
Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us
Daniel H. Pink
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Vanny sedang kesal sama sahabatnya yang bernama Keisha. Penyebabnya, sahabatnya itu sangat mager alias malas gerak. Seperti saat itu, saat dia mengajaknya untuk jogging, sahabatnya itu malah mendekam di kamar.
Pokoknya, kapanpun dan dimanapun mereka berada, sangat sulit untuk bisa memotivasi Keisha untuk melakukan sesuatu. Dari hal kecil sampai hal besar seperti belajar dan bekerja, yang terlihat di mata Vanny adalah, Keisha seperti tidak memiliki dorongan sama sekali untuk melakukan sesuatu.
Sebagai sahabat yang peduli, Vanny khawatir hal itu akan menyulitkan Keisha kedepannya. Bisa-bisa kuliahnya tak lulus, kerjaannya tak beres, dan mimpi-mimpinya tak tercapai.
Tapi Vanny bingung harus bagaimana. Karena, meskipun dia sudah menceramahinya sampai berbusa-busa, menakut-nakutinya akan suramnya masa depannya, atau pun mengiming-iminginya dengan hadiah kalau dia bersedia melakukan sesuatu, tapi tetap saja sahabatnya itu tidak bergeming.
Saking besarnya keinginan Vanny untuk membantu sahabatnya, sampai-sampai dia melakukan berbagai cara untuk bisa membangkitkan motivasi sahabatnya itu, termasuk mempelajari bagaimana motivasi yang solid bisa dibangun dari buku “Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us” karya Daniel H. Pink.
Ya, buku ini menjadi langkah awal Vanny untuk bisa membantu Keisha, karena dari melihat judulnya, Vanny punya gambaran bahwa buku tersebut akan memberinya pemahaman yang bisa diandalkan tentang bagaimana membangun motivasi yang kokoh, yang tidak hangat-hangat tahi ayam, dan tidak mudah goyah oleh benturan dan rintangan.
Lalu, akankah ia menemukan penjelasan tersebut? Yuk ikuti kisahnya dalam BaRing berikut ini.
Ring 1 - Apa Gambaran Besar Isi Buku Ini?
Secara garis besar, buku ini membahas perubahan motif/dorongan manusia dalam bertindak dan melakukan sesuatu dari zaman purba hingga zaman modern.
Menurut buku ini, dari zaman purba hingga zaman modern, dorongan yang memotivasi manusia berubah dengan semakin berkembangnya pula kebutuhan manusia.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa di zaman purba, satu-satunya dorongan yang memotivasi manusia untuk bergerak adalah dorongan untuk mencari makan, bertahan hidup, dan melakukan kebutuhan biologis lainnya. Penulis buku ini menyebutnya motivasi 1.0.
Manusia bergerak membuat alat-alat dari batu, tombak, serta api hanya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Tapi di zaman berikutnya, kebutuhan untuk mencari makan dan bertahan hidup sudah tidak memadai lagi. Betul bahwa dorongan dasarnya masihlah sama, yakni sama-sama kebutuhan untuk bertahan hidup, tapi kebutuhan itu telah terkemas dalam bentuk yang berbeda sehingga bentuk dorongan untuk memenuhinya pun juga berbeda.
Di zaman ini, manusia mulai mengenal ritual-ritual untuk memohon kepada kekuatan supranatural untuk memberikan kesuburan pada tanah-tanah mereka, juga memberikan keselamatan pada kehidupan mereka.
Ritual itu jelas bertujuan praktis, yakni untuk bisa menjamin keberlangsungan hidup manusia. Tapi, untuk melakukan ritual tersebut, manusia tidak perlu menunggu lapar atau kedinginan. Oleh karenanya, bagi orang-orang yang tidak begitu memahami apa tujuan dari ritual tersebut perlu dimotivasi dengan bentuk motivasi lainnya. Maka lahirlah reward and punishment alias hadiah dan hukuman sebagai sarana untuk memotivasi masyarakat saat itu agar bersedia melakukan berbagai ritual dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak langsung terkait dengan kebutuhan bertahan hidup.
Reward alias hadiah sendiri muncul dari kebutuhan untuk mencari nikmat, sebuah kebutuhan yang lahir setelah manusia memiliki kekayaan yang lebih sehingga mulai memikirkan bagaimana agar mereka bisa bersenang-senang. Maka tak heran, beberapa bentuk reward yang diberikan kepada seseorang karena telah melakukan sesuatu berupa hal-hal yang menyenangkan seperti perhiasan.
Nah, jenis motivasi ini disebut motivasi 2.0. Sampai sekarang, motivasi ini masih banyak digunakan baik untuk memotivasi diri sendiri maupun orang lain. Di sekolah, masih banyak guru yang memotivasi murid untuk masuk tepat waktu, mengerjakan PR, membersihkan ruang kelas, dst dengan reward dan punishment. Begitu juga di kantor, masih banyak perusahaan yang memotivasi karyawan dengan memberikan reward dan punishment.
Tapi masalahnya adalah, di zaman modern ini, muncul kebutuhan baru yang belum pernah ada sebelumnya, yang membuat kebutuhan bertahan hidup dan kebutuhan akan kesenangan bukan lagi menjadi satu-satunya kebutuhan dasar manusia. Di zaman modern, timbul kebutuhan dasar baru yakni kebutuhan akan makna, kebebasan, dan kebutuhan akan kondisi flow (yakni kondisi di mana saking Anda menikmati aktivitas yang Anda lakukan sampai-sampai Anda tidak ngeh apa yang ada di sekitar Anda).
Kebutuhan-kebutuhan ini tidak bisa dipenuhi dengan reward dan punishment. Bahkan seringkali, orang-orang modern justru merasa hampa dengan kesenangan/reward yang mereka dapat.
Oleh karena itu, untuk memotivasi manusia modern agar bersedia bertindak atau melakukan sebuah hal, kita perlu membantu mereka menggali makna dari hal tersebut, juga membantu mereka bisa melakukan hal tersebut dengan bebas, serta membantu mereka bisa melakukan hal tersebut dengan mudah.
Inti buku ini bukan sekadar untuk menjabarkan 3 jenis motivasi barusan, namun lebih pada menekankan bahwa di zaman sekarang, sudah saatnya kita mengubah pendekatan kita dalam memotivasi diri sendiri maupun orang lain, dari yang awalnya dengan pendekatan reward and punishment ke pendekatan yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan akan makna, kebutuhan akan kebebasan, dan kebutuhan akan kondisi flow.
Ring 2 - Apa Kesalahan yang Perlu Dihindari dalam Memotivasi Diri & Orang Lain?
Dalam konteks zaman sekarang, salah satu kesalahan terbesar dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain adalah masih menggunakan pendekatan reward dan punishment.
Padahal, seperti yang dijelaskan di Ring sebelumnya, reward and punishment sudah tidak memadai akibat munculnya kebutuhan baru yang jauh lebih penting bagi manusia yakni kebutuhan akan makna, kebebasan, dan merasakan kondisi flow.
Betul bahwa terkadang kita masih terdorong untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan kesenangan/reward. Tapi, kebutuhan akan makna yang juga kita miliki membuat kita akan merasa hampa jika kita tidak menemukan makna di balik kesenangan yang kita dapatkan.
Demikian juga, tak peduli sebesar apapun iming-iming reward yang diberikan kepada kita untuk melakukan sebuah tugas, kalau dalam mengerjakannya kita didikte sepenuhnya tanpa adanya kebebasan untuk menentukan bagaimana proses untuk mengerjakan tugas tersebut, maka kita pun akan kehilangan motivasi untuk mengerjakannya.
Banyak seniman yang kehilangan motivasi manakala mereka “dipaksa” untuk membuat karya yang hanya memenuhi selera pasar tanpa membebaskan mereka untuk menghasilkan karya sesuai idealisme mereka.
Banyak musisi yang memilih untuk hidup apa adanya namun bebas menghasilkan karya sesuai seleranya dibanding bergelimang harta namun seluruh kerjanya didikte hanya untuk memenuhi selera orang lain.
So, dalam konteks sekarang, pendekatan reward and punishment perlu dihindari karena pendekatan ini sudah tidak relevan untuk memenuhi kebutuhan di zaman sekarang.
Ring 3 - Bagaimana Cara Tepat untuk Memotivasi Diri Sendiri & Orang Lain?
Di Ring sebelum-sebelumnya sudah dijelaskan bahwa manusia zaman sekarang memiliki 3 kebutuhan yang jauh lebih penting dibanding kebutuhan untuk mendapatkan kesenangan/reward, yakni kebutuhan akan makna, kebutuhan akan kebebasan, dan kebutuhan akan kondisi flow.
Dan, tiga kebutuhan inilah yang saat ini jauh lebih mendorong manusia untuk bertindak. Artinya, Anda bisa memanfaatkan 3 kebutuhan ini untuk memotivasi diri Anda maupun orang lain.
Mari kita bahas satu per satu.
Makna
Bagaimana menggunakan kebutuhan akan makna untuk meningkatkan motivasi? Dengan menggali makna dari pekerjaan yang kita lakukan. Misal, Anda atau teman Anda bekerja sebagai tim marketing atau sales.
Maka, Anda bisa menggali makna dengan bertanya kepada diri Anda, kenapa pekerjaan ini (menjadi sales/tim marketing) begitu bermakna bagi saya? Apa pentingnya pekerjaan ini? Kenapa melakukan pekerjaan ini membuat saya merasa berharga?
Kebebasan/otonomi
Bagaimana menggunakan kebutuhan akan kebebasan untuk meningkatkan motivasi? Caranya dengan memberikan diri Anda atau teman Anda kebebasan dalam mengerjakan tugasnya. Biarkan diri Anda menjadi tuan dan pengendali bagi pekerjaan Anda. Artinya, Andalah yang memutuskan bagaimana proses pengerjaannya, bukan orang lain.
Ketika Anda menjadi penentu proses pengerjaan tugas Anda dan Anda berhasil mencapai goal perusahaan, maka itu akan membuat Anda bangga terhadap diri sendiri. Ini, akan semakin meningkatkan motivasi Anda dalam mengerjakan tugas selanjutnya.
Mastery
Mastery atau penguasaan skill berkaitan erat dengan kondisi flow. Kondisi flow adalah sebuah kondisi yang membuat kita merasakan kebahagiaan yang penuh, menikmati sepenuhnya apa yang kita lakukan sehingga hilang kecemasan kita akan hari esok serta penyesalan akan hari kemarin.
Flow adalah kondisi di mana saking Anda menikmati aktivitas yang Anda lakukan sampai-sampai Anda tidak ngeh apa yang ada di sekitar Anda.
Kalau semisal tubuh Anda sedang sakit, kondisi flow akan membuat Anda tidak merasakan rasa sakit itu, atau rasa sakit itu berkurang drastis. Apa yang Anda rasakan hanyalah kebahagiaan dan kenikmatan.
Bayangkan kondisi flow seperti saat seseorang yang hobi balap mobil sedang balapan di arena. Atau, orang yang hobi bermain game sedang bermain game kesukaannya. Atau, orang yang hobi melukis sedang melukis sesuatu. Atau, orang yang hobi baca novel sedang membaca novel yang ceritanya sangat seru.
Kenapa mastery terkait erat dengan kondisi flow adalah karena kondisi flow hanya bisa terwujud manakala level tantangan dalam mengerjakan sebuah tugas seimbang dengan level kemampuan/mastery yang kita miliki untuk menghadapi tantangan tersebut.
Salah satu penyebab Anda kehilangan motivasi adalah, karena aktivitas yang Anda lakukan jauh lebih berat dibanding kemampuan Anda untuk melakukan/mengerjakan aktivitas tersebut. Oleh karenanya, untuk bisa mengerjakannya dengan enjoy dan termotivasi, Anda perlu meningkatkan kemampuan Anda, meningkatkan mastery/penguasaan Anda akan bidang tersebut.
Nah, 3 hal inilah yang akan memberikan motivasi yang solid, yang tidak hangat-hangat tahi ayam, dan juga akan memastikan Anda bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang memang sangat Anda butuhkan dalam hidup.
Daniel H. Pink adalah penulis A Whole New Mind, buku bestseller yang selalu nangkring di New York Times dan Business Week yang telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Pink tinggal di Washington, D.C., bersama keluarganya
Setelah menyelesaikan buku “Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us,” akhirnya Vanny benar-benar mendapatkan insight seputar motivasi, yang bisa ia terapkan untuk membantu sahabatnya, Keisha, mendapatkan kembali motivasi hidupnya.
- Di zaman modern, pendekatan motivasi dengan reward and punishment alias memberikan hadiah dan hukuman sudah tidak relevan karena manusia telah memiliki kebutuhan yang jauh lebih penting dibanding kebutuhan untuk mendapatkan kesenangan alias reward.
- Untuk memotivasi manusia modern harus disesuaikan dengan kebutuhan terpenting manusia modern itu sendiri, yakni kebutuhan akan makna, kebutuhan akan kebebasan, dan kebutuhan akan kondisi flow dalam bekerja.
- Cara menggunakan kebutuhan akan makna untuk meningkatkan motivasi adalah dengan menggali makna dari pekerjaan yang kita lakukan.
- Cara menggunakan kebutuhan akan kebebasan untuk meningkatkan motivasi adalah dengan memberikan diri Anda atau teman Anda kebebasan dalam mengerjakan tugasnya. Biarkan diri Anda atau teman Anda menjadi tuan dan pengendali bagi pekerjaan Anda atau pekerjaannya. Artinya, Anda/teman Anda lah yang memutuskan bagaimana proses pengerjaannya, bukan orang lain.
- Cara menggunakan kebutuhan akan kondisi flow untuk meningkatkan motivasi adalah dengan meningkatkan kemampuan Anda dalam bidang yang Anda tekuni.
Terima kasih telah menemani perjalanan Vanny, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
