
AWAKENING THE ENTREPRENEUR WITHIN
Michael E. Gerber
Teks tersedia
Audio tersedia
-
Plot
-
Ring 1
-
ring 2
-
ring 3
-
ring 4
-
ring 5
-
Ring 6
-
Ring 7
-
Ring 8
-
Ring 9
-
Ring 10
-
Kesimpulan
-
Full Dering
Karissa sangat mengidolakan dan ingin menjadi seperti pamannya, seorang pengusaha sukses dan cukup berpengaruh di tempat mereka tinggal.
Masalahnya Karissa tidak mengetahui bagaimana cara menjadi pengusaha. Selain itu, selama hidupnya ia selalu mendapatkan nasehat untuk menjadi pegawai. Dengan dilatarbelakangi kedua orangtua yang juga adalah pegawai yang punya kehidupan berkelimpahan justru membuat Karissa menjadi tambah bingung harus memilih profesi yang mana.
Dan tahun ini ia akan lulus sekolah. Ia harus memutuskan sesegera mungkin agar bisa membuat keputusan terbaik dalam hidupnya. Ini membuatnya menjadi sangat bingung. Di satu sisi ia ingin menjadi pengusaha seperti pamannya. Bisa membantu banyak orang dan memiliki banyak waktu untuk keluarga.
Di sisi lain, orang tuanya sudah menyiapkan jalur karir yang bisa menjamin masa depan Karissa tanpa harus bekerja keras apalagi seperti pamannya. Meskipun pamannya jauh akan lebih kaya, tapi di atas kertas jalur profesi yang disiapkan bisa memberikan Karissa hidup yang layak dan terbebas dari masalah uang.
Dan tanpa di sangka-sangka, ternyata Karissa menjatuhkan pilihannya menjadi pengusaha. Ternyata keputusannya ia buat setelah ia membaca buku Awakening The Entrepreneur Within karya Michael E. Gerber.
Sebenarnya apa sih yang mendasari keputusan Karissa? Mari kita simak perjalannya di Ring berikut ini:
Ring 1 - Bagaimana Sebuah Bisnis Bisa Sukses dan Gagal? Apa yang Mendasarinya?
Dengan mempercayai bahwa menjalankan bisnis semata-mata mengenai keberhasilan, sebagian besar dari bisnis kecil menemui kegagalan; orang yang memulai, menjalankan dan berusaha menempuh kesuksesan di dalamnya, bekerja dengan sangat keras dan giat, namun mereka tetap gagal.
Apa yang terjadi pada bisnis kecil dan bisnis yang sedang berkembang, setelah mereka memutuskan untuk mulai menjalaninya, hanyalah bagian dari satu rangkaian puzzle saja. Yang menjadi kunci kesuksesan dalam berbisnis adalah bukan pada pelaksanaannya, tapi pada saat sebelum memutuskan untuk mulai menjalankannya.
Segalanya berawal dari Anda. Tidak ada yang lain, kecuali Anda. Sebelum Anda dapat membuat sebuah bisnis yang sukses, harus ada hal utama yang tumbuh dalam diri Anda, yang biasa disebut dengan “sudden seeing”. Sudden seeing adalah sebuah pencerahan yang terjadi saat dalam suasana spiritual, dan secara instan, dunia menunjukkan jati dirinya.
Semuanya berawal dari pikiran, hati dan imajinasi entrepreneur sebelum memulai bisnisnya. Semua ini biasanya bermula dari proses yang biasanya datang dengan kebetulan, sebuah interaksi, sebuah pertemuan yang tidak dihadiri oleh siapapun kecuali diri sendiri, namun mampu menggerakkan momentum dari imajinasi sang entrepreneur untuk bergerak dan mengejar apapun yang datang ke hatinya saat itu.
Untuk dapat membuat sebuah perusahaan atau kehidupan yang penuh keajaiban, maka ikutilah intuisi Anda. Anda harus siap menangkap hal yang berterbangan lebih cepat dari sebuah pemikiran, tanpa membiarkannya terlewat sedikitpun.
Ring 2 - Sebenarnya Entrepreneur Itu Apa Sih?
Seorang entrepreneur adalah seorang penemu dan begitu pula sebaliknya. Seorang penemu menatap dunia dengan mata yang terbuka dan selalu waspada. Penemu hidup dengan bertanya, “Apa yang kurang dari hal ini?” dan kemudian menjawabnya dengan menciptakan dan menemukan bagian yang hilang sehingga hal tersebut menjadi utuh.
Mereka tidak bisa menahan diri mereka untuk tidak melakukannya, ini hanyalah apa yang mereka selalu lakukan. Apapun yang entrepreneur lakukan setelahnya, itulah yang menjadikan mereka berbeda dengan orang lain.
Seorang entrepreneur menciptakan sebuah bisnis baru. Seluruh penemu menciptakan produk baru. Bagi entrepreneur bisnis yang mereka miliki adalah sebuah produk yang unik, yang mewakili imajinasi orang yang menjadi target mereka: baik itu pelanggan, karyawan, supplier, maupun investor atau donatur.
Entrepreneurs tidak membeli peluang bisnis; mereka menciptakannya. Karena itulah, bagi para entrepreneur yang membeli peluang bisnis, maka akan berujung kepada kekecewaan. Hasrat seorang entrepreneur bukanlah menjalankan bisnis yang telah sukses—tidak menjalankan bisnis yang diciptakan oleh orang lain—namun menciptakan sebuah bisnis yang kemudian menjadi sukses.
Peluang bisnis hanyalah diciptakan untuk mereka yang tidak berminat menjadi entrepreneur, seperti manajer atau bagian teknik. Peluang bisnis yang sesungguhnya adalah yang dibuat oleh entrepreneur untuk mengembangkan dirinya.
Ring 3 - Bagaimana Menentukan Tolak Ukur Kesuksesan dan Kegagalan Seorang Entrepreneur?
Penemuan bersifat menular. Orang senang merasakan ide bisnis yang asli, yang mana secara sukses bisa dimanifestasikan di dalam dunia nyata. Karena itulah, hasrat entrepreneur hadir bukan hanya karena menciptakan bisnis baru, namun juga karena rasa senang ketika ada orang lain menikmati hasil karyanya itu.
Begitu bisnis telah mencapai level sukses, entrepreneur harus memprioritaskan fokusnya untuk menjaga dan mempertahankannya. Semakin signifikan penemuannya, maka akan semakin mudah mempertahankan kesuksesannya. Semakin tidak signifikan penemuannya, semakin sulit untuk mempertahankan kesuksesannya.
Bagi seorang entrepreneur, kesuksesan penemuannya—bisnisnya—diukur dari pertumbuhannya. Semakin cepat pertumbuhan bisnis, semakin sukses penemuannya; semakin lambat pertumbuhan bisnis, semakin kecil kesuksesannya. Bagi seorang entrepreneur, pertumbuhan yang lambat atau tidak ada sama, adalah sebuah kerugian. Karena itu sama saja dengan usaha keseharian mereka sia-sia.
Sayangnya, sebagian besar bisnis tidak berhenti dengan cepat, namun begitu lama, berusaha tetap bertahan semampunya. Entrepreneur tidak boleh membuat sebuah bisnis dengan alasan semata-mata karena bisnis tersebut aman dan bisa bertahan lama. Jika mereka melakukannya, niscaya bukan bisnis mereka, melainkan jiwa mereka yang akan mati. Entrepreneur menciptakan bisnis yang terus bergerak maju.
Ring 4 - Lalu Apakah Menjadi Entrepreneur Itu Sudah Menjadi Takdir Seseorang?
Semua orang memiliki kemampuan untuk menjadi entrepreneur—untuk menciptakan, dan meyakinkan ide bisnis baru yang hebat, dan untuk membuat sebuah bisnis yang asli berdasarkan ide sederhana namun brilian. Untuk sebagian dari kita, mungkin akan memakan waktu lama agar dapat menguasai kemampuan ini, dan mungkin membutuhkan sedikit kerja keras. Untuk sebagian yang lain mungkin hanya membutuhkan sedikit kesadaran akan perbedaan entrepreneur dengan teknisi dan manajer, untuk menghadirkan hasrat entrepreneur.
Dalam kasus lain, penting untuk kita ketahui bahwa belajar untuk menciptakan, membuat, dan menyusun bisnis yang original adalah sebuah proses penelitian dan pengembangan yang membutuhkan kesabaran dalam mempertahankan minat.
Dalam mengembangkan sebuah kemampuan entrepreneur membutuhkan banyak latihan. Bukan berarti Anda harus membuat sebuah bisnis untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Ini artinya Anda harus terus melatih dan mengembangkan pembuatan ide untuk bisnis, seperti yang dilakukan oleh semua penemu. Yang dibutuhkan hanyalah secarik kertas polos dan pikiran seorang pemula. Yang dibutuhkan hanyalah hasrat untuk memulai.
Entrepreneur terbentuk, bukan terlahir. Kreatifitas tidak mengenal batasan. Hanya membutuhkan sebuah hasrat untuk mengekspresikannya. Begitu hasratnya hadir, Anda akan menyaksikan bahwa sang entrepreneur telah bangkit dan mulai bermimpi.
Sebelum kita memulai prosesnya, sepatutnya kita memahami bahwa segala realita entrepreneur ini ditentukan dan diekspresikan oleh empat buah dimensi karakter entrepreneur, yaitu: Sang Pemimpi, sang Pemikir, sang pencerita, dan sang Pemimpin.
Ring 5 - Lalu Seperti Apa Karakter yang Dimiliki oleh Sang Entrepreneur?
Secara mengejutkan, hanya sedikit yang mengetahui dan mengenali karakter sang Pemimpi di dalam diri seorang entrepreneur. Semua mengetahui bahwa para entrepreneur pandai bermimpi, namun hanya sedikit orang yang benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya dimaksud dengan bermimpi di sini. Sebagian besar berpikir bermimpi di sini adalah khayalan atau bayangan yang penuh harapan.
Siapakah sang Pemimpi itu—yang ada dalam diri Anda—yang sangat menginspirasi, yang membangkitkan semangat, yang hanya meninggalkan 2 buah pertanyaan dalam pikiran Anda, yaitu, “Kapan dan bagaimana?”
Sang Pemimpi ini hidup di dalam hati seorang entrepreneur. Tanpa sang Pemimpi, seorang entrepreneur tidak akan memiliki kehidupan yang sesungguhnya, dan hanya akan sibuk dengan permainan hidup untuk meredam penderitaan yang datang karena menyerah dari peluang yang ada. Sang Pemimpi ini berada di puncak imajinasi, dan menciptakan mimpi-mimpi yang tidak pernah ada sebelumnya. Namun, mimpi sang Pemimpi ini tak mampu kita rasakan karena kita secara tak sadar menghindarinya, karena takut kita tidak mampu mengatasinya.
Ring 6 - Apakah Hanya Satu Karakter Itu Saja?
Selain Pemimpi, karakter berikutnya adalah sang Pemikir. Sang Pemikir merupakan teman sang Pemimpi yang paling penting. Sang Pemikir mendengarkan dengan sabar dan dengan baik segala yang dipikirkan sang Pemimpi, dan mengetahui bahwa tanpa peran istimewa yang dilakoninya dalam visi sang Pemimpi, maka sang Pemimpi akan tersesat.
Jika sang Pemimpi memikirkan tentang ‘apa’, maka sang Pemikir memikirkan mengenai ‘bagaimana’. Sang Pemikir mempertanyakan rumus penting dari sebuah bisnis—yang mana sang Pemimpi akan bisa melihatnya, merasakannya, menggunakan dan mempertimbangkannya.
Sang Pemikir berperan untuk membantu sang Pemimpi dalam mewujudkan mimpinya dengan cara yang tidak diduga oleh sang Pemimpi. Tujuannya adalah untuk memberdayakan kejeniusan otak kanan dari sang Pemimpi dengan cara menggabungkannya dengan otak kiri sang Pemikir. Konsultasi yang dilakukan sang Pemimpi kepada sang Pemikir memiliki tujuan untuk memperkuat dan mengokohkan mimpinya.
Hasil dari peran serta sang Pemikir dalam diri seorang entrepreneur, adalah torehan tinta di atas kertas yang merangkum seluruh rencana dan perkiraan yang dibuat untuk menjalankan sebuah usaha.
Ring 7 - Rasanya Masih Kurang Lengkap Hanya dengan Dua Karakter Itu untuk Menjadi Entrepreneur Hebat, Apakah Ada Karakter Lainnya?
Sang Pencerita, karakter berikutnya dari seorang entrepreneur, biasanya dikenal juga dengan sebutan sang Pelaku. Dialah yang memberikan semangat saat sang Pemimpi ingin menyampaikan mimpinya pada orang lain.
Sang Pencerita mengetahui bahwa jika tidak ada yang menyampaikan cerita, maka tidak akan ada sebuah mimpi pun yang akan terwujud. Sang Pencerita menggali visi sang Pemimpi dan rumusan sang Pemikir dengan begitu dalam, dan mencari sisi kreatif yang terkandung di dalamnya.
Sang Pencerita mulai ‘membicarakan’ mimpi dan ‘melantunkan’ kisahnya, untuk menguji bagaimana kisah yang diceritakannya itu akan terdengar oleh orang lain. Baik itu orang yang dekat dengannya, maupun yang baru dikenalnya.
Sang Pencerita tidak dapat menguji kenyataan ceritanya tanpa bantuan orang lain. Bagi sang Pencerita, kisah yang hebat adalah inti dari kehidupan. Sang Pencerita adalah suara bagi sang Pemikir dan sang Pemimpi.
Ring 8 - Rasanya Ketiga Karakter di Atas Masih Terpecah-Pecah, Apakah Ada Karakter Lainnya?
Sang Pemimpin, adalah yang mengemban seluruh tanggung jawab untuk membawa mimpi bergerak maju menuju terwujudnya pada kenyataan. Sang Pemimpin adalah yang mengetahui ke mana dia akan melangkah, bagaimana cara dia berjalan, kapan saatnya untuk berjalan dan apa saja resiko dan hasil yang akan dijumpainya selama perjalanan.
Sang Pemimpin mengemban seluruh visi dan rumusan perusahaan. Dia juga mengetahui, menghayati, memahami, dan berkomitmen pada kisahnya, serta menceritakan kisahnya dalam bentuk yang lebih konkrit.
Sang Pemimpin memiliki hasrat sang Pemimpi, kecerdasan sang Pemikir, dan kebahagiaan san Pencerita. Sang Pemimpin memahami bahwa hal besar merupakan produk dari berbagai hal kecil yang diselesaikan dengan sangat, sangat baik. Selain itu, sang Pemimpin juga memiliki lima buah kemampuan utama, yaitu konsentrasi, memahami perbedaan, terorganisir, inovasi, dan komunikasi.
Sang Pemimpin menyadari secara konstan bahwa terdapat hal-hal yang tidak diinginkan yang tidak dapat mereka cegah, dan selalu siap untuk mempersembahkan usaha terbaik mereka. Namun untuk menyiapkan semampu mereka adalah hal yang sangat berharga bagi para Pemimpin. Sang Pemimpin pun memahami, ketika sang Pemimpi, sang Pemikir, dan sang Pencerita telah menyusun segalanya, maka pada bahu sang Pemimpin-lah kesuksesannya tersandar. Dan, sang Pemimpin pun tahu tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk bersembunyi atau lari dari tanggung jawab tersebut.
Ring 9 - Bagaimana Bisa Kita Tidak Akan Pernah Menjadi Entrepreneur Sukses Di Masa Depan?
Anda sedang berada di dalam tahap kebangkitan diri Anda. Entrepreneur dalam diri Anda sedang berbicara pada Anda. Mereka mengatakan bahwa momen ini lebih penting daripada apa yang pernah Anda bayangkan. Berhenti. Fokus. Simak. Rasakan.
Sang Pemimpi tidak membutuhkan logika, dia membantah logika. Sang Pemimpi hidup dalam dunia yang bebas dari logika. Bahkan, sang Pemimpi dan logika merupakan musuh bebuyutan, walaupun sang Pemimpi tahu bahwa logika akan dibutuhkan pada saatnya, perlu dihargai juga, perlu juga dimasukkan ke dalam proses, namun tidak saat ini.
Saat ini, saat sang entrepreneur sedang bangkit, adalah saat terburuk untuk memunculkan segala macam logika. Logika adalah senjata sang Pemikir. Maka, jika sang Pemikir yang lebih dulu hadir daripada sang Pemimpi, maka sang Pemikir akan membunuh sang Pemimpi tanpa ampun.
Tantangan dari reaksi negatif adalah reaksi ini dapat menghapus imajinasi Anda. Ini akan menghapusnya dengan segera karena reaksi ini mengetahui tidak hanya sisi baik seorang entrepreneur, namun juga sisi kelamnya—yaitu, mengetahui bahwa mimpi yang sedang bangkit dalam pikiran entrepreneur itu tidak lebih dari sekedar fantasi dan khayalan belaka. Hal ini mengancam untuk menghancurkan Anda, karena dia mengetahui bahwa Anda belum menjadi apa-apa dan belum memiliki apa-apa.
Ring 10 - Lalu Bagaimana Mengatasi Konflik Antara Kedua Karakter Ini?
Hubungan antara sang Pemimpi dengan sang Pemikir adalah hubungan yang sensitif. Mereka bisa sangat terikat dan saling melengkapi satu sama lain, namun juga bisa terpisah dan menjadi berlawanan dan saling menjatuhkan.
Untuk menghindari dan mencegah terjadinya kehancuran akibat perpisahan kedua karakter ini, maka Anda harus membelah sang Pemimpi, teliti dengan seksama tiap jengkal detil dirinya, dan kemudian kembalikan lagi ke keadaan semula, dan amatilah lagi. Jika sang Pemimpi mulai meragukan penilaian dirinya sendiri, maka bertanyalah: “Apa yang saya inginkan?” tanyakan pertanyaan itu sesering mungkin. Dan jawablah dengan menguraikan kembali detil-detil mimpi.
Pada titik ini, mimpi Anda lebih penting daripada visi Anda. Bahkan lebih penting dari segala hal. Ini akan membentuk dasar dari perusahaan Anda. Anda harus bisa mengembangkan cara mengekspresikannya. Anda perlu mendapatkan timbal balik dari orang lain dengan cara mendiskusikannya dan meminta pendapat orang lain mengenai mimpi Anda. Mintalah dukungan dari mereka, karena itu dapat memberikan Anda kekuatan lebih untuk bisa mewujudkan mimpi Anda.
Kisah hebat dimulai dari dalam diri Anda, dengan saat-saat yang menginspirasi, pemikiran, pertanyaan, dan perubahan fokus perhatian. Ini ada di dalam diri Anda seperti dengan yang ada di orang lain. Inilah waktunya untuk meraihnya. Pertanyaan utamanya adalah: Apakah tujuan Anda? Bisnis seperti apa yang membuat Anda terpanggil untuk membuatnya? Catat segalanya. Ini adalah waktu untuk mendapatkan kisah sejati Anda.
Apapun yang terjadi, Anda adalah satu-satunya yang dapat mewujudkan seluruh kisah Anda menjadi sebuah kenyataan. Anda adalah satu-satunya yang memiliki keputusan apakah Anda akan membuat kisah yang hebat atau tidak. Semua Anda yang putuskan.
Michael E. Gerber, seorang legenda di balik serial buku E-Myth, yang terdiri dari The E-Myth Revisited, The E-Myth Mystery, Awakening the Entrepreneur Within, The E-Myth Manager, The E-Myth Physician, dan The E-Myth Contractor. Buku-bukunya terjual jutaan kopi di seluruh dunia. Beliau merupakan seorang entrepreneur dan pembicara serta seorang konsultan
Begitulah Karissa mendapatkan pencerahan bagaimana menjadi pengusaha. Inilah beberapa poin-poin penting yang ia catat dan terapkan dalam kehidupannya.
- Sukses gagalnya sebuah bisnis ditentukan oleh si pelaku itu sendiri.
- Entrepreneur adalah seorang penemu yang memiliki hasrat besar untuk mengekspresikan pemikiran mereka.
- Tolak ukur sukses dan gagalnya sebuah penemuan atau bisnis diukur dari pertumbuhan bisnis itu sendiri. Semakin besar dan cepat pertumbuhan bisnis maka bisnis itu dianggap berhasil dan begitu juga sebaliknya.
- Menjadi entrepreneur bukanlah takdir melainkan sebuah perjalanan yang bisa ditempuh semua orang dengan latihan dan kerja keras.
- Ada 4 karakter besar yang menjadikan seseorang menjadi entrepreneur sukses; karakter Pemimpi, karakter Pemikir, karakter Pencerita dan terakhir adalah karakter Pemimpin yang mengoskestrakan ketiga karakter lainnya.
- Yang menghambat seseorang untuk menjadi entrepreneur adalah karakter Pemikir. Di mana ia tidak bisa menerima karakter Pemimpi atau menerima imajinasi yang terkesan tidak masuk akal yang justru pemikiran atau imajinasi itulah yang akan menjadikan mereka menjadi entrepreneur sukses.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan Karissa, semoga Anda menikmati & mendapatkan manfaat dari DeRing ini.
Sampai bertemu di Baring selanjutnya. Jika ada masukan dan ide untuk Baring.Digital, silakan email kami di ingat@baring.digital
Sukses selalu untuk Anda.
Rekomendasi Baring Lainnya
