidak perlu berbasa basi atau mencari cara untuk mengenalnya terlebih dahulu.
Ikatan yang terbengkalai merupakan makna yang terlupakan dari hubungan sosial yang kita jalin. Givers memiliki pandangan dan peluang yang berbeda terhadap ikatan yang terbengkalai, dibandingkan takers dan matchers.
Givers melawan pandangan bahwa ketergantungan itu merupakan sebuah kelemahan. Mereka malahan membuat ketergantungan sebagai sebuah sumber kekuatan untuk menggunakan gabungan kemampuan dari berbagai macam orang untuk mendapatkan manfaat dan kebaikan yang lebih banyak dan lebih luas.
Ring 9 - Bagaimana Setiap Tipe Mendefinisikan Kesuksesan dan Bagaimana Organisasi Bisa Mengambil Keuntungan dari Hal Tersebut?
Dalam pikiran dan pandangan seorang givers, terdapat sebuah perbedaan dalam mendefinisikan makna sukses. Jika takers memandang kesuksesan sebagai meraih hasil yang jauh lebih banyak dan lebih kuat kualitasnya dari orang lain, dan matchers melihat sukses dalam keseimbangan apa yang dikeluarkan dengan apa yang didapatkan, maka givers mendefinisikan sukses sebagai pencapaian individu yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain.
Definisi sukses seperti yang diungkapkan oleh para givers, dapat memberikan perubahan dramatis terhadap cara sebuah organisasi dalam mempekerjakan, mengevaluasi, menghargai, dan mempromosikan orang-orang. Orientasi mereka tidak hanya akan fokus kepada produktivitas, melainkan juga kepada apa dan seberapa besar manfaat yang bisa mereka berikan kepada orang-orang dan dunia pada umumnya.
Ketika kita ingin untuk mengubah seseorang, maka biasanya kita berpikir untuk mengubah terlebih dahulu sifatnya, dengan keyakinan bahwa perilakunya akan mengikuti seiring dengan berjalannya waktu. Namun, secara psikologi, penelitian yang telah dilakukan menghasilkan sebuah penemuan yang cukup mengejutkan, yaitu: untuk dapat mengubah seseorang dengan lebih efektif, ubahlah perilakunya terlebih dahulu, maka seiring dengan berjalannya waktu, sifatnya akan mengikuti.
Adam Grant, adalah seorang profesor termuda dan pengajar dengan ranking tertinggi pada the Wharton School. Beliau pernah memenangi penghargaan pada bidang penelitian dan pengajaran. Beliau juga menjadi konsultan dan pembicara pada beberapa perusahaan besar, termasuk Google, NFL, IBM, GlaxoSmithKline, Goldman Sachs, Forum Ekonomi Dunia, PBB, dan tentara Angkatan Darat dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Beliau pernah mendapatkan kehormatan sebagai profesor favorit pada media Business Week serta pernah dinobatkan sebagai salah satu dari empat puluh besar profesor ternama dunia
Begitulah cara Bella tercerahkan dari konsep memberi dan menerima. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Ada tiga jenis manusia; Taker, Giver dan Matcher.
- Taker adalah mereka senang mendapatkan lebih dari apa yang mereka berikan. Giver adalah kebalikan dari Taker, mereka adalah orang-orang yang lebih senang memberikan lebih dari apa yang mereka dapatkan sedangkan Matcher adalah mereka yang cenderung mencari keseimbangan yang sama rata antara memberi dan menerima.
- Setiap tipe memiliki peluang sukses yang sama. Hanya saja saat Taker sukses akan lebih banyak orang tidak suka dibandingkan dengan Giver.
- Giver cenderung lebih mudah sukses dibandingkan tipe yang lainnya karena di era saat ini kita bekerja dengan teknologi yang memungkinkan Giver bisa berbagi informasi dan kerja sama yang lebih mudah dilakukan.
- Tidak semua orang bisa menjadi Giver karena adanya ketakutan dan kekhawatiran bahwa mereka dimanfaatkan dan diperlakukan sewenang-wenang jika mereka bertindak selayaknya Giver.
- Siapapun Anda, Anda perlu memahami ada 3 ikatan sosial yang perlu disesuaikan dengan tipe Anda yang bisa digunakan untuk mempermudah mencapai keberhasilan Anda; ikatan kuat, ikatan lemah dan ikatan terbengkalai.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Bella, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya