Burnout: The Secret to Unlocking the Stress Cycle
Emily Nagoski PhD & Amelia Nagoski DMA
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
ring 6
-
ring 7
-
Kesimpulan
-
Full Dering
“Din, gw perhatiin lo sekarang lebih enjoy dan berenergi dari kita-kita. Padahal dulu lo sering banget terlihat kecapekan setelah pulang kerja. Apa yang lo lakukan? Kasih tahu ke kita-kita dong. Biar lo tahu ya, sekarang ini gw mulai stres dengan kerjaan gw. Ada banyak hal yang harus gw kerjakan apalagi setelah masuknya investor baru ke perusahaan gw. Gw mau seperti lo, bisa lebih enjoy dan berenergi. Kasih tipsnya dong, Din.” kata Mita memulai percakapan saat mereka berkumpul di cafe langganan mereka.
Mita adalah wanita karier yang memegang jabatan cukup penting di kantornya. Karena beban kerja, setiap kali ia ngumpul bareng teman-temannya setelah pulang kerja, ia terlihat lemas karena kelelahan. Ia selalu menceritakan apa yang terjadi di kantornya. Pekerjaannya cukup membuatnya stres. Apalagi harus membawa pulang pekerjaannya yang acap kali ia harus tidur larut malam.
“Sekitar 3 bulan yang lalu gw baca buku Burnout: The Secret to Unlocking the Stress Cycle
karya Emily & Amelia Nagoski. Mereka menjelaskan bagaimana wanita sangat mudah terkena stres dan kelelahan serta cara yang bisa digunakan untuk mengatasi stres itu sendiri. Berbekal dari pemikiran mereka, gw menerapkan apa yang mereka sampaikan sampai saat ini. Hasilnya seperti yang lo lihat sekarang. Gw juga sangat amaze dengan apa yang terjadi.”
“Menurut gw nih Mit, lo harus baca bukunya mereka. Apalagi kerjaan lo sekarang makin nambah. Pasti tingkat stres lo juga bertambah, kan? Gw yakin pemikiran mereka pasti bisa membantu lo. Terlebih lagi, mereka memfokuskan penelitian mereka pada wanita. Jadi sudah pasti sangat cocok buat kita-kita.” kata Dinda sambil menyemangati Mita.
Penasaran apa saja yang akan Mita pelajari dari pemikiran Emily & Amelia Nagoski? Mari kita simak perjalanan mereka di Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana Seseorang Mengalami Burnout?
Saat ini ada banyak produk yang dikhususkan untuk wanita untuk menghilangkan stres dan membantu mereka menjadi lebih rileks dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Quality time adalah istilah yang sering kita dengar. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Mulai dari spa, berendam di bathup, latihan nafas, berbelanja sampai berlibur. Kalau diperhatikan, semua aktivitas tersebut tidak ada yang benar-benar bisa menyelesaikan sumber masalah dari stres dan burnout yang mereka alami.
Yang menarik, setiap dari kita memiliki pemahaman intuitif tentang apa itu burnout atau kelelahan. Kita tahu seperti apa rasanya di tubuh dan bagaimana emosi kita dihancurkan oleh kondisi burnout ini. Tapi kalau kita merujuk pada orang pertama yang memperkenalkan istilah burnout, Herbert Freudenberger pada tahun 1975, ia menjelaskan bahwa burnout ini ditentukan oleh tiga komponen;
Pertama, kelelahan emosi. Kelelahan yang disebabkan karena terlalu banyaknya perhatian. Anda tahu kalau Anda sudah merasa lelah tapi ada bagian diri Anda mengatakan bahwa Anda belum melakukan dari yang seharusnya.
Terlalu memperhatikan dan fokus kepada harapan orang lain, pekerjaan, keluarga membuat Anda bisa dengan sangat mudah tergelincir kepada burnout dan berakhir pada stres, kecemasan dan kelelahan emosional. Kondisi seperti ini justru mudah ditemukan pada wanita.
Kedua adalah depersonalisasi, yaitu ketika Anda menemukan kemampuan Anda untuk berbelas kasih, berempati, dan kepedulian terhadap orang lain berkurang.
Ketiga, penurunan rasa pencapaian. Adanya perasaan kesia-siaan yang tak terelakkan; merasa bahwa yang Anda lakukan tidak membuat perbedaan. Anda merasa semua upaya tidak memberikan kontribusi apapun pada hal yang Anda kerjakan.
Inilah komponen dari burnout. Tapi yang perlu kita cermati, bagaimana awal mula kemunculan dari salah satu komponen di atas. Dalam kata lain, bagaimana emosi seseorang terkuras sampai ia merasa burnout?
Jawabannya adalah pada saat ia merasa terjebak pada satu emosi negatif tertentu. Kejadiannya sudah berlalu tapi ia masih merasakan emosi negatif itu sepanjang waktu. Di sinilah burnout muncul. Jadi tidak heran kalau banyak dari kita membutuhkan perhatian dan bantuan untuk bisa keluar dari kondisi burnout ini (dalam hal ini lebih dikhususkan untuk wanita).
Ring 2 - Seperti Apa Pengaruh Stres Di Tubuh Fisik?
Stres bukanlah sesuatu hal yang menakutkan meskipun dampak dari mengalami stres untuk jangka panjang sangat berdampak pada kesehatan. Justru jika kita bisa mengelola dengan baik kita bisa mendapatkan manfaatkan luar biasa dari stres tersebut.
Stres pada dasarnya adalah respon dari sistem saraf yang aktif pada saat tubuh merasa ada ancaman. Ketika ancaman dirasa bisa dilawan, maka kita akan masuk pada mode fight. Kita siap bertarung agar bisa bertahan. Kalau ancaman terasa melebihi kemampuan, maka kita akan masuk pada mode run.
Bahkan manusia bisa bertahan sampai saat ini salah satunya karena adanya stres. Bisa Anda bayangkan jika binatang buas menghampiri dan nenek moyang kita dulu melawan? Mungkin eksistensi kita sebagai manusia sudah punah sejak lama.
Lalu seperti apa sih proses pelepasan stres di tubuh?
Siklus stres dimulai dengan melepaskan hormon epinefrin untuk mendorong darah ke otot. Akibatnya, tekanan darah dan detak jantung meningkat, otot-otot tegang dan pernapasan menjadi lebih cepat. Sementara itu, untuk memastikan kita bisa menjauh dari binatang buas, misalnya singa, fungsi tubuh lainnya seperti pertumbuhan, pencernaan, reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh semuanya melambat.
Jadi jika stres tidak pernah berakhir, maka dampak bahayanya jelas. Tubuh akan berakhir dengan tekanan darah tinggi kronis dan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Dan karena sistem kekebalan dan pencernaannya yang terganggu, tubuh tidak akan sembuh secepat biasanya dan akan berisiko lebih tinggi terkena sejumlah penyakit terkait pencernaan.
Semua ini berarti satu hal: kita harus menutup siklus stres sesering mungkin.
Ring 3 - Lalu Bagaimana Cara Menutup Siklus Stres Tersebut?
Agar bisa mengatasi stres dengan efektif, kita perlu memahami dengan baik perbedaan antara stres dan stressor. Stres adalah perubahan neurologis dan fisiologis yang terjadi di tubuh ketika kita merasa menghadapi “ancaman”. Sedangkan stressor adalah apa yang mengaktifkan respons stres dalam tubuh.
Cara untuk menutup siklus stres yang berasal dari stres bisa diselesaikan dengan melakukan aktivitas fisik. Karena setelah melakukan aktivitas fisik maka akan terjadi perubahan suasana hati dan otot-otot menjadi lebih rileks. Aktivitas yang bisa dilakukan seperti berlari, berenang, bersepeda, menari sampai aktivitas di gym.
Bahkan juga bisa dilakukan dengan aktivitas ekspresi kreatif seperti melukis, bernyanyi, main teater bahkan memahat. Meskipun ini terkesan sangat sederhana, tapi ini sangatlah efektif.
Dan cara untuk menutup siklus stres yang disebabkan oleh stressor adalah dengan memberikan penilaian ulang terhadap stressor itu sendiri. Jika Anda orang yang optimis, maka ini mudah dilakukan karena ini adalah cara untuk membingkai ulang situasi yang sulit untuk menemukan peluang positif.
Berlatihlah untuk melihat sisi positif dari sebuah kejadian. Penilaian positif ini berkaitan dengan fakta dan kebenaran, bukan khayalan.
Bahkan jika Anda masih terjebak pada pekerjaan yang tidak Anda sukai, pasti ada sisi positif dari pekerjaan itu. Bisa saja pekerjaan Anda saat ini bisa mengantarkan Anda ke karier yang lebih baik. Di mana Anda harus menguasai skill yang dibutuhkan di pekerjaan sekarang atau mungkin Anda bisa belajar hal yang lebih besar di perusahaan saat ini yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Misalnya saja bagaimana melakukan proses bisnis dari awal sampai akhir.
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan pemecahan masalah yang terencana. Caranya sederhana, pertama Anda harus tahu apa yang ingin Anda capai. Selanjutnya ketahui apa yang membuat Anda stres dan berpikirlah untuk mengatasi masalah tersebut. Jika dirasa tidak mungkin, berpikirlah untuk mengurangi tingkat stresnya.
Ring 4 - Bagaimana Cara Membangun Pertahanan Diri Agar Terhindar Dari Pemberi Stres?
Tanpa banyak orang sadari, penyebab dari stres juga muncul dari harapan yang tidak realistis tanpa didukung oleh fakta. Harapan memainkan peran penting dalam menentukan tingkat stres seseorang. Kemampuan mengelola harapan berhubungan langsung dengan cara mengelola stres. Pendekatan ini bisa dilakukan di semua aspek kehidupan kita.
Kita perlu menyadari bahwa banyak perusahaan besar menggunakan informasi yang salah agar bisa mendapatkan perhatian dan uang kita. Kita masih mudah menemukan bagaimana indeks massa tubuh (BMI) masih dijadikan sebagai patokan seseorang dianggap sehat atau tidak.
Orang dengan berat badan berlebih dianggap kurang sehat dibandingkan dengan mereka yang kurus. Faktanya, studi yang dilakukan tahun 2016 yang diterbitkan di The Lancet menunjukkan bahwa orang yang secara klinis diberi label "obesitas" memiliki "risiko kesehatan yang lebih rendah" daripada orang yang diberi label "kekurangan berat badan."
Ini menandakan bahwa kita perlu memperhatikan bagaimana lingkungan menentukan ekspektasi kita terhadap diri kita sendiri dan orang lain. Jadi Anda perlu lebih kritis agar tidak diperdaya oleh ekspektasi yang ditentukan oleh lingkungan kita.
Ring 5 - Sikap Seperti Apa Yang Harus Saya Bangun Terhadap Orang Lain?
Ada sebuah pemikiran baru yang berkembang di masyarakat yang mengatakan bahwa seorang dewasa yang “sehat” adalah seseorang yang dapat merasa utuh dengan atau tanpa orang lain. Ini berarti di satu sisi kita membutuhkan kehadiran orang lain, dan di lain sisi kita juga tidak membutuhkan orang lain.
Tidaklah bijak jika Anda berpikir bisa hidup seorang diri tanpa adanya orang lain. Kita tidak bisa menghindari fakta bahwa kita adalah makhluk sosial, di mana kita membutuhkan kehadiran orang lain agar kita bisa berfungsi dengan baik. Selain kita tidak bisa hidup seorang diri, kita juga perlu menyadari bahwa kita juga tidak bisa hidup dengan dikelilingi oleh orang lain sepanjang waktu.
Kita membutuhkan keduanya. Kita butuh untuk menyendiri dan terhubung dengan orang lain. Kita harus menyesuaikan kebutuhan ini dengan tipe kepribadian kita. Tidak ada ukuran yang pasti untuk setiap orang. Introvert umumnya membutuhkan lebih sedikit koneksi dan lebih banyak waktu sendirian daripada ekstrovert, yang membutuhkan lebih banyak koneksi.
Kualitas hubungan sangat perlu diperhatikan. Kualitas yang baik sangat berperan penting dalam membantu kita melewati masa-masa sulit. Dan dukungan orang lain juga penting dalam kita mencapai potensi terbaik kita.
Meskipun begitu, kita tidak boleh mengabaikan kuantitas hubungan juga. Kuantitas juga sama pentingnya dengan kualitas hubungan. Kuantitas bisa membantu kita terutama dalam pertukaran informasi dan mendapat dukungan emosional dan medis.
Jadi kita membutuhkan teman atau pasangan untuk membantu kita menemukan kasih sayang dan cinta terhadap diri sendiri. Menjalin hubungan dengan orang lain bukanlah sebuah kelemahan, itu membuat Anda lebih kuat, dan itu adalah bagian dari menjadi manusia.
Ring 6 - Bagaimana Mengatasi Burnout Secara Alami?
Penelitian menunjukkan jika Anda ingin melakukan pekerjaan Anda dengan lebih baik dan menjaga kualitas kesehatan Anda, ada 2 hal yang perlu Anda lakukan; istirahat dan tidur yang cukup. Istirahat berarti Anda berhenti sejenak melakukan pekerjaan Anda.
Istirahat ini penting karena mampu menghapus efek burnout dari tugas sebelumnya dan memungkinkan Anda menghabiskan waktu dua kali lebih lama untuk pekerjaan berikutnya daripada tidak memberi waktu tubuh Anda untuk istirahat.
Yang terjadi saat kita beristirahat, fungsi otak yang kita gunakan dalam bekerja akan berhenti dan memfokuskan perhatiannya untuk “berkelana” dan menilai ulang apa yang sedang kita kerjakan di balik layar. Inilah kenapa begitu kita berhenti memikirkan satu masalah dan beristirahat dan beralih ke aktivitas lain, secara ajaib kita mendapatkan ide baru untuk mengatasi masalah tersebut.
Istirahat yang baik adalah Anda tidak melakukan aktivitas lain yang membutuhkan perhatian dan “memaksa” pikiran Anda untuk bekerja. Bahkan untuk mengecek sosial media dan nonton youtube pun tidak disarankan jika Anda ingin mendapatkan manfaat besar dari istirahat. Lakukan aktivitas-aktivitas yang tidak membutuhkan perhatian besar seperti berjalan kaki, membuat kopi atau menikmati cemilan kecil.
Lalu bagaimana dengan tidur?
Saat kita tidur, tubuh melakukan perbaikan pada tulang, otot, dan pembuluh darah. Ini berarti bahwa manfaat dari setiap latihan fisik yang Anda lakukan di siang hari benar-benar terjadi saat Anda tidur. Hal yang sama berlaku untuk aktivitas mental. Tidur adalah waktu ketika semua informasi baru yang Anda pelajari sepanjang hari dapat digabungkan dan disimpan dengan baik dalam memori. Ini adalah waktu terbaik untuk melepaskan burnout yang dirasakan setelah melakukan aktivitas satu hari penuh.
Ring 7 - Kebiasan Baik Seperti Apa Yang Perlu Saya Tumbuh Kembangkan Mulai Sekarang Untuk Mengurangi Burnout?
Ketika seorang wanita merasa gagal mencapai ekspektasi mereka tentang menjadi wanita yang baik, cantik, tenang, tersenyum ke orang lain, mereka akan mengalami Human Giver Syndrome atau kami menyebutnya sebagai madwoman (wanita gila). Human Giver Syndrome berarti wanita merasa menganggap diri mereka jelek dan tak pantas mendapatkan cinta.
Kritikan yang baik bisa membantu Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi dengan cepat juga bisa menjadi racun yang membuat Anda tidak melakukan apapun. Madwoman sering sekali memiliki sifat perfeksionis yang membuat mereka bisa berhenti kapan saja ketika melihat sesuatu hal tidak sesuai harapan.
Masalahnya, agar bisa menjadi wanita yang kuat dan mandiri, Anda perlu mengambil peluang dan terus bergerak maju. Kesalahan dan kekurangan bukanlah sesuatu hal yang penting. Yang perlu dilakukan adalah perbaikan secara terus menerus. Sikap perfeksionis harus dikendalikan agar tidak mengganggu proses perubahan diri.
Dalam artian, Anda perlu mengendalikan madwoman dalam diri Anda. Caranya adalah dengan menciptakan citra diri yang jelas tentang madwoman Anda. Semakin banyak dan jelas citra diri yang Anda tetapkan, maka semakin mudah Anda memisahkan diri Anda dengan kritikan yang diterima. Anda tidak akan mudah terprovokasi dari setiap kritikan yang Anda terima.
Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah melakukan latihan cinta kasih kepada diri Anda sendiri. Ini akan sulit bagi sebagian orang karena melakukan cinta kasih kepada diri sendiri adalah bentuk dari self healing.
Dan ketika kita berhasil menyembuhkan diri sendiri maka kebahagiaan akan semakin mudah dirasakan. Meskipun prosesnya terasa berat, ini perlu untuk dilakukan. Karena begitu Anda berhasil menyembuhkan diri Anda sendiri, Anda akan mendapatkan pembelajaran bahwa Anda semakin kuat dan dari sebelumnya karena berhasil menerapkan latihan cinta kasih kepada diri Anda sendiri.
Dr. Amelia Nagoski adalah seorang konduktor dan profesor musik, di mana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya termasuk berlari-lari melambaikan tangannya dan membuat suara-suara lucu, dan umumnya melakukan apa pun untuk membantu penyanyi berhubungan dengan pengalaman internal mereka. Murid-muridnya menggambarkannya sebagai "bersemangat, positif, dan antusias tanpa batas."
Dalam mengajar, tampil, dan menulis, ia berfokus pada hubungan antara seni dan pengalaman hidup di dunia, dengan harapan bahwa pemahaman musik dapat membantu kita memahami diri sendiri dan satu sama lain.
Amelia adalah saudara kembar identik Emily Nagoski, PhD.
Emily Nagoski memiliki gelar Ph.D. dalam Perilaku Kesehatan dengan anak di bawah umur dalam Seksualitas Manusia dari Universitas Indiana, dan MS dalam Konseling, juga dari Universitas Indiana, termasuk magang klinis di Klinik Kesehatan Seksual Institut Kinsey. Dia telah menjadi pendidik seks selama dua puluh lima tahun. Dia tinggal di Massachusetts barat dengan seekor kucing aneh, dua anjing, dan seorang kartunis.
Begitulah Mita bisa menemukan cara untuk mengatasi masalah burnout-nya. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
1. Burnout terjadi karena 3 hal; kelelahan emosi, depersonalisasi dan penurunan rasa pencapaian.
2. Menutup siklus stres dari stres bisa dilakukan dengan aktivitas fisik.
3. Menutup siklus stres yang berasal dari stressor bisa dilakukan dengan memberikan penilaian ulang terhadap stressor, dengan melihat sisi positif dari stressor itu sendiri dan melakukan pemecahan masalah yang terencana.
4. Kita membutuhkan orang lain agar bisa menjalankan fungsi kita sebagai manusia dengan baik.
5. Lakukan istirahat yang terukur dan tidur yang cukup untuk mengurangi pengaruh dari burnout.
6. Melakukan praktek cinta kasih kepada diri sendiri untuk meningkatkan kebahagiaan Anda.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Mita, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya